Anda di halaman 1dari 26

2021

PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

SITUASI UPAYA KESEHATAN


BAB IV

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya
kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan
penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh


pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi
kesehatan , pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap,
pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Berikut diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama beberapa tahun


terakhir, khususnya untuk tahun 2021.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat


penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan

20
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat telah dapat diatasi.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang
hamil dapat berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi serta anak.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan


profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil
pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar
serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kuantitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan
K1 Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021
mencapai 89 % dan cakupan K4 mencapai 80 % telah mencapai target nasional yaitu
sebesar 80%.

21
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Gambar 4.1
Cakupan K1 Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2019 s/d 2021

Dari hasil pemetaan diatas cakupan K1 yang belum memenuhi target terdapat di
Puskesmas Silih Nara yaitu dibawah 89,8%.

Gambar. 4.2
Cakupan K4 Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2019 s/d 2021

22
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Sedangkan untuk cakupan K4 masih banyak puskesmas yang dibawah 80%. Hanya
beberapa Puskesmas yang sudah mencapai target.

b. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar
setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih serta diupayakan dilakukan di
fasilitas kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang
dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.

Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan


risiko kematian ibu saat persalinan karena di tempat tersebut persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang membahayakan
nyawa ibu dan bayi.

Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase


persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (cakupan.Pn). Indikator ini
memperlihatkan diantaranya tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan
pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

Dari data yang didapatkan di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 cakupan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 88%.

23
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

5Grafik 4.1
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes
Puskesmas Rawat Inap Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019 s/d
2021

Dari grafik diatas menunjukkan penurunan cakupan persalinan ditolong tenaga


kesehatan dari tahun sebelumnya. Untuk meningkatkan cakupan persalinan perlu
dilakukan melalui upaya pelaksanaan program unggulan kesehatan ibu, di antaranya
adalah kemitraan bidan dan dukun, peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan melalui jaminan program persalinan, model rumah tunggu di Kabupaten
dengan puskesmas di daerah terpencil untuk pencegahan terhadap komplikasi yang
terjadi selama persalinan, revitalisasi bidan koordinator melalui pelaksanaan supervisi
fasilitatif untuk peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong persalinan, serta
peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu melalui pelaksanaan Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).

c. Cakupan Pelayanan Nifas


Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas minimal 3 kali
yaitu 1 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari; 1 kali pada minggu ke
II, dan 1 kali pada minggu ke IV termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan
dan atau pemasangan KB pasca persalinan. Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas
diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas ( cakupan KF3).
Indikator ini menilai kemampuan daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu
nifas yang berkualitas sesuai standard kesehatan.

24
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Grafik 4.2
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Puskesmas Rawat inap Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019 s/d
2021

Pada tahun 2021 pelayanan kesehatan ibu nifas dan mendapat pelayanan
kesehatan (KF3) adalah 88 %. Cakupan KF3 tertinggi di desa Angkup dan Genting
Gerbang masing – masing sebesar 85 % dan terendah di Desa Wih Bakong Dan Wih
Pesam 10,0%. Selebihnya data cakupan KF3 berkisar antara 60 – 80 persen. Salah
satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah jumlah pemberian vitamin A 2 kali
pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan.
Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas (melahirkan) memiliki manfaat penting bagi
ibu dan bayi yag disusuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat
menigkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat meningkatkan
kelangsungan hidup anak. Dari cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kec.Silih
Nara Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 adalah 86,0 %.

d. Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi Toksoid Tetanus (TT) ibu hamil adalah pemberian vaksin TT pada ibu
hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum
kehamilan) dengan tujuan memberikan kekebalan seumur hidup. Pemberian TT2
adalah jeda waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa

25
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

perlindungan 3 tahun. Pemberian TT3 adalah jeda waktu pemberian minimal bulan
setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun. Pemberian TT4 adalah jeda waktu
pemberian minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun.
Pemberian TT5 adalah jeda waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan
masa perlindungan 25 tahun. Pemberian TT2+ adalah imunisasi tetanus yang diberikan
minimal 2 kali saat kehamilan yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan.

