Anda di halaman 1dari 2

Kritik Objektif Cerpen Kami Sama karya Hiromi Kawakami

Dalam cerita Kamisama karya Hiromi Kawakami dapat dilihat bahwa latar tempat yang
dapat di temukan dalam cerita:

1. ada yaitu di 305 Goushitsu (Kamar 305) Paragraf Ke-2 Halaman 1 “Mittsu tonari no 305-
gōshitsu ni, tsui saikin koshite kita.” dan “Kuma wa 305-gōshitsu no mae de,-bukuro
kara kagi o toridashinagara itta.”
2. Kawahara (Kawahara) Paragraf Ke-6 Halaman 2 “Kawara de no michi wa suiden ni sotte
iru.” dan “Tōku ni kikoe hajimeta mizu no oto gayate takaku nari, watashi-tachi wa
kawara ni tōchaku shita.”

Dalam menggambarkan latar waktu dan suasana, pengarang menggunakan gaya bahasa
sehingga terlihat lebih estetik dan membuat para pembaca dapat ikut terbawa oleh suasana yang
digambarkan. Gaya bahasa yang digunakan pun cukup mudah dipahami maknanya, berikut
beberapa gaya bahasa yang menggambarkan latar waktu dan suasana yang dapat ditemukan
dalam cerita:

1. Paragraf ke-1 Halaman 1 “Harusaki ni, shigi o miru tame ni, itta koto wa attaga, atsui
kisetsu ni kōshite bentō made motte iku no wa hajimetedearu” bermakna “Pada musim
semi”
2. Paragraf ke-5 Halaman 2 “Surechigau hitokage wanai. Taihen atsui” bermakna “Pada
siang hari yang cerah”
3. Paragraf Ke-9 Halaman 3 “Kodomo wa kuma no ke ke o hippattari, keri tsuke tari shite
itaga, saigo ni `pānchi' to sakende kuma no hara no atari ni kobushi o butsukete kara,
hashitte itte shimatta” bermakna “Suasana yang menegangkan”
4. Paragraf ke-18 Halaman 5 “Kon'ya no uchi ni meshiagaru hō ga ī to omoimasu”
bermakna “Pada malam hari”
5. Paragraf ke-19 Halaman 5 “Kyou wa hontouni tanoshikatta desu” bermakna “Suasana
yang menyenangkan”

Dalam bagian alur, pengarang menggunakan alur maju karena pengarang menampilkan
persitiwa secara runtut awal tengah sampai akhir.
Dalam bagian sudut pandang, pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu
sudut pandang yang menggunakan kata ganti "Saya” seolah-olah pembaca menjadi tokoh dalam
peristiwa tersebut.

Moral yang bisa dipetik dari cerita ini adalah untuk untuk memperlakukan semua makhluk
hidup sama dan tidak membeda bedakan. Hewan pun memiliki hati yang tulus.

Dalam bagian akhir cerita pengarang memberikan ending yang haru karena tokoh utama
merasa senang mempunyai waktu untuk berjalan-jalan bersama beruang.

Anda mungkin juga menyukai