Anda di halaman 1dari 2

Cinta Yang Menghanguskan

 Post author:Ps. Jefry Radona Wuntu, S.Th.


 Post published:August 6, 2017
 Post category:Ringkasan Khotbah

Pengkhotbah: Ps. Herry.Wuntu, S.Th


Hari: Minggu, 06 Januari 2019
Ayat: Yohanes 2:17

Bangsa Yahudi/Israel adalah sebuah bangsa yang sangat kuat memelihara tradisinya. Salah satu
tradisi yang dilakukan bangsa Yahudi setiap tahun adalah pada saat perayaan hari Paskah. Setiap
tahun diadakan hari Paskah ini. Perayaan hari Paskah ini begitu ramai dan meriah karena semua
orang Yahudi akan datang ke Yerusalem merayakan hari Paskah ini yang dipusatkan di Bait
Suci. Semua orang Israel yang tinggalnya diluar kota Yerusalem bahkan di luar negeri Israel pun
akan datang untuk merayakan hari yang besar ini. Pada saat itu juga Yesus pun hadir di Bait Suci
untuk merayakan hari Paskah ini. Perayaan Paskah ini juga adalah saat dimana orang Israel
mempersembahkan korban baik itu domba atau pun burung. Dengan kondisi seperti ini maka ada
banyak orang-orang yang berjualan hewan-hewan yang nanti dijadikan korban persembahan.

Banyak orang-orang saat itu begitu tertarik untuk menjadi penjual sehingga terjadilah kesalahan-
kesalahan. Karena ada banyak orang penjual yang sudah lebih fokus kepada barang jualannya
dibanding dengan ibadah di Bait Suci. Bahkan halaman Bait Suci yang seharusnya
diperuntukkan untuk tempat beribadah karena nanti akan datang banyak orang ternyata sudah
dipakai untuk tempat berjualan. Inilah yang menjadi kemarahan dari Tuhan Yesus, Alkitab
menuliskan bagaimana Yesus membuat cambuk dan mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yoh 2:15), begitu marah Yesus melihat suatu
kejahatan yang dilakukan. Yesus adalah Pribadi yang memiliki prinsip untuk melakukan apa
yang benar.  Lewat tindakan Yesus yang mengusir para penjual maka teringatlah murid-murid-
Nya tentang sebuah ayat yang pernah dinyatakan oleh pemazmur yaitu cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku (Yoh 2:17). Ternyata meskipun Yesus dalam keadaan marah tapi tetap
didasari oleh rasa cinta-Nya yang besar.  Lewat peristiwa ini kita akan belajar dari tindakan
Yesus :

1. Cinta akan Rumah Allah menuntut prioritas, ketika Yesus melakukan hal ini adalah hari-
hari menjelang hari Paskah. Kesalahan para pedagang yaitu mereka sudah tidak fokus
lagi kepada Tuhan, mereka sudah memiliki kekeliruan dalam mengatur prioritas. Dalam
melakukan kegiatan kita harus tetap fokus kepada Tuhan, ini yang harus menjadi prioritas
dalam kehidupan kita. Ketika Yesus marah dan mengusir para pedagang yang berjualan
sebenarnya itu pun harus dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus
melakukan tindakan ini karena Dia begitu cinta akan rumah Tuhan, ini yang tidak
dimiliki oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Ketika kita memiliki cinta akan Tuhan,
cinta akan rumah Tuhan maka kita akan memiliki prioritas yang benar dan akhirnya
tindakan kita pun pasti benar. Contoh hari Minggu, itu harus menjadi satu hari dimana
kita beribadah karena itu sudah menjadi prioritas.  Kehidupan rohani harus menjadi
prioritas kita, karena kehidupan rohani itu menyangkut hidup-mati, sorga dan neraka.
Dalam kitab 1 Tawarikh  17:1-2, Daud memiliki keinginan yang besar untuk membangun
bait Allah. Ini adalah sebuah prioritas dari Tuhan.
2. Cinta akan Rumah Allah memerlukan pengorbanan, Yesus begitu berani untuk mengusir
para pedagang yang sedang berjualan di Bait Allah, karena ini adalah sebuah
pengorbanan. Pengorbanan adalah bukti dari cinta. Dalam gambaran seperti orang sedang
memadu kasih, maka pasti untuk membuktikan cintanya maka dibuktikan dengan
pengorbanan. Dalam pekerjaan Tuhan pun, kalau kita memang mencintai maka kita akan
rela berkorban. Dalam Alkitab juga mencatat tentang orang-orang mencintai Tuhan
sehingga mau untuk berkorban : Salomo (1 Raja-raja 8:5), Ezra (Ezra 6:16-17), Jemaat
mula-mula (Kis 2:44-45).
3. Cinta akan Rumah Allah mendatangkan Berkat, ketika kita melakukan perhatian dan
berkorban untuk Tuhan maka akan mendatangkan berkat. Karena setiap pengorbanan
tidak akan menjadikan kita kekurangan. Dalam Kitab Hagai 1:6, Tuhan mengoreksi
perbuatan orang Israel yang melupakan Bait Allah, mereka sibuk dengan rumah mereka
sendiri dan mengabaikan Bait Allah. Akhirnya mereka mengalami persoalan yang
diakibatkan kesalahan mereka sendiri. Ketika mereka sadar dan mulai memperhatikan
Bait Allah maka akhirnya Tuhan mulai memberkati mereka (Hagai 2:19-20). Mulai
memperhatikan rumah Tuhan maka sesuatu akan terjadi. Tuhan akan memberkati.

Cintailah rumah Tuhan dengan kita melakukan dengan mengatur prioritas untuk Tuhan dan
melakukan pengorbanan sebagai bukti dari Cinta kita dan akhirnya akan mendatangkan berkat
bagi kita. Amin !!!

Anda mungkin juga menyukai