Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Manajemen Resiko
( Dampak Lockdown dari Pandemi Virus Corona diIndonesia )

Dosen Pengampu :

Dr. Jumiadi AW,M.Si,Ak


Disusun Oleh :

Cristy Natalia Sembiring (7181220015)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI NONDIK


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penulisan Makalah Mata Kuliah Manajemen Risiko yang bertema “Dampak Lockdown dari
Pandemi Virus Corona diIndonesia”. Terwujudnya makalah ini tidak dapat terlepas dari
bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dan Penulis juga menyampaikan Terima Kasih kepada Bapak Dr. Jumiadi
AW,M.Si,Ak selaku Mata Kuliah Manajemen Risiko yang telah memberikan tugas ini dan
membantu memberikan dorongan dalam penyelesaian makalah ini.

Penulisan Makalah ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami materi yang
penulis sajikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Semoga Makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Akhir kata Penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Medan, 14 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Virus corona atau disebut juga dengan Covid-19, adalah nama dari sebuah pandemi yang
baru baru ini menggemparkan seluruh Dunia. Kemunculan Virus Corona awalnya berada di
Pasar Laut Wuhan, China pada Januari 2020 kemarin. Virus ini telah menyebar secara
geografi yang telah mencapai 114 negara. Sebelum menjadi pandemi seperti yang telah
ditetapkan World Health Organization atau dikenal dengan WHO, virus corona disebut
sebagai wabah ketika menjangkiti Wuhan, dimana Virus ini menyebabkan pneumonia
sehingga jumlah kasus penyakit tersebut langsung meeningkat atau menyebar dengan
signifikan. Virus Corona tergolong cepat menyebar bagi siapa saja, bahkan diWuhan hampir
seluruh warganya terkena virus ini. Bukan hanya menjangkiti orang dewasa tetapi juga anak
anak sampai ke orangtua.
Penyebaran epidemi yang berlanjut kenegara – negara lain, mengakibatkan penularan
lokal dan menimbulkan wabah dinegara yang terjangkit. Bahkan data dari Global Cases by
the Center for System Science and Engineering atau CSSE at Johns Hopkins University,
hingga saat ini sudah ada 198ribu orang didunia yang terinfeksi corona, hampir 8ribu
meninggal dunia dan 81ribu berhasil dipulihkan. Dalam hal ini beberapa negara yang terkena
kasus terbesar dari virus corona setelah China adalah seperti Italia, Korea Selatan, Singapura,
Malaysia, dan bahkan telah menjangkiti negara Indonesia.
Dimana pada awal maret 2020, Presiden Indonesia, Joko Widodo secara resmi
menyampaikan kasus pertama virus corona diIndonesia. Hal ini lantas membuat kepanikan
dikalangan masyarakat, banyak dari mereka yang langsung memenuhi supermarket atau
tempat penjualan rumah tangga lainnya untuk membeli barang barang yang dapat dikatakan
mampu untuk membantu mencegah penularan virus corona ini. Seperti masker, hand
sanitizer, bahkan sampai ke bahan pangan, contohnya beras, gula, minyak goreng.
Hal ini tentu tidak hanya berdampak pada bidang keshatan namun sangat berdampak
bagi bidang ekonomi bukan hanya suatu negara melainkan perekonomian dunia, dimana
begitu banyak barang barang yang menjadi susah untuk didapatkan atau langkah sampai pada
harga yang menjolak naik atas barang langkah tersebut. Contohnya saja harga masker yang
biasanya hanya berkirasar Rp.1000rupiah untuk satu lembar masker kini melonjak naik
bahkan sampai harga Rp.5000rupiah Ini juga Jadi informasi sangat pening karena mampu
memengaruhi keadaan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengabil keputusan, sehingga
hal ini perlu dikelola dengan baik melalui Manajemen Bencana oleh Pemerintah.
Sebenarnya hal ini juga harus ditangani oleh bidang Manajemen Resiko, dimana wabah ini
juga salah satu resiko bagi sebuah perusahaan, namun sayangnya diIndonesia masih belum
ada yang menerapkan bidang Manajemen Resiko.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penanganan dari virus corona dari Manajemen Resiko?
2. Apakah dampak jika Indonesia menerapkan sistem Lockdown akibat virus covid19?
3. Bagaimana pengukuran Manajemen Resiko atas wabah ini dan apakah Lockdown
layak?

