Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA 1

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Nama Peserta : Zeynita Fatmayani A, S.Tr.Keb


NIP : 19940202 202203 2 010
No. Daft.Hadir/Kelp : 39 / 4
Latsar CPNS Angkt. : 24 Golongan : III a
Tempat Latsar : BPSDMD Jawa Tengah
Jabatan/Instansi : Ahli Pertama Bidan / UPTD Puskesmas Bobotsari

IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU AKTUAL

Isu dan Sumber Kondisi Yang


No Kondisi Saat Ini Data Dukung
Isu Diharapkan
1 Rendahnya Cakupan KB Pasca Meningkatnya
cakupan KB Pasca Persalinan Puskesmas cakupan KB Pasca
Persalinan (KBPP) Bobotsari berdasarkan Persalinan (KBPP)
di Puskesmas data komulatif sampai
Bobotsari bulan desember
tahun 2022 hanya
tercapai 20,7%.
(Sumber: Data Cakupan tersebut
Cakupan dan masih rendah jika BKKBN: ibu yang ikuti kb
Proporsi Peserta dibandingkan dengan pascapersalinan kurang
KB Pasca cakupan KB Pasca dari 30 persen.
Persalinan Persalinan Kabupaten (www.antaranews.com)
menurut jenis Purbalingga yaitu 39%
kontrasepsi, dan jauh dari target Kb Pasca Persalinan cegah
kecamatan, dan nasional yaitu 70%. lahirnya bayi berpotensi
Puskesmas di stunting.
Kabupaten (www.bkkbn.go.id)
Purbalingga Tahun
2022)
2 Kurangnya capaian Capaian imunisasi Meningkatnya
imunisasi Tetanus Tetanus Toxoid (Td capaian imunisasi
Toxoid (Td 2+) 2+) pada Wanita Usia Tetanus Toxoid (Td
pada Wanita Usia Subur (WUS) ibu 2+) pada Wanita
Subur (WUS) ibu hamil di Puskesmas Usia Subur (WUS)
hamil di Bobotsari ibu hamil
Puskesmas sampai bulan
Bobotsari desember tahun 2022
yaitu 75,7 %. Capaian
(Sumber: Data tersebut masih belum
Cakupan Imunisasi mencapai target
WUS Kabupaten nasional yaitu 80%.
Purbalingga Tahun
2022)
3 Belum optimalnya Presentasi bayi lahir Diharapkan
pelaksanaan yang di IMD yaitu 85,7 pelaksanaan Inisiasi
Inisiasi Menyusui %, belum memenuhi Menyusui Dini
Dini (IMD) di target nasional 100% (IMD) di ruang
ruang bersalin bersalin menjadi
Puskemas optimal sehingga
Bobotsari Program IMD yang
merupakan
(Sumber: Data program
Penilaian Kinerja pemerintah
UKM Puskesmas terlaksana dengan
Bobotsari Tahun baik dan mencapai
2022) target 100%
4 Masih kurangnya Cakupan ASI Eksklusif Tercapainya target
cakupan ASI di Puskesmas cakupan ASI
Eksklusif di Bobotsari yaitu 74.9% eksklusif 75%
Puskesmas masih kurang dari
Bobotsari target kabupaten
Purbalingga yaitu 75%
(Sumber: Laporan
Gizi Puskesmas
Bobotsari Tahun
2022)
5 Kurangnya Cakupan Kunjungan Tercapainya target
cakupan ibu hamil sesuai nasional cakupan
Kunjungan ibu standar minimal 6x K6 yaitu 80%
hamil sesuai (K6) di Pusesmas
standar minimal Bobotsari yaitu
6x (K6) di 76,20%, belum
Pusesmas mencapai target
Bobotsari nasinal yaitu 80%

(Sumber: Data
PWS KIA Laporan
Ibu Puskesmas
Bobotsari Tahun
2022)
FORM 2a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
Identifikasi/ Analisis Isu (APKL)

Kriteria
No Isu (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
Rendahnya capaian KB Pasca Persalinan (KBPP) di
1 Puskesmas Bobotsari 5 5 4 5 19 1
Kurangnya capaian imunisasi Tetanus Toxoid (Td 2+) pada
Wanita Usia Subur (WUS) ibu hamil di Puskesmas
2 Bobotsari 5 3 3 4 15 5
Belum optimalnya pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
3
(IMD) di ruang bersalin Puskemas Bobotsari 5 4 3 5 17 3
Masih kurangnya cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas
4
Bobotsari 5 4 3 4 16 4
Kurangnya cakupan Kunjungan ibu hamil sesuai standar
5
minimal 6x (K6) di Puskesmas Bobotsari 5 4 4 5 18 2

