Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP,

PENDEKATAN,
STRATEGI DAN
MODEL CSR
Dr. Esthi Kusdarini, ST MT
Prinsip akuntabilitas, terutama terkait dampaknya terhadap
masyarakat dan lingkungan

Prinsip perilaku etis, berdasarkan prinsip kejujuran, keadilan


dan integritas

PRINSIP CSR Prinsip menghormati kepentingan stakeholder, artinya harus


menghormati, mempertimbangkan dan menanggapi

(Brundtland,
kepentingan stakeholder

1987)
Prinsip penghormatan terhadap supremasi hukum, yang
bersifat wajib

Prinsip menghormati norma-norma perilaku internasional

Prinsip menghormati hak asasi manusia


Menghormati hak azasi manusia

Berkontribusi terhadap keberlanjutan melalui pengembangan bisnis yang


menguntungkan, aktif terlibat dengan masyarakat setempat untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi dan sosial jangka Panjang

PRINSIP Selalu bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk
mendefinisikan peran dan tanggung jawab sosialnya

CSR (Norsk Keragaman, dengan tidak melakukan diskriminasi gender, ras, dll

Hydro) Mengakui nilai-nilai intrinsik dari keragaman budaya dalam praktis bisnisnya

Dialog, mengembangkan dialog dengan stakeholder agar bermanfaat positif bagi


perusahaan dan masyarakat setempat

Perusahaan selalu memperhatikan ide dan masukan sebagai bakuan


pengembangan layanan dan praktik yang bertanggung jawab.
Pendekatan tradisional, CSR muncul sebagai konsep untuk bisnis yang mulai berkembang
di negara barat. Perusahaan melakukan kegiatan untuk memperoleh keuntungan
ekonomi, kepatuhan hukum, berlaku etis sesuai dengan norma dan nilai masyarakat
setempat (Joe Crotty, 2011)

Pendekatan contextual, pengembangan CSR perlu lebih kontekstual dengan


pertimbangan historis dan budaya setempat

6 Pendekatan kelembagaan, pengembangan CSR disesuaikan dengan sifat atau lingkup


kegiatan bisnisnya (Husted and Allen, 2006)

PENDEKATAN
CSR
Pendekatan strategi organisasi, CSR bisa menjadi transnasional atau dapat mengabaikan
hubungan dengan negara induk perusahaannya

Pendekatan stakeholder, model manajerial baru tidak terbatas pemegang saham, tetapi
penggabungan pemangku kepentingan internal & eksternal (Freeman, 1984)

Pendekatan integrative, perguruan tinggi berperan mengembangkan CSR melalui studi,


penelitian, pengembangan model, kegiatan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
CSR
STRATEGI CSR
CSR sering dianggap sebagai aktivitas kurang penting
sehingga kegiatan ini sangatlah kurang berkembang

Kegiatan CSR yang masih sebatas pada pemberian


donasi tanpa efek yang berlanjut yang akan
berdampak kepada lingkungan ekonomi dan sosial
jangka Panjang. Sebaliknya jika CSR diolah sedemikian
rupa dapat dijadikan strategi bagi perusahaan, yang
tidak saja bermanfaat bagi perusahaan tetapi juga
bagi masyarakat dan pemerintah.
Strategi keunggulan bersaing, menempatkan CSR untuk
Strategi CSR membangun keunggulan bersaing

secara Strategi sumberdaya, berkaitan dengan pengelolaan


sumberdaya perusahaan (a.l : kinerja lingkungan, prinsip-prinsip

akademis etis, dan hubungannya dengan pemangku kepentingan)

merupakan Strategi stakeholders, yang berbasis pada strategi bisnis dan


hubungannya dengan stakeholder

strategi bisnis Strategi manajemen krisis, yang berkaitan dengan krisis sosial,

(Oliver lingkungan dan masalah etis yang dapat diintegrasikan dengan


strategi bisnis

Laasch, 2010) Strategi yang lain, termasuk : philanthropy, pengelolaan


lingkungan, dan penilaian dampak
Strategi pemegang saham, perusahaan hanya memiliki
tanggungjawab ekonomi kepada masyarakat

Strategi
CSR
Strategi altruistik, didasarkan atas memberikan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk sumbangan moneter
untuk berbagai kelompok dan penyebab

(Jeremy
Galbreath, Strategi timbal balik, memandang tanggungjawab sosial
sebagai bisnis yang baik

2006) Strategi kewarganegaraan, perusahaan


mengidentifikasi dan dialog dengan pemangku
kepentingan sebagai bagian dari masukan untuk
perumusan strategi perusahaan
MODEL- Model Konflik Tradisional, terjadi pertentangan antara tanggung jawab
sosial dan lingkungan dan keuntungan

MODEL
CSR Model Pemberian Uang Tunai, model ideologi mayoritas perusahaan

(Elizabeth
yang membuatnya tanggungjawab sosial menjadi investasi yang kelak
dapat membantu bisnisnya

Redman, Model Tujuan Ganda yang Harus Dikembangkan secara Merata,

2003)
ideologi perusahaan yang berkomitmen untuk tujuan lingkungan dan
sosial tanpa harus memerlukan bukti bahwa perusahaan mengarah ke
keuntungan keuangan yang nyata. Pemilik atau manajer telah
memutuskan bahwa prestasi sosial dan lingkungan secara independen
layak untuk dicapai dan harus dikejar dengan antusiasme yang sama
terhadap laba
TIGA Model Pyramida
MODEL
Model Penampang
CSR (Aviva Lingkaran
Geva,
2008) Model Lingkaran yang
Memusat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai