YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang 50112 Telp.(024) 6583584 (8 Sal) Fax.(024) 6582455 email: informasi@unissula.ac.id web : www.unissula.ac.id FKIP UNISSULA Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR SOAL
Mata Kuliah : Membaca
Kode / SKS / Semester : BI.2102/ 2 SKS / I Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dosen Pengampu : Oktarina Puspita Wardani, M. Pd Hari/Tanggal : Jenis Soal : Tutup Buku, Catatan, dan Internet
Bacalah dengan cermat!
Mulai Pukul:........................ Sarana Komunikasi, Kesadaran Berbahasa, dan Sikap Berbahasa yang Positif Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan manusia yang lain. Artinya, manusia tidak dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan manusia lain. Karena memerlukan orang lain, manusia berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Berawal dari komunikasi lisan melalui alat ucap dan bunyi-bunyian sederhana, hingga terwujud simbol-simbol tulisan, manusia menyatakan pikiran, ide, gagasan, ataupun keinginannya. Sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi, kini manusia dapat berkomunikasi dengan berbagai cara dan sarana. Sekarang ini, orang dengan cepat dapat berbahasa lisan tanpa berhadapan melalui telepon atau saling berbahasa tulisan melalui fasilitas chating di internet. Sejalan dengan itu, bahasa pun berkembang makin kompleks. Dalam perkembangannya, bahasa mengalami proses pengayaan. Pada tataran tata bahasa, terjadi penambahan kosakata, bentukan kata, dan berbagai pola serta jenis kalimat. Pada tataran pemakaian, telah beraneka ragam muncul model-model ungkapan, pemeo, jargon, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan peningkatan dalam hal kesadaran berbahasa oleh manusia yang dianggap aspek penting dalam berkehidupan dan berhubungan sosial antarsesama. Namun, di sisi lain juga sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Kekhawatiran tersebut muncul jika kesadaran berbahasa sebagai sarana komunikasi tidak diimbangi dengan sikap berbahasa yang positif. Banyak terjadi akibat bahasa, persahabatan retak, persaudaraan putus, antarkelompok bermusuhan bahkan antarnegara terjadi peperangan. Begitulah kedasyatan bahasa yang lahir dari mulut manusia. Pantaslah bila ada pepatah mengatakan ”mulutmu adalah harimaumu”. Untuk menghindari itu, diperlukan sikap berbahasa yang positif. Perwujudan sikap positif berbahasa ialah dengan berbahasa secara santun, mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan tujuan dan efek komunikasi. Memilih kata, ungkapan, dan kalimat dengan cermat, serta menghargai mitra bicara. Hindari pemakaian kata/ungkapan dan kalimat yang berpotensi menimbulkan konflik. Dengan saling memiliki sikap berbahasa yang positif, komunikasi akan efektif, lancar, mencapai tujuan, dan aman. Selesai Pukul:........................ FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang 50112 Telp.(024) 6583584 (8 Sal) Fax.(024) 6582455 email: informasi@unissula.ac.id web : www.unissula.ac.id FKIP UNISSULA Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Jumlah kata pada wacana di atas adalah 264 kata, berapa kecepatan membaca kalian? Kecepatan membaca = Jumlah kata waktu baca (dalam detik) 2. Mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial? (pendapat pribadi) 3. Bagaimana menurut anda mengenai sikap negatif dalam berkomunikasi. Berikan contoh kasusnya! 4. Jelaskan mengenai ujaran kebencian menurut pendapat Anda! 5. Berapa buku yang sudah kalian baca? Buatlah satu resensi singkat karya ilmiah atau fiksi yang sudah pernah kalian baca.