Imunisasi TT perlu dilakukan oleh wanita sebelum menikah dan pada ibu hamil,
karena imunisasi TT dapat memberikan kekebalan tubuh pada ibu hamil agar janin
terhindar dari Tetanus Neonatarum. Sebagian besar bayi yang terkena tetanus
biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT dan persalinan
yang dilakukan tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) misalnya kurang
steril. Grafik dibawah ini memberi informasi cakupan pemberian imunisasi TT pada ibu
hamil di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021.
Grafik 4.3
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021

e. Pemberian Tablet Besi (Fe)

Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus


Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang
dialami oleh ibu hamil. Pemberian Tablet Fe (suplement) merupakan salah satu upaya
penting dalam pencegahan dan penanggulangan Anemia, karena jenis Anemia yang

26
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

terbanyak di Indonesia adalah Anemia Gizi Besi. Anemia pada ibu hamil mendapat
prioritas utama karena kelompok ini berisiko dan cenderung akan melahirkan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), resiko pendarahan sebelum dan pada saat persalinan yang
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi bilamana ibu hamil tersebut menderita
Anemia Berat.Pemberian Fe dianggap cukup apabila diberikan sebanyak 90 tablet
selama masa kehamilan. Gambaran cakupan pemberian tablet besi (Fe3) pada ibu
hamil pada tahun 2021 dapat dilihat di bawah ini . Hanya 3 Puskesmas yang cakupan
pemberian Fe3 memenuhi target yaitu Desa Arul Relem, Simpang Kemili dan Genting
Gerbang yaitu diatas 80,0%.

Gambar 4.3
Persentase Penggunaan Fe3
Puskesmas Rawat Inap Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

e. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal


Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi baru lahir. Cakupan komplikasi kebidanan
adalah jumlah kasus komplikasi ibu hamil, bersalin dan ibu nifas yang mendapat
pelayanan sesuai standar di fasilitas pelayanan dasar mampu PONED dan fasilitas
rujukan RSUD dan swasta. Penanganan defenitif adalah penanganan/pemberian
tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi

27
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

kebidanan. Neonatus komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi
seperti asfiksia, ikterus, hiportemia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir,
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) < 2500gr, sindroma gangguan pernafasan, kelainan
congetal. Neonatus komplikasi yag ditangani adalah neonatus komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana
pelayanan kesehatan.

Grafik 4.4
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal
Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah tahun 2018 s/d 2021

Dari grafik diatas cakupan penanganan komplikasi kebidanan menurun setiap


tahunnya dan penanganan komplikasi neonatal tahun 2021 meningkat. Rendahnya
penanganan komplikasi kebidanan ini perlu mendapat perhatian karena langkah ini
merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian ibu. Sedangkan
untuk penanganan komplikasi neonatal di Kabupaten Aceh Tengah meningkat dari
tahun ke tahun.

f. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah


Bayi lahir ditimbang adalah jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang. BBLR adalah
Bayi dengan berat lahir kurang 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai

28
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

dengan 24 jam pertama setelah lahir. Kasus BBLR di Kabupaten Aceh Tengah tahun
2021 sebanyak 6 kasus (3 %).
Bayi berat lahir rendah mempunyai kecenderungan ke arah peningkatan
terjadinya infeksi dan mudah terserang komplikasi. Masalah pada BBLR yang sering
terjadi adalah gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf pusat, kardiovaskuler,
hematologi, gastro intestinal, ginjal, termoregulasi.

g. Cakupan Kunjungan Neonatus

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada Neonatus (0-28 hari) minimal dua
kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan bayi


baru lahir (umur 6 jam – 48 jam) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan
kesehatan. Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi
neonatal adalah KN lengkap yang mengharuskan agar setiap bayi baru lahir
memperoleh pelayanan kunjungan neonatal minimal 3 kali sesuai standar di satu
wilayah kerja pada satu tahun.

Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021


sebesar 100,0%, hal ini telah mencapai target nasional yaitu sebesar 88 % dan
Kunjungan neonatal yang ke 3 kali (KN Lengkap) 83 %.

29
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Grafik 4.5
Cakupan Kunjungan Neonatal
Puskesmas Rawat Inap Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019 s/d
2021

h. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi


Cakupan kunjungan bayi adalah jumlah kunjungan bayi umur 29 hari sampai 11
bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin, dan
rumah sakit). Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu
kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, dan 1 kali pada umur 9
– 11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi penimbangan berat badan
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT, HB1-3, Polia 1-4, campak). Penyuluhan
perawatan kesehatan bayi meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai
MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 –
11 bulan.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah
dalam meningkatkan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan

30
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Persentase cakupan
pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 sebesar 88.5%.

2. Pelayanan Keluarga Berencana


a. Cakupan Pelayanan KB Aktif dan KB Baru
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) yaitu gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Pembatasan kelahiran dapat
dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, IUD dan lainnya.
Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat digambarkan melalui
cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui kelompok sasaran program yang sedang
menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor. Pada tahun 2021 Cakupan peserta KB Aktif sebesar 68,9 % dan
Cakupan Peserta KB baru di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 11,9 %.

b. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi


Pencapaian peserta KB aktif merupakan salah satu indikator kuantitatif
keberhasilan pelaksanaan program KB. Berdasarkan jenis kelamin , metode
kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan Kondom ( dengan
mengasumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan oleh laki – laki ) .
Sedangkan metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil , IUD,
Implant dan MOW. Dengan demikian sebagian peserta KB aktif adalah perempuan
yaitu sebesar 92.90% dan 7.09% lainnya adalah laki – laki. Terdapatnya kesenjangan
yang tinggi antara laki – laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan
metode / alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi
laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang di pakai di Puskesmas Silih Nara
Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah,pemakaian KB suntik adalah yang terbanyak
yaitu sebesar 49.4% dan pil sebesar 34,8% dan terendah MOP (0,1%). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :

31
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Grafik 4.6
Cakupan Peserta KB Aktif
Puskesmas Rawat Inap Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

c. Cakupan Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi

Peserta KB baru adalah Pasangan usia subur yang baru pertama kali
menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang
menggunakan kembali alat kontrasepsi setelah berakhir masa kehamilannya.

Dari grafik dibawah ini menggambarkan bahwa penggunaan metode suntik dan
pil masih menunjukkan persentase terbanyak. Banyak hal yang mempengaruhi
akseptor dalam memilih alat kontrasepsi antara lain adalah pertimbangan medis, latar
belakang sosial budaya, sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan dan jumlah anak
yang diinginkan. Disamping itu adanya efek samping yang merugikan dari suatu alat
kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan bertambah atau berkurangnya
akseptor memilih suatu alat kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan
bertambah atau berkurangnya akseptor memilih suatu alat kontrasepsi. Di Kabupaten
Aceh Tengah tahun 2021 cakupan peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi yang

32
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

tertinggi adalah yang memakai suntik sebesar 44,7% dan yang memakai pil sebesar
38,8%.

Grafik 4.7
Cakupan Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

3. Pelayanan Imunisasi

Suatu penyakit dengan memasukkan vaksin sehingga bila kelak terpapar hanya
akan sakit ringan. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah atau dimatikan. Maka
dengan imunisasi dapat mencegah penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus, TBC dan
Campak.

a. Imunisasi Pada Bayi


Program imunisasi pada bayi dikelompokkan menjadi beberapa jenis imunisasi
yaitu BCG, DPT+HB1, DPT+HB3, Polio dan Campak. Adanya penurunan jumlah
imunisasi pada bayi perlu mendapat perhatian dari peleksana program, mengingat
peningkatan status kesehatan bayi sangat dipengaruhi dari kekebalan bayi terhadap
penyakit yang akan dimunculkan, akibat ketidaklengkapan dari imunisasinya.
Pelayanan imunisasi bayi dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Aceh Tengah pada

33
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

tahun 2021 adalah Hb<7 hari mencapai 96,92%, BCG mencapai 99,71%, DPT3+HB3
mencapai 86%, Campak mencapai 87,78%, polio4 mencapai 86,23%. Dan capaian
imunisasi dasar lengkap mencapai 91,64%.

b. Desa UCI
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi
adalah Universal Child Immunization atau disingkat UCI. Bila cakupan UCI dikaitkan
dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintah
mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu
desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 106 % bayi di desa/kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap.

Grafik 4.8
Trend Cakupan Desa UCI Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2019 s/d 2021

Dari grafik diatas terjadi peningkatan cakupan desa UCI di Kabupaten Aceh Tengah Di
Tahun 2021 Cakupan desa UCI sedikit turun sebesar 93,9%.

Tahun 2021 di Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah
seluruh Puskesmas telah mencapai target UCI.

34
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk


menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa masalah gizi yang
sering

dijumpai pada kelompok masyarakat adalah Kekurangan Kalori Protein,


Kekurangan Vitamin A, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium dan Anemia Gizi Besi.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator–indikator antara lain Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status Gizi Balita, Status Gizi Wanita Usia Subur,
Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Kekurangan Yodium (GAKY) serta
Pemantauan Berat Badan Balita secara teratur.

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita


Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan melalui
pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan melalui kegiatan
penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan serta pengamatan langsung
terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan.Hal
ini diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita termasuk
deteksi dini gangguan tumbuh kembangnya.Setelah balita ditimbang , hasilnya dicatat
di buku KIA atau KMS. Pada buku tersebut akan terlihat berat badannya naik atau tidak.
Tanda – tanda balita yang naik berat badannya :
 Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna KMS
 Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna diatasnya
Tanda – tanda Berat Badan (BB) tidak naik:
 Garis pertumbuhannya menurun
 Garis pertumbuhannya mendatar
 Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna lebih muda
Tanda – tanda balita kurang gizi:
 BB tidak naik selama 3 bulan berturut – turut, badannya kurus
 Mudah sakit dan tampak lesu dan lemah, mudah menangis/rewel.

35
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Kondisi gizi buruk pada balita dibagi 3 kategori yaitu : Kwashiorkor , marasmus dan
marasmus-kwashiorkor.

1. Tanda - tanda balita kwashiorkor


Edeme seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki), wajah bulat dan sembab,
cengeng/rewel/apatis, perut buncit, rambut kusam dan mudah dicabut, bercak
kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.
2. Tanda – tanda Marasmus
Tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, apatis, perut
cekung , otot pantat mengendur, pengeriputan otot lengan dan tungkai.

Indikator program yang dihitung untuk penimbangan balita adalah D/S dimana D
adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan
dan S adalah semua balita yang ada di unit tersebut. Pada tahun 2021 cakupan D/S
balita ditimbang sebesar 81,2%. Dari jumlah tersebut terdapat 0,9% balita dengan
BGM.
a. Persentase Balita dan Baduta Dengan Gizi Kurang
Banyak faktor yang mempengaruhi seorang anak atau bayi mengalami kurang
gizi, beberapa diantaranya adalah karena kurangnya asupan gizi seimbang pada anak
dan adanya penyakit penyerta. Sebagai tanda awal kurang gizi yang bila tidak
ditanggulangi akan menjadi gizi buruk. Beberapa tanda awalnya yaitu berat badan anak
tidak naik selama 3 bulan , posisi hasil penimbangan di bawah garis merah atau BGM.
Di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 terdapat balita gizi kurang (BGM)
sebesar 135 kasus atau 0,9% dari jumlah balita yang ditimbang. Sedangkan pada
baduta di Puskesmas Silih Nara Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021
terdapat Baduta BGM sebanyak 15 kasus atau 1,8%,Balita BGM 19 Kasus
b. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk

36
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Balita dengan gizi buruk berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya.


Gejala awal sering tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badananak tersebut lebih
rendah dibanding anak seusianya. Adapun ciri – ciri klinis yang biasa menyertainya
antara lain : kenaikan berat badan berkurang, terhenti atau bahkan menurun, ukuran
lingkaran lengan atas menurun, maturasi tulang terlambat, rasio berat terhadap tinggi,
normal atau cenderung menurun, tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.
Di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 jumlah balita gizi buruk sebanyak 5
kasus terdapat diwilayah Kecamatan Silih NaRA Di Desa Arul Kumer Induk dan
penderita 100% mendapat perawatan.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A


a. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Vitamin A merupakan zat gizi yang sangat diperlukan bagi bayi dan anak balita
karena zat gizi ini sangat penting agar proses fisiologis dalam tubuh berlangsung
secara normal, termasuk pertumbuhan sel, meningkatkan fungsi penglihatan,
meningkatkan imunologis dan pertumbuhan badan. Vitamin A juga membantu
mencegah perkembangan sel – sel kanker. Cakupan bayi mendapat kapsul vit.A adalah
jumlah bayi 6-11 bln mendapat kapsul vitamin A dosis 100µA 1 kali per tahun di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian vitamin A yang rutin dilakukan
setahun dua kali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Cakupan pemberian vitamin A
pada bayi di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2021 adalah 98,11% dan pada anak balita
sebesar 69,4%.

37
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Grafik 4.9
Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi dan Anak Balita
Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019 s/d 2021

b. Cakupan Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI (Air
Susu Ibu) saja sejak lahir sampai 6 bulan. ASI merupakan makanan khusus bayi
supaya kebutuhan nutrisinya akan kalori, asam lemak, laktosa dan asam amino dapat
terpenuhi dalam proporsi yang tepat. ASI juga memberikan perlindungan pada bayi
baru lahir karena kaya akan imunoglobulin (antibodi yang diperlukan untuk kekebalan
tubuhnya). Pemberian ASI ekslusif harus dilakukan selama 6 bulan, persentase bayi
yang diberi ASI eksklusif tahun 2021 mencapai 99,9 %. Cakupan bayi yang mendapat
ASI eksklusif di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 telah mencapai target nasional
yaitu sebesar 44%.

38
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

Grafik 4.10
Cakupan Pemberian ASI Ekslusif
Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

C. PROGRAM KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

Masalah kesehatan jiwa di masyarakat demikian luas dan kompleks, saling


berhubungan dengan segala aspek kehidupan manusia. Secara garis besar masalah
kesehatan jiwa digolongkan menjadi : masalah perkembangan manusia yang harmonis
dan peningkatan kualitas hidup, masalah gangguan jiwa, serta masalah psikososial.
Dampak perubahan yang sangat cepat pada kesehatan jiwa masyarakat antara lain
dapat terlihat dengan adanya : putus sekolah, tindak kekerasan dan tindak kriminal,
pengangguran, gangguan psikosomatik, depresi, cemas serta masalah kesehatan jiwa
lainnya.

Salah satu kebijakan dalam pelayanan kesehatan jiwa dasar adalah


meningkatkan kemampuan puskesmas dalam deteksi dini gangguan jiwa, karena
masalah psikososial berpotensi menjadi gangguan jiwa, maka pengenalan dini masalah
psikososial akan bermanfaat.

Sasaran Program Kesehatan Jiwa secara langsung adalah :


 Anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan jiwa sesuai dengan
kelompok umur yaitu anak – anak, remaja, dewasa dan usia lanjut;

39
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

 Anggota masyarakat yang beresiko atau memperlihatkan tanda-tanda


masalah psikososial dan gangguan jiwa;
 Anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa;
 Keluarga dari penderita yang mengalami gangguan jiwa.
Jumlah kunjungan gangguan jiwa pada tahun 2021 sebanyak 12.530 kunjungan.

D. KESEHATAN USILA

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan salah satunya


adalah peningkatan Usia Harapan Hidup, dengan peningkatan UHH maka akan
meningkatlah jumlah usia lanjut. Pada Tahun 2021 jumlah penduduk usia lanjut atau 60
tahun keatas di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 116548 jiwa, yang tersebar pada
14 wilayah kerja puskesmas, jumlah usia lanjut yang tergolong besar tersebut
membawa konsekuensi terhadap aspek kehidupan baik fisik, mental, psikososial dan
ekonomi.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas Rawat Inap Silih Nara
Kec.Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 sebesar 25,6%.

E. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan


bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap
baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang
mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga berat. Sebagian besar sarana
pelayanan puskesmas dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar
bagi kunjungan rawat jalan, sedangkan rumah sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas
disamping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani
untuk kunjungan rawat jalan.

40
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar


Salah satu upaya dalam menjalankan pembangunan bidang kesehatan adalah
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Pra Bayar. Di Kabupaten Aceh Tengah tahun
2021 jumlah penduduk yang mempunyai jaminan/asuransi kesehatan Penerima
Bantuan Iuran (PBI) APBN berjumlah 75.787 jiwa (37,10%) dan PBI APBD berjumlah
88.801 jiwa (43,47%).

2. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit


Gross Death Rate (GDR) merupakan salah satu indikator mutu pelayanan di
fasilitas rujukan (RSUD). GDR adalah angka kematian umum di Rumah Sakit untuk
tiap 1000 penderita keluar. Sedangkan NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian
≥48 jam setelah dirawat di Rumah Sakit untuk tiap 1000 penderita keluar. GDR RSU di
Kab. Aceh Tengah tahun 2021 adalah 34,9 dan NDR RSU adalah 21.

3. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit


Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari
berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan.
Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari perawatan
(LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat
tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien
keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR). Badan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum (RSUD Datu Beru Takengon dan RSU Fandika) Kabupaten Aceh
Tengah mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 321 tempat tidur, Indikator
pelayanan rumah sakit pada RSUD Datu Beru dan RSU Fandika meliputi pemanfaatan
tempat tidur (BOR) sebesar 73,9 , rata – rata tempat tidur dipakai (BTO) sebesar
54,57 , rata-rata lama hari perawatan (LOS) adalah 4,5, rata-rata selang waktu
pemakaian tempat tidur (TOI) sebesar 1,7 .

41
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

F. PERILAKU HIDUP SEHAT

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan
kesehatan masyarakat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan. Misalnya tentang gizi : makan beraneka ragam makanan, minum
tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul
vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan lingkungan.

Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah
tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10
indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif,
balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun , menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali
seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan
tidak merokok di dalam rumah. Di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 jumlah rumah
tangga 52.494 dan yang dipantau adalah 31.033 (59,1%) dan rumah tangga ber PHBS
adalah 43,1%.

G. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes
No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan). Persentase
rumah sehat di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 adalah 56,37%.

42
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak.


Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
Kementrian Kesehatan RI, syarat – syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau,
tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya dan tidak
mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Terdapat dua akses air minum di masyarakat yaitu melalui jaringan perpipaan
dan non perpipaan. Yang termasuk non perpipaan yaitu sumur gali terlindung, sumur
gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan
penampungan air hujan. Di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 penduduk yang
memiliki akses air minum yang memenuhi syarat sebesar 66,86%

3. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak


Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat. Jamban sehat adalah tempat buang air besar yang
kontruksinya memenuhi syarat – syarat kesehatan, antara lain menggunakan tangki
septik. Adapun jenis sarana jamban yang sering dipakai masyarakat yaitu komunal,
leher angsa, plengsengan dan cemplung.
Sanitasi yang layak epenting bagi penduduk atau rumah tangga di daerah urban
maupun rural, meskipun risikonya lebih besar di daerah urban karena lebih sulit
menghindari kontak dengan pembuangan kotoran. Indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan rakyat dari aspek Kesehatan. Persentase penduduk dengan akses
sanitasi yang layak di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 adalah sebesar 79,5%.

4. Persentase desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis


masyarakat

43
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yaitu pendekatan untuk mengubah


perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB)
sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang
aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan
aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Desa yang
melaksanakan STBM yaitu desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun ,
mempunyai tim kerja masyarakat/natural leader, dan telah mempunyai rencana tindak
lanjut untuk menuju sanitasi total.

Persentase desa yang melaksanakan STBM di Kabupaten Aceh Tengah Tahun


2021 sebesar 12,88% (38 desa)

5. Persentase TTU dan TPM Sehat


Tempat – tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)
merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat
penyebaran penyakit. TTU meliputi sarana pendidikan , sarana kesehatan dan hotel
sedangkan TPM meliputi jasa boga, restoran/Rumah makan , Depot Air Minum,
Makanan jajanan.

TPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan
minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai
(luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang memadai.

Di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 TTU yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 100% sedangkan TPM yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebesar 100%

44
2021
PROFIL PUSKESMAS SILIH NARA KEC.SILIH NARA KABUPATEN ACEH TENGAH

45

Anda mungkin juga menyukai