Anda di halaman 1dari 12

RESISTENSI PENAMBANG ILEGAL : STUDI KASUS EKSPLOITASI

TAMBANG GALIAN B (EMAS) DI DESA SAYURMATUA KECAMATAN


NAGA JUANG KABUPATEN MANDAILING NATAL

Patmasari Nainggolan
Program Studi Pendidikan Geografi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Email: Patmasarinainggolan@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang Resistensi
Penambang Ilegal : Studi Kasus Eksploitasi Tambang Galian B (Emas) Di Desa Sayur Matua
Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
deskriptif metode penelitian kualitatif dengan data primer dari lokasi penelitian. Penelitian ini
mencoba memaparkan dan mendiskripsikan fenomena apa saja yang terjadi dalam hal resistensi
penambangan ilegal : studi kasus eksploitasi tambang galian B (emas), aspek apa saja yang
menyebabkan penambang emas ilegal bertahan, dan bagaimana mengetahui pemahaman
masyarakat Desa Sayur Matua Kecamatan Naga Juang tentang pencemaran lingkungan sehingga
penambangan ilegal masih bertahan. Hasil penelitian menemukan bahwa resistensi penambangan
ilegal terdapat beberapa faktor, diantaranya yaitu : pengawasan pemerintah daerah dan peraturan
daerah tentang pertambangan, Faktor sosial ekonomi ( pekerjaan, pendidikan), keinginan
masyarakat untuk mengeksploitasi semaksimal mungkin; penambang hanya memperhatikan aspek
keuntungan dan mengabaikan kerusakan yang ditimbulkan akibat penambangan secara terus
menerus. Pemahaman masyarakat tentang dampak pertambangan bagi lingkungan, Masyarakat
yang kurang memahami tentang lingkungan hanya berpikir cara untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan melalui pekerjaan yang diharapkan hasilnya secara nyata.
Kata Kunci; Resistensi penambang, Eksploitasi, tambang galian B.

ABSTRACT
This study aims to determine the resistance illegal mining: case study exploitation mine b
(gold) in Sayurmatua village, Naga Juang, Mandailing Natal district. This research was
conducted with a qualitative research method approach with primary data from research sites,
this study tries to parse and describe the phenomenon of what is happening in terms of resistance
Illegal mining: a case study of the exploitation of the mine excavation B (gold), what aspects are
causing illegal gold miners to survive,and how to know the understanding of the Sayurmatua
village, Naga Juang Mandailing Natal distric about environmental pollution so that illegal mining
still survives. The result of the study found that illegal mining resistance has several factors, such
as; the supervision of local government and regional regulations on mining include,
socioeconomic factors( work, education ) the desire of the community to exploit it as much as
possible, the miners only pay attention to the aspects of profit and ignore the damage caused by
mining continuosly , the public understanding about the impact of mining for the environment,
people who do not understand about the environment just think of ways to meet the needs of daily
living with the expected work through the results are real.
Keywords : Resistance illegal mining, Eksploitation, mine b (gold).

1
Artikel ini ditulis dari skripsi penulis dengan judul Resistensi Penambang Ilegal : Studi Kasus Eksplotasi
Tambang Galian B (Emas) di Desa Sayur Matua Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal
871

PENDAHULUAN Mengingat Kabupaten Mandaiing


Indonesia adalah salah satu negara Natal menjadi salah satu kota
yang memiliki potensi pertambangan penyangga, tentu saja ada beberapa
yang sangat potensial dan melimpah, kegiatan pembangunan yang dilakukan
Indonesia dikenal sebagai negara yang di daerah ini untuk membantu
kaya akan kandungan mineral. Secara mensejahterakan masyarakat.
regional Indonesia berada pada posisi Keberadaan tambang galian B (emas) di
tumbukan kedua lempeng besar, yaitu tengah-tengah masyarakat merupakan
lempeng Pasifik dan lempeng Australia. wujud usaha masyarakat dalam
Akibat pertemuan kedua lempeng mempertahankan hidupnya melalui
tersebut telah menempatkan Indonesia usaha peningkatan pendapatan.
sebagai negara yang rawan akan Penambang dan masyarakat yang
bencana, namun akibat adanya bermukim di sekitarnya merupakan dua
pergerakan lempeng tersebut komponen yang saling mempengaruhi.
menghasilkan tatanan tektonik yang Sebagian besar masyarakat Desa
lengkap, kondisi geologi tersebut Sayurmatua berprofesi sebagai petani,
mendukung kondisi pembentukan akan tetapi semenjak ditemukannya
mineralisasi berbagai mineral atau penambangan emas tradisional tahun
bahan galian berharga lainnya. 2010 yang lalu masyarakat lebih
Dari sekian banyaknya sumber memilih untuk menambang dibanding
daya alam yang ada di bumi ini bertani. Penambangan emas dilakukan
dikelompokkan menjadi, sumber daya dengan cara menggali tanah mulai dari
alam yang dapat diperbaharui dan 35 – 100 meter di gunung Naga Juang
sumber daya alam yang tidak dapat hingga membentuk lobang yang dalam
diperbaharui. Sumber daya untuk memperoleh batu-batuan,
pertambangan merupakan sumber daya kemudian batu tersebut dibawa turun
yang tidak dapat diperbaharui, maka dari gunung dengan cara beberapa
dari itu kegiatan pertambangan harus orang digaji untuk membawa batu
berwawasan lingkungan dan tersebut dan diolah di Desa Sayurmatua.
berkelanjutan. Pengolahannya dilakukan dengan
Salah satu kabupaten yang ada di cara menghaluskan batu dengan dipecah
Sumatera Utara memiliki potensi hingga batuan tersebut membentuk
pertambangan yang potensial yaitu seperti partikel-partikel pasir, kemudian
Kabupaten Mandailing Natal. Potensi dimasukkan ke alat (galundung) untuk
pertambangan yang ada di Mandailing menghaluskan partikel tersebut yang
Natal meliputi batubara, emas, timah dicampur dengan merkuri sehingga
hitam, perak, dan lain-lain. Sehingga hasilnya menjadi seperti lumpur, setelah
Kabupaten Mandailing Natal digiling kemudian lumpur tersebut
merupakan salah satu daerah Sumatera dicampur dengan air raksa dan dibakar
Utara yang menjadi penghasil bahan untuk memisahkan emas, perak,
tambang galian B (emas). perunggu, pengolahan ini dilakukan
oleh masyarakat Desa Sayurmatua itu

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


872

sendiri, sehingga menimbulkan Juang Kabupaten Mandailing


lapangan pekerjaan baru bagi Natal.
masyarakat Desa Sayurmatua. 2. Untuk mengetahui pemahaman
Kerusakan lingkungan karena masyarakat Desa Sayurmatua
eksploitasi emas di gunung terjadi di Kecamatan Naga Juang
Desa Sayur matua, Kecamatan Naga Kabupaten Mandailing Natal
Juang, Kabupaten Mandailing Natal. tentang pencemaran lingkungan
Jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga penambangan ilegal
dalam kondisi ekonomi yang lemah masih bertahan.
mengakibatkan merebaknya sebagian Menurut kamus besar bahasa
petani atau penambang bahan galian B Indonesia resistensi merupakan
(emas) tanpa memperhatikan konservasi tindakan bertahan. Resistensi (Inggris:
lahan. resistance) berasal dari kata resis dan
Kerusakan sumber daya alam ance, adalah menunjukkan pada posisi
terus mengalami peningkatan, baik sebuah sikap untuk berprilaku bertahan,
dalam jumlah maupun sebaran berusaha melawan, menentang atau
wilayahnya. Secara fisik kerusakan upaya oposisi pada umumnya sikap ini
tersebut disebabkan oleh tingginya tidak berdasarkan atau perujuk pada
eksploitasi yang dilakukan individu paham yang jelas.
ataupun kelompok masyarakat itu (Http/id.wikipedia.org/wiki/resistensi).
sendiri, bukan hanya dalam kawasan Resistensi dapat dilihat sebagai
produksi yang dibatasi oleh daya materialisasi atau perwujudan yang
dukung sumber daya alam, melainkan paling aktual dari hasrat untuk menolak
juga terjadi di kawasan lindung dan dominasi pengetahuan atau kekuasaan.
konservasi yang telah ditetapkan Menurut Scott definisi resistensi adalah
sebelumnya. Gunung Naga Juang setiap semua tindakan para anggota
memiliki ketinggian kurang lebih 1.000 kelas masyarakat yang rendah dengan
mdpl. Di gunung tersebut kita akan maksud melunakkan atau menolak
menemui kemah-kemah masyarakat tuntutan tuntutan (misalnya sewa,
yang melakukan kegiatan pajak) yang dikenakan pada kelas itu
penambangan, bisa dibilang sekitar oleh kelas-kelas yang lebih atas
5.000 orang ada berada di sana. (misalnya tuan tanah, negara, pemilik
Tujuan Penelitian Berdasarkan mesin, pemberi pinjaman uang) atau
fokus masalah di atas, maka penelitian untuk mengajukan tuntutan-tuntutannya
ini bertujuan untuk mendapatkan data, sendiri (misalnya pekerjaan, lahan,
mengolah, menganalisa dan membuat kemurahan hati, penghargaan) terhadap
deskripsi tentang : kelas-kelas atasan ini. Bentuk resistensi
1. Untuk mengetahui aspek yang sangat beragam dan dapat dilihat adalah
menyebabkan penambangan emas suatu bentuk ketidakpatuhan, penolakan
ilegal bertahan di Desa terhadap kondisi yang mereka tidak
Sayurmatua Kecamatan Naga sukai. Berbagai upaya mereka lakukan