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
 Pengertian Resiko
1. Menurut Arthur Williams dan Richard, M.H., resiko adalah suatu variasi dari hasil –
hasil yang dapat terjadi selama peride tertentu.
2. Menurut Herman Darmawai, resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda
dengan yang diharapkan
3. Menurut Sri Redjeki Hartona, resiko adalah suatu ketidakpastian dimasa yang akan
datang tentang kerugian.
4. Menurut A.Abas Salim, resiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin
melahirkan peristiwa kerugian (loss).

 Pengertian Resiko
1. Smish (1990), Manajemen Resiko didefenisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan
penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan tersebut.
2. Clough and Sears (1994), Manajemen resiko didefenisikan sebagai suatu pendekatan
yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
3. William, et.al. (1995), Manajemen Resiko juga merupakan suatu aplikasi dari
manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasikan, mengukur, dan
menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
4. Dorfman (1998), Manajemen Resiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam
usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian
B. MANAJEMEN RESIKO DARI COVID 19

DiIndonesia sendiri belum memiliki Manajemen Resiko, padahal diNegara – negera lain
terutama diAmerika Serikat perusahan – perusahaan besar umumnya telah memiliki Manajer
Resiko, dengan berbagai nama jabatan sepeti : Manajer Resiko, Manajer Asuransi, Direktur
Manajemen Resiko dan sebagainya, yang kedudukannya umumnya setingkat dengan Manajer
tingkat tengah. Tugas mereka umumnya mencakup : mengidentifikasi dan mengukur
kerugian dari exposures, menyelesaikan klaim – klaim asuransi, merencanakan dan
mengelola jaminan tenaga kerja, ikut serta mengontrol kerugian dan keselamatan kerja.
Dengan demikian Manajer resiko sendiri merupakan bagian penting dalam tim manajemen
perusahaan.

Mengenai Lockdown pada Indonesia Penulis sendiri setuju dengan pernyataaan Ahli
Ekonomi, Piter Abdullah yang dilihat dari sudut pandang Perekonomian, jika pemerintah
menetapkan sistem Lockdown akibat dampak dari Covid 19. Jangankan Lockdown terhadap
Negara, pemberlakuan Lockdown terhadap wilayah Jakarta saja pun akan menyebabkan
perekonomian Indonesia jatuh, hal ini karena seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa 70%
perekonomian Indonesia terpusat diJakarta.

C. HUBUNGAN COVID 19 DAN RESIKO PERUSAHAAN

Dalam dunia bisnis, ketidakpastian berserta resikonya merupakan sesuatu yang tidak
dapat diabaikan begitu saja, malahan harus diperhatikan secara cermat, bila orang
menginginkan kesuksesan. Perebedaan resiko dan ketidakpastian terletak pada ada tidaknya
informasi tentang ketidakpastian tersebut. Karena ketidakpastian yang tidak ada informasinya
bukan disebut resiko. Resiko – resiko yang diketahui yaitu :

 Meninggal dunia, resiko yang tidak akan pernah kita ketahui kapan akan terjadi
 Kecelakaan, resiko yang tidak akan pernah kita ketahui, dimana hanya Tuhan yang
mengetahui Nya
 Sakit/Penyakit, resiko ini bisa kita deteksi dengan merasakan subuh tubuh atau wabah
yang sedang menimpa masyarakat
 Cacat, resiko ini bisa terjadi akibat dari kecelakaan ataupun sakit

Salah satu resiko yang sedang terjadi didalam bisnis yang melanda dunia adalah Pandemi
Covid 19 atau Virus Corona yang mana termasuk dalam Resiko poin nomor tiga. Covid 19
yang sedang mewabah bukan hanya berdampak langsung pada dunia kesehatan melainkan
juga perekonomian. Dimana banyak perusahaan perusahaan merugi dan kota kota
diberhentikan melakukan pekerjaan sementara waktu atau dikenal dengan lockdown, yang
dilakukan selama masa 14 hari dan bahkan dapat lebih jika semakin meluasnya pandemi ini
disuatu wilayah. Salah satunya adalah Negara Indonesia yang telah terjangkit pandemi Covid
19 pada awal Maret 2020 kemarin.

