Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Pengawasan adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun. Dalam pengawasan biasanya disertai dengan
evaluasi, evaluasi ini merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan dari perencanaan
yang telah disusun. Suatu pengawasan sangat penting dilakukan dalam setiap kegiatan karena
tanpa adanya pengawasan yang baik akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik
bagi organisasi maupun bagi para pekerjanya. Hasil yang kurang memuaskan ini dikarenakan
tidak adanya pengukuran atau penilaian dalam pelaksanaan untuk mengetahui keberhasilan suatu
perencanaan, sehingga tidak mengetahui hal apa saja yang perlu untuk dilakukan perbaikan.
Tujuan dilakukannya pengawasan: (a) Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan
sesuai dengan rencana yang digariskan; (b) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu
dilaksanakan dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan; (c) Untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan dalam bekerja; (d) Untuk mengetahui apakah kegiatan
berjalan efisien.; dan (e) Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan
dan kegagalan ke arah perbaikan.
Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami dan
menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan
konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna. Bimbingan di sekolah dapat diartikan sebagai proses pemberian
bantuan kepada murid, dengan memperhatikan murid itu sebagai individu dan makhluk sosial
serta memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu, agar murid itu dapat membuat tahap
maju seoptimal mungkin dalam proses perkembangannya dan agar ia dapat menolong dirinya
menganalisa dan memecahkan masalah-masalahnya. Bimbingan dan konseling adalah proses
interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak
langsung (melalui media: internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat
mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.
Bimbingan dan konseling berbasis sekolah merupakan salah satu komponen
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang keberadaannya sangat dibutuhkan, khususnya untuk
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Layanan bimbingan dan konseling berbasis sekolah
merupakan pengkoordinasian layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara mandiri
oleh sekolah melalui sejumlah input manajemen untuk mencapai tujuan sekolah dalam kerangka
pendidikan sekolah, dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan (partisipatif).
Dalam layanan bimbingan dan konseling berbasis sekolah ini yang bertugas sebagai konselor
adalah guru kelas diberi kewenangan oleh kepala sekolah untuk menangani bimbingan dan
konseling di sekolah. Guru kelas sebagai bimbingan dan konseling memiliki tugas,
tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri
peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik
di sekolah.
Menurut Sudrajat (2009) tugas guru bimbingan dan konseling berbasis sekolah yaitu
membantu peserta didik dalam: (a) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat; (b) Pengembangan
kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis,
dinamis, berkeadilan dan bermartabat; (c) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri; dan (d) Pengembangan karir, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi.
Pengawasan dalam layanan bimbingan konseling berbasis sekolah sangat penting karena
dengan pengamatan pada setiap pelaksanaan layanan dan pengukuran atau penilaian dapat
diketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan perencanaan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Pengawas yang secara langsung mengawasi layanan bimbingan dan konseling berbasis
sekolah adalah kepala sekolah, dengan tugas pokok mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling dan pembinaan terhadap guru pembimbing melalui pemberian
arahan, bimbingan, contoh, dan saran kepada guru pembimbing untuk meningkatkan mutu
pelaksaan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan adanya pengawasan dalam layanan
bimbingan dan konseling berbasis sekolah ini, pelaksanaan bimbingan akan terkontrol dan
terkendali karena dengan pengawasan dapat diketahui ketidaktepatan pada pelaksanaan, dengan
demikian dapat segera dilakukan perbaikan atau tindak lanjut agar layanan bimbingan lebih
efektif dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

Terkait dengan peran pengawas sekolah, pengawas dapat melakukan pembinaan dan
pengawasan “apakah sekolah memiliki program bimbingan dan konseling?”. Pimpinan
sekolah dan personil bimbingan (guru kelas) menyusun program bimbingan. Jika program
sudah ada personil bimbingan dan pimpinan sekolah didorong untuk melakukan kajian
apakah program sudah memfasilitasi kebutuhan peserta didik dan mendukung ketercapaian
visi, misi dan tujuan sekolah. Pengawas juga mendorong pimpinan sekolah dan konselor
untuk menyampaikan program pada rapat dinas sekolah sehingga semua pendidik di
lingkungan sekolah mengetahui, memahami dan dapat mengembangkan jejaring dalam
peran fungsinya masing-masing.
Pengawasan program Bimbingan dan Konseling di sekolah dilakukan dengan mekanisme-
mekanisme tertentu, yakni sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Kegiatan pengawasan di sekolah
3. Evaluasi dan tindak lanjut
4. Pengawasan berkesinambungan dan berkelanjutan
Pengawasan BK di sekolah merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan sesuai
dengan program yang telah disusun. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan oleh kepala
sekolah adalah:
a. Menerimam laporan, baik secara tertulis maupun lisan dari guru pembimbing atau guru
kelas tentang berbagai hal yang bersangkutan dengan bimbingan dan konseling di
sekolah.
b. Mengamati secara langsung:
1. Ruangan, perlengkapan ruangan, dan perlengkapan bimbingan dan konseling.
2. Proses perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Lingkungan dan kondisi sekolah yang mempengaruhi proses pendidikan pada
umumnya serta bimbingan dan konseling pada khususnya.
Hasil kegiatan pengawasan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah selanjutnya
dievaluasi, dianalisis, dan diberikan upaya tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah
mengevaluasi seluruh bahan yang diperoleh dari kepala sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya. Hasil evaluasi tersebut kemudian di analisis dan diberi tindak lanjut yang
dikirimkan kepada pihak-pihak terkait di sekolah yaitu guru kelas dan guru bidang studi.
Kegiatan pengawasan bukan hanya sesuatu kegiatan yang hanya dilakukan sekali saja,
namun merupakan kegiatan yang perlu dilakukan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan. Dalam hal ini, materi, hasil, dan tindak lanjut pengawasan serta saran-saran
yang terdahulu menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan pengawasan berikutnya, dalam
rangka pengawasan berkesinambungan dari waktu ke waktu.

INSTRUMEN SUPERVISI BIMBINGAN KONSELING  

Nama Guru : .................................


Kelas/Semester : .................................
Hari, Tanggal : .................................

ADA
Tidak
NO ASPEK KEGIATAN / KONDISI (skor) KET
ada
1 2 3 4

Tindak lanjut terhadap saran yang diberikan

A RUANG BK, KELENGKAPAN DAN PERSONEL

1. Ruang khusu Bimbingan dan Konseling ( ada ruang tamu,


ruang kerja ruang kerja )

2. Struktur organisasi BK

3. Buku administrasi BK (buku penghubung, catatn khusus dan


penyelesaiannya )

4. Koordinator berlatar belakang pendidikan BK

5. Kohort siswa

B PROGRAM BIMBINAN DAN KONSELING

1. Program tahunan dan semester

2. Program layanan Bimbingan dan Konseling

3. Satuan layanan

C PROGRAM BIMBINGAN

1. Buku catatan bimbingan pribadi

2. Buku catatan bimbingan sosial

3. Buku catatan bimbingan belajar

4. Buku catatan bimbingan karir

D KEGIATAN LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG

1. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Orientasi

2. Buku / catatan pelaksanaan Layanan informasi


3. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Penempatan dan
penyaluran

4. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Pembelajaran

5. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Konseling individu

6. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Bimbingan kelompok

7. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Konseling kelompok

8. Aplikasi instrumen nBK ( Angket / nontes , tes )

9. Himpunan data ( data pribadi siswa, prestasi, observasi,


absensi siswa , catatan kejadian , dsb )

10. Penyelenggaraan kasus

11. Pelaksanaan kunjungan rumah

12. Pelaksanaan alih tangan kasus

E EVALUASI, ANALISIS, TINDAK LANJUT DAN LAPORAN

1. Evaluasi lengkap ( Penilaian proses layanan dan penilaian


hasil layanan : segera, jangka pendek, dan jangka panjang )

2. Analisis dan tindak lanjut

3. Laporan semester dan laporan tahunan

JUMLAH SKOR / NILAI

MASALAH / KENDALA :

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
....