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


873

untuk tetap bertahan dan mencari perbedaan tersebut maka mineral-


penghidupan yang layak. mineral maupun energi yang
Pertambangan adalah suatu terkandung di dalam perut bumi
kegiatan pengambilan endapan galian juga akan berbeda.
berharga dan bernilai ekonomis dari 2) Belum adanya penelitian yang
dalam kulit bumi, baik secara mekanis mendalam mengenai potensi-potensi
maupun manual, pada permukaan bumi tambang di suatu wilayah melalui
maupun dibawah permukaan bumi. penyelidikan geologi dan sumber
Hasil kegiatan pertambangan antara daya mineral.
lain, minyak dan gas bumi, biji mangan, Pertambangan dapat
biji emas, batu bara, pasir, biji besi, menciptakan kerusakan lingkungan
timah nikel, biji bauksit, tembaga, granit yang serius dalam suatu kawasan atau
dan lain-lain. wilayah. Potensi kerusakan tergantung
Ahyani (2011) menjelaskan bahwa dari berbagai faktor kegiatan
persebaran barang tambang di Indonesia pertambangan antara lain pada teknik
tidak merata secara keseluruhan. Setiap pertambangan, pengolahan dan lain
daerah memiliki potensi masing-masing sebagainya. Sedangkan faktor
sesuai dengan kondisi alamnya. Tidak lingkungan antara lain faktor geografis
semua daerah memiliki sumber barang dan morfologis, fauna dan flora,
tambang yang sama. Keadaan ini hidrologis dan lain-lain.
disebabkan oleh dua faktor sebagai Undang-undang Pokok
berikut: Pertambangan Republik Indonesia No
1) Sejarah geologi masing-masing 11 Tahun 1967 pasal 3, yang
wilayah berbeda. menyebutkan penggolongan bahan
Masing-masing wilayah memiliki galian sebagai berikut :
sejarah geologi yang berbeda, ini a. Bahan galian golongan A,
dapat ditunjukkan dengan kondisi merupakan (bahan galian strategis),
alam disekitarnya. Yang paling adalah bahan galian yang mempunyai
mudah dijumpai ialah keadaan peranan penting untuk kelangsungan
batuan dan kenampakan kehidupan negara misalnya : minyak
geomorfologi yang membentang di bumi, gas alam, batu bara, timah
wilayah tersebut. Kenampakan putih, besi, nikel, bahan galian jenis
seperti gunung berapi dan segala ini di kuasai oleh negara.
material yang pernah terhempas b. Bahan galian golongan B, merupakan
keluar akibat aliran lava. Selain itu (bahan galian Vital), adalah bahan
adanya pegunungan lipatan akibat galian yang mempunyai peranan
proses konvergensi maupun penting untuk kelangsungan kegiatan
divergensi antar lempeng, perekonomian negara dan dikuasai
kenampakan lainnya seperti bekas oleh negara dengan menyertakan
pengangkatan dasar laut hingga rakyat, misalnya : emas, perak, intan,
diatas permukaan air laut yang timah hitam, belerang, air raksa,
membentuk formasi karst. Dengan bahan galian ini dapat diusahakan

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


874

oleh badan usaha milik negara Perlindungan Dan Pengelolaan


ataupun bersama-sama dengan Lingkungan Hidup;
rakyat. “Sumber daya alam adalah unsur
c. Bahan galian golongan C, (bukan lingkungan hidup yang terdiri atas
merupakan bahan galian strategis sumber daya hayati dan non hayati yang
secara keseluruhan membentuk
ataupun Vital), karena sifatnya tidak
kesatuan ekosistem” .
langsung memerlukan pasaran yang Klasifikasi sumber daya alam
bersifat internasional. Contohnya berdasarkan jenisnya yaitu : Sumber
marmer, batu kapur, tanah liat, pasir, daya alam hayati (biotik) berasal dari
yang sepanjang tidak mengandung makhluk hidup dan Sumber daya alam
unsur mineral. non hayati (abiotik) berasal dari benda
Yang kemudian diperbaharui tak hidup seperti bahan tambang.
dengan keberadaan Undang-Undang Klasifikasi sumber daya alam
Nomor 4 Tahun 2009 tentang berdasarkan sifatnya yaitu: a. sumber
pertambangan mineral dan batubara. daya alam yang dapat diperbaharui
Kedua Undang-Undang tersebut sama- (renewable resource) dapat digunakan
sama mengatur tentang pengolahan berulang atau dilestarikan ,contoh
bahan galian dan sistem pengolahannya. sumber daya alam hayati. b. sumber
Penggolongan bahan galian dalam UU daya alam yang tidak dapat
No.4 Tahun 2009 diatur berdasarkan diperbaharui (non renewable resources)
pada kelompok usaha pertambangan tidak dapat didaur ulang, digunakan
yaitu pertambangan mineral dan sekali saja / tidak dapat dilestarikan,
pertambangan batubara. Pertambangan contoh : minyak bumi, batu bara, dan
mineral digolongkan menjadi empat gas alam. c. tidak terbatas jumlahnya (
jenis yaitu pertambangan mineral unlimited) seperti : sinar matahari,
radioaktif, mineral logam, mineral udara, arus laut. Klasifikasi sumber
bukan logam, dan pertambangan batuan. daya alam berdasarkan penggunaanya ,
Eksploitasi adalah usaha a. sumber daya alam penghasil bahan
penambangan dengan maksud untuk baku, dapat digunakan untuk
menghasilkan bahan galian dan menghasilkan benda/barang lain
memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat sehingga bernilai tinggi, contoh : hasil
dibedakan berdasarkan sifat bahan hutan, barang tambang. b. sumber daya
galiannya yaitu, galian padat dan bahan alam penghasil energi, yang dapat
galian cair serta gas. Eksploitasi menghasilkan energi , contoh sinar
merupakan pengambilan sumberdaya matahari, minyak bumi, dan sebagainya.
alam untuk dipakai atau dipergunakan Kerusakan alam dimulai secara
atau dimanfaatkan dalam berbagai aktif bersamaan dengan revolusi
keperluan manusia dalam memenuhi industri sekitar dua abad yang lalu.
kebutuhannya. Berbagai macam barang diproduksi
Defenisi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup
Undang-Undang Republik Indonesia manusia. Dengan ditemukannya mesin
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang uap dan mesin motor bakar, lebih

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


875

mempercepat pertumbuhan aneka pencemaran tanah dan pencemaran


industri untuk perbaikan kesejahteraan suara (Iswandi, 2012 :112).
hidup umat manusia. Peningkatan Dalam Undang-Undang
kesejahteraan hidup juga mempercepat Republik Indonesia Nomor 20/1990
pertumbuhan jumlah penduduk yang tentang Pengendalian Pencemaran Air,
membutuhkan segala sarana dan pencemaran air didefinisikan sebagai :
prasarananya terutama untuk memenuhi “ Pencemaran air adalah
segala kebutuhan disektor pangan masuknya atau dimasukkannya mahluk
(Iswandi, 2012 : 110). hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
Pada dasarnya, masalah sehingga kualitas air turun sampai
lingkungan hidup dapat dikelompokkan ketingkat tertentu yang menyebabkan
ke dalam dua bentuk, yaitu pencemaran air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
lingkungan (environmental pollution) peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).
dan terkurasnya sumber daya (resources Air adalah dasar untuk
depletion). Dalam undang-undang lingkungan yang subur dan mendukung
No.23 Tahun 1997 tentang pengelolaan sebagian besar kegiatan manusia, antara
lingkungan hidup, pasal 1 ayat 12 lain: pertanian, industri, dan rumah
dinyatakan bahwa; tangga (Dedi Hermon,2010 : 62).
Pencemaran lingkungan adalah Amos Neolaka (2007:41) ,
masuknya atau dimasukkannya menjelaskan bahwa faktor yang
makhluk hidup, zat, energi dan atau mempengaruhi kesadaran Lingkungan ;
komponen lain ke dalam lingkungan a. Faktor Ketidaktahuan
hidup oleh kegiatan, sehingga b. Manusia Indonesia belum memiliki
kualitasnya hidup tak berfungsi lagi pengetahuan yang benar tentang
sesuai peruntukannya. ligkungan hidup. Oleh karena belum
Suatu zat dinamakan sebagai zat memiliki pengetahuan tentang
pencemar atau polutan apabila kadarnya lingkungan hidup maka jelas akan
melebihi batas normal, berada pada mempengaruhi kesadaran
tempat yang tidak semestinya dan lingkungan.
berada pada waktu yang tidak tepat. c. Faktor Kemiskinan
Menurut wujudnya, zat pencemar dapat Masalah lingkungan hidup timbul
dibagi dalam 3 kategori, yaitu zat akibat ketidakseimbangan antara
pencemar padat, cair dan gas, jumlah penduduk yang besar dengan
sedangkan menurut sifat kimianya zat sumber daya alam yang semakin
pencemar dapat dibagi kedalam 2 berkurang.
kategori, yaitu zat pencemar organik d. Faktor Kemanusiaan
dan zat pencemar anorganik , dan Manusia adalah sejenis makhluk
menurut faktor-faktor yang dicemarinya hidup , karena itu manusia juga
pencemaran dapat dibagi menjadi yaitu, berinteraksi dengan lingkungannya.
pencemaran udara, pencemaran air, e. Faktor Gaya Hidup

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


876

Gaya hidup yang dapat pertambangan emas, buruh dan tokoh


meningkatnya kerusakan lingkungan masyarakat.
hidup yaitu; gaya hidup menekankan Teknik Pengumpulan Data
kenikmatan, gaya hidup yang Teknik pengumpulan data
mementingkan materi, gaya hidup adalah cara yang dilakukan peneliti
konsumtif, gaya hidup sekuler, gaya untuk mengumpulkan data yang
hidup yang mementingkan diri dibutuhkan sesuai dengan fokus
sendiri. penelitiannya. Teknik pengumpulan
METODE PENELITIAN data harus disesuaikan dengan metode
Jenis Penelitian penelitian dan fokus penelitian,
Penelitian ini menggunakan sehingga mempermudah peneliti
metode Kualitatif dengan pendekatan untuk memperoleh data yang valid.
deskriptif yang bermaksud untuk Catherin Marshall mengatakan dalam
memberikan gambaran umum tentang Sugiyono (2011:308) Dalam penelitian
lokasi penelitian yaitu Eksploitasi kualitatif, pengumpulan data dilakukan
tambang galian B (emas). Jenis pada natural setting (kondisi yang
penelitian ini adalah penelitian kualitatif alamiah), sumber data primer, dan
deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan teknik pengumpulan data lebih banyak
berbentuk kata-kata, gambar, bukan pada observasi berperanserta (
angka-angka. Menurut Bogdan dan participan observation), wawancara
Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh mendalam ( in depth interview) dan
Lexy J. Moleong (2012:4), penelitian dokumentasi.
kualitatif adalah prosedur penelitian Teknik Analisa Data
yang menghasilkan data deskriptif Analisa data pada penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari kualitatif dimulai dari pengumpulan
orang-orang dan perilaku yang diamati. data sampai kepada penarikan
kesimpulan penelitian. Oleh karena itu
Instrumen Penelitian peneliti merupakan instrumen utama
Informan (subjek penelitian) dalam dalam penelitian. Data yang telah
penelitian ini akan dipilih secara dikumpulkan setiap hari selama
Snowball Sampling yaitu teknik penelitian akan dibuatkan laporan
pengumpulan sampel yang mula-mula lapangan, untuk mengungkapkan data
jumlahnya kecil, kemudian membesar. apa yang masih perlu dicari, pertanyaan
Berangkat dari judul penelitian ini apa yang belum dijawab, metode apa
mengenai resistensi penambang ilegal : yang harus digunakan untuk
studi kasus Eksploitasi tambang galian mendapatkan informasi baru, dan
B (emas) di Desa Sayur Matua kesalahan apa yang perlu diperbaiki,
Kabupaten Mandaailing Natal, maka serta data yang mana yang tidak
pemilihan informan terdiri dari berbagai diperlukan.
kalangan yang berasal dari Desa Sayur Reduksi Data
Matua, yaitu dari pihak dari Pemerintah Data yang diperoleh dilapangan
setempat, masyarakat, para pemilik langsung diketik dengan rapi, terinci

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


877

secara sistematis setiap selesai maupun nonformal atau mendiskusikan


mengumpulkan data.Laporan lapangan dengan para Dosen Geografi FIS UNP,
direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal (2) dilakukan triangulasi dengan
pokok yang sesuai dengan masalah melakukan cross check dengan sumber
penelitian, selanjutnya diberi tema dan data yakni membandingkan data hasil
kode pada aspek tertentu. pengamatan dengan hasil wawancara,
Pengambilan Kesimpulan (3) dilakukan pengamatan secara tekun,
Mengambil kesimpulan (4) dilakukan pengecekan terhadap
merupakan analisi lanjutan dari reduksi temuan dilapangan. Selain itu mengecek
data, dan display data sehingga data apakah hasil penelitian ini benar atau
dapat disimpulkan, dan peneliti masih salah sesuai dengan metodologi yang
berpeluang untuk menerima masukan. digunakan, dan peneliti selalu
Penarikan kesimpulan sementara, masih mendiskusikan dengan dosen
dapat diuji kembali dengan data di pembimbing.
lapangan, dengan cara merefleksi HASIL PENELITIAN DAN
kembali, peneliti dapat bertukar fikiran PEMBAHASAN
dengan teman sejawat, triangulasi, Beberapa Penyebab Penambangan
sehingga kebenaran ilmiah dapat Emas Ilegal Bertahan di Desa Sayur
tercapai. Setelah hasil penelitian telah Matua Kecamatan Naga Juang
diuji kebenarannya, maka peneliti dapat Kabupaten Mandailing Natal
menarik kesimpulan dalam bentuk a. Pengawasan Pemerintah Daerah dan
deskriptif sebagai laporan penelitian. Peraturan Daerah Tentang
Pengabsahan Data Pertambangan
Dalam penelitian kualitatif, Resistensi penambangan ilegal yang
pengabsahan data merupakan salah satu terjadi di Desa Sayur Matua
faktor yang sangat penting, karena tanpa merupakan dampak dari keinginan
pengabsahan data yang diperoleh dari untuk mempertahankan diri mereka.
lapangan maka akan sulit seorang Keinginan tersebut pada awalnya
peneliti untuk hanya didasari oleh keinginan untuk
mempertanggungjawabkan hasil mencari tambahan penghasilan untuk
penelitiannya. Untuk melihat derajat penghidupan, karena melihat orang
kebenaran dari hasil penelitian ini, maka lain yang dianggap menguntungkan
dilakukan pemeriksaan data, hal ini dalan profesi tersebut, keinginan
didasarkan pada pandangan Moleong untuk mendapatkan upah yang lebih
(2012;173) yang mengisyaratkan bahwa besar, keinginan untuk meperoleh
“untuk menetapkan keabsahan data profesi yang lebih baik. Hal ini yang
diperlukan pemeriksaan data”. kemudian yang menjadi sebahagian
Pengabsahan data dalam penelitian ini, alasan bertahannya para penambang
maka akan dilakukan dengan melalui di Desa Sayur Matua.
cara; (1) mendiskusikan dengan teman- Keberadaan penambangan emas di
teman mahasiswa S1 khususnya Desa Sayur Matua Kecamatan Naga
mahasiswa geografi baik secara formal Juang Kabupaten Mandailing Natal

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


878

telah menjadikan daerah tersebut ayat (1) pemohon wajib


sebagai salah satu penghasil emas menyampaikan kepada
yang ada di Kabupaten Mandailing bupati/walikota.
Natal, dan penambang c. Ketidaktegasan pemerintah dalam
mempekerjakan masyarakat di Desa penegakan kebijakan
Sayur Matua untuk tambahan biaya Penegakan peraturan dimaksudkan
hidup sehari-hari. Dimana sebagai bentuk ketegasan pemerintah
penambang memerlukan masyarakat dalam menertibkan aktivitas
sekitar dalam proses pekerjaan penambangan emas tradisional
penambangan, oleh karena itu tersebut, Seperti paparan informan
aktivitas penambang memiliki tersebut diatas, sampai saat ini
dampak negative terhadap pertambangan tradisional yang ada di
masyarakat di sekitar areal Naga Juang masih belum resmi
pertambangan. ataupun ilegal, dalam menegakkan
b. Pengetahuan dan Pemahaman Perda tersebut, dibutuhkan bantuan
Masyarakat Tentang Aspek Legal dari banyak pihak, terutama
Untuk melakukan usaha masyarakat. Pemerintah sebagai
pertambangan, inilah yang pembuat kebijakan dan masyarakat
dimaksud dengan pertambangan sebagai sasaran dari kebijakan
rakyat. Kewenangan memberi izin tersebut. Setiap masyarakat memiliki
pertambangan rakyat ini merupakan hak yang sama terhadap pengelolaan
kewenangan pemerintah daerah. sumber daya alam terutama bagi
Dalam pasal 67 Undang-undang masyarakat yang berada di sekitar
Nomor 4 Tahun 2009 disebutkan sumber daya alam tersebut. Struktur
sebagai berikut : inilah yang menyebabkan prilaku
(1) Bupati / walikota memberikan individualisme muncul
Izin Pertamabangan Rakyat kepermukaan.
terutama kepada penduduk d. Penyuluhan dan Sosialisasi
setempat, baik perseorangan Penambang sama sekali tidak
maupun kelompok masyarakat mengetahui tentang pasal-pasal yang
dan/atau koperasi. mengatur tentang aktivitas
(2) Bupati/walikota dapat penambangan. Hal yang lebih
melimpahkan kewenangan memprihatinkan lagi, masyarakat
pelaksanaan pemberian Izin sekitar yang menjadi bagian dari
Pertambangan Rakyat sasaran perda tersebut juga tidak
sebagaimana dimaksud pada mengetahui tentang Perda tersebut.
ayat (1) kepada camat sesuai Petugas Dinas Pertambangan Sumber
dengan ketentuan peraturan Daya Mineral sebagai salah satu
perundang-undangan. pihak yang bertanggungjawab
(3) Untuk memperoleh Izin terhadap Perda tersebut bahkan tidak
Pertambangan Rakyat pernah melakukan sosialisasi kepada
sebagaimana dimaksud pada masyarakat terkait aktivitas

