Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Nyoman Mirah Nita Putri

NIM : P07133221009
Mata Kuliah : Fisio Anatomi
Hari / tangal : Selasa / 07-12-2021

Jawaban

1.Fungsi dan Letak masing -masing kelenjar endokrin

Nama kelenjar Fungsi Letak


Hipofisis Membantu mengatur pertumbuhan Melekat dibagian
tekanan darah produksi dan dasar hipotalamus
pembakaran energi dan berbagai fungsi
organ tubuh lainnya
Teroid Mengontrol kecepatan tubuh saaat Dibawah Laring
mengolah makanan dalam sistem
pencernaan ,mengatur irama dan detak
jantung serta tekanan darah
Paratiroid Mengatur pelepasan kalsium dari Dibelakang tiroid
tulang ke aliran darah ,mengendalikan
penyerapan kalsium dari makanan atau
minuman pada saluran pencernaan
,merangsang pembentukan vitamin D
pada ginjal
Adrenal Hormon yang mengatur elektolit dalam Dikutub atas ginjal
tubuh dan tekanan darah ,hormon yang
mengatur kadar gula dan metabolisme
,membantu tubuh mengatasi tekanan
fisik dan emosional dengan
meningatkan denhut jantung dan
tekanan darah
Pankreas Memiliki fungsi pencernaan dan Dibawah lambung
hormonal misalnya pancreas exsokrin
yang mengeluarkan ensim pencernaan
Hipotalmus Mengeluarkan hormone yang Dibagian Posterior
merangsang dan menekan pelepasan toraks diatas jantung
yang disezkresikan menju kelenjar
hiposis melalui arteri
Reproduksi Pada pria mengeluarkan hormon Pada
adrogen yang memengaruhi wanita(ovarium) :
karakseristik seperti perkembangan dibawah perut
seksual, pertumbuhan rambut wajah Pada pria (testis) :
dan produksi sperma dibuah sakar dalam
Pada wanita menghasilkan estrogen dan skortum
progesteron serta telur

2.
A. Penyakit kardiovakuler adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh
darah. Penyebab penyakit ini adalah penumpukkan plak pada pembuluh darah. Jika
tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan kematian
B. Osteoporosis adalah penyakit yang menandakan pengeroposan tulang karena semakin
rapuh. Penyebab penyakit ini adalah melambatnya proses pembuatan tulang baru oleh
tubuh sehingga membuat tubuh kehilangan massa tulang sehingga jadi mudah rapuh.
Jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan kecacatan pada orang yang
mengidapnya.
3. Peradangan terjadi ketika faktor fisik memicu reaksi kekebalan tubuh. Terjadinya
peradangan tidak selalu menandakan adanya infeksi. Namun, infeksi selalu menyebabkan
peradangan.

4. Penyakit yang tidak terkontrol akan menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk


beberapa jenis gangguan liver. Gula darah yang tidak terkontrol akan memicu parut pada
liver yang disebut dengan sirosis dan juga kanker hati.

5. Tidak ,karena perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita sistem reproduksi pria
berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan serta menghantarkan sperma untuk membuahi
sel telur ,sedangkan sistem reproduksi wanita memilki fungsi untuk memproduksi sel telur
dan menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan kedua fungsi tersebut saling
melengakapi dalam proses reproduksi .

6. Tidak ,karena perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita sistem reproduksi pria
berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan serta menghantarkan sperma untuk membuahi
sel telur ,sedangkan sistem reproduksi wanita memilki fungsi untuk memproduksi sel telur
dan menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan kedua fungsi tersebut saling
melengakapi dalam proses reproduksi .

7.
A. Kelejar Ludah fungsi utama kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur. Selain
menghasilkan air liur, kelenjar ini juga berperan dalam menghasilkan enzim
pencernaan, seperti lisozim, lipase lingual, dan amilase. Kelenjar ludah terletak di
hampir semua bagian mulut, mulai dari di bagian atas pipi, di bawah rahang bagian
bawah, dan di bawah lidah.
B. Lambung selain sebagai tempat menampung makanan dari kerongkongan, lambung
juga memiliki fungsi lain, yaitu mengeluarkan enzim yang dapat membantu proses
pencernaan. Enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung, meliputi pepsin,
lipase, asam klorida (HCI), dan gastrin.
C. Kelenjar Pankreas juga ikut berperan dalam menghasilkan enzim pencernaan ialah
kelenjar pankreas. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas meliputi
lipase, amilase, protase, dan tripsin.
D. Usus Halus juga turut serta dalam mengeluarkan sekelompok enzim yang berguna
untuk memudahkan proses penguraian makanan dan membantu penyerapan
nutrisinya. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh usus halus adalah maltase,
sukrase, dan lactase
E. Kelenjar Empedu juga memegang peran penting dalam proses pencernaan makanan.
Meski tidak menghasilkan enzim pencernaan, namun kelenjar empedu mengeluarkan
hormon yang berguna untuk membantu proses pengenceran lemak di makanan.

8. Ada , karena stres dapat memengaruhi komunikasi antara otak-usus dan dapat memicu rasa
sakit, kembung serta ketidaknyamanan usus. Stres jangka panjang dapat menyebabkan
sembelit, diare atau sakit perut.
9. A.Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar
dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare umumnya terjadi akibat mengonsumsi
makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

B.Perut mulas
Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah
Sulit menahan buang air besar,Pusing, lemas, dan kulit terasa kering

C.Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal
dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat
terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.

D. 1. Diare osmotik
Jenis diare ini terjadi karena tingginya jumlah air yang ditarik ke dalam rongga usus,
sehingga konsistensi tinja di dalamnya akan bersifat lebih cair. Diare osmotik menunjukkan
adanya gangguan penyerapan pada usus.
Hal ini sering terjadi pada orang dengan intoleransi laktosa dan orang-orang yang sensitif
terhadap pemanis buatan. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengurangi atau menghindari
konsumsi produk susu serta makanan yang mengandung pemanis buatan.
2. Diare Sekretorik
Jenis diare ini hampir sama dengan diare osmotik. Pengeluaran cairan di dalam rongga usus
lebih tinggi sehingga menyebabkan konsistensi tinja yang lebih cair.
Ketika Anda sudah menghindari produk susu dan pemanis buatan namun tetap mengalami
diare, kemungkinan kondisi Anda disebabkan oleh diare sekretorik.
Hal ini dapat dipicu oleh adanya reaksi infeksi atau gangguan hormone. Jika mengalami hal
ini, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter sehingga dapat dinilai
secara keseluruhan penyebab.
3. Diare Eksudatif
Diare juga dapat berupa tekstur tinja yang cair, disertai lendir, darah, atau nanah. Jika
ditemukan hal tersebut pada tinja, kemungkinan jenis diare yang dialami adalah diare
eksudatif.
Penyebab tersering diare eksudatif adalah reaksi peradangan pada usus seperti pada penyakit
Crohn atau kolitis ulseratif. Namun, kondisi ini dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri
seperti E. coli. Diare eksudatif dapat diatasi berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika
disebabkan oleh peradangan usus, akan diberikan steroid yang merupakan antiperadangan
atau imunosupresan. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan
pengobatan berupa antibiotik yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
4. Diare Paradoksikal
Diare paradoksikal adalah kondisi ketika tinja yang cair disertai dengan sembelit atau
konstipasi. Jenis diare ini dapat terasa sangat tidak nyaman bagi penderitanya.
Pada kondisi ini, dokter biasanya akan mengatasi sembelit yang dialami terlebih dahulu.
Banyak metode yang dapat dilakukan, salah satunya berupa prosedur enema (pemasukkan
cairan ke dalam kolon melalui anus).
5. Pseudodiarrhea
Kondisi ini mirip dengan sindrom iritasi usus dan diare paradoksikal, yaitu adanya reaksi
sembelit di dalam diare. Oleh sebab itu, selain dengan enema, pseudodiarrhea juga
membutuhkan asupan serat yang cukup untuk meredakan sembelitnya terlebih dahulu.
Diare ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan beberapa jenis diare yang disebutkan di
atas. Jika mengalami kondisi ini, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan diri ke
dokter sehingga bisa diberikan terapi yang tepat

Anda mungkin juga menyukai