Anda di halaman 1dari 64

\a

1. Latar Belakang

“I have seen most of the world and have been in its highest mountains. I
Have walked the valleys of all the continents and seen their wonders. Now
and then I have come across a sanctuary equal to our best. But when a full
accounting is made there is no continent on earth equal in natural
wonders and glories to what we have here. We must learn to love it and
cherish it. We must put our arms around it and protect it as we would a
fragile but precious child. Technology can destroy it. But it can also save
it. Only we the people, not technology, have "values ". Love, respect,
admiration, tenderness, these must be our attitude toward this biosphere if
it is not to meet the technological Armageddon.”

Justice William O. Douglas

Naughthon dan Larry L. Wolf, mendefinisikan lingkungan sebagai suatu yang


terkait dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang secara
langsung dapat mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi
organisme.1 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.2 Dengan kompleksitas lingkungan yang notabenenya sangat dekat dengan
kehidupan manusia, maka dibutuhkanlah pengaturan atau hukum atas lingkungan tersebut
sehingga kelestariannya dapat terjaga. Hukum lingkungan dapat dimaknai sebagai suatu
norma atau aturan yang mengatur perbuatan atau perilaku, agar manusia dapat bersikap
arif dan bijaksana terhadap lingkungan hidupnya.3

1
Moh. Fadli, dkk, Hukum & Kebijakan Lingkungan, (Malang: UB Press, 2016, hlm. 3.
2
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
3
Marhaeni Ria Siombo, Hukum Lingkungan & Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia,
(Jakarta: PT Gramedia, 2012), hlm. 42.
Gerakan lingkungan muncul dan berkembang pada dekade 70-an dan 80-an
mendapat dukungan publik yang belum pernah sedemikian kuatnya selama abad ini.
Alasan pertama adalah bahwa kelompok-kelompok kepentingan yang bermunculan di
sekitar masalah lingkungan merupakan kelompok-kelompok yang sangat mengedepankan
kepentingan masyarakat umum. Mereka tidak mengedepankan kepentingan individu atau
kelompok tertentu. Di sisi lain, independensi terjaga dengan jelas karena ada garis-batas
antara kelompok mereka dengan kekuasaan. Sehingga, dukungan publik yang begitu luas
memberi pengaruh politis.4 Alasan kedua adalah bahwa jumlah kelompok atau organisasi
lingkungan baik kecil maupun besar, nasional maupun sampai transnasional, merupakan
kelompok yang bertumbuh pesat dalam jumlah organisasinya. Awalnya, pada awal 1970,
jumlah anggota mereka hanya beberapa ratus orang. Namun, jumlah ini meningkat
menjadi 3000-an pada dalam jangka waktu yang tidak panjang, hingga kini berjumlah
jutaan orang di seluruh negeri, dengan berbagai corak kegiatan.5
Perkembangan lingkungan menghasilkan produk berupa hukum lingkungan yang
diberlakukan atas hukum lingkungan modern yang berorientasi kepada lingkungan atau
environment oriented law dan hukum lingkungan klasik yang berorientasi kepada
penggunaan lingkungan atau use oriented law. Hukum lingkungan modern menetapkan
ketentuan dan norma-norma guna mengatur tindak pembuatan manusia dengan tujuan
untuk melindungi lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan mutunya demi untuk
menjamin kelestarian agar dapat secara langsung terus-menerus digunakan oleh generasi
yang akan datang. Sebaliknya Hukum Lingkungan klasik menetapkan ketentuan dan
norma-norma dengan tujuan terutama sekali untuk menjamin penggunaan dan eksploitasi
sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal dan kepandaian manusia guna
mencapai hasil semaksimal mungkin dan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.
Perkembangan hukum lingkungan nasional ditandai dengan hadirnya instrumen
hukum Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

4
Apriwan, Teori Hijau: Alternatif dalam Perkembangan Teori Hubungan Internasional, (2011), Journal
of International Studies, Vol. 2, No.1, hlm. 36.
5
Kirkpatrick Sale, Revolusi Hijau: Sebuah Tinjauan Historis-krisis Gerakan Lingkungan Hidup di Amerika,
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996), hlm. 36.
Pengelolaan Lingkungan Hidup, tanggal 11 Maret 1982 dipandang sebagai pangkal tolak
atau awal dari lahir dan pertumbuhan hukum lingkungan nasional modern. Maka,
peraturan perundang-undangan yang dibuat sebelum tanggal 12 Maret 1982 dipandang
sebagai rezim hukum lingkungan nasional klasik, sedangkan peraturan perundang-
undangan yang dibuat sejak 11 Maret 1982 dipandang sebagai rezim hukum lingkungan
nasional modern.6 Perkembangan hukum nasional tersebut tidak terlepas dari pengaruh
lahirnya hukum lingkungan internasional modern, yang ditandai dengan lahirnya
Deklarasi Stockholm 1972 (the Stockholm Declaration of 1972).7
Kehadiran Undang-Undang mengenai lingkungan hidup pada dasarnya merupakan
bentuk pengejawantahan dari Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang
menegaskan bahwa, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan Kesehatan”. Ketentuan tersebut mengandung pengertian bahwa setiap warga
negara berhak dan memperoleh jaminan konstitusi (constitutional guarantee) untuk hidup
serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat untuk tumbuh dan berkembang.8
Pengaturan lingkungan yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982
telah dicabut dan digantikan dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 dan
selanjutnya diubah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang terakhir pengaturan mengenai lingkungan hidup
juga terdapat dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Perubahan ini didasari atas adanya perubahan lingkungan global yang signifikan di abad-
21. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan di seluruh
dunia menjadi berkembang pesat. Terjadi banyak perubahan dasar dalam kehidupan
manusia dan berdampak terhadap lingkungan hidup.
Abad 21 ditandai sebagai abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad
ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata

6
Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, edisi tiga, (Depok: PT RajaGrafindo, 2019), hlm. 37.
7
Sukanda Husin, Penegakan Hukum Lingkungan, edisi revisi, (Jakarta: Sinar Grafika, 2020), hlm. 1.
8
Pan Mohamad Faiz, Perlindungan Terhadap Lingkungan Dalam Perspektif Konstitusi, (2016), Jurnal
Konstitusi, Vol. 13, No. 4, hlm. 771.
kehidupan dalam abad sebelumnya.9 Globalisasi merupakan suatu perubahan
perkembangan baru dalam tatanan pergaulan dan hubungan antarbangsa yang diwarnai
dengan percepatan arus informasi akibat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta sudah tidak bisa dibatasi oleh batas wilayah negara.10 Proses
perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi
dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan
bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.11. Pengaruh globalisasi terhadap berbagai
sektor kehidupan kemudian menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif.
Dari sisi positif, globalisasi memberi kemudahan kepada manusia dalam
beraktivitas dan berkegiatan. Globalisasi menciptakan loncatan teknologi yang semakin
canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur
telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.12 Perkembangan ini kemudian
memudahkan masyarakat mendapat berbagai informasi membuat transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara merata dan mendorong masyarakat untuk
berpikir lebih maju. Setiap orang berpeluang untuk berinovasi terus-menerus untuk
menunjang kegiatan manusia bahkan mengubah pola hidup dan pola pikir manusia.
Manfaat lain dari adanya kemajuan IPTEK ini adalah jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis.13
Perkembangan globalisasi juga menimbulkan persoalan negatif, diantaranya
berupa penggundulan hutan secara besar-besaran, berdirinya industri yang tidak
ramah

9
Etistika Yuni Wijaya, dkk, Transformasi Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya
Manusia di Era Global, (2016), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Universitas Kanjuruhan
Malang, hlm. 263.
10
Sriyanto, Kondisi Lingkungan Hidup Di Jawa Tengan Dan Prospek Pembangunan Ke Depan Jurnal
Geografi, (2007), Vol. 4 No. 2, hlm. 108.
11
Nurhaidah, M. Insya Musa, Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia, (2015),
Jurnal Pesona Dasar, Vol. 3 No. 3, hlm 2
12
Ibid, hlm. 6.
13
Muhammad Ngafifi, Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya,
(2014), Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, Vol. 2, No.1, 2014, hlm. 34.
lingkungan, hingga pembuangan limbah atau sisa produksi yang mencemari lingkungan14.
Hal ini disebabkan dalam pemakaian hasil IPTEK, karakter dan paradigma yang diusung
banyak yang lebih mementingkan individualisme daripada sosial masyarakat dan
lingkungan.15 Menurut Sonny Keraf, sains yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan
yaitu sains dengan paradigma antroposentrisme. Antroposentrisme adalah teori etika
lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta, dimana
hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian, sementara alam hanya
akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang kepentingan manusia.16 Sebagai
akibat dari paradigma antroposentrisme menyebabkan setiap interaksi manusia dengan
alam bersifat eksploitatif, karena alam dianggap tak lebih dari sebuah obyek yang tak
akan beraksi apabila digali, ditebang, di cemari atau diracun.17
Permasalahan lain yang dihadapi adalah pertumbuhan manusia yang semakin
cepat tiap detiknya. Menurut Subhady, population growth (PG) is one of the drivers of the
environmental crisis and underlies almost every environmental problem (peningkatan
jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis dan permasalahan
lingkungan). 18
Hasil penelitian Khalid Zaman dan tim penelitinya dari Pakistan dalam
jurnal hasil penelitian mereka menemukan sebuah kesimpulan bahwa “excessive
population growth rate has a deleterious impact on environment” (tingkat pertumbuhan
populasi yang berlebihan memiliki dampak buruk pada lingkungan). 19
Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di zaman globalisasi ini menyebabkan
semakin banyaknya lahan yang dipakai untuk pemukiman penduduk, fasilitas umum,
lahan pertanian, lahan perkebunan, pabrik atau perusahaan, dan lain-lain. Semuanya
demi

14
Akbar Tanjung, Dampak Sains Modern Terhadap Lingkungan Dalam Perspektif Teologi Islam, (2021)
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy, Vol. 3, No. 2, hlm. 62.
15
Ibid. hal 72.
16
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta: Kompas, 2010), hlm. 47.
17
Akbar Tanjung, Op.cit, hlm. 71.
18
Subardhy. Peranan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dalam Mengatasi Masalah
Kependudukan di Indonesia. (2000) Cakrawala Pendidikan, No. 4, hlm.194.
19
Zaman Khalid et al. The Impact of Population on Environmental Degradation in South Asia:
Application of Seemingly Unrelated Regression Equation Model. (2011). Environmental Economics, Vol. 2, No. 2,
hlm. 80.
memenuhi kebutuhan manusia. Makin banyaknya kebutuhan lahan ini mendesak manusia
untuk terus membuka lahan yang membuat lingkungan hidup semakin terganggu karena
lahan tempat ekosistem berkembang semakin berkurang.
Dengan kompleksnya perkembangan situasi global saat ini, maka timbul pula
berbagai perubahan lingkungan yang kompleks. Perubahan ini semakin lama semakin
jauh hingga menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan
berupa pencemaran maupun kerusakan terhadap lingkungan disebabkan oleh perbuatan
manusia, baik secara langsung ataupun tidak. Pada akhirnya dampak dari masalah
lingkungan tersebut akan menjadi bencana yang merugikan manusia itu sendiri. Dampak
masalah lingkungan ini akan berdampak kepada seluruh ekosistem lingkungan.
Permasalahan lingkungan yang pada awalnya kecil lama-lama menjadi besar bahkan
mulai menghancurkan dunia.
Maka dari itu, muncul sebuah urgensitas bagaimana cara untuk mempertahankan
lingkungan hidup agar tidak semakin rusak demi keselamatan seluruh dunia. Salah satu
cara tepat bagi dunia adalah dengan perangkat hukum lingkungan. Perangkat hukum
lingkungan dibutuhkan dalam kerangka menjaga agar supaya lingkungan dan sumber
daya alam dapat dimanfaatkan sesuai dengan daya dukung atau kondisi kemampuan
lingkungan itu sendiri. Dalam hukum lingkungan diatur tentang obyek dan subyek, yang
masing- masing adalah lingkungan dan manusia. Lingkungan hidup sebagai obyek
pengaturan dilindungi dari perbuatan manusia supaya interaksi antara keduanya tetap
berada dalam suasana serasi dan saling mendukung.20
Dengan ini, dunia terutama Indonesia harus segera menegakkan hukum
lingkungannya sebagai payung kaki penguatan sistem hukum nasional dalam menghadapi
perubahan global. Sehingga, dalam rangka menegakkan hukum lingkungan yang baik dan
sesuai dengan kondisi global saat ini, penegakan hukum lingkungan untuk penguatan
sistem hukum nasional tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak
mengakibatkan kerusakan lingkungan semakin parah yang justru akan menghambat
terwujudnya pelestarian lingkungan hidup global.

20
Moh. Fadil, dkk, Op.Cit, hlm. 33.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, Komunitas Basilek Lidah Justitia
(KOMBAD JUSTITIA) Fakultas Hukum Universitas Andalas hadir sebagai Unit
Kegiatan Fakultas yang fokus melakukan pengembangan intelektual mahasiswa yang
dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi mingguan, debat, dan penulisan
hukum seperti karya tulis ilmiah. Dalam perjalanannya, KOMBAD JUSTITIA telah
melahirkan banyak debaters dan penulis yang berhasil memberikan banyak prestasi bagi
Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Oleh karenanya, KOMBAD JUSTITIA berencana menyelenggarakan serangkaian
acara “Andalas Law Competition (ALCOM)”, sebuah ajang tahunan dengan
memperebutkan piala Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., M.PA. Penyelenggaraan kegiatan
ALCOM pada hakikatnya merupakan langkah aktif untuk membangun pengetahuan
hukum di kalangan masyarakat umum dan khususnya generasi penerus bangsa, yakni
mahasiswa untuk mewujudkan pembangunan nasional secara tidak langsung yang lebih
menyeluruh.

2. Tema Kegiatan

Berlandaskan kepada latar belakang di atas, maka kami mengemukakan tema Andalas
Law Competition dengan tema “Penegakan Hukum Lingkungan Sebagai Penguatan
Sistem Hukum Nasional dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Global”.

3. Tujuan

Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan Andalas Law Competition adalah untuk
meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap peristiwa hukum yang terjadi sekarang ini
serta mengukur kekritisan dan kepedulian para mahasiswa terhadap peristiwa tersebut. Di
samping itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji isu-isu hukum terkini dengan
menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya dalam rangka pengembangan
dan aktualisasi diri mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
meningkatkan sikap kritis dan peran serta mahasiswa dalam upaya pembangunan hukum
nasional.
4. Sasaran

Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah civitas akademika Fakultas
Hukum Universitas Andalas, civitas akademika Fakultas Hukum Seluruh Indonesia,
Kompetisi Debat Hukum Internal, Kompetisi Essay Ilmiah Internal dan Seminar Nasional
serta masyarakat pada umumnya.

5. Bentuk Kegiatan

Andalas Law Competition terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu:

a) Kompetisi Debat Hukum Internal


Kegiatan debat hukum internal akan mempertandingkan tim debat yang
merupakan mahasiswa semester 1, 3 dan 5 Fakultas Hukum Universitas Andalas di
mana ada pihak yang pro/affirmative Team dan ada pihak yang kontra/negative team
terhadap suatu isu-isu terkini yang berkaitan dengan hukum nasional. Debat Hukum
Internal merupakan instrumen pengembangan diri dan potensi public speaking bagi
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas sekaligus ajang pencarian
mahasiswa yang berpotensi mengikuti kompetisi debat tingkat nasional. Penilaian
terhadap masing-masing tim/perseorangan didasarkan pada isi argumen, kemampuan
untuk berargumen dengan baik serta kemampuan mempertahankan argumennya.
Penilaian akan diserahkan kepada dewan juri yang independen yang terdiri dari
dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas dan adjudicator debat yang
merupakan mahasiswa senior Fakultas Hukum Universitas Andalas yang pernah
mengikuti dan/atau menjuarai perlombaan debat tingkat nasional.
Adapun hadiah yang akan diperoleh oleh para peserta adalah sebagai berikut:
1) Juara I : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp 1.000.000,00
(Satu Juta Rupiah)
2) Juara II : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp 700.000,00
(Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
Best speaker : Sertifikat, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp 200.000,00 (Dua
Ratus Ribu Rupiah)

b) Essay Ilmiah Internal


Tema Lomba Essay Ilmiah Internal ini adalah mengenai “Penegakan Hukum
Lingkungan Sebagai Penguatan Sistem Hukum Nasional dalam Menghadapi
Perubahan Lingkungan Global”. Subtema dalam kegiatan ini meliputi berbagai
bidang dalam ilmu hukum, yang akan ditentukan kemudian oleh panitia. Di dalam
lomba essay ilmiah ini, para calon peserta merupakan mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Andalas angkatan 2019, 2020, 2021 dan 2022 akan mengirimkan naskah
essay ilmiah disertai dengan penjelasannya yang selanjutnya akan melalui tahap
seleksi berkas oleh dewan juri. Setelah seleksi berkas diharapkan essay terbaik dari
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas kemudian diseleksi oleh dewan juri
untuk menilai dan menentukan 1 orang terbaik disetiap angkatan sebagai pemenang
dari lomba essay ilmiah internal. Setelah itu lomba dinyatakan berakhir.
Adapun hadiah yang akan diperoleh oleh para peserta adalah sebagai berikut:
1) Terbaik angkatan 2019 : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp
400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah)
2) Terbaik angkatan 2020 : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp
400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah)
3) Terbaik angkatan 2021 : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp
400.000,00 (Empat Ratus Ribu Rupiah)
4) Terbaik angkatan 2022 : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp
400.000,00 ( Empat Ratus Ribu Rupiah)

c) Seminar Nasional
Tema Seminar Nasional ALCOM adalah “Pembaharuan Taraf Kepedulian
Kesehatan Lingkungan Indonesia Melalui UU Cipta Kerja”. Dalam seminar ini
pembicara yang diundang antara lain:

1. Prof. Dr. H. Takdir Rahmadi, SH, LL.M.*


(Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung Republik Indonesia)
2. Prof. Dr. M. R. Andri Gunawan Wibisana, S.H., LL.M*
(Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia)
3. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.*
(Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia)
* Narasumber bersifat sementara dan dalam konfirmasi

Seminar Nasional ini ditujukan bagi Mahasiswa Universitas Andalas, peserta


ALCOM, dan Masyarakat umum.

6. Waktu Pelaksanaan
Tanggal Kegiatan
29 Agustus 2022 Pembukaan Pendaftaran Debat Hukum
Internal dan Essay Ilmiah Internal
29 Agustus 2022 – 2 Oktober 2022 Pengumpulan Berkas Essay Ilmiah Internal
2 Oktober 2022 Penutupan Essay Ilmiah Internal
3 Oktober 2022- 24 Oktober 2022 Pendaftaran Seminar Nasional ALCOM V
2022
28 September 2022 Penutupan Pendaftaran Debat Hukum
Internal
30 September 2022 Pengumuman Mosi Debat Hukum Internal
3 Oktober 2022 – 21 Oktober 2022 Penjurian Berkas Essay Ilmiah Internal
22 Oktober 2022 Technical Meeting Debat Hukum Internal
25 Oktober 2022 Pembukaan ALCOM V 2022
25 Oktober 2022 Seminar Nasional ALCOM V 2022
26 Oktober 2022 -27 Oktober 2022 Pelaksanaan Lomba Debat Hukum Internal
30 Oktober 2022 Pengumuman Seluruh Hasil Kompetisi dan
Penutupan ALCOM V 2022
7. Penyelenggara
Kegiatan ini terselenggara dari kerjasama KOMBAD JUSTITIA, Fakultas Hukum
Universitas Andalas, Pihak Swasta, Lembaga Negara, Masyarakat, dan Alumni Fakultas
Hukum Universitas Andalas.

8. Susunan Panitia
Pelindung : Dekan Fakultas Hukum

Universitas Andalas

Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H., M.Hum.

Penasehat : Wakil Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Andalas

Lerri Pattra, S.H., M.H.

Pembina KOMBAD JUSTITIA

Fakultas Hukum Universitas Andalas

Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H.

Pembina : Almaududi, S.H., M.H.

Penanggung Jawab : Ketua KOMBAD JUSTITIA Fakultas

Hukum Universitas Andalas

Rozin Falih Alify

Steering Committee : Hairul Anwar

Bilqist Fahera Rahmi

Fikri Adrian
Catalya Qatrunnaisy M

Nurul Izmi

M. Fahrul Hisbi

Bayu Fadli

Irmawan Ayu Lismi

Nurrul Dea Tri

Afrida Rizki

Yonanda Nadhira

Fahrin Fadhil

Ma’ruf

M. Ikhdam Khalid Adelyn

Ketua Pelaksana : M. Syammakh Daffa Alghazali

Wakil Ketua Pelaksana : Afdhal Fadhila

Sekretaris : Bella Eka Saputri

Bendahara : Salsabila Azaria Rachma

Koordinator Lapangan : Yanda Wijaya

Koordinator Acara : Ridho Septa Yorianda

Penanggung Jawab

Debat Nasional : Nur Hikmah Damayanti

Debat Internal : Wulan Daricka

Karya Tulis Ilmiah Nasional : Andyta Sekar Pratiwi

Essay Ilmiah Internal : Pujha Ravhena


Penjurian : Fajri Kurniawan

Seminar Nasional : Sakti Bantara Guntur

Koordinator Divisi Dana : M. Naufal Al-Hadi Kasuma

Koordinator Divisi Publikasi dan : Revi Putri Asriani

Dokumentasi

Penanggung Jawab

Hubungan Masyarakat : Alya Salsabila Munir

Informasi dan Teknologi : M. Fajri Zulfi

Koordinator Divisi Perlengkapan : Habib Ferian Fajar

Penanggung Jawab Akomodasi : Alan Denofta

Koordinator Panitia Eksternal dan : Mulyadi Ilham

Liaison Officer

9. Penutup
Demikianlah usulan kegiatan ANDALAS LAW COMPETITION kami ajukan agar
dapat diketahui oleh pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaannya. Semoga kegiatan ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Hukum pada khususnya, dan masyarakat luas
pada umumnya. Kami sadari bahwa kegiatan ini nantinya tidak akan terlepas dari
dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak serta rahmat dan karunia dari Allah SWT.
Atas perhatian, bantuan, serta partisipasi dari semua pihak, kami mengucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Panitia Pelaksana
Andalas Law Competition 2022

Ketua Pelaksana Sekretaris

M. Syammakh Daffa A. Bella Eka Saputri


NIM. 1910112170 NIM. 2010111026
Mengetahui,
Pembina
Ketua Kombad Justitia
Andalas Law Competition 2022

Almaududi, S.H., M.H. Rozin Falih Alify


NIP. 19111112019031009 NIM. 1910112166

Pembina KOMBAD JUSTITIA


Fakultas Hukum Universitas Andalas

Dr. Khairul Fahmi, S.H.,


M.H. NIP.
198111302010121005

Menyetujui,
Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Andalas

Lerri Pattra, S.H., M.H.


NIP. 198301062008011003
LAMPIRAN 1
PERATURAN
UMUM
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
PERATURAN UMUM
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Andalas Law Competition 2022 adalah rangkaian kegiatan Kompetisi Hukum
Nasional, Kompetisi Debat Internal dan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh
Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas
Andalas, yang selanjutnya disebut ALCOM 2022.
2. Kompetisi Hukum Internal terdiri dari Kompetisi Debat Hukum Internal dan Kompetisi
Essay Ilmiah Internal yang selanjutnya disebut Kompetisi.
3. Kompetisi Debat Hukum Internal adalah kompetisi debat antar Mahasiswa/I Fakultas
Hukum Universitas Andalas yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek Lidah
Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas Andalas.
4. Kompetisi Essay Ilmiah Internal adalah kompetisi kepenulisan yang membuat sebuah
essay yang ditulis secara sistematis dan komprehensif berdasarkan data yang akurat
yang dianalisis secara mendalam dan kemudian diakhiri dengan saran beserta
kesimpulan yang relevan, yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia
(Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas Andalas.
5. Peserta adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas yang masih aktif yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau menggunakan Kartu Rencana
Studi (KRS) dan tidak sedang dalam masa Berhenti Studi Sementara (BSS).
6. Delegasi adalah kesatuan tim Peserta yang dinyatakan berhak untuk mengikuti
Kompetisi di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
7. Ketua Delegasi adalah Peserta yang bertindak sebagai wakil dari setiap perbuatan yang
dilakukan oleh tiap-tiap Delegasi.
8. Anggota Delegasi adalah tiap-tiap Peserta yang berada dalam sebuah Delegasi di luar
ketua Delegasi.
9. Formulir Pendaftaran adalah dokumen yang disediakan panitia yang terdiri dari
Informasi Data Peserta dan Surat Pernyataan Pendaftaran.
10. Surat Pernyataan Pendaftaran adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap
Delegasi untuk mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku di Kompetisi.
11. Alamat Surel Panitia adalah andalaslawcompetition@gmail.com.
12. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia dengan Peserta
sebelum Kompetisi berlangsung yang bertujuan untuk membahas Teknis Pelaksanaan,
Sistem Kompetisi, dan Komponen Penilaian Kompetisi.
13. Panitia adalah Mahasiswa Universitas Andalas yang terdaftar dalam Surat Keterangan
Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas yang bertindak sebagai penyelenggara
Kompetisi.
14. Liaison Officer adalah Panitia yang bertugas untuk mendampingi Delegasi selama
rangkaian Kegiatan ALCOM 2022.
15. Moderator adalah Panitia yang bertugas untuk memimpin dan memperlancar jalannya
Kompetisi.
16. Time Keeper adalah Panitia yang bertanggung jawab dalam memantau alokasi waktu
dalam Kompetisi.
17. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian
sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Kompetisi.
18. Berkas Kompetisi adalah segala dokumen yang wajib dipenuhi oleh Peserta
sebagaimana diatur dalam setiap Petunjuk Teknis.
19. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh panitia kepada setiap Delegasi yang
melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam Kompetisi.
20. Diskualifikasi adalah salah satu bentuk sanksi berupa keputusan Panitia dan/atau
berdasarkan usul Dewan Juri dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yang diikuti
dengan keputusan Panitia untuk mencabut keikutsertaan Delegasi berdasarkan
ketentuan- ketentuan yang diatur selanjutnya dalam Peraturan Umum dan/atau
Peraturan Teknis.
21. Plagiarisme adalah pengambilan karangan orang lain dengan maksud menjadikannya
seolah-olah karangan sendiri secara keseluruhan maupun sebagian.

BAB II
DELEGASI

Bagian Kesatu
Kompetisi Debat Hukum Internal
Pasal 2
(1) Kompetisi Debat Hukum Internal maksimal diikuti oleh 16 (enam belas) Delegasi.
(2) Kompetisi Debat Hukum Internal ditujukan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Andalas semester 1 dan semester 3.
(3) Setiap Delegasi terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Ketua Delegasi; dan
b. 2 (dua) orang Anggota Delegasi.
c. Setiap Delegasi didampingi oleh Liaison Officer yang ditentukan oleh Panitia.

Bagian Kedua
Kompetisi Essay Ilmiah Internal
Pasal 3
(1) Kompetisi Essay Ilmiah Internal diikuti oleh Peserta yang bersifat individual
(2) Kompetisi Debat Hukum Internal ditujukan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Andalas semester 1, semester 3, semester 5 dan semester 7 yang dibagi dalam kategori
berbeda sesuai angkatan.
(3) Setiap Delegasi didampingi oleh Liaison Officer yang ditentukan oleh Panitia.

BAB III
ADMINISTRASI
Pasal 4
(1) Pembukaan Pendaftaran untuk tiap Kompetisi Internal adalah:
a. Kompetisi Debat Hukum Internal dibuka pada 29 Agustus 2022 hingga 28
September 2022.
b. Kompetisi Essay Ilmiah Internal dibuka pada 29 Agustus 2022 hingga 2 Oktober
2022.
(2) Alur Pendaftaran adalah sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan pendaftaran, calon peserta diwajibkan untuk melakukan
konfirmasi terlebih dahulu kepada Panitia tiap Kompetisi, baik secara online melalui
WhatsApp maupun secara offline melalui stan yang akan didirikan panitia di gedung
F Universitas Andalas.
b. Setelah melakukan konfirmasi, peserta melakukan pendaftaran dalam Google Form
yang telah disediakan panitia beserta berkas kelengkapan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3).
c. Peserta mengirim dan menerima konfirmasi pengisian Google Form melalui
WhatsApp kepada Panitia masing-masing bidang Kompetisi yang diikuti.
d. Peserta mendapat slot kompetisi.
(3) Berkas kelengkapan terdiri dari:
a. Kartu Tanda Mahasiwa (KTM) atau Keterangan Rencana Studi (KRS) terakhir bagi
mahasiwa yang belum mendapatkan KTM.
b. Formulir Pendaftaran (terdapat di lampiran TOR Kompetisi)
c. Surat Keterangan Pendaftaran (terdapat di lampiran TOR Kompetisi)
d. Bukti follow akun sosial media Andalas Law Competition dan Kombad Justitia, yang
terdiri atas:
 Instagram @alcomunand
 Instagram @kombadjustitia
 Channel Youtube Kombad Justitia
(4) Seluruh pendaftaran Kompetisi Internal tidak dipungut biaya.
(5) Peserta yang telah mendaftar tidak diperkenankan untuk mengundurkan diri.
(6) Pengiriman berkas kompetisi lainnya diatur di Tata Tertib per Kompetisi Internal.

BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 5
Setiap Delegasi berhak untuk:
a. mendapatkan sertifikat keikutsertaan Kompetisi yang ditujukan kepada semua
Delegasi; dan
b. mendapatkan rekapitulasi penilaian Dewan Juri pada akhir Kegiatan.

Pasal 6
Setiap Delegasi diwajibkan untuk:
a. mematuhi Peraturan Umum dan Petunjuk Teknis Kompetisi;
b. mengenakan pakaian rapi dan sopan dalam seluruh rangkaian kegiatan;
c. membawa jas almamater terkhusus digunakan pada Acara Pembukaan dan Acara
Penutupan;
d. menjaga kerukunan antar sesama Delegasi maupun dengan Panitia; dan
e. mengikuti seluruh rangkaian Kegiatan yang telah ditentukan oleh panitia dan hadir
paling lambat 20 menit sebelum Kegiatan dimulai.

Pasal 7
Setiap delegasi dilarang untuk:
a. melakukan plagiarisme; dan
b. meninggalkan ruangan tanpa sepengetahuan dan izin Panitia.

BAB V
TECHNICAL MEETING
Pasal 8
(1) Setiap Ketua Delegasi wajib mengikuti technical meeting yang diselenggarakan oleh
Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
(2) Apabila Ketua Delegasi berhalangan untuk mengikuti technical meeting sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat (1), maka Anggota Delegasi dapat menggantikannya.
Pasal 9
Delegasi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8
dianggap telah menerima segala hasil technical meeting.

BAB VI
SISTEM KOMPETISI
Pasal 10
Sistem kompetisi akan diatur dalam Petunjuk Teknis.

BAB VII
SANKSI
Pasal 11
Setiap Delegasi yang melakukan pelanggaran terhadap Petunjuk Teknis akan dikenakan
sanksi pengurangan nilai.

Pasal 12
Setiap Delegasi yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang diatur dalam pasal 6,
maka panitia tidak akan memberikan hak-haknya sebagai peserta sebagaimana yang tertuang
di pasal 5.

Pasal 13
Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan Pasal 7 akan dikenakan sanksi diskualifikasi.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 14
(1) Ketentuan lain yang belum terdapat dalam peraturan ini akan ditetapkan kemudian oleh
Panitia sebagai satu kesatuan dari Peraturan Umum ini.
(2) Ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Umum ini dapat diubah Panitia setelah
sebelumnya diberitahukan kepada seluruh Peserta melalui media sosial ataupun media
pemberitahuan lainnya.
(3) Peraturan ini berlaku dan mengikat seluruh Peserta sejak ditandatanganinya formulir
pendaftaran.

PANITIA ANDALAS LAW COMPETITION 2022


KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS
LAMPIRAN 2
KOMPETISI DEBAT HUKUM INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMPETISI DEBAT HUKUM INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS

A. UMUM
Kompetisi Debat Hukum Internal merupakan salah satu bagian dari Kompetisi
Hukum Nasional Andalas Law Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Komunitas
Basilek Lidah Justitia (KOMBAD JUSTITIA) Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Kompetisi debat internal mempertemukan peserta dari pihak Pro maupun kontra untuk
saling menyampaikan dan mempertahankan argumentasi sesuai dengan mosi yang
diperdebatkan.
Kompetisi Dehat Hukum Internal terdiri dari tiga babak, yaitu babak penyisihan,
babak semifinal dan babak final secara Offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Pengaturan lebih lanjut mengenai Kompetisi debat internal termuat dalam peraturan
umum dan tata tertib terlampir.

B. TEMA KEGIATAN
“PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN SEBAGAI PENGUATAN SISTEM
HUKUM NASIONAL DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN
GLOBAL".

C. JADWAL KEGIATAN

Pendaftaran 29 Agustus 2022

Penutupan Pendaftaran 28 September 2022

Pengumuman Mosi 30 September 2022

Technical Meeting 22 Oktober 2022


Pembukaan ALCOM V 2022 25 Oktober 2022

Babak Penyisihan 26 Oktober 2022

Babak Semifinal dan Final 27 Oktober 2022

Pengumuman Pemenang 30 Oktober 2022

Penutupan 30 Oktober 2022

D. PERSYARATAN PESERTA
Lihat Peraturan Umum (terlampir)

E. MEKANISME PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN


Lihat Peraturan Umum (terlampir)

F. PETUNJUK TEKNIS
Lihat Tata Tertib Kompetisi (terlampir)

G. PENGHARGAAN
Setiap peserta yang mengikuti rangkaian Kompetisi berhak mendapatkan Sertifikat
peserta. Dari seluruh peserta yang mengikuti rangkaian Kompetisi, akan dipilih dua tim
terbaik melalui mekanisme yang ditetapkan panitia dalam tata tertib. Dua tim terbaik
tersebut masing-masing akan menjadi Juara I dan Juara II Kompetisi Debat Hukum
Internal Andalas Law Competition 2022 Komunitas Basilek Lidah Justitia Fakultas
Hukum Universitas Andalas. Selain itu, dari seluruh peserta akan dipilih 1 (satu) orang
peserta yang akan menjadi pembicara terbaik. Rincian penghargaan adalah sebagai
berikut:

a. Uang Tunai Sebesar Rp 1.000.000,00


JUARA I b. Sertifikat Penghargaan
c. Trophy Pemenang
a. Uang Tunai Sebesar Rp 700.000,00
JUARA II b. Sertifikat Penghargaan
c. Trophy Pemenang
a. Uang Tunai Sebesar Rp 200.000,00
BEST SPEAKER b. Sertifikat Penghargaan
c. Trophy Pemenang

F. NARAHUBUNG
Informasi lebih lanjut mengenai Kompetisi Debat Hukum Nasional Andalas Law
Competition 2022 dapat menghubungi Wulan Daricka (082287280018) via whatsapp.
PERATURAN UMUM
KOMPETISI DEBAT INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH KOMBAD JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam pasal ini yang dimaksud dengan:
1. ANDALAS LAW COMPETITION 2022, yang selanjutnya disingkat dengan
ALCOM 2022 adalah rangkaian kegiatan Kompetisi Hukum Tingkal Internal dan
Nasional serta Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh UKM KOMBAD
JUSTITIA Fakultas Hukum Universitas Andalas.
2. Kompetisi Debat Hukum Internal adalah kegiatan di bidang debat hukum yang diikuti
oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas dengan jumlah maksimal
peserta adalah 16 (enam belas) tim.
3. Peserta adalah mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Andalas Angkatan 2021
dan 2022.
4. Delegasi adalah tim yang mengikuti kompetisi debat hukum, terdiri dari 3 (tiga)
orang peserta.
5. Ketua Delegasi adalah salah satu peserta dari tim debat yang ditunjuk sebagai
pemimpin tim tersebut.
6. Hadiah adalah penghargaan atau penghormatan kepada peserta pemenang Kompetisi
Debat Hukum ALCOM 2022.
7. Panitia adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas.
8. Liasion Officer adalah Panitia yang bertugas untuk mendampingi Delegasi selama
Rangkaian kefgiatan ALCOM 2022.
9. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia sebelum
perlombaan dimulai yang bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai sistem, teknis
pertandingan dan pengundian tim debat.
10. Babak Penyisihan adalah babak pertandingan yang dilakukan secara offline di
Fakultas Hukum Universitas Andalas sesuai dengan mosi dan posisi yang telah
ditentukan dengan sistem victory point.
11. Babak Semifinal adalah babak pertandingan sebelum final yang mempertandingkan 4
tim terbaik dengan dilakukan secara offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
12. Babak Final adalah babak akhir pertandingan dengan melakukan perdebatan secara
offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
13. Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia yang akan diberikan kepada
peserta untuk diperdebatkan dalam lomba.
14. Chamber adalah nama sinonim dari grup yang terdiri dari beberapa tim di dalamnya.
15. Tim pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk memberikan
argumentasi untuk mendukung mosi tersebut.
16. Tim kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas
memberikan argumentasi untuk menolak mosi tersebut.
17. Pembicara adalah peserta yang sedang memaparkan argumentasinya.
18. Moderator adalah panitia yang bertugas memfasilitasi jalannya perdebatan.
19. Time keeper adalah panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam perdebatan.
20. Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas
argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan yang
berlaku.
21. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian
sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam lomba ini.
22. Penilaian adalah hasil pengamatan dewan juri terhadap setiap tahap pertandingan
lomba debat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk point yang
diberikan setelah debat berlangsung.

BAB II
PESERTA
Pasal 2
1. Peserta adalah mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Andalas angkatan 2021
dan 2022 serta telah mendaftarkan diri, dan dicatat oleh panitia sebagai peserta.
2. Setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang yang berstatus sebagai mahasiswa tingkat Sarjana (S1).
3. Setiap Tim peserta didampingi oleh Liaison Officer yang ditentukan oleh panitia.

