NIM : 20180102341
Jawab :
Menurut saya tidak. Karena, baik industri finansial konvesional maupun daring seperti fintech ,
keduanya saling membutuhkan. Bank membutuhkan fintech khususnya dalam hal kemampuan
penguasaan emerging technology yang lebih unggul dan kekinian.
Sebaliknya secara rinci, fintech perlu belajar dari perbankan dalam hal: leadership experience,
sistem regulasi, menjaga reputasi, customer base, risk management experience, serta deep
financial pockets.
Di sisi lain, titik persamaan lain yang saling menguatkan keduanya adalah bahwa tren e-
commerce, merupakan sumbu yang baik bagi kedua jenis layanan. Baik fintech maupun bank
konvensional memiliki pangsa dan peluang sama besarnya dari perdagangan daring tersebut.
Keduanya harus mau duduk sama rendah, bersinergi seperti terjadi di negara maju dilakukan
Ping An & Lufax, EverBank & Klarna, Barclays Bank & Safello, Alibaba+Ant Financial &
Alipay, Ebay & Paypal, serta Metro Bank & Zopa.
Secara regulasi, sebelum fintech kian besar, dan termasuk perbankan reguler bisa tertinggal jauh,
maka regulator (dalam hal ini Bank Indonesia dan Kementerian Komunikasi Informatika) harus
siap mengembangkan dan melaksanakan regulasi yang fair.
Keduanya juga harus mampu menciptakan harmoni kepada dua sisi wajah baru dunia industri
finansial di Indonesia ke depan.
Jawab :
Jawab :