(Litopenaus vannamei)
DI PT. BUMI PANGAN UTAMA, TANGERANG-BANTEN
TUGAS AKHIR
Oleh:
KRISNA SILOMKARSON
1722050024
2020
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yang menyatakan,
Krisna Silomkarson
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua dalam
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
PT. Bumi Pangan Utama Kabupatan Tangerang, Provinsi Banten. Selama tiga
Ucapan terima kasih dan doa yang tak terhingga kepada kedua orang tua
laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Selain itu terima kasih dan rasa
hormat yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Andi Rusdi Walinono, S.Pi.,
M.Si dan Ilham, SE., M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan tak lupa pula saya mengucapkan
Pangkep.
v
5. Oei Hary Lukmito, sebagai Direktur PT. Bumi Pangan Utama.
7. Para sahabat serta teman – teman dari Jurusan Agribisnis Perikanan, terkhusus
angkatan XXX.
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
PENULIS
vi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
ABSTRAK . ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3. Tujuan .......................................................................................... 2
1.4. Manfaat .......................................................................................... 2
vii
4.3. Fasilitas Perusahaan ......................................................................... 10
4.4. Struktur Organisasi ......................................................................... 11
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 28
6.2. Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29
LAMPIRAN .................................................................................................... 30
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 35
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
ix
ABSTRAK
x
BAB I PENDAHULUAN
merupakan produk perikanan yang mudah, rusak, oleh karena itu dibutuhkan
penanganan agar kesegaran dapat bertahan lama. Untuk menjaga mutu udang,
PT. Bumi Pangan Utama didirikan pada tahun 2014 dan baru
beroperasi Juni 2016. PT. Bumi Pangan Utama memproduksi dua produk
yaitu udang mentah beku (Frozen Raw Shrimp) dan udang matang beku
(Frozen Cooked Shrimp). Jenis udang yang di olah jenis udang white vaname
1
Jenis udang yang diproses adalah udang vaname (Litopenaus
On(HO), Head Less (HL), Peeled and Deveined Tail on (PDTO). Proses
Freezing (IQF) dan Contact Plate Freezer (CPF) dalam keadaan raw atau
menurut J.S Badudu dan Sutan Muhammad Zain, penerapan adalah hal, cara
hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu
tersebut. Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik
produk, proses, atau tahapan, pelaku usaha harus melakukan kaji ulang
2
1.1 Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan HACCP pada mutu produk udang vannamei
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui penerapan HACCP pada mutu produk udang
Banten.
1.3 Manfaat
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut FAQ 2006) dalam Ngo Thi Thuy An (2011), klasifikasi dari
Kindom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidea
Genus : Litopenaus
sensorik. Lima pasang kaki renang (pleopods) yang terletak di perut (Bailey-
Brock et al.1992;. Hickman et al., 2006) dalam Ngo Thi Thuy An (2011).
4
Menurut FAO (2006) dalam Ngo Thi Thuy An (2011), Litopenaus vannamei
memiliki panjang punggung 7-10 dan 2-4 gigi ventral. Pada udang jantan,
terbuka.
umumnya lebih cepat tumbuh dan lebih besar dari laki-laki. Morfologi udang
dianalisa, diidentifikasi mulai dari bahan baku selama dalam tahap proses
misalnya logam berat, nitrit, insektisida, antibiotika sianida dan lain-lain atau
5
berupa mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit infeksi misalnya
lain atau berupa toxin yang berbahaya misalnya toxin dari jamur Aspergius
protein dengan zat lemak, terjadinya ‘over cooking’ dalam sterilisasi, dan
Pada udang hidup terdapat jutaan bakteri yang terpusat pada tiga
tempat yaitu pada selaput lender permukaan tubuh, insang dan isi
6
perut. Pada permukaan tubuh ikan atau udang ditemukan jenis
sp.
Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil. Adapun menurut Lukman Ali,
hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu
tersebut. Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik
7
produk, proses, atau tahapan, pelaku usaha harus melakukan kaji ulang
resiko bahaya yang tidak dapat diterima. Bahaya disini adalah segala macam
aspek mata rantai produksi pangan yang tidak dapat diterima karena
meliputi :
8
2.5 Manfaat HACCP
dan instansi kesehatan serta konsumen dari penerapan HACCP sebagai alat
biologi, kimia an fisik pada setiap tahapan dari rantai makanan mulai dari
konsumsi makanan.
konsumsi makanan.
(Suklan, 1998).
9
2.6 Keuntungan dan kerugian HACCP
1. Keuntungan HACCP
2. Kerugian HACCP
diaplikasikan untuk bahaya atau proses yang hanya sedikit diketahui, tidak
penurunan risiko.
10
BAB III METODOLOGI KEGIATAN
mahasiswa yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan. Mulai bulan
Provinsi Banten.
penulisan dalam hal ini penulis memperoleh data maupun informasi diperoleh
Banten.
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti
yang telah ada atau arsip yang baik yang dipublikasikan secara umum.
11
Metode wawancara didapatkan dengan cara melakukan tanya jawab
12
BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
Sekar Bumi di dirikan pada bulan April 1973 dan merupakan pelopor
Sekar Bumi bergerak dalam produk makanan beku, yaitu makanan laut
beku bernilai tambah dan makanan olahan beku. Dibawah lini produk Frozen
cumi-cumi, serta produk makanan laut lainnya. Sekar Bumi mendirikan anak
perusahaan PT. Bumi Pangan Utama pada tahun 2014, dan baru beroperasi
Juni 2016. PT. Bumi Pangan Utama memproduksi dua produk yaitu udang
mentah beku (Frozen Raw Shrimp) dan udang matang beku (Frozen Cooked
Shrimp). Jenis udang yang di olah jenis udang white vaname (Litospenaeus
4.2.1 Misi
4.2.2 Visi
(CSR). Insiatif CSR bersifat filantropis, ramah lingkungan, dan beretika. Dari
13
menjadi sukarelawan dan memberikan sumbangan kepada badan amal
utama dan melindungi kepentingan mereka adalah yang paling penting dalam
14
4.4 Strukrur Organisasi
Adapun struktur organisasi pada PT. Bumi Pangan Utama terdiri dari:
perusahaan tersebut.
barang di gudang.
menyangkut pemasaran.
15
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
proses atau tahapan, pelaku usaha harus melakukan kaji ulang prosedur dan
Procedure (SSOP).
persyaratan dan tata cara berproduksi yang baik bagi suatu unit pengolahan
ikan (KEPMENKP 2013). GMP atau cara produksi pangan olahan yang baik
upaya untuk memproduksi dan menyediakan produk yang aman dan layak
16
Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) Penerapan SSOP di
pemotongan kepala, dan pembekuan hingga suhu pusat mencapai -18 ⸰C atau
lebih rendah. Persyaratan bahan baku yang digunakan sebagai produk udang
beku yaitu semua jenis udang segar konsumsi hasil penangkapan atau
budidaya yang tidak tercemar. Tahap wal proses pembekuan udang yaitu
kembali saat akan dikonsumsi. Produk dapat dikonsumsi oleh semua orang
dan tidak secara khusus untuk kelompok populasi tertentu, kecuali untuk
balita serta orang dengan gangguan sistim kekebalan tubuh. Produk udang
beku biasa dipasarkan untuk kalangan menengah atas pada pasar ekspor.
17
5.1.3 Penyusunan diagram air
umum dengan alur proses di lapangan. Diagram air proses pembekuan udang
IQF head less di PT.Bumi Pangan Utama sudah sesuai dengan diagram air
terdapat di perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan SNI. Hal ini terkait
dengan nilai tambah produk udang beku berupa udang beku head less (HL).
asing disebabkan benda asing yang terbawa dari tambak selama proses
18
suhu >5⸰C. Tindakan pencegahan dari residu antibiotic adalah memakai
19
d) Proses pemotongan kepala teridentifikasi bahaya potensial biologi
dari air es serta penyimpangan suhu udang >5⸰C. Air yang digunakan
merupakan air sumur hasil tandom dengan syarat air minum. Bahaya
20
pencegahan terhadap berat yang tidak sesuai adalah memperhatikan
bermasalah dan meninjau kembali berat apakah sudah bener atau tidak.
berlaku.
21
akurat. Upaya pencegahan terhadap terhadap dehidrasi yaitu dilakukan
dengan rapat.
yang bersih dan selalu mencuci tangan 2 jam sekali selama memasuki
dengan rapat.
22
5.1.6 Identifkasi Critical Control Point (CCP)
yang terindentifikasi pada proses pembekuan udang head less yaitu tahap
pemberian label. Penentuan Critical Control Point (CCP) udang beku IQF
Batas kritis harus ditetapkan dan divalidasisi untuk setiap titik kendali
kristis. Kriteria batas kritis meliputi suhu, waktu, tingkat kelembaban, Ph,
stainless steel 3,0 mm, Non Ferrous 3,0 mm, Non Ferrous 3,0 mm, dan Fe
1,5 mm. Batas kritis pengemasan dan pemberian label yaitu suhu atribut
kemasan berupa produk udang karena udang merupakan bahan pangan yang
dapat menyebabkan alergi. Batas kritis ekspor yaitu suhu container >-18 ⸰C.
Batas kritis udang beku IQF head less di PT. Bumi Pangan Utama dapat
23
Tabel 1. Pentuan batas kritis
Residu klorin
- Nitrofouran 1 ppb
Monitoring tahapan glazing yaitu pengecekan suhu air <1 ⸰C dan hasil
nitrofouran
24
• Prosedur monitoring : oleh petugas QC
pemberian label yaitu pelabelan ulang dan memisahkan label yang tidak
25
a) Penerimaan bahan baku : bahan yang mengandung antibiotic akan
ditolak
internal pada tahap penerimaan bahan baku yaitu pengujian residu antibiotic
verifikasi pada tahap glazing yaitu pengecekan suhu air oleh kepala QC
setiap dua jam. Prosedur verifikasi pada tahap pendeteksian logam yaitu
pengambilan sampel udang secara acak dan pengecekan ulang produk akhir
sebelum ekspor oleh kepala QC. Prosedur verifikasi pada tahap pengemasan
dan pemberian label yaitu pengecekan label pada tahap ekspor yaitu
petugas ekspor. Prosedur verifikasi PT. Bumi Pangan Utama yaitu sebagai
berikut :
26
5.1.11 Perekaman dan Dokumentasi
jumlah muatan.
27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Bahaya fisika
Bahaya benda asing disebabkan benda asing yang terbawa dari tambak
secara visual selama sortasi dan pencucian saat pemanenan udang. Upaya
udang.
2. Bahaya kimia
antibiotic secukupnya.
3. Bahaya biologi
penyimpangan suhu >5 ⸰C. kemudian untuk penurunan suhu yaitu selalu
28
6.2 Saran
Setiap alur proses produksi wajib dikontrol dan dilakukan secara cepat
dan hati-hati agar bisa mengahsilkan produk yang tahan lama tidak mudah
29
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scrib.com/document/33624246/HACCP-Udang-Beku
https://www.academia.edu/34580283/Kajian_Strategi_Pemantauan_Mutu_Produk
-Udang_Vannamei
https://www.dckonsultan.com/services/konsultan-haccp
30
LAMPIRAN
31
1. Struktur Organisasi di PT. Bumi Pangan Utama
32
3. Penerimaan bahan baku
33
5. Pemantauan proses sortasi
34
7. Pemantauan proses glazing
35
RIWAYAT HIDUP
Nim : 1722050024
Jurusan : Agribisnis
2017-2018.
3. Anggota HIMAGRI
Pelatihan/Seminar :-
Telepon : 085240343353
E-mail : krisna.silomkarson@yahoo.com
Semua data yang saya isikan dan yang tercantum dalam biodata ini adalah benar
Krisna Silomkarson
36