7|Page
Dimana pandemi covid 19 merupakan salah satu Peril bagi perusahaan. Peril atau istilah
lain Bencana/Musibah sendiri adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan suatu
kerugian. Orang orang dapat terkena kerugian atau kerusakan karena berbagai peril atau
bencana yang terjadi. Bencana yang umum adalah kebakaran, topan, ledakan, tubrukan, mati
muda, penyakit, kecerobohan, dan ketidakjujuran. Bencana – bencana yang dapat menimpa
harta dan penghasilan haruslah dipelajari oleh pengelola resiko sehingga perlindungan yang
tepat dapat diatur untuk mengendalikannya.

Virus corona atau Covid 19 juga merupakan salah satu jenis resiko murni, namun
lockdown yang jika ditetapkan oleh pemerintah adalah merupakan salah satu resiko spekulatif
bagi banyak perusahaan. Mengapa demikian? Covid 19 dikatakan sebagai resiko murni
karena, resiko murni adalah resiko yang terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa
disengaja, dimana maksudnya resiko ini adalah resiko yang sebenarnya perusahaan atau
karyawan inginkan atau terjadi. Sedangkan lockdown dikatakan resiko spekulitif karena,
resiko spekulatif adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh seseorang, agar terjadinya
ketidakpastian.

D. DAMPAK DIADAKANNYA LOCKDOWN

Dalam hal ini Pandemi Covid 19 ini berkaitan dengan resiko. Dan cara penangan resiko
ini seperti lockdown, akan menjadi salah satu cara yang nantinya diambil oleh pemerintah
agar Covid 19 tidak menyebar luas kebanyak wilayah Indonesia. Sebelumnya China, sebagai
Negara Pertama yang menjadi pusat munculnya virus ini telah menerapkan sistem lockdown
bagi seluruh wilayahnya, terutama Wuhan. Hal ini agar menekan berkembang luasnya virus
corona. Namun, dibalik diterapkannya sistem lockdown, begitu banyak dampak yang terjadi.

Dr. Doom Nouriel Roubini, seorang Profesor Stern School of Business Universitas,
melalui tweet ditwitternya memperingatkan bahwa kombinasi virus corona menyebabkan
badai resiko yang sempurna dann menjadi sinyal jelas resesi global. Dan dampa dari Virus
corona akan memicu kejatuhan dalam aset beresiko seperti saham, obligasi, minyak sertai
kenaikan harga saham. Roubini juga mengatakan bahwa Investor benar – benar tidak
mengerti akan kejatuhan ekonomi akibat virus corono. Dia juga memperediksi krisis kredit
yang brutal, terbatasnya kemampuan kebiakan monoter dan fiskal untuk mengatasi pekerja
yang sakit dan konsumen yang tetap tinggal dirumah karena dilakukan sistem lockdown serta
tumpukan utang obligasi yang meningkat. Hal ini tentunya akan berdampak pula pada Unit
Kegiatan Masyarakat atau UKM dan pekerja.

Dampak covid 19 dalam bidang perekonomian juga terjadi Indonesia sendiri juga
menyebabkan ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keungan
global, menekan banyak mata uang dunia, serta memicu pembalikan modal kepada aset
keuangan yang dianggap aman. Salah satunya dapat dilihat langsung sangat jelas penurunan
harga saham perusahaan dengan sangat drastis dan naiknya harga tukar mata uang dollar pada
rupiah.

Lockdown atau istilah lain karantina/isolasi adalah situasi yang melarang warga untuk
masuk kesuatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown juga bisa berarti negara yang
menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya.
Aktivitas warga dibatasi siang malam, tidak hanya itu aktivitas bisnis juga akan
dibatasi/ditutup. Wilayah Indonesia yang paling banyak terdampak virus corona adalah
Jakarta, yang mana diketahui bahwa 70% perekonomian Indonesia terpusat diJakarta.
Lockdown sendiri dibagi dua Lockdown total dan Lockdown Mandiri, dimana Lockdown
Mandiri oleh warganya, namun masih melakukan kegiatan masuk keluar antar wilayah dan
negara. Sedangkan Lockdown total adalah menutup semua akses, dimana keluar masuk antar
wilayah saja dilarang apalagi antar Negara, serta segala transportasi umum dari bus sampai
pesawat ditutup, seperti apa yang dilakukan kota Wuhan, China.

