Anda di halaman 1dari 12

Posisi Strategis

Indonesia
Sebagai Poros
Maritim Dunia
Bab 1 – XI IPS
KOMPETENSI DASAR & TUJUAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Keterampilan
Pengetahuan
3.1 Memahami kondisi wilayah dan posisi
strategis Indonesia sebagai poros maritim
Section Break
4.2 Menyajikan contoh hasil penalaran tentang
posisi strategis wilayah Indonesia sebagai poros
Insertmaritim
the Subtitle
duniaofdalam
Your bentuk
Presentation
peta, tabel, dan/
dunia.
atau grafik.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
❑ Memahami Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia
❑ Memahami Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia
❑ Memahami Potensi & Pengelolaan Sumber Daya Laut di Indonesia
❑ Menyusun sebuah hasil hasil penalaran tentang posisi strategis wilayah Indonesia sebagai
poros maritim dunia dalam bentuk peta, tabel, dan/atau grafik.
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim
Dunia
Pada Bab 1 ini terdapat lima sub-bab Posisi Strategis Indonesia sebagai
yang terdiri dari: 05
Poros Maritim Dunia

Potensi dan Pengelolaan Sumber


Daya Kelautan Indonesia 04

Perkembangan Jalur Transportasi


dan Pedagangan Internasional di 03
Indonesia
Karakteristik Wilayah Daratan
& 02
Perairan Indonesia

Letak, Luas, dan Batas


Wilayah
01
Perkembangan Jalur
Transportasi dan
Pedagangan Internasional
di Indonesia
Chokepoint
Chokepoints adalah konsep umum
dalam geografi transportasi, karena
merujuk pada lokasi yang membatasi
kapasitas sirkulasi dan tidak dapat
dengan mudah dilewati, karena
sangat mudah untuk diblokir. Ini
berarti bahwa setiap alternatif dari
chokepoint melibatkan sebuah rute
memutar atau penggunaan alternatif
yang berimplikasi pada biaya
keuangan dan penundaan waktu yang
signifikan.
Indonesia merupakan salah satu negara maritim
yang perlu diperhitungkan. Penyebabnya karena
Indonesia memiliki 4 chokepoint dari
10 chokepoint di seluruh dunia.
Keempat chokepoint tersebut berada
1. Selat Malaka (antara dataran Asia dan Pulau
Sumatera)
2. Selat Sunda (antara Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa),
3. Selat Lombok (antara Pulau Bali dan Nusa
Tenggara Barat), dan
4. Selat Ombai-Wetar (antara Pulau Alor dan
dataran Sunda Kecil).
Selain empat lokasi tersebut, berikut ini adalah berbagai jalur
transportasi dan perdagangan internasional Indonesia saat ini

1. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)


alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan
berdasarkan konvensi hukum laut internasional. Alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang
terdiri dari 3 (tiga) buah ALKI Utara-SeIatan, yaltu ALKI I, ALKI II clan ALKI III yang di bagian
selatan bercabang tiga menjadl ALKI A, B dan III-C.

ALKI I : Selat Sunda – Selat Karimata – Laut Natuna – Laut Cina Selatan
ALKI II : Selat Lombok – Selat Makassar – Laut Sulawesi
ALKI III-A : Laut sawu – Selat Ombai – Laut Banda (Barat Pulau Buru) – LAut Seram (Timur
Pulau Mongole) – Laut Maluku – Samudera Pasifik
ALKI III-B : Laut Timor – Selat Leti – Laut Banda (Barat Pulau Buru) – Laut Seram (Timur Pulau
Mongole) – Laut Maluku – Samudera Pasifik
ALKI III-C : Laut Arafuru – Laut Banda (Barat Pulau Buru) – Laut Seram (Timur Pulau
Mongole) – Laut Maluku – Samudera Pasifik
ALKI
2. Indonesia terletak pada posisi silang di antara Benua Asia dan Australia,
serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Lokasi ini
menguntungkan Indonesia karena menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas
dunia dan menjadi jalur transportasi negara-negara lain.

3. Indonesia terletak di jalur strategis


perdagangan internasional yang disebut
jalur sutra laut, yaitu dari Tiongkok dan
Indonesia, melalui Selat Malaka ke
India.
4. TOL LAUT
Tol laut adalah penyediaan sistem distribusi logistik menggunakan
kapal besar yang menghubungkan pelabuhan di jalur utama atau rute
utama. Rute utama tol laut adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Jakarta,
Surabaya, Nusa Tenggara, Maluku, sampai Papua.
Sedangkan distribusi ke kepulauan lain menggunakan kapal-kapal lebih
kecil dibanding dengan armada di jalur utama. Bila kapal yang melintas
di jalur utama tersebut rutin berlayar, maka harga kebutuhan di Papua
tidak akan selisih lebih banyak dibanding di Jawa.
Indonesia memiliki rencana membangun tol laut. Tujuannya adalah
untuk meratakan distribusi orang, barang maupun jasa melalui jalur
laut ke seluruh Indonesia dengan biaya terjangkau dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai