Anda di halaman 1dari 3

AGAMA KELOMPOK 2

- LISNA LEKATOMPESSY
- RESTIN MANUSIWA
- CHITRA KALAHATU
- MAXMILLIAN SABANDAR
- GRAYMALDI LATUHERU
- LISYE LATUHARYHARY
- WULANDARI LARITMAS

1. Kelompok 2 membahas kitab 1 Raja-Raja 21. Catatlah pelanggaran – pelanggaran


yang dilakukan oleh raja dan istrinya yang bertentangan dengan keadilan dan
kebenaran. Mengapa raja melakukan itu ? Bagikan penilaian kelompokmu terhadap
sikap pemimpin yang demikian !
Jawaban :
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleb raja Ahab dan istrinya yang
bertengangan keadilan dan kebenaran yaitu berbohong dan berpura-purs sebagai raja
saat menulis surat, memfitnah Nabot yang tidak bersalah sehingga Nabot meninggal,
sehingga dapat dikatakan bahwa raja dan istrinya telah membunuh orang.
Pelanggaran – pelanggaran ini dapat kit abaca pada ayatnya yang ke 8 – 16
Raja melakukan pelanggaran itu karena kekeselan hati serta keegoisannya untuk
mendapatkan kebun anggur milik nabot menjadi miliknya agar dapat dijadikan kebun
sayur. Sehingga raja ahab tidak peduli dengan cara baik atau jahat, ia harus
mendapatkan keinginannya.
Penilaian kelompok kami terhadap sikap pemimpin yang seperti ini adalah sikap
pemimpin yang egois dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya daripada
kesejahteraan atau keselamatan anggota yang dipimpinnya. Tipe pemimpin ini juga
otoriter karna mengatur semuanya sesuai kehendaknya saja.

2. Jelaskan pandangan alkitab tentang demokrasi menurut perjanjian lama dan baru !
- Perjanjian Lama (dominan ke pembalasan) : Pada PL bersifat kejam karena, pada saat itu
berlaku hukum Lex Talionis atau hukum pembalasan. Hukum ini dilakukan sebagai
hukum timbal balik dari perbuatan seseorang yang merugikan orang lain. Seperti tertulis
dalam Ulangan 19 : 21 "janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku :
nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki"
Keluaran 21 : 12 - 36 & Imamat 24 : 10 – 23. Demokrasi perjanjian lama cenderung
bersifat kejam walaupun pada masa itu demokrasi sudah mulai diterapkan akan tetapi
belum berpihak kepada rakyat.
- Perjanjian Baru (dominan ke hukum kasih) : Pada PB demokrasi menempatkan setiap
manusia pada kedudukan yang sama, dengan hak & kewajiban yang sama. Hal ini sesuai
dengan hakikat manusia di hadapan Allah bahwa Allah mengasihi seluruh umat-Nya &
kasih-Nya menempatkan semua manusia sama dihadapan-Nya tanpa terkecuali.
Sekaligus menjadi sasaran kasih Allah yang tidak terbatas (Yoh 3: 16). Pada PB juga
memberikan petunjuk tentang diadakannya permusyawarahan untuk mencapai kata
mufakat. Kisah Para Rasul 15:1-29 mengkisahkan bagaimana para rasul mengambil suatu
keputusan untuk mengatasi persoalan yang muncul di antara orang-orang Kristen. dengan
orang-orang Kristen Yahudi. non Yahudi. Para rasul tersebut saling memberikan
pendapatnya dalam suatu persidangan di Yerusalem hingga kemudian dicapai kata
sepakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam perkara-perkara yang tidak bersifat
mutlak, maka musyawarah menjadi cara yang baik dan disetujui oleh Alkitab untuk
dilakukan.

3. Carilah dalam alkitab tokoh – tokoh atau peristiwa yang menunjukkan pelaksanaan
demokrasi minimal 5 contoh !
1. Musa : Tampaklah di sini bahwa sekalipun Musa diangkat anak oleh putri Firaun
di dalam istana, namun Musa sadar bahwa dia bukanlah orang Mesir. tetapi orang
Israel yang sedang ditindas bangsa Mesir. Jadi Musa punya rasa nasionalisme
yang tinggi sehingga ia memperjuangkan keadilan bagi teman sebangsanya yang
sedang diperbudak di negeri orang.
2. Abraham : Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada
perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para
gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk
engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke
kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." (Kej 13:8-9). Makna: Abraham
membebaskan Lot untuk memilih tanah yang dia tuju bersama kaumnya
ketimbang berkelahi, prinsip kebebasan bertanggung jawab
3. Daud : Dalam Alkitab 2 Samuel 18:15 demikianlah Daud telah memerintah atas
seluruh bangsa Israel,dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh
bangsanya. Demokrasi yang dilakukan Daud adalah ia sebagai raja yang
memiliki karakter yang mengandalkan firman Tuhan dan ia juga merupakan raja
yang diagung anggukan oleh bangsa Israel karena Ia memiliki sikap yang adil
yang menegakkan keadilan bagi bangsanya.
4. Musa : menetapkan sebuah demokrasi dimana para putrid Zelafead menuntut
keadilan terhadap hak waris dari ayah mereka. Sebab pada masa itu jika seseorang
meninggal dan tidak mempunyai anak laki-laki maka hak warisnya akan diberikan
pada kerabat/saudara lain sekalipun memiliki anak perempuan. Setelah menuntut
keadilan pada Musa, maka Musa pun menyampaikannya ke hadapan Tuhan dan
Tuhan mengabulkan permintaanya. Tuhan memberi hukum bahwa jika seseorang
meninggal dan tidak mempunyai anak laki-laki maka hak warisnya dapat
diberikan kepada anak perempuannya. Dari peristiwa ini telah terjadi demokrasi
yaitu terjadinya keadilan bagi kaum perempuan.
5. Musa : ia kembali melakukan peristiwa demokrasi tepatnya pada saat
pengangkatan 12 pengintai tanah kanaan. Yang memilih para pengintai ini
memang adalah Musa tetapi para rakyat (orang Israel) juga turut serta
berkontribusi dimana ternyata usulan untuk memilih para pengintai berasal dari
rakyat. Disini juga terjadi demokrasi karena sang pemimpin mampu memberikan
ruang bagi anggotanya untuk turut serta dalam suatu kegiatan yang penting bagi
tujuan bersama

Anda mungkin juga menyukai