SARAN PEMBINAAN :

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
....

KETERANGAN: 
5 = Sangat Baik = 81 - 100% (A) 
4 = Baik = 61 - 80% (B) 
3 = Cukup = 41- 60% (C) 
2 = Kurang Baik = 21 - 40% (D) 
1 = Tidak Baik

 
Kesan Umum:  

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Saran Pembinaan

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
BAB III
PENUTUP

Dengan disusunnya program pengawasan ini diharapkan Bimbingan Konseling UPTD SD


Negeri Mekarsari 2 dapat berjalan efektif dan maksimal. Pengelolaan Bimbingan Konseling yang
baik diharapkan dapat mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi
peserta didik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pengawasan dianggap penting untuk
menentukan tindaklanjut terhadap pelaksaan program maupun sebagai penjamin mutu program
Bimbingan Konseling
Tindaklanjut terhadap hasil pengawasan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan Bimbingan Konseling, dibutuhkan aksi nyata sebagai upaya pembenahan jika terjadi
hambatan terhadap progam yang telah disusun.
LAPORAN PROGRAM PENGAWASAN BIMBINGAN KONSELING

Nama Guru : .................................


Kelas/Semester : .................................
Hari, Tanggal : .................................

ADA
Tidak
NO ASPEK KEGIATAN / KONDISI (skor) KET
ada
1 2 3 4

Tindak lanjut terhadap saran yang diberikan

A RUANG BK, KELENGKAPAN DAN PERSONEL

1. Ruang khusu Bimbingan dan Konseling ( ada ruang tamu,


ruang kerja ruang kerja )

2. Struktur organisasi BK

3. Buku administrasi BK (buku penghubung, catatn khusus dan


penyelesaiannya )

4. Koordinator berlatar belakang pendidikan BK

5. Kohort siswa

B PROGRAM BIMBINAN DAN KONSELING

1. Program tahunan dan semester

2. Program layanan Bimbingan dan Konseling

3. Satuan layanan

C PROGRAM BIMBINGAN

1. Buku catatan bimbingan pribadi

2. Buku catatan bimbingan sosial

3. Buku catatan bimbingan belajar

4. Buku catatan bimbingan karir

D KEGIATAN LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG

1. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Orientasi

2. Buku / catatan pelaksanaan Layanan informasi

3. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Penempatan dan


penyaluran

4. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Pembelajaran

5. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Konseling individu


6. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Bimbingan kelompok

7. Buku / catatan pelaksanaan Layanan Konseling kelompok

8. Aplikasi instrumen nBK ( Angket / nontes , tes )

9. Himpunan data ( data pribadi siswa, prestasi, observasi,


absensi siswa , catatan kejadian , dsb )

10. Penyelenggaraan kasus

11. Pelaksanaan kunjungan rumah

12. Pelaksanaan alih tangan kasus

E EVALUASI, ANALISIS, TINDAK LANJUT DAN LAPORAN

1. Evaluasi lengkap ( Penilaian proses layanan dan penilaian


hasil layanan : segera, jangka pendek, dan jangka panjang )

2. Analisis dan tindak lanjut

3. Laporan semester dan laporan tahunan

JUMLAH SKOR / NILAI

MASALAH / KENDALA :

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
....

SARAN PEMBINAAN :

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
....

KETERANGAN: 
5 = Sangat Baik = 81 - 100% (A) 
4 = Baik = 61 - 80% (B) 
3 = Cukup = 41- 60% (C) 
2 = Kurang Baik = 21 - 40% (D) 
1 = Tidak Baik

Kesan Umum:  

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Saran Pembinaan

....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Depok, Juli 2022

Mengetahui,
Kepala SDN Mekarsari 2 Guru BK

Endang Wahyudi, S.Pd., M.M. ....................................


NIP. 197102121993071002 NIP. ............................

Anda mungkin juga menyukai