Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN RISIKO

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN di PRAKTIK BIDAN MANDIRI

Dosen Pengampu: Dr. Sebastiana Viphindratin, M.Kes

Disusun Oleh :

Rachel Octaviari Altruisa, S.Tr.Keb (212520102042)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
dapat terselesaikannya laporan dengan judul Analisis Risiko Keuangan di Praktik Mandiri Bidan.
Dimana mata kuliah manajemen risiko merupakan mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dalam menyelesaikan mata kuliah ini, diperlukan
penyusunan laporan terkait sebagai salah satu tugas pada mata kuliah terkait. Penulis sangat
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Adapun terdapat beberapa pihak yang
membantu pada proses penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang besar kepada Dr. Sebastiana Viphindrartin, M.Kes. selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Risiko yang telah memberikan arahan, penilaian serta
saran hingga terwujudnya laporan ini.

Jember, 17 November 2022

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen risiko (Risk management) merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran
dan sebuah kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
suatu organisasi atau perusahaan (Smith, 1990). Pengungkapan terkait manajemen risiko di
Indonesia telah menjadi pusat perhatian, hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya PSAK 50
(2010 revisi 2006) terkait instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan. Penyajian dan
pengungkapan risiko pada laporan tahunan perusahaan dinilai sangat membantu para
pemangku kepentingan dalam melakukan pengambilan keputusan dan menilai risiko
perusahaan pada kondisi perekonomian yang tidak pasti.

Kita harus bisa menemukan kerugian potensial yang mungkin terjadi dan mencari
cara untuk menangani risiko tersebut. Dalam sebuah perusahan didalamnya pasti
memiliki perencanaan keuangan. Baik untuk kebutuhan perusahaan itu sendiri maupun
untuk keperluan mendadak. Oleh karena hal itu analisis risiko keuangan sangat
dibutuhkan untuk mengetahui perkiraan pengeluaran perusahaan. Risiko dalam bisnis
tidak bisa diabaikan begitu saja. Perusahaan perlu menganalisis kemungkinan kerugian
potensi dalam bisnisnya tersebut kemudian mengevaluasi dan mencari cara untuk
menanggulanginya. Dengan demikian diharapkan bisnis yang dijalaninya dapat sukses
meraih tujuan dengan mudah. Risiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika
kita melakukan suatu tindakan. Risiko adalah berbagai kemungkinan yang terjadi pada
periode tertentu. Risiko sering dikaitkan dengan kerugian. Jadi risiko adalah
ketidakpastian yang mungkin melahirkan kerugian atau peluang terjadi sesuatu yang bad
outcame.
Setiap organisasi perusahaan selalu menanggung risiko. Risiko, bisnis, kecelakaan
kerja, bencana alam, perampokan, dan pencurian, kebangkrutan adalah beberapa contoh
dari risiko yang lazim terjadi di berbagai perusahaan. Terutama perusahaan yang tidak
melakukan tindakan apa-apa, bahkan tindakan preventif pun tidak dilakukan.
Perusahaan ini tidak melakukan tindakan untuk pencegahan risiko yang akan timbul
nantinya.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Manajemen Risiko Keuangan

Manajemen risiko merupakan suatu proses dimana identifikasi, analisis, penilaian,


pengendalian, dan upaya untuk menghindari atau menghapus risiko yang tidak dapat
diterima. Dalam suatu perusahaan, manajemen risiko merupakan suatu prosesperencanaan,
pengaturan dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi dalam meminimalisir risiko
pendapatan suatu perusahaan.

2.2 Pentingnya manajemen risiko keuangan

1. Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
2. Adanya harapan besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainnya, agar manajer
keuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara
aktif.
2.3 Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensikerugian
yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,komoditas, dan
ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi disebut dengan risiko pasar. Meskipun
volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
1. Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan
secara bebas, Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu
menimbulkan perubahan harga secara bertahap
2. Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen
risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
3. Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu
4. Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapatmemperoleh perlakuan pajak yang diinginkan
5. Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapatdicatat
selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai

2.4 Proses Manajemen Risiko

Menurut Thomas Kaiser terdapat enam tahapan dalam proses manajemen risiko yaitu:

1. Mengidentifikasi risiko.
Informasi yang diperoleh pada langkah pertama ini,merupakan prasyarat untuk
melakukan tahap-tahap selanjutnya.
2. Penilaian risiko.
Meliputi penilaian atas sifat dasar dan keseriusan dari setiaprisiko dan kemungkinan
terjadinya.
3. Pengelompokan risiko.
Yaitu menempatkan seluruh risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai dalam kelompok-
kelompok yang terpisah. Setiap kelompok terdiri dari risiko yang diperkirakan
mempunyai kesempatan/peluang yang sama dalam hal terjadinya dan tingkat
pengaruhnyayang merugikan pada organisasi, jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
4. Pengukuran risiko.
Yaitu mengukur risiko tersbut ke dalam ketentuan-ketentuan moneter dengan membuat
catatan atas jumlah dari resiko maupun kemungkinan terjadinya risiko tersebut
5. Mengkonsolidasikan risiko.
Yaitu mengkombinasikan seluruh risiko yang telah diidentifikasi, dinilai, dikelompokkan,
dan dikuantifikasikan (diukur) pada masing-masing-masing operasi internasional.
Langkah ini dilakukan oleh perusahaan multinasional
6. Pengembangan solusi atas risiko.
Tahapan ini dilakukan berdasarkan pengelompokan risiko yang telah dilakukan pada
tahap ketiga. Hal ini meliputi pengembangan solusi yang telah dilakukan oleh perusahaan
multinasional dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.
BAB 3
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

3.1 Identifikasi Risiko

No. Aktifitas Potensi Bahaya Risiko

1. Desinfeksi Instrumen Alergi Kontak Iritan Iritasi pada kulit, gatal-gatal


Medis Dengan hingga kulit melepuh
Larutan Klorin
2. Penggunaan Jarum Tertusuk Luka akibat tertusuk jarum
Suntik

3. Pertolongan 1. Terpapar cairan 1. Tertular penyakit


Persalinan tubuh pasien (darah, dari pasien
air ketuban, urine)
2. Ergonomi 2. Low back pain
akibat posisi berdiri
saat menolong
persalinan

3.2 Penilaian Risiko

No Aktifitas Potensi Risiko No


Bahaya Frekuensi Keparahan Kategori
1. Desinfeksi Alergi Iritasi pada kulit, 3 2 6
Instrumen Kontak Iritan gatal-gatal hingga
Medis kulit melepuh
Dengan
Larutan
Klorin
2. Penggunaan Tertusuk Luka dan infeksi 4 2 8
Jarum akibat jarum suntik
Suntik
3. Pertolongan 1. Terpapar 1. Tertular 4 4 16
Persalinan cairan penyakit dari
tubuh pasien
pasien
(darah,
air
ketuban,
urine)
2. Ergonomi 2. Low back pain 5 2 10
akibat posisi
berdiri saat
menolong
persalinan
3.3 Risk Matriks Peringkat Risiko
FREKUENSI DAMPAK RISIKO
RISIKO 1 2 3 4 5
5 1
4 1
3 1 1
2
1
3.4 Evaluasi dan Pengendalian Risiko

RISIKO INHERENT

Tingkat Risiko Probabilitas Dampak Nilai Bersih Penanganan Risiko Biaya


No Aktifitas
Inherent Risiko Inherent Finansial Risiko Risiko Inherent Penanganan
Kualitatif (%) Inherent Risiko
(Rp)
1. Desinfeksi Instrumen MEDIUM 40% Rp. 15.000.000 Rp. 6.000.000 1. Menghindari Rp. 2.000.000
Medis Dengan Larutan RISK kontak langsung
Klorin dengan larutan
klorin
2. Menambah
fasilitas APD
2. Penggunaan Jarum Suntik HIGH RISK 60% Rp25.000.000 Rp. 15.000.000 1) Menggunakan Rp. 10.000.000
APD
2) Menyediakan
tempat sampah
tajam dan
mengontrol
sampah tidak
penuh
3) Hati-hati dalam
bekerja
3. Pertolongan EXTREM 80% Rp50.000.000 Rp. 40.000.000 1. Menggunakan Rp. 20.000.000
Persalinan HIGH RISK APD level 2
(Terpapar cairan tubuh 2. Mengatur posisi
pasien (darah, air ketuban, untuk
urine) mengurangi
paparan dengan
cairan tubuh
pasien
3. Mencuci tangan,
mengganti
pakaian, mandi
saat setelah
terpapar cairan
tubuh pasien
Pertolongan Persalinan HIGH RISK 60% Rp15.000.000 Rp. 9.000.000 1. Pengaturan Rp. 5.000.000
(Ergonomi) jam kerja
2. Pengaturan
posisi berdiri
senyaman
mungkin
3.6 BTR dan Kertas Kerja

Desinfeksi Instrumen Medis Dengan Larutan


1
Klorin

No. Dampak Finansial Risiko Inherent : Nilai:


1.iritasi pada kulit 2. gatal-gatal atau kulit
1 Rp15.000.000
melepuh
2 Rp0
3 Rp0
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Inherent Rp15.000.000
No. Rencana Penanganan Risiko : Nilai

1. Menghindari kontak langsung dengan larutan klorin


1 Rp2.000.000
2. Menambah fasilitas APD

2 Rp0
3 Rp0
4 Rp0
5 Rp0
Total Biaya Penanganan Risiko Rp2.000.000
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Residual Rp7.500.000
Tertusuk jarum suntik
2
No. Dampak Finansial Risiko Inherent : Nilai:

1 Luka dan infeksi akibat jarum suntik Rp25.000.000

2 Rp0
3 Rp0
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Inherent Rp25.000.000
Rencana Penanganan Risiko : Nilai
No.
1) Menggunakan APD
1 2) Menyediakan tempat sampah tajam dan mengontrol sampah tidak penuh Rp10.000.000
3) Hati-hati dalam bekerja
2 Rp0
3 Rp0
4
5
Total Biaya Penanganan Risiko Rp10.000.000
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Residual Rp25.000.000
3 pertolongan persalinan
No. Dampak Finansial Risiko Inherent : Nilai:

Tertular
1 Rp40.000.000
penyakit dari pasien

2 ergonomi Rp9.000.000
3 Rp0
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Inherent Rp49.000.000
No. Rencana Penanganan Risiko : Nilai
1 menggunakan APD level 2 Rp30.000.000
2 pengatur posisi kerja yang nyaman Rp5.000.000
3 Rp0
4
5
Total Biaya Penanganan Risiko Rp35.000.000
Total Nilai Dampak Finansial Risiko Residual Rp49.000.000
BAB 6
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis bisnis di Praktik Mandiri Bidan didapatkan 4 risiko antara lain:
a) Iritasi pada kulit, gatal-gatal hingga kulit melepuh
b) Luka akibat tertusuk jarum
c) Tertular penyakit dari pasien
d) Low back pain akibat posisi berdiri saat menolong persalinan
2. Risiko dengan Probabilitas Risiko Inherent Kualitatif (%) paling tinggi yaitu
Pertolongan Persalinan (Terpapar cairan tubuh pasien (darah, air ketuban, urine) sebesar
40% dan risiko dengan Probabilitas Risiko Inherent Kualitatif (%) paling rendah yaitu
desinfeksi instrumen medis dengan larutan klorin sebesar 10%
3. Biaya penanganan risiko paling tinggi yaitu pada risiko Pertolongan Persalinan (Terpapar
cairan tubuh pasien (darah, air ketuban, urine) sebesar Rp.20.000.000 dan yang paling
rendah yaitu desinfeksi instrumen medis dengan larutan klorin sebesar Rp.1.000.000

Anda mungkin juga menyukai