bahwa:
1. bagi karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hasil kerjanya, jika
mereka merasakan overpayment, maka mereka akan berusaha untuk
mengurangi hasil kerja dan meningkatkan mutunya, tetapi jika mereka
merasakan ada underpayment, maka mereka akan berusaha untuk me-
ningkatkan hasil kerja dengan mengurangi mutunya,
2. bagi mereka yang dibayarkanberdasarkanjam kerja, jika mereka
merasakan
ada overpayment, maka mereka akan berusaha untuk meningkatkan hasil
dan kualitas kerjanya, namun jika mereka merasakan ada underpayment,
maka mereka akan mengurangi hasil kerja maupun kualitasnya.
Sementara itu dapat pula diketahui bahwa intensitas tanggapan terhadap
ketidakadilan itu berbeda-beda, tergantung kepada tingkat kepekaan dari
karyawan yang bersangkutan terhadap ketidakadilan (equity sensivity)e Huseman
et al (1987) mengelompokkan tingkat kepekaan seseorang terhadap keadilan ke
dalam tiga kelompok/ yaitu benevolent, equity sensitive, dan entitled Benevolent
adalah kelompok karyawan yang lebih suka memberi daripada menerima. Oleh
karena itu, kelompok (persons) ini cenderung lebih menyukai untuk menerima
lebih kecil daripada yang diterima (outcotnes) orang lain (others) untuk
kontribusi (input) yang sama.
Equity sensitive adalah mereka yang menganut teori ekuitas dari Adams
(1965) mereka akan puas apabila penerimaan mereka (persons) sama dengan apa
yang diterima (outcomes) oleh orang lain (others), dengan asumsi bahwa orang
lain (others) itu memberikan kontribusi (inputs) yang sama dengan yang
diberikan oleh orang lain (others). Mereka akan merasa htidak puas apabila
mereka memperoleh lebih sedikit (underpayment). Atau bahkan jika mereka
menerima lebih banyak (overpayment). Entitled merupakan kebalikan daripada
benevolent. Mereka lebih suka menerima daripada memberi. Mereka hanya akan
merasa lebih puas jika mereka memperoleh lebih banyak dari yang diterima
(outcomes) orang lain (others).