Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI RISIKO DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Dosen Pengampu:

Veronika Vestine, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh:

Nur Hazizah G41211079

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

2022
Pendaftaran pasien atau sering disebut registrasi pasien adalah kegiatan berlangsungnya
pendataan identitas dan keperluan kunjungannya ke rumah sakit. Pada unit ini petugas
pendaftaran harus secara teliti dan cermat mengisi data pasien untuk meminimalisir
berbagai risiko yang mungkin terjadi.
STUDI KASUS:
1. Booking pendaftaran pasien lama untuk mendapatkan pelayanan namun
membatalkan periksa
Dalam hal ini risiko pembatalan pasien perlu diperhatikan dan dievaluasi
penyebab pasien membatalkan perikasanya di rumah sakit ini.Tterdapat beberapa
penyebab yang memungkinkan pasien membatalkan periksanya yaitu: Pasien pergi
berobat ke rumah sakit lain yang mungkin dirasa lebih baik ataupun lebih dekat,
Pasien meninggal sebelum pergi periksa, tampilan web pendaftaran yang
menyulitkan pasien, testimoni rumah sakit tersebut yang kurang baik dan lain
sebagainya.
2. Kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan petugas.
Kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien meliputi dimensi
kepuasan itu sendiri yaitu bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability),
ketanggapan (responsivenes), jaminan (assurance), dan empati (emphaty). Kepuasan
pasien merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik,
lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pasien merasa tidak puas terhadap pelayanan
yang didapatkan maka pelayanan kesehatan tersebut dapat dikatakan tidak efektif
dan tidak efisien.
3. Pasien yang terindikasi infeksi nosokomial yang mana pasien sehat masih duduk
bercampur dengan pasien yang batuk serta untuk pasien batuk masih bercampur di
ruang tunggu.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang disebabkan oleh kesalahan yang
tindakan atau keteledoran dokter dalam menangani pasien saat menjalani operasi,
jika hal ini sering terjadi maka dapat menimbulkan rasa sakit yang di derita oleh
pasien bertambah parah. Akibatnya pasien tidak akan pergi berobat ke tempat
sebelumnya.
Pasien yang terindikasi infeksi nosokomial jika tempat duduknya saat
dipendaftaran tidak dipisahkan dapat menyebabkan penyakitnya menular jika pasien
tersebut memiliki penyakit yang menular.
4. Belum disediakan masker di tempat pendaftaran pasien rawat jalan
Pada pendaftaran akan lebih baik jika disediakan masker gratis untuk pasien
yang berkunjung sehingga ketika ada pasien yang lupa membawa masker, dapat
diberikan masker yang sudah disediakan di rumah sakit tersbut.
5. Petugas pendaftaran rawat jalan belum secara keseluruhan memakai masker
Sikap dan perilaku pasien bergantung pada sikap dan perilaku petugas kesehatan
rumah sakit tersebut, jika petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut
tidak mematuhi prosedur dan aturan yang telah ditetapkan maka memungkinkan hal
itu dititukan oleh pasien yang datang.
Manjemen risiko:
Prosedur manajemen risiko di tempat pendaftaran rawat jalan kepala seksi
pengolahan data/ kepala seksi admisi membuat risk assessment, kemudian dilaporkan ke
manajer rekam medis, dari manajer rekam medis medis melaporkan ke PMKP, setelah dari
PMKP dilaporkan ke direktur rumah sakit.
Kesimpulan:
Manajemen risiko di rumah sakit adalah kegiatan pengendalian yang menyeluruh berupa
identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada pasien,
karyawan rumah sakit, dan rumah sakit itu sendiri. Bentuk manajemen risiko rumah sakit
umum muhammadiyah bantul di unit pendaftaran cukup baik dan efektif untuk mengurangi
risiko, namun meski demikian perlu dilakukan pengawasan, karena pengawasan merupakan
bagian penting dalam terselenggaranya suatu kegiatan, sedangkan pada rumah sakit
tersebut belum dilakukan pengawasan yang ketat.

Anda mungkin juga menyukai