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


879

penambangan yang dilakukan oleh pendidikan, yaitu lulusan SD


masyarakat yang dianggap bahkan ada yang tidak sempat
masyarakat sebagai tambang rakyat. lulus di bangku SD, lulusan
e. Faktor Sosial Ekonomi SLTP, lulusan SLTA dan lulusan
1. Pekerjaan perguruan tinggi tidak terlalu
Bekerja sebagai penambang emas banyak. Pada umumnya
bisa sebagai buruh bias juga sebagai masyarakat Desa Sayur Matua
pemberi modal. Kegiatan mendominasi lulusan tingkat
penambangan emas menjadi daya SLTA.
tarik, sehingga penduduk banyak f. Keinginan Mengeksploitasi
yang ikutserta dalam kegiatan Semaksimal Mungkin
tersebut. Pekerjaan baru yang Sampai sejauh ini informan masih
terbentuk dengan adanya merasakan keuntungan, dan informan
penambangan tersebut antara lain akan tetap bertahan sebagai
buruh dan penambang. Buruh penambang apabila pekerjaan itu
tambang menurut kamus besar masih memberinya keuntungan terus
Bahasa Indonesia adalah orang yang menerus, karena sebelumnya
bekerja untuk orang lain dengan informan hanya sebagai petani karet,
mendapat upah, sedangkan dan informan menjelaskan aktivitas
penambang merupakan orang yang penambangan ini seperti main judi
bekerja dengan mengandalkan kalau keberuntungan memihak
kekuatan fisiknya (seperti kekayaan akan selalu menghampiri.
membongkar muatan kapal, Tujuan pengolahan sumber daya
mengangkut barang dari satu tempat alam dan energi untuk mencapai
ke tempat yang lain). tingkat penggunaan yang optimal
Begitu juga dengan tergantung pada tingkat pemanfaatan.
masyarakat yang dahulunya menjadi Pemanfaatan yang berlebihan dan
buruh tani, upah masyarakat lebih lebih besar dari eksploitasi akan
besar dengan menjadi buruh mempercepat habisnya sumber daya
tambang. Kegiatan penambangan alam dan energi.
emas secara nyata meningkatkan Pemahaman masyarakat tentang
penghasilan dari sebagian dampak pertambangan bagi
masyarakat. Kaum perempuan yang lingkungan
berjualan makanan keliling di lokasi Masyarakat kurang memahami
penambangan juga meningkat akibat jangka panjang yang disebabkan
penghasilannya. oleh penambangan emas yang dilakukan
2. Pendidikan terus-menerus. Pemilik tambang hanya
Di Desa Sayur Matua sendiri, memperhatikan aspek keuntungan dan
tingkat pendidikan masyarakat mengabaikan kerusakan yang
tersebut masih bervariasi, di Desa ditimbulkan. Masyarakat yang kurang
Sayur Matua sendiri terdapat memahami tentang lingkungan hanya
lulusan berbagai tingkat berpikir cara untuk memenuhi

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


880

kebutuhan hidup sehari-hari dengan pekerjaan yang dapat diharapkan


melalui pekerjaan yang dapat hasilnya secara nyata. Keberlanjutan
diharapkan hasilnya secara nyata. dari usaha yang dilakukan dalam
Keberlanjutan dari usaha yang jangka panjang tidak dipikirkan.
dilakukan dalam jangka panjang tidak Saran
dipikirkan. Beberapa orang buruh tidak Berdasarkan kesimpulan hasil
mengetahui tentang lingkungan hidup, penelitian, maka peneliti memberikan
yang ada dalam pikiran hanya cara-cara beberapa saran yang dapat diberikan
untuk mendapatkan uang agar dapat kepada pembaca yaitu:
hidup layak. 1. Pemanfaatan tambang galian harus
PENUTUP memperhatikan dampak
Kesimpulan lingkungan. Keberadaan
1. Beberapa penyebab penambangan penambangan memberikan dampak
emas ilegal bertahan di desa sayur fisik dan dampak sosial ekonomi
matua kecamatan naga juang baik positif maupun negatif, maka
kabupaten mandailing natal yaitu : diperlukan suatu upaya pengelolaan
pengawasan pemerintah daerah dan lingkungan agar dampak negatif
peraturan daerah tentang yang terjadi tidak meluas.
pertambangan meliputi ( 2. Pemerintah perlu melakukan
pengetahuan dan pemahaman sosialisasi terkait peraturan daerah
masyarakat tentang aspek legal, yang telah ada agar masyarakat bisa
ketidaktegasan pemerintah dalam memahami kebijakan yang dibuat
penegakan kebijakan, penyuluhan tersebut.
dan sosialisasi bisa dikatakan hanya 3. Alam memberikan semua apa yang
sekali dua kali saja sehingga para kita butuhkan tapi kita harus
penambang ilegal tidak mengetahui berpikir keseimbangan tersebut
status pekerjaaan penambang sampai kepada anak cucu kita,
tersebut), Faktor sosial ekonomi apabila mengeksploitasi secara
,keinginan masyarakat untuk besar-besaran dan mendapatkan
mengeksploitasi semaksimal keuntungan besar, setelahnya “ kita
mungkin; penambang hanya tidak bisa mendapatkan oksigen
memperhatikan aspek keuntungan dan makan dengan uang melainkan
dan mengabaikan kerusakan yang tergantung kepada alam”.
ditimbulkan akibat penambangan 4. Setelah adanya penelitian ini,
secara terus menerus. diharapkan tidak akan berhenti
2. Pemahaman masyarakat tentang sampai disini saja, perlu adanya
dampak pertambangan bagi pengembangan untuk meneliti lebih
lingkungan lanjut dimasa yang akan
Masyarakat yang kurang memahami mendatang.
tentang lingkungan hanya berpikir
cara untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dengan melalui

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630


881

DAFTAR PUSTAKA M.Nur. 2014. Resistensi Penambang


Anonim, 2015 Rakyat : Studi Kasus Eksploitasi
(http://adamfa119.blogspot.co.id/20 Tambang Galian C (Pasir) Di
15/03/Pengertian-Dan-Jenis Desa Borimasunggu Kabupaten
Pertambangan.html). Diakses 22- Maros.Skripsi Fakultas Ilmu
09-2016 pukul 11.30 WIB. Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin.
Burhan, Bugin. 2008. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Mochammad.Ahyani. 2011. Pengaruh
Rajawali Pers. Kegiatan Penambangan Emas
Terhadap Kondisi Kerusakan
Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Tanah Pada Wilayah
Kualitatif Dasar-Dasar Dan Pertambangan Rakyat Di
Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Bombana Provinsi Sulawesi
Persada. Tenggara. Tesis Program
Magister Lingkungan
Http/id.wikipedia.org/wiki/resistensi. Universitas Diponegoro.
Diakses 22-09-2016 pukul 12.27
WIB. Neolaka, Amos. 2007. Kesadaran
Lingkungan. Jakarta.PT : Rineka Cipta.
Hermon, Dedi. 2010. Geografi Sugiyono.2011. Metode Penelitian
Lingkungan. Padang: UNP Press. Kualitatif, Kuantitatif Dan (Mixed
Methods). Bandung:
Iswandi U. 2012. Ekologi Dan Ilmu CV.ALFABETA.
Lingkungan. Padang: UNP Press.
Pasaribu, Arman. 2010. Analisis
Departemen Pendidikan Nasional,2011. Dampak Pertambangan Emas
Kamus Besar Bahasa Terhadap Sosial Ekonomi
Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Masyarakat Di Kecamatan Batang
Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kurniawan,A.Hamzah. 2013. Medan :Sekolah Pascasarjana USU.
Persistensi Dan Resistensi
Masyarakat Terhadap Eksistensi
Pertambangan Emas Di Desa
Bonto Katute Kabupaten
Sinjai.Makassar : FIS Universitas
Hasanuddin.

Lexy J.Moelong. 2012. Metodologi


Penelitian Kualitatif.
Bandung:PT.Remaja Rosdakrya.

Jurnal Buana – Volume-2 No-3 2018 E-ISSN : 2615-2630

Anda mungkin juga menyukai