FORM 2b. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN


Identifikasi/ Analisis Isu (USG)

No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Peringkat

Rendahnya capaian KB Pasca Persalinan


1 5 5 5 15 1
(KBPP) di Puskesmas Bobotsari
Kurangnya cakupan Kunjungan ibu
2 hamil sesuai standar minimal 6x (K6) di 5 5 4 14 2
Puskesmas Bobotsari
Belum optimalnya pelaksanaan Inisiasi
3 Menyusui Dini (IMD) di ruang bersalin 4 5 4 13 3
Puskemas Bobotsari

Simpulan : dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Rendahnya capaian KB Pasca Persalinan (KBPP) di Puskesmas Bobotsari.
FORM 2.c. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN ANALISIS ISU KONTEMPORER
Analisis Penyebab Masalah
(Diagram Sirip Ikan/ Fish Bone)

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah
Rendahnya capaian KB Pasca Persalinan di Puskesmas Bobotsari. Akar penyebab masalah
selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan
suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua
penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan
yang digunakan sebagai start awal meliputi man (manusia), method (metode), Sarana, dan
Lingkungan. Sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut:

MANUSIA

Kurang dukungan SARANA


keluarga v
Media sosialisasi
Kurangnya program KB hanya
Kurangnya kesadaran keluarga ada lembar balik
pengetahuan petugas
dan pasien untuk ikut KBPP

Kurangnya Kurang optimalnya Media promosi


pengetahuan masy. pelaporan KBPP KB Pasca
monoton
tentang KBPP oleh bidan desa Salin PKM
Bobotsari
hanya
tercapai
Pandangan negatif
Kurangnya pelatihan 20,7 %
masyarakat tentang
bagi petugas (Bidan)
KBPP

Kebiasaan masy.
Ikut KB setelah nifas

Persepsi masy. Ttg KBPP

METODE LINGKUNGAN
FORM 2.d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN ANALISIS ISU KONTEMPORER
Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis
akar penyebab mengacu Diagram Fishbone, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan
aktualisasi, sebagai berikut:

NO GAGASAN KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN


1. Komunikasi Informasi Edukasi a. Melakukan konsultasi dengan atasan
(KIE) KB Pasca Persalinan di b. Menentukan sasaran KIE KB Pasca Persalinan
Puskesmas Bobotsari. yaitu ibu hamil dan ibu post partum
c. Berkoordinasi dengan Bidan koordinator
Menyelesaikan penyebab: program KB untuk membuat materi KIE KB
- Kurangnya pengetahuan Pasca Persalinan
masyarakat tentang KB d. Berkoordinasi dengan Bidan koordinator
Pasca Persalinan program ibu dan penanggungjawab ruang
- Pandangan negatif bersalin sebelum melaksankan KIE KB Pasca
masyarakat tentang KB Persalinan
Pasca Persalinan e. Melaksanakan KIE KB Pasca Persalinan pada ibu
hamil saat ANC dan kunjungan rumah ibu hamil
f. Melaksanakan KIE KB Pasca Persalinan pada ibu
nifas di ruang bersalin dan saat kunjungan Nifas
2. Membuat media Komunikasi a. Melakukan konsultasi dengan atasan
Informasi Edukasi (KIE) yang b. Membuat video KIE KB Pasca Persalinan
menarik. c. Menayangkan video KIE di ruang tunggu pasien
d. Menyebarluaskan video KIE di sosial media
Menyelesaikan penyebab: Puskesmas dan media sosial karyawan
Media promosi monoton hanya Puskesmas Bobotsari
ada lembar balik e. Membuat standing banner tentang KB Pasca
Persalinan
3. Mengadakan refreshing a. Melakukan konsultasi dengan atasan
tentang KB Pasca Persalinan b. Melakukan koordinasi dengan Bidan
untuk Bidan Koordinator pemegang program KB untuk
mengadakan pertemuan refresing KB Pasca
Menyelesaikan penyebab: Persalinan bagi bidan desa.
Kurangnya pelatihan bagi c. Menentukan tempat dan waktu refreshing
petugas (Bidan) tentang KB Pasca Persalinan untuk Bidan
4. Membuat formulir dengan a. Melakukan konsultasi dengan Bidan
google form untuk pelaporan Koordinator pemegang program KB
KB Pasca Persalinan b. Membuat rancangan formulir pelaporan KB
Pasca Persalinan
Menyelesaikan penyebab: c. Share link google form kepada bidan desa
Kurang optimalnya pelaporan
KBPP oleh bidan desa

LEARNING JOURNAL KE-2:


https://drive.google.com/file/d/11h2eI-__upYU348FgvNK1Ftgmena7-
V4/view?usp=share_link

Anda mungkin juga menyukai