Indonesia memang telah menetapkan sistem Social Distancing dimana pemerintah


memperintahkan warganya untuk menjaga jarak dengan orang ataupun keramaian, kurang
lebih sesuai anjuran kesehatan selama 14 hari lamanya. Karena dengan cara selama 14 hari,
masa inkubasi virus, masyarakat diharapkan dapat menahan diri untuk tidak keluar dari
rumah masing masing, hal ini merupakan cara untuk menahan penyebaran covid 19. Hanya
diberikan waktu keluar dari rumah dalam hal yang genting atau mendesak. Hal ini ditujukan
agar kontrol dan penanganan virus corona dapat dilakukan. Lalu apa yang terjadi jika
Indonesia menetapkan sistem Lockdown jika suatu waktu penyebaran pandemi covid 19
semakin meluas?

Beberapa ahli ekonomi diIndonesia, salah satunya yaitu Direktur Riset Center of Reform
on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyebutkan jika terjadi Lockdown
diIndonesia dampaknya jauh lebih besar dibandingkan negara negara lain yang sebelumnya
telah melakukan sistem Lockdown terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan mengingat jumlah

9|Page
tenaga kerja Indonesia lebih banyak disektor informal. Salah satu contohnya adalah Pedagang
Bakso nggak bisa jualan bakso, padahal diIndonesia sendiri jumlah pedagang bakso beberapa
ribu orang, dan mereka pasti akan kehilangan income.

Walupun begitu diberlakukannya sistem Lockdown total juga mempunyai sisi positif juga
negatif. Seperti negara tetangga, Malaysia yang telah memberlakukan sistem Lockdown
nasional agar pergerakan warganya bisa dikendalikan dengan haarapan penularan virus
corona dapat ditekan. Namun negatifnya, ada pula kasus dikapal pesiar yang diLockdown
diJepang justru membuat penyebaran virus didalam kapal tersebut antar individu semakin
cepat menyebar.

Dan didalam sebuah artikel penulis melihat bahwa ada pernyataan dari Sri Mulyani
selaku Menteri Keuangan yang menyatakan bahwa Jika Indonesia Lockdown Anggaran yang
dimiliki Sudah Siap. Dalam hal ini, Sri Mulyani mengatakan jika dari sisi anggaran pihaknya
mengaku selalu siap mendukung berbagai kemungkinan termasuk Lockdown. Namun,
kembali hambatannya adalah dari SDM dan Pangan buat Masyarakat.

Disaat diumumkan jika Indonesia telah dimasukki virus corona awal maret 2020, barang
pangan langsung melonjak naik dan sangat langkah didapatkan, lalu bagaimana jika
Indonesia akan melakukan sistem Lockdown? Maka hal ini pastilah tidak efektif jika
diadakan terutama dibidang Ekonomi.

E. ANALISIS PENGUKURAN RESIKO

Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan
terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan,
kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritasasi resiko, resiko yang mana paling relevan.

Dalam melakukan pengukuran terhadap resiko akibat lockdown serta wabah penyakit ini
dapat dikur dengan :

Tipe Resiko Definisi Teknik Pengukuran


Resiko Pasar Harga pasar bergerak kearah Value at Risk (VAR),
yang tidak menguntungkan Stresstesting
Resiko Kesehatan Manusia terkena penyakit Probabilitas terkenal
tertentu penyakit dengan
menggunakan table
morbiditas
Resika Operasional Kerugian yang terjadi Matriks frekuensi dan
melulai operasi perusahaan signifikansi kerugian, VAR
(misal sistem perusahaan Operasional
yang gagal)

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

11 | P a g e
Kesimpulan yang diambil dari segala pembahasan diatas bahwa kebijakan Lockdown
mempunyai sisi Negatif dan Positif bagi Indonesia. Dimana seharusnya yang diprioritaskan
sekarang adalah bagaiaman pandemi virus corona ini tidak semakin menyebar luas. Jika
mengenai perekonomian untuk mengatasi kerugiaan akan diatasi setelah berakhirnya dengan
tuntas masalah pandemi ini. Karena waktu untuk kedepan masih akan lebih banyak untuk
menstabilkannya, dibandingkan dengan nyawa orang yang semakin banyak tersebar virus
corona. Dan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan penambahan imun sesuai anjuran
WHO sangat dibutuhkan agar tidak semakin meluasnya pandemi juga akan mempercepat
selesainya kejadian wabah ini, sehingga stabilitas perekonomian kembali berjalan dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Muslih, dkk. 2017. Manajemen Risiko Perusahaan. Medan: Perdana Publishing. ISBN :
978-602-6970-63-3
http://www.jogloabang.com

http://www.brilio.net

http://m.detik.com

http://money.kompas.com

http://m.cnnindonesia.com

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai