Daftar Kisi Kisi
Daftar Kisi Kisi
1. kami ingin mengetahui tentang adanya NRA, hal hal yang sudah dilaksanakan tentang bagaimana
NRA dan SRA terhadap individual risk assessment?
2. Keterkaitan NRA dan SRA dan penerapannya terhadap Individual Risk Assessement
3. Aspek profil nasabah, layanan, geografis, distribusi channel. Bagaimana memahami risiko, serta
tindakan apa yang dialakukan terkait individual risk assessment?
4. Terkait dengan underground economy, kami tidak memhami disini kok gak diperhatikan? Di
negara lain sudah memerhatikan ini loh? Bagaimana perhatianerhadaphal tsb di perusahaan
anda?
5. Bagaimana memperhatikan fakta bahwa ada perekonomian semacam itu terkait underground
economy dan informal enonomy. Apakah bank2 lain fakta adanya pereknomian informal?
6. bagaimana menurut anda atas risiko dari IRT, pelajar?
7. Tindak pidana asal, apakah sama dengan NRA atau berbeda?
8. Td disampaikan NRA dan SRA sebagai acuan, seteiap tahunnya. Lalu apa saja risikonya?
Bagaimana risikonya? Dari masing –masing Point of concern/factor ?
9. Berapa nasabah yang triko tinggi?
10. Sebagai masukan, bukan hal yang buruk menyampaikan tidak setuju dengan NRA dan SRA tapi
hati2 dengan asalannya sampaikan alasannya kenapa karena akan di cross check. Nanti assessor
akan melihat keterlibatan pjk dalam risk assessment tadi. Tapi NRA dan SRA adalah refleksi dan
cerminan, jika tidak setuju sedikit gpp tapi jika semua tidak setuju semua ya akan jadi boomerang.
Jangan hanya katakana jadi referensi saja tapi sebutkan juga jadi sumber dalam individual risk
assessment. Assessor akan melihat adanya inkonsistensi dll. dilihat lagi metodologi hati2 dengan
itu. Penyampaian harus disampaikan dengan strategi yang baik
1. Menelaah teknik2 mitigasi dan program2 pencegahan tppu tppt, ini sudah ada tingkat risikonya,
skrg bahas bagaimana analisis yang dilakukan. Jelaskan program2 pencegahan yang dibuat
husus untuk AML CFT ini. Misalnya penggelapan pajak oleh WNA, korupsi oleh PEP dan lain lain
2. Berapa jumlah SDA untuk APU PPT baik fully maupun support? Berapa jumlah nasabah? Statistic
3. rules khusus tentang sanksi terhadap limit cash transaction? Bagaimana risikonya
4. kami paham ada batasan transaksi tunai, punya gak teknik aturan untuk mengidentifikasi
transaksi mana yang masuk underground economy? Program pendeteksi terkait black market
atau underground economy dll?
1. pertanyaan luas, rangkum dalam 5 menit seperti apa. Upaya pencegahan yang ada dan upaya
CDD apa yang digunakan dan apa yang diharapkan. Dan bagaimana melaksanakan hal tersebut?
Termasuk PEP, BO, High Risk Coustomer, dll
2. apakah CDD melibatkan pihak ke 3? Jika ya bagaimana mekanismenya?
3. Ingin tau seperti apa kebijakan menerima nasabah dan memantau nasabah tersebut apakah
sejalan dengan profilnya atau tidak dan melihat untuk pemindahan kategori risiko. Tools apa
saja yang digunakan untuk melakukan monitoring. Untuk nasabah yang sudah ada? Bagaimana
memantaunya?
4. Dalam kasus legal person, bagaiamana upaya2 yang dilakukan sudah memadai untuk
meyakinkan siapa pengendalinya. Upaya apa yang dilakukan untuk mengetahui BO nya?
Bagaimana meyakinkan bahwa anda tahu siapa betul2 BO nya maksudnya kan di cari tahu tapi
sampai dititik mana anda yakin? Jika tidak bisa melakukan aturan CDD akan di tolak? Langka
alternative lain? Atau apakah ada langkah2 lainnya?
5. Ada 3 kasus yang dismapaikan penolakan transaksi berdasarkan kekurangan informasi. Jelaskan
kalau ada kasus itu?
6. Dari asosiasi, bagaimana memastikan bank mematuhi persyaratan minimal untuk memitigasi
dan konsistensi. Sebagai lembaga, kewajiban APU PPT di RI harus punya upaya pengendalian
untuk memitigasi lemabaga keuangan agar tidak digunakan sebagai tppu tppt sehingga perlu
dipastikan apakah sudah mencapai persyaratan minimum?
7. Penolakan transaksi
8. Bagaimana terkait penggunaan teknologi baru?
9. high risk country, termasuk negara abu2 untuk jadi high risk? Bagaimana menyikapinya?
10. misalnya buka rekening asal iran atau korea utara, sebenernya gak masalah tapi penerapan CDD
nya missal ada nasabah yang kerja di kedubes iran. Yang approve siapa? Dititik mana managing
director perlu mengetahui?
11. bagaimana jika nasabah tidak bisa di identifikasi BO nya? Jika tidak bisa diidentifikasi UBO nya
bagaimana?
1. Upaya khusus apa yang diterapkan terkait PEP, correspondent banking, teknologi baru, negara
risiko tinggi, dll
2. Bicara PEP, saya tidak menyimak penjelasan di awal, bagaimana perlakukan PEP domestic vs
foreign
3. Td disampaikan on board atas pep diterapkan prosedur yang sama baik negara ataupun
internasional. Setelah itu, siapa yang bertanggung jawab pada proses approval
4. Belum jelas mengapa pelajar dan IRT menengah atau tinggi? karena kalau CDD nya baik,
mengapa masih rentan? Mengapa mereka masih berisiko tinggi dibandingkan dengan yang lain?
5. BO dari nasabah perorangan, seberapa bisa meyakinkan hal itu. Apakah system deklarasi ini
cukup.
6. Bagaimana upatya terhadap Targeted financial sanction?
7. Terhadap risiko adanya Foreign Terroris fighter? Yang belum masuk DTTOT? Bagaimana upaya
mitigasi? Terkait Foreign Terroris fighter. Tadinya di luar dan coba balik ke Indonesia. Upaya
terhadap potensi risiko terhadap potensi mereka? Ini kan belum mauk dan terdeteksi DTTOT
8. Apakah anda mempunya kewenangan untuk memblokir terkait DTTOT?
1. Sebarapa baik lembaga bapak ibu patuh yang berkaitan dengan financial group. Pengendalian
internal dari kantor pusat yang kadang lebih ketat. Jadi apa hambatan yang ada yang membuat
tidka bisa tunduk pada ketentuan yang berasal dari kantor pusat.
2. Keputusan untuk melaporkan ltkm, dilakukan dilevel sini atau di kantor pusat baru,