Anda di halaman 1dari 11

BAB 6

MUNAKAHAT

(PERNIKAHAN DALAM ISLAM)

Di susun oleh :

Romi Hidayat

Edo Cahya Ginanjar

D Firman Sah Fajri

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV

SMK NEGERI 2 SUBANG

JL. Kapten Piere Tendean KM 05 Dangdeur Subang Telp. (0260) 412565 Fax (0260) 416468 website :
www.smkn-2sbg.sch.id Email : smkntwo@yahoo.com

2023
Kata Pengantar

‫بسم هللا الر حمن الر خيم‬

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia- Nya jualah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mumakahat” ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Budi Prapanca yang telah memberikan kami
penjelasan dan arahan sehingga tersusunnya makalah ini.

Manusia memang tidak pernah luput dari kesaalahan sebagai manusia biasa. Begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi penulisan maupun isi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Maka dari itu, Kritik dan saran yang diberikan nantinya bisa membantu untuk mencapai
keinginan penulis agar terwujud, dan terciptanya tulisan yang bermanfaat serta berguna.

Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunya makalah ini dapat membantu dalam proses
belajar maupun mengajar serta dapat bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa, dan negara.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAM JUDUL ................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................

1.1 Latar belakang ................................................................................

1.2 Permasalahan ................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................

2.1 Pengertian Munakahat ................................................................................

2.2 Hukum Pernikahan ................................................................................

2.3 Syarat Dan Rukun Pernikahan ................................................................................

2.4 Kewajiban Suami dan Istri ................................................................................

2.5 Hikmah Pernikahan ................................................................................

BAB III.KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................

3.1 Kesimpulan ................................................................................

3.2 Saran ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup mendiami dunia inidan kemudian mengalami
kematian tanpa adanya pertanggungjawabankepada penciptaNya. Manusia diciptakan Allah SWT.
untuk mengabdi dan beribadah kepadaNya. Ibadah merupakan usaha manusia untukmendekatkan
diri kepada tuhan yang disembahnya.Ibadah adalah perbuatan yang dilakukan sebagai
usahamendekatkan diri kepada Allah SWT. sebagai tuhan yang disembah. Salahsatu ibadah dalam
islam adalah pernikahan. Pernikahan merupakan suatutahapan penting yang akan dilewati setiap
orang islam. Pengetahuantentang seluk-beluk pernikahan sangat penting. Pernikahan merupakanfase
yang penting sebab Allah SWT. menghendaki lestarinya umatmanusia secara turun-temurun melalui
perkawinan. Namun masih banyakorang yang belum mengerti tentang apa itu makna pernikahan.
Padahal perkawinan merupakan amalan yang berpahala besar karena hal itumerupakan sunah Nabi
Muhammad SAW. Selain itu, perkawinan akanmembawa kebahagiaan kepada umat manusia
sekaligus memupuk rasacinta dan kasih sayang.

2. PermasalahanAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

 Apakah yang dimaksud dengan Munakahat ?


 Apasajakahhukumpernikahan ?
 Apasajakahsyaratdan rukun pernikahan ?
 Apasajakewajiban suamidanistri ?

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Munakahat

Munakahat adalah satu cabang ilmu fiqih yang menjelaskan tentangmasalah pernikahan, seperti tata
cara atau ketentuan pernikahan, kewajibandan tanggung jawab suami, istri, dan anak-anak,
perceraian dengan segala persyaratan, serta rujuk.

Pernikahan adalah akad yang memberikan kewenangan kepadaseorang pria dengan seorang wanita
yang bukan mahramnya untuk bergaulsecara sah sehingga menimbulkan hak dan kewajiban
tertentu.Secara bahasa : kumpulan, bersetubuh, akad.Secara syar’i : dihalalkannya seorang lelaki dan
untuk perempuan bersenang-senang, melakukan hubungan seksual, dll. Kata nikah berasal dari
bahasa arab yang berarti bertemu,berkumpul. Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan lahir batin
antaraseorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumahtangga melalui aqad
yang dilakukan menurut hukum syariat Islam.Menurut U U No : 1 tahun 1974, Perkawinan ialah ikatan
lahir batin antaraseorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukrumah tangga
(keluarga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa. Keinginan untuk menikah
adalah fitrah manusia, yang berarti sifat pembawaan manusia sebagai makhluk Allah SWT.
Setiapmanusia yang sudah dewasa dan sehat jasmani rokhaninya pastimembutuhkan teman hidup
yang berlainan jenis, teman hidup yang dapatmemenuhi kebutuhan biologis yang dapat dicintai dan
mencintai, yangdapat mengasihi dan dikasihi, yang dapat diajak bekerja sama untukmewujudkan
ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan hidup berumahtangga. Rasulullah SAW bersabda :

‫ستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ا ْلبَا َءةَ فَ ْليَتَزَ َّو ْج‬


ْ ‫ب َم ِن‬ِ ‫شبَا‬َّ ‫ يَا َم ْعش ََر ال‬:‫سلَّ َم‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل لَنَا َر‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
ِ ‫س ُه ْو ٍد َر‬
ْ ‫عَنْ َع ْب ِد هللاِ بِنْ َم‬
)‫ص ْو ِم فَاِنَّهُ لَهُ ِو َجا ُء (متفق عليه‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ي‬َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ف‬ ‫ع‬ ‫ط‬َ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ي‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ْ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ . ‫ج‬
َّ ِ ِ ْ َ ْ ِ ْ َ ْ َ َ ِ ْ ِ ُ‫ُّ ِ َ َ ِ َ ْ َ ن‬ ‫ر‬ َ ‫ف‬ ْ
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ح‬َ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ب‬ ْ
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ض‬ َ
‫غ‬ َ ‫ا‬ ‫ه‬َّ
ُ ِ ‫ن‬ ‫ا‬َ ‫ف‬

Artinya : “Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada kami: Hai kaum
pemuda, apabila diantara kamu kuasa untuk berumah tangga hendaklah ia kawin, sebab kawin itu
lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan. Dan barang siapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa,
sebab puasa itu jadi penjaga baginya.” (HR. Muttafaqun alaihi)
2. Hukum Pernikahan

Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah,artinya boleh dikerjakan dan boleh
ditinggalkan. Meskipun demikianditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan,
hukumnikah dapat berubah menjadi wajib, sunat, makruh dan haram. Adapun penjelasannya adalah
sebagi berikut :

1. Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjad idasar hokum nikah.

2. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak menikah
khawatirakan terjerumus ke dalam perzinaan.

3. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggupmengendalikan dirinya dari
godaan yang menjurus kepad aperzinaan.

4. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telahmemiliki keinginan atau hasrat
tetapi ia belum mempunyai bekaluntuk memberikan nafkah tanggungan-nya.

5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi iamempunyai niat yang buruk, seperti
niat menyakiti perempuan atauniat buruk lainnya.

3. Syarat dan Hukum PernikahanAkad nikah tidak akan sah kecuali jika terpenuhi rukun-rukun
yangenam perkara ini :

1. Ijab-QabulIslam menjadikan Ijab (pernyataan wali dalam menyerahkanmempelai wanita kepada


mempelai pria) dan Qabul (pernyataan mempelai pria dalam menerima ijab) sebagai bukti kerelaan
kedua belah pihak. AlQur-an mengistilahkan ijab-qabul sebagai miitsaaqan ghaliizhaa (perjanjianyang
kokoh) sebagai pertanda keagungan dan kesucian, disamping penegasan maksud niat nikah tersebut
adalah untuk selamanya.Syarat ijab-qabul adalah :

a. Diucapkandenganbahasa yang dimengertiolehsemuapihak yang hadir.

b. Menyebutjelaspernikahan&namamempelaipria-wanita

2. Adanyamempelaipria.Syarat mempelai pria adalah :

a. Muslim &mukallaf (sehatakal-baligh-merdeka )

b. Bukanmahromdaricalonisteri
c. Tidakdipaksa.

d. Orangnyajelas.

e. Tidaksedangmelaksanakanibadah haji.

3. Adanyamempelaiwanita.Syarat mempelai wanita adalah :

a. Muslimah (atauberagamasamawi, tetapibukankafirah/musyrikah)&mukallaf

b. Tidakadahalangansyar’i (tidak bersuami, tidak dalam masa ‘iddah & bukan mahrom dari calon
suami).

c. Tidakdipaksa.

d. Orangnyajelas.

e. Tidaksedangmelaksanakanibadah haji.

4. Adanyawali.Syarat wali adalah :

a. Muslim laki-laki&mukallaf (sehat akal-baligh-merdeka).

b. ‘Adil

c. Tidakdipaksa.

d. Tidaksedangmelaksanakanibadah haji.

Tingkatan dan urutan wali adalah sebagai berikut:

a. Ayah

b. Kakek

c. Saudaralaki-lakisekandung

d. Saudaralaki-lakiseayah

e. Anaklaki-lakidarisaudaralaki – lakisekandung

f. Anaklaki-lakidarisaudaralaki – lakiseayah

g. Pamansekandung

h. Pamanseayah

i. Anaklaki-lakidaripamansekandung

j. Anaklaki-lakidaripamanseayah.
k. Hakim

5. Adanyasaksi (2 orang pria).Meskipun semua yang hadir menyaksikan aqad nikah padahakikatnya
adalah saksi, tetapi Islam mengajarkan tetap harus adanya 2orang saksi pria yang jujur lagi adil agar
pernikahan tersebut menjadisah. Syarat saksi adalah :

a. Muslim laki-laki&mukallaf (sehatakal-baligh-merdeka).

b. ‘Adil

c. Dapatmendengardanmelihat.

d. Tidakdipaksa.

e. Memahamