Anda di halaman 1dari 1

8/6/23, 12:48 PM Intan Online

g p y
Loading… Westerling dengan membentuk gerakan Angkatan Perang
Ratu Adil (APRA).
a. Latar Belakang Kapten Raymond Westerling, pemimpin
APRA di
pemberontakan
Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
Bandung
Sumber:
(APRA) dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan beberapa tirto.id/sejarah-pembantaian-di-sulsel-
https://web.archive.org/web/20201027180128/https://
pejuang terhadap kebijakan pemerintah Republik westerling- datang-darah-tergenang-
2021
deUW, diunduh 20 Februari
Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan kesepakatan
dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), anggota inti unsur Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat (APRIS) diambil dari TNI, sedangkan unsur lain diambil dari kalangan bekas anggota
Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL). Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran anggota
KNIL berkaitan kedudukan mereka dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Kekhawatiran itu akhirnya mendorong beberapa anggota KNIL bergabung dalam pemberontakan
APRA di Bandung.
Pemberontakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Ia merupakan seorang prajurit
militer Belanda yang dikirim untuk membantu koordinasi tawanan Sekutu di Indonesia. Gerakan
APRA bertujuan mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri
di negara-negara bagian RIS. APRA menuntut agar mereka diakui sebagai tentara negara Pasundan dan
menolak pembubaran negara bagian. Akan tetapi, tuntutan tersebut ditolak oleh pemerintah Republik
Indonesia. Penolakan tersebut memicu pemberontakan APRA di Kota Bandung pada 23 Januari 1950.
b. Jalannya Pemberontakan
Pada 22 Januari 1950 pasukan Kapten Westerling
mendekati Kota Bandung. Esok harinya pada
23 Januari 1950, kira-kira 800 pasukan APRA
bersenjata berat memasuki Kota Bandung. Dalam
serangan ini pasukan APRA melakukan pembantaian
dan pembunuhan terhadap setiap tentara APRIS
yang ditemui. Enam puluh orang tentara APRIS
yang bertugas terbunuh, termasuk Letkol Lembong.
Pasukan APRA berhasil menduduki hampir semua
tempat penting di kota itu selama beberapa jam,
termasuk Markas Divisi Siliwangi. Pasukan APRA melancarkan serangan ke Kota Bandung
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI:
Zaman Zaman
JepangRepublik,
dan Balai
Pustaka, 2009

Page 2 of 4

Pada 26 Januari 1950 pasukan APRA mulai memperluas wilayah serangan menuju Kota
Jakarta. Kapten Westerling berusaha menggulingkan kabinet RIS. Oleh karena itu, pasukan APRA
berencana menduduki gedung tempat penyelenggaraan sidang Kabinet RIS. Kapten Westerling juga
mengisyaratkan pasukannya untuk menculik dan membunuh semua menteri. Akan tetapi, pasukan
APRIS berhasil memukul mundur pasukan APRA sehingga rencana tersebut dapat digagalkan.
Page 1 / 4
c. Upaya Penumpasan
Untuk mengatasi pemberontakan APRA, pemerintah RIS mengirim pasukan ke Bandung.

https://intanonline.com/PR21/SM1/SEJIN/XII/PENDAMPR21_03.html 1/1

Anda mungkin juga menyukai