Pasal 3
1. Peserta wajib melakukan konfirmasi keikutsertaan kepada Liaison Officer (LO) masing-
masing tim, selambat-lambatnya dua hari setelah pengumuman mosi Babak penyisihan.
2. Peserta diwajibkan hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta wajib melakukan pendaftaran dengan melampirkan:
a. Formulir pendaftaran yang telah diisi;
b. Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau KRS bagi yang belum memiliki KTM; dan
c. Peserta wajib melampirkan Berkas Kompetisi dan Berkas Administrasi melalui
Google Form Andalas Law Competition.

BAB III
TECHNICAL MEETING
Pasal 4
1. Setiap tim wajib mengikuti technical meeting babak penyisihan melalui Zoom Meeting
pada waktu yang akan ditentukan oleh Panitia.
2. Setiap tim yang lolos babak penyisihan wajib mengikuti technical meeting melalui
Zoom Meeting pada waktu yang akan ditentukan oleh Panitia.
3. Agenda technical meeting adalah sosialisasi peraturan lomba, teknik pelaksanaan, sistem
lomba, sistem penilaian, yang akan dilanjutkan dengan pengundian untuk menentukan
lawan serta jadwal pertandingan dan bukan sarana untuk tawar- menawar peraturan yang
telah ditetapkan.
4. Technical meeting maksimal diwakilkan oleh satu orang dari setiap tim.
5. Setiap tim yang tidak mengikuti technical meeting dianggap menyetujui dan mengetahui
hasil dari technical meeting.
6. Hanya delegasi tim yang berhak mengikuti technical meeting.
7. Hal-hal yang telah disampaikan oleh pihak Panitia saat technical meeting bersifat
mengikat.

BAB IV
SISTEMATIKA LOMBA
Pasal 5
Lomba terdiri dari 3 (tiga) babak pertandingan, yaitu:
a) Babak penyisihan;
b) Babak semifinal; dan
c) Babak final.

Pasal 6
1. Panitia akan melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing- masing tim di
setiap chamber.
2. Pengundian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat technical meeting.

Pasal 7
BABAK PENYISIHAN
1. Tim terdiri dari 3 (tiga) pembicara yang bertindak sebagai pembicara pertama pembicara
kedua dan pembicara ketiga secara berurutan.
2. Peserta mengikuti perlombaan debat secara offline di Fakultas Hukum Universitas
Andalas sesuai mosi yang sudah ditentukan untuk debat dengan formasi sebagai berikut:
a) Pembicara pertama pihak Pro dan Kontra menyampaikan Opening Statement
dan Closing Statement;
b) Dilanjutkan Pembicara kedua sebagai pihak Pro dan dilanjutkan pihak kontra; dan
c) Dilanjutkan Pembicara ketiga sebagai pihak pro dan dijanjutkan oleh pihak kontra.
3. Bidasan dilakukan oleh Pembicara Pihak Pro dan Pembicara Pihak Kontra.
4. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu dan menyebutkan
‘interupsi’ sebanyak 1 (satu) kali.
5. Interupsi baru diperkenankan apabila diterima oleh moderator.
6. Waktu untuk interupsi yakni dimulai pada menit pertama (01:00) hingga menit ke-4
(04:00).
7. Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 20 (dua puluh) detik.
8. Pembicara Pihak Pro dan Pembicara Pihak Kontra dapat mengajukan interupsi maksimal
sebanyak 3 (tiga) kali.
9. Orang yang boleh menjawab interupsi hanyalah pembicara yang sedang memaparkan
argumennya, baik Pihak Pro maupun Pihak Kontra
10. Time keeper akan menampilkan timer pada saat penyampaian argumentasi sesuai dengan
waktu yang telah ditetukan.

Pasal 8
BABAK SEMIFINAL DAN FINAL
1. Babak semifinal dan final dilakukan secara offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
2. Tim terdiri dari 3 (tiga) pembicara yang bertindak sebagai pembicara pertama, pembicara
kedua, dan pembicara ketiga secara berurutan.
3. Pada saat pertandingan, delegasi yang sedang bertanding diwajibkan hadir 30 menit
sebelum pertandingan dimulai.
4. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh)
detik, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pada menit kedua, time keeper akan memberikan kode berupa bendera berwarna
kuning, untuk menandakan waktu tersisa 1 (satu) menit lagi;
b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa bendera berwarna
merah, untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah
selesai; dan
c. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, moderator akan menghentikan
penyampaian argumen pembicara.
5. Pembicara kedua, dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan toleransi waktu 20 (dua
puluh) detik, dengan ketentuan adalah sebagai berikut:
a. Pada menit kedua, time keeper akan memberikan kode berupa bendera berwarna
kuning, untuk menandakan waktu tersisa 1 (satu) menit lagi;
b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa bendera berwarna
merah, untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah
selesai; dan
c. Pada kelima, time keeper akan memberikan kode berupa bendera warna merah
untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai; dan
d. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, moderator akan menghentikan
penyampaian argumen pembicaa penutup.
6. Pembicara penutup diberikan waktu 3 (tiga) menit tanpa toleransi waktu, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pada menit kedua, time keeper akan memberikan kode kepada pembicara berupa
bendera berwarna kuning, untuk menandakan bahwa waktu yang tersisa 1 (satu)
menit lagi; dan
b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode kepada pembicara
berupa bendera berwarna merah dan jika pembicara masih tetap memaparkan
argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka moderator akan
menghentikan penyampaian argumen pembicara.
7. Peserta diperkenankan menyampaikan interupsi di antara menit kedua hingga keempat
ketika pembicara kedua dan ketiga tim lawan sedang memaparkan argumennya.
8. Interupsi hanya boleh diterima sebanyak 3 (tiga) kali dan dimulai pada menit kedua
hingga keempat oleh setiap pembicara kecuali pembicara pertama dan penutup.
9. Interupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dan (6) dilarang dilakukan saat
pembicara pertama dan pembicara penutup sedang melakukan pemaparan argumennya.
10. Penyampaian interupsi adalah maksimal 20 (dua puluh) detik.
11. Jika pembicara masih tetap menyampaikan interupsinya sementara waktu yang diberikan
telah habis, maka moderator akan menghentikan penyampaian argumen pembicara.
12. Permohonan untuk Interupsi wajib dilakukan dengan ketentuan :
a. Mengucapkan “interupsi”; dan
b. Interupsi dilakukan atas izin moderator yang sedang memandu perdebatan.
13. Interupsi hanya boleh dijawab oleh pembicara yang sedang memaparkan argument.
14. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (8), (9), dan (10) akan mempengaruhi penilaian dari
Dewan Juri.

BAB V
SISTEM LOMBA
Pasal 9
Sistem debat yang digunakan dalam lomba ini adalah Asian Parlementary System.

Pasal 10
1. Dalam babak penyisihan, semifinal dan final, setiap pertandingan terdapat 2 (dua) tim
yang akan terbagi menjadi tim pro dan kontra.
2. Dalam babak penyisihan, Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan akan
ditentukan pada saat technical meeting.
3. Dalam babak semifinal dan final Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan pada
saat 15 menit sebelum pertandingan di mulai.

BAB VI
PENJURIAN
Pasal 11
Dewan Juri terdiri dari minimal 3 (tiga) orang pada babak penyisihan dan pada babak semifinal
dan final yang terdiri dari 5 (lima) orang juri.

Pasal 12
1. Semua pertandingan dalam lomba ini akan dinilai dan diputuskan oleh Dewan Juri.
2. Putusan Dewan Juri bersifat final, binding, dan tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 13
1. Penjurian akan dilakukan dengan berdasarkan 3 (tiga) aspek, yaitu materi (matter),
metode (method), dan sikap (manner) yang masing-masing komposisinya secara berurut
adalah 50 poin, 30 poin, dan 20 poin.
2. Apabila juri menilai di atas poin maksimal maka sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka panitia akan mengurangi poin sampai batas poin maksimal.

Pasal 14
1. Dewan Juri akan memberikan evaluasi verbal selama maksimal 7 (tujuh) menit.
2. Evaluasi verbal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya diberikan padababak final.

Pasal 15
PENJURIAN BABAK PENYISIHAN
1. Penentuan tim yang lolos Final ditentukan berdasarkan 2 (dua) pencapaian Victory Point
(VP) tertinggi.
2. Apabila terdapat tim yang memperoleh poin sama di dalam satu babak penyisihan, maka
penentuan tim yang lolos ke babak selanjutnya ditentukan berdasarkan poin tertinggi pada
kriteria nilai matter pada penjurian.
3. Apabila turut terdapat kesamaan jumlah kriteria matter, maka penilaian dilakukan
berdasarkan jumlah poin tertinggi pada kriteria nilai method pada penjurian.
4. Apabila masih terdapat kesamaan dalam jumlah kriteria method, maka penentuan tim
yang lolos ke babak berikutnya dilakukan berdasarkan jumlah poin tertinggi pada kriteria
nilai manner pada penjurian.
5. Apabila masih terdapat kesamaan dalam jumlah kriteria manner, maka penentuan tim
yang lolos ke babak berikutnya dilakukan berdasarkan jumlah poin tertinggi pada closing
statement.

BAB VII
MOSI
Pasal 16
1. Mosi yang telah ditentukan bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
2. Mosi yang akan dipertandingkan pada babak penyisihan, semifinal dan final akan
diinformasikan dalam technical meeting dan di akun media sosial ALCOM V.
3. Posisi perdebatan yang akan dipertandingkan pada babak penyisihan akan ditentukan
pada saat technical meeting.
4. Posisi perdebatan yang akan dipertandingkan pada babak semifinal dan final akan
ditentukan pada saat 15 menit sebelum babak semifinal dan final dimulai.

KETENTUAN TEKNIS
BAGIAN KESATU
Umum
Pasal 17
Setiap peserta menggunakan pakaian formal yang sopan dan rapi.

Pasal 18
1. Sebelum memasuki babak penyisihan, semifinal dan final seluruh peserta wajib hadir
pada ruangan perlombaan paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum pertandingan
dimulai.
2. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan ayat (1), maka maksimal 20 (dua puluh) menit
sebelum waktu pertandingan wajib memberitahukan perihal tersebut kepadaketua panitia
melalui Liaison Officer (LO).
3. Apabila pertandingan harus dimulai dan tim belum datang, diberikan toleransi 5 (lima)
menit, apabila melewati waktu tersebut maka tim dianggap gugur.

Pasal 19
Pada saat babak penyisihan, semifinal dan final, setiap peserta harus memberitahukan urutan
pembicara dalam memaparkan argumen kepada moderator sebelum pertandingan dimulai.

BAGIAN KEDUA
TATA TERTIB PESERTA SELAMA PERTANDINGAN
Pasal 20
1. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya
selama pertandingan.
2. Setiap peserta dilarang menggunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung
SARA.
3. Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta
lain selama pertandingan.

Pasal 21
1. Anggota tim pembicara dapat memberikan tanda kepada pembicara yangsedang
memaparkan argumen sepanjang tanda tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan.
2. Pembicara dilarang berkomunikasi dengan rekan timnya selama memaparkan argumen,
sepanjang komunikasi tersebut dapat mengganggu jalannya perdebatan.
3. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1) dan (2) akan mempengaruhi penilaian dari
Dewan Juri.

BAB VII
HADIAH
Pasal 22
1. Hadiah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (8) terdapat 3 (tiga) klasifikasi yaitu:
a. Juara 1 (satu) mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000,00 (Satu juta rupiah),
piala, dan sertifikat;
b. Juara 2 (dua) mendapatkan hadiah sebesar Rp 700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah),
piala dan sertifikat; dan
c. Pembicara terbaik mendapatkan hadiah sebesar Rp. 200.000,00 (Dua ratus ribu
rupiah).
2. Hadiah sebagaimana dimaksud ayat (1) diserahkan secara tunai pada saat penutupan acara
Andalas Law Competition 2022.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
1. Ketentuan lain yang belum diatur di dalam peraturan ini akan ditetapkan kemudian oleh
panitia.
2. Jika terdapat perubahan aturan akan disosialisasikan kemudian oleh panitia.

BAB IX
NARAHUBUNG
Pasal 24
Apabila terdapat pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi: Wulan Daricka (082287280018)

PANITIA ANDALAS LAW COMPETITION 2022


KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS
Lampiran 1. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN
KOMPETISI DEBAT HUKUM INTERNAL ANDALAS LAW COMPETITION 2022

I. DATA KELOMPOK
Nama Kelompok :

II. DATA KETUA DELEGASI

a. Nama Lengkap :
b. Tempat/tanggal lahir :
c. NIM :
d. Angkatan :
e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

III.DATA ANGGOTA I
a. Nama Lengkap :
b. Tempat/tanggal lahir :
c. NIM :
d. Angkatan :
e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :
IV. DATA ANGGOTA II

a. Nama Lengkap :
b. Tempat/tanggal lahir :
c. NIM :
d. Angkatan :
e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)


Ketua Delegasi

(Nama Ketua Delegasi)


NIM.
Lampiran 2. Format Surat Pernyataan Pendaftaran

SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
NIM :
Jurusan : Ilmu Hukum
Jabatan : Ketua Delegasi

Dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Kompetisi Debat Hukum Internal Andalas Law Competition 2022 yang
diselenggarakan oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas
Hukum Universitas Andalas.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka kami
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta digugurkan dalam
kompetisi ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)


Ketua Delegasi

(Nama Ketua Delegasi)


NIM.
Lampiran 3. Bagan Pertandingan

BAGAN PERTANDINGAN
ANDALAS LAW COMPETITION 2022

1 2 1 2
A B
3 4 FINAL 3 4

1 2 1 2
C D
3434
LAMPIRAN 3
KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS

B. UMUM
Kompetisi Essay Ilmiah merupakan salah satu bagian dari Kompetisi Hukum
Nasional Andalas Law Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek
Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas Andalas. Essay Ilmiah
merupakan tulisan yang ditulis secara sistematis dan komprehensif berdasarkan data yang
akurat yang dianalisis secara mendalam dan kemudian diakhiri dengan saran beserta
kesimpulan yang relevan. Pengaturan lebih lanjut mengenai Kompetisi Essay Ilmiah
termuat dalam Peraturan Umum Kompetisi dan Tata Tertib terlampir.
Kompetisi Essay Ilmiah Andalas Law Competition 2022 mengangkat subtema yang
merupakan lanjutan dari tema besar acara, yaitu dengan tema “Penegakan Hukum
Lingkungan Sebagai Penguatan Sistem Hukum Nasional Dalam Menghadapi Perubahan
Lingkungan Global” yang kemudian dielaborasi lebih lanjut dalam Kompetisi Essay
Ilmiah. Tema ini diharapkan kepada para delegasi dapat memberikan sebuah karya tulis
ilmiah dan solusi sebagai langkah progresif guna menegakkan hukum lingkungan
nasional.

C. TEMA
Tema Kompetisi Karya Tulis Ilmiah ini adalah “PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN SEBAGAI PENGUATAN SISTEM HUKUM NASIONAL DALAM
MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN GLOBAL”.
Subtema: Terlampir

D. JADWAL KEGIATAN
Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Pendaftaran dan Pengumpulan 29 Agustus – 2 Oktober 2022
Berkas
Penutupan Essay Internal 2 Oktober 2022
Penilaian Penjurian 3 – 21 Oktober 2022
Pengumuman Pemenang 30 Oktober 2022

E. PERSYARATAN PESERTA
Lihat Peraturan Umum (terlampir)

F. MEKANISME PENDAFTARAN
Lihat Peraturan Umum (terlampir)

G. PETUNJUK TEKNIS
Lihat Tata Tertib (terlampir)

H. PENGHARGAAN
TERBAIK ANGKATAN 2019 a. Uang pembinaan Rp 400.000,00
b. Trophy Juara I
c. Sertifikat Penghargaan Kejuaran
TERBAIK ANGKATAN 2020 a. Uang pembinaan Rp 400.000,00
b. Trophy Juara I
c. Sertifikat Penghargaan Kejuaraan
TERBAIK ANGKATAN 2021 a. Uang pembinaan Rp 400.000,00
b. Trophy Juara I
c. Sertifikat Penghargaan Kejuaraan
TERBAIK ANGKATAN 2022 a. Uang pembinaan Rp 400.000,00
b. Trophy Juara I
c. Sertifikat Penghargaan Kejuaraan
I. NARAHUBUNG
Informasi lebih lanjut mengenai Kompetisi Essay Ilmiah Internal Andalas Law
Competition 2022 dapat menghubungi Pujha Ravhena (082287336402) via whatsapp.
TATA TERTIB
KOMPETISI KARYA ESSAY ILMIAH
INTERNAL ANDALAS LAW COMPETITION
2022 KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:
1. Andalas Law Competition 2022 adalah rangkaian kegiatan Kompetisi Hukum
Nasional, Kompetisi Hukum Internal dan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh
Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas
Andalas, yang selanjutnya disebut ALCOM 2022.
2. Kompetisi Essay Ilmiah Internal adalah salah satu rangkaian Kompetisi Hukum
Internal yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad
Justitia) Fakultas Hukum Universitas Andalas, yang selanjutnya disebut Kompetisi.
3. Panitia adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas yang terdaftar dalam
Surat Keterangan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas yang bertindak sebagai
penyelenggara Kompetisi.
4. Peserta adalah Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Andalas Angkatan 2019,
2020, 2021 dan 2022.
5. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia dengan
Peserta sebelum Kompetisi berlangsung yang bertujuan untuk membahas Teknis
Pelaksanaan, dan Komponen Penilaian Kompetisi.
6. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian
sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Kompetisi.

BAB II
SISTEMATIKA KOMPETISI
Pasal 2
Kompetisi ini terdiri dari 1 (satu) babak kompetisi, yaitu Babak seleksi berkas

BAB III
BABAK SELEKSI BERKAS
Pasal 3
(1) Peserta hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) buah karya ilmiah.
(2) Tahap seleksi berkas dinilai oleh Dewan Juri.
(3) Bobot penilaian ditentukan oleh panitia.
(4) Karya yang dikirimkan adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan. Segala
bentuk pelanggaran dan plagiarisme akan diberikan sanksi yang tegas berupa
diskualifikasi dari keikutsertaan kompetisi.
(5) Karya yang diterima oleh panitia menjadi sepenuhnya hak milik panitia dengan tetap
memberikan hak cipta kepada penulis.

BAB IV
KETENTUAN PENGUMPULAN BERKAS
Pasal 4
(1) Berkas pendaftaran dikumpulkan melalui google form yang disediakan panitia.
(2) Naskah essay dikumpulkan dalam bentuk soft copy dan hard copy.
(3) Pengumpulan naskah essay softcopy dilakukan melalui gform yang terpisah dari gform
pendaftaran.
(4) Naskah essay hard copy dikumpulkan dalam 3 rangkap, tidak perlu dijilid.
(5) Naskah essay berupa hard copy dikumpulkan di Sekretariat Kombad Justitia yang
beramalat di Gedung Fakultas Hukum Universitas Andalas Lantai 5.
(6) Naskah essay soft copy dan hard copy dikirimkan paling lambat tanggal 2 Oktober 2022.
Soft copy naskah Essay Ilmiah beserta lampirannya dikirim dengan format PDF melalui
Google Formulir dengan format nama file: Lomba Essay Internal_Nama
Peserta_Angkatan.
(7) Panitia tidak menerima susulan atau revisi, apabila terdapat Berkas yang dikirimkan
lebih dari sekali maka Berkas yang pertama kali dikirim yang akan diikutkan dalam
Kompetisi.
(8) Dalam hal terjadi perbedaan isi substasi essay ilmiah di berkas yang dikirimkan secara
soft copy dan hard copy, maka peserta akan didiskualifikasi.
(9) Naskah karya tulis ilmiah yang diterima oleh panitia menjadi hak milik panitia
sepenuhnya dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas penulis.

Pasal 5
Pengumuman 1 naskah terbaik per angkatan akan diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2022
melalui e-mail yang akan dikirimkan oleh panitia dan akun Official Instagram @alcomunand.

BAB VI
KETENTUAN PENILAIAN NASKAH KEPENULISAN
Pasal 6

(1) Tahap seleksi berkas menggunakan sistem poin.


(2) Berkas memiliki bobot penilaian yang ditentukan panitia.
(3) Penilaian essay ilmiah dilakukan oleh Dewan Juri yang ditentukan oleh panitia.
(4) Aspek yang akan dinilai dalam karya tulis antara lain:
a. Originalitas, kreativitas dan kebaharuan;
b. Kesesuaian tema dan subtema;
c. Tuturan/penulisan; dan
d. Argumentasi.
(5) Toleransi terhadap total plagiasi adalah 25% apabila melebihi akan mendapatkan
pengurangan poin sebagai berikut:
a. 150 poin untuk plagiasi 26% - 29%
b. 200 poin untuk plagiasi 30% - 35%
c. Plagiasi melebihi 35% akan didiskualifikasi
(6) Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
BAB VII
HADIAH
Pasal 7
(1) Hadiah essay ilmiah internal yaitu:
a. Terbaik angkatan 2019 mendapatkan hadiah sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus
ribu rupiah), piala, dan sertifikat.
b. Terbaik angkatan 2020 mendapatkan hadiah sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus
ribu rupiah), piala, dan sertifikat.
c. Terbaik angkatan 2021 mendapatkan hadiah sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus
ribu rupiah), piala, dan sertifikat.
d. Terbaik angkatan 2022 mendapatkan hadiah sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus
ribu rupiah), piala, dan sertifikat.
(2) Hadiah sebagaimana dimaksud ayat (1) dikirimkan ke nomor rekening delegasi,
maksimal 60 (enam puluh) hari kerja setelah ditetapkannya juara.
(3) Nomor rekening delegasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didaftarkan kepada
panitia ketika nama pemenang sudah diumumkan.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Penyelesaian sengketa antara peserta dengan panitia diselesaikan melalui mekanisme
musyawarah mufakat.

Pasal 9
Segala hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh Panitia
melalui technical meeting.

Pasal 10
Tata tertib ini berlaku dan mengikat seluruh Peserta sejak dimulainya rangkaian acara Andalas
Law Competition 2022.
PANITIA ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS
PEDOMAN PENULISAN
KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

A. PEDOMAN PENULISAN
1. Sifat dan Isi Tulisan
Sifat dan isi tulisan haruslah memenuhi standar sebagai berikut:
a. Objektif
1) Tulisan tidak bersifat emosional atau menonjolkan permasalahan yang subjektif.
2) Tulisan tidak mengandung unsur pelecehan terhadap Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan.
3) Tulisan didukung dengan data dan informasi yang akurat dan terpercaya.
4) Tulisan bersifat orisinil (asli) dan tidak mengandung unsur plagiasi.
b. Logis dan Sistematis
1) Setiap bagian dari penulisan karya dirancang secara sistematis berdasarkan
prosedur penulisan.
2) Karya essay berisi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan konklusi.
3) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dengan tata bahasa
dan ejaan yang disempurnakan sesuai dengan EYD Edisi V.

B. SISTEMATIKAN PENULISAN
Dalam penulisan essay ilmiah Andalas Law Competition 2022, terdapat beberapa ketentuan
penulisan, yakni sebagai berikut :
i. Essay harus orisinil, belum pernah dipublikasikan, dan belum pernah dimenangkan
dalam lomba.
ii. Diketik dalam kertas berukuran A4, spasi 1,5 font Times New Roman, ukuran font 12
dengan batas pengetikan (margin) kiri 4, atas 3 cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm, rata
kanan-kiri (justify).
iii. Judul karya tulis dicetak tebal (bold) berukuran font 12 dengan allignment tengah
(center) dan spasi 1,5.
iv. Naskah essay berisi tiga bagian, yaitu pendahuluan (berisi latar belakang), isi
(pembahasan) dan konklusi (kesimpulan/penutup).
v. Naskah esai terdiri atas 5 sampai 10 halaman, tidak termasuk halaman sampul (cover)
dan daftar pustaka atau referensi. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan.
Diakhir essay terdapat lembar originalitas karya sesuai format yang terlampir.
vi. Subtema dalam essay ilmiah internal:

SUBTEMA ANGKATAN 19 DAN 20


1. Konflik Pertambangan
Kegiatan pertambangan tentu mengakibatkan berbagai perubahan lingkungan, antara
lain perubahan bentang alam, perubahan habitat flora dan fauna, perubahan struktur tanah,
perubahan pola aliran air permukaan dan air tanah dan sebagainya. Perubahan-perubahan
tersebut menimbulkan dampak dengan intensitas dan sifat yang bervariasi. Pengusaha dan
pekerja pertambangan seringkali tidak memperhatikan tentang dampak dari pertambangan,
terlebih seringkali tempat penggalian sangat dekat dengan pemukiman warga, yang lebih
parah lagi tidak jarang pengusaha pertambangan yang melakukan penipuan terhadap
warga, sehingga memicu gerakan penolakan secara sporadis oleh warga. Lahan bekas
pertambangan yang menggunakan metode ekplorasi penggalian dalam, selalu
meninggalkan lahan bekas dengan kondisi permukaan lahan yang tidak rata, dan tentunya
berpengaruh terhadap lingkungan seperti akan adanya kelangkaan terhadap sumber daya
alam sehingga menyebabkan hilangnya sumber perekonomian masyarakat yang masih
bergantung pada lingkungan sekitar. Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu terjadinya
konflik horizontal.
Contoh topik:
Permasalahan dana jaminan reklamasi untuk mengatasi dampak pasca-tambang bagi
lingkungan.

2. Perizinan Dibidang Lingkungan


Perizinan dibidang lingkungan merupakan alat pemerintah yang bersifat yuridis
preventif, dan digunakan sebagai instrumen administrasi untuk mengendalikan perilaku
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sebagai suatu instrumen,
izin lingkungan berfungsi selaku ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah,
perekayasa, dan perancang pelaku usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan untuk menanggulangi masalah
lingkungan disebabkan aktivitas manusia yang melekat dengan dasar izin dan juga dapat
berfungsi sebagai sarana yuridis untuk mencegah serta menanggulangi pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Adapun perizinan dibidang lingkungan yang digunakan yaitu
AMDAL untuk kegiatan yang berdampak penting bagi lingkungan dan UKL/UPL untuk
kegiatan yang tidak berdampak penting bagi lingkungan.
Contoh topik:
Optimalisasi AMDAL dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

3. Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang ada sejak tahun 1972, saat aktivitas
manusia berkembang pesat di masa revolusi industri dan teknologi yang menghasilkan
tingkat konsentrasi gas rumah kaca meningkat. Dalam Stockholm Declaration 1972,
pemikiran akan perlunya perlindungan lingkungan yang membutuhkan tanggung jawab
bersama telah muncul. Pelaksaanaan dari pemikiran tersebut terhadap perubahan iklim
dunia adalah dengan pembentukan The united Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) di tahun 1992. UNFCCC menjadi tonggak awal rezim perubahan iklim
dunia dengan ditandangani oleh 195 negara. Selain itu di setiap tahunnya negara-negara di
dunia melakukan pertemuan yang yang dikenal dengan Conferences of the Parties (COP)
yang mana tujuan dari pertemuan ini untuk mempertemukan pihak-pihak yang
menyepakati berbagai komitmen dan tindak lanjut dari UNFCCC.
Dalam UNFCCC dikenal prinsip common but differentiated responsibilities (CBDR).
Maksud dari prinsip ini adalah semua negara pihak memiliki tanggung jawab yang sama
namun dalam tingkat yang berbeda dalam hal target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Implementasi prinsip ini oleh negara Indonesia dapat dilihat pada Nationally Determined
Contribution (NDC) yang mana pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mitigasi
perubahan iklim dengan rencana penurunan emisi hingga tahun 2030 sebesar 29% sampai
dengan 41% bila dengan dukungan Internasional. Dengan adanya perencanaan yang telah
dibuat oleh pemerintah Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim, maka diperlukannya
sebuah formula hukum untuk melindungi lingkungan di Indonesia untuk mitigasi
perubahan iklim.
Contoh topik:
Urgensi pengesahan RUU EBT.

4. Sustainable Development Goals


Sustainable Deveploment Goals (SDGs) adalah suatu rencana aksi global yang
disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169
Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Di dalam SDGs mencakup
berbagai isu pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk didalamnya kemiskinan,
kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan
keadilan sosial. Konsep SDGs sendiri merupakan keberlanjutan dari konsep pembangunan
Millenium Deveploment Goals (MDGs) dimana konsep MDGs sudah berakhir pada tahun
2015.
Dalam pengimplementasian SDGs di Indonesia terdapat beberapa tantangan yang
mana Menurut Senior Officer SDGs International NGO Forum on Indonesian
Deveploment (INFID) Hamong Santoso terdapat tiga tantangan dalam pelaksanaan SDGs
di Indonesia yang diantaranya adalah strategi komunikasi, pembiayaan dan menyiapkan
daerah untuk mengadopsi dan melaksanakan SDGs pada masing-masing kabupaten/kota.
Dalam hal kesiapan daerah-daerah di Indonesia untuk menerapkan SDGs ini sangat perlu di
perhatikan. Sebab jika tidak, pemerataan pelaksanaan SDGs di Indonesia akan susah untuk
terlaksana. Sebagai contoh ketika diawal pemerintah sudah menerima keseluruhan konsep
SDGs di Indonesia namun tidak ada kejelasan mengenai pembentukan tim koordinasi
nasional SDGs di Indonesia sehingga terjadi hambatan dalam pemberian informasi yang
dapat membantu dalam menentukan pendekatan-pendekatan pemerintah daerah untuk
melaksanakan SDGs dalam rancangan nasionalnya. Selain itu, hal ini juga membuat
media Indonesia lambat
dalam menyebarluaskan informasi mengenai SDGs ini dimana media Indonesia
membutuhkan delapan bulan untuk menginformasikannya. Kendati demikian pemerintah
Indonesia terus berupaya untuk tetap berkomitmen dan berambisi dalam mewujudkan
tujuan-tujuan dari SDGs di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat serta pemerintah perlu
bersinergi demi keberhasilan pelaksanaan SDGs di Indonesia.
Contoh topik:
Implementasi SDGs dalam hukum lingkungan di Indonesia.
*Subtema diatas wajib diikuti peserta, namun tidak wajib dalam contoh topiknya.

SUBTEMA ANGKATAN 21 DAN 22


1. Global Warming
Global warming atau pemanasan global telah menjadi suatu permasalahan global yang
memberikan dampak pasti dan tidak terelakan baik itu di tingkat regional maupun
internasional. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Internasional menyebutkan banwa Indonesia juga terkena dampak dari adanya
pemanasan global berupa suhu udara yang meningkat dan memanas dikarenakan adanya
aktivitas manusia. Dikarenakan dampak-dampak bahaya yang ditimbulkan oleh
pemanasan global ini, perlu adanya upaya pencegahan yang harus dilakukan demi
menjaga alam dan keberlangsungan pembangunan berkelanjutan bagi generasi
selanjutnya. Optimalisasi penegakan hukum merupakan salah satu aspek penting dalam
penanganan masalah ini baik secara preventif maupun represif. Selain itu juga perlu
adanya partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat berupa kesadaran tiap individu
mengenai dampak yang ditimbulkan dan apa saja langkah maupun metode yang dapat
mengurangi permasalahan ini.
Contoh topik:
Penghijauan sebagai upaya pencegahan global warming

2. Pencegahan Pencemaran Lingkungan


Seiring dengan berjalannya waktu, permasalah terkait pencemaran lingkungan
merupakan fenomena global yang memiliki dampak signifikan yang tidak berkesudahan.
Pencemaran lingkungan diakibatkan oleh ulah beberapa manusia yang kurang peduli
terhadap keseimbangan alam sekitar. Hal tersebutlah yang nantinya akan menimbulkan
berbagai macam pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah, pencemaran air dan
pencemaran udara.
Pencemaran lingkungan ini dapat menyebabkan turunnya mutu lingkungan hidup
sehingga dikhawatirkan mengancam kelangsungan makhluk hidup terutama ketenangan
dan ketentraman kehidupan manusia. Untuk itu, perlu adanya upaya pencegahan yang
harus dilakukan. Sebagai negara hukum Indonesia tentu memiliki suatu landasan Undang-
undang yang digunakan untuk menindaklanjuti kasus-kasus pencemaran lingkungan
sebagai salah satu bentuk dari upaya pencegahan. Akan tetapi hal tersebut belum dapat
mengakomodir berbagai permasalahan terkait pencemaran lingkungan yang ada. Maka,
selain adanya payung hukum juga diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk
bersama menjaga kesehatan lingkungan demi mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
agar dapat mewujudkan bangsa yang bersih, sehat dan sejahtera.
Contoh topik:
Pemanfaatan limbah organik dari sampah rumah tangga.

3. Hukum Sebagai Alat Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup


Dalam kehidupan manusia, lingkungan hidup adalah merupakan salah satu aspek
kebutuhan mendasar, dimana dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia berhadapan
atau melibatkan baik secara perorangan maupun antar manusia dan kelompok. Dalam
interaksinya, manusia, baik terhadap lingkungan hidupnya maupun dengan sesamanya
dengan sasaran lingkungan atau sumber-sumber alam, memerlukan hukum sebagai sarana
pengaturan masyarakat. Pengaturan dapat berwujud dalam bentuk apa yang boleh
diperbuat, yang dalam hal ini disebut dengan hak, dan apa pula yang terlarang atau tidak
boleh dilakukan, yang disebut dengan kewajiban oleh setiap subyek hukum. Pengaturan
hukum selain sebagai alat pengatur ketertiban masyarakat, juga sebagai alat merekayasa
atau membarui masyarakat. Sehingga, kehadiran hukum di tengah-tengah manusia dan
lingkungan hidup dapat menjadi alat untuk melestarikan lingkungan hidup dengan cara
memberikan atauran untuk setiap perbuatan manusia dalam pemanfaatan lingkungan
hidup. Contoh topik:
Penegakan hukum bagi pelaku pencemaran lingkungan dari aspek pidana.

4. Hak Atas Taraf Lingkungan Hidup Yang Baik Dan Sehat


Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan bagian dari hak asasi
manusia. Hal ini tergambar dalam Pasal 28H ayat (1) UUD NKRI. Untuk memenuhi hak
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tersebut, setiap orang diberikan hak untuk
mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses
keadilan. Dengan kata lain, tanpa adanya akses terhadap informasi, partisipasi, dan
keadilan, hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat akan sulit untuk dipenuhi.
Pemerintah memerlukan mekanisme untuk tiga akses tersebut agar terpenuhinya hak atas
lingkungan hidup yang baik dan layak bagi warga negara. Pada bagian selanjutnya, kita
akan meninjau mekanisme atau instrumen untuk akses informasi, sebagai upaya
memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat khususnya dalam konteks
pengendalian pencemaran udara, serta kekurangan dan alternatif dari mekanisme atau
instrumen tersebut.
Contoh topik:
Lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai pemenuhan HAM sesuai amanat
UUD 1945.
*Adapun subtema dan contoh topik yang tertera di atas tidak wajib diikuti peserta,
yang berarti hanya sebagai opsi.

vii. Catatan kaki dan daftar pustaka menggunakan font Times New Roman dengan ukuran
10, mengacu pada sistem Harvard Referencing Standard, yaitu sebagai berikut :

a) Buku Penulis
1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul Buku
cetak miring. Edisi, Penerbit. Tempat Publikasi.
Contoh:
O’Brien, J.A. dan. J.M. Marakas. 2011. Management Information Systems. Edisi 10.
McGraw-Hill. New York-USA.
b) Artikel Jurnal
Penulis 1, Penulis 2 dan seterusnya, (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun
publikasi.
Judul artikel. Nama Jurnal Cetak Miring. Vol. Nomor. Rentang Halaman.
Contoh:
Cartlidge, J. 2012. Crossing boundaries: Using fact and fiction in adult learning. The
Journal of Artistic and Creative Education. 6 (1): 94-111.

c) Prosiding Seminar / Konferensi


Penulis 1, Penulis 2 dst, (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi.
Judul artikel. Nama Konferensi. Tanggal, Bulan dan Tahun, Kota, Negara. Halaman.
Contoh:
Michael, R. 2011. Integrating innovation into enterprise architecture management.
Proceeding on Tenth International Conference on Wirt-schafts Informatik. 16-18
February 2011, Zurich, Swis. Hal. 776-786.

d) Tesis atau Disertasi


Penulis (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul.Skripsi, Tesis,
atau Disertasi. Universitas.
Contoh:
Soegandhi. 2009. Aplikasi model kebangkrutan pada perusahaan daerah di Jawa Timur.
Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Joyonegoro, Surabaya.

e) Sumber Rujukan dari Website


Penulis. Tahun. Judul. Alamat Uniform Resources Locator (URL). Tanggal Diakses.
Contoh:
Ahmed, S. dan A. Zlate. Capital flows to emerging market economies: A brave new
world?. http://www.federalreserve.gov/pubs/ifdp/2013/1081/ifdp1081.pdf. Diakses
tanggal 18 Juni 2013
viii. Nomor halaman dicantumkan di sudut kanan bawah.

PANITIA ANDALAS LAW COMPETITION 2022


KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS
Lampiran I. Format Halaman Sampul

JUDUL ESSAY ILMIAH


(Times New Roman, 12pt, all caps bold, centered, 1.5 spacing)

LOGO ALCOM V
(WARNA)

Diusulkan oleh
Nama
NIM: Angkatan:

(Times New Roman, 12pt, all caps, centered, 1.5 spacing)

KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL


ANDALAS LAW COMPETITION 2022
(Times New Roman, 12pt, all caps bold, centered, 1.5 spacing)
Lampiran II. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN
PESERTA LOMBA ESSAY
ANDALAS LAW COMPETITION 2022
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
ANDALAS

DATA DIRI PESERTA

a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
FOTO d. Angkatan :
e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)

(Penulis)
NIM.
Lampiran III. Format Surat Pernyataan Pendaftaran

SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
NIM :
Angkatan :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Kompetisi Essay Ilmiah Internal Andalas Law Competition 2022 yang diselenggarakan
oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas
Andalas.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka kami
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta digugurkan dalam
kompetisi ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)

(Penulis)
NIM.
Lampiran IV. Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Judul Karya :
Nama Penulis :
NIM :
Angkatan :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa benar karya tulis dengan
judul diatas merupakan karya orisinal saya dan belum pernah dipublikasikan dan/atau
memenangkan perlombaan sejenis di tempat lain.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran didalamnya, maka saya siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai
bentuk tanggung jawab saya.

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)


Penulis

Materai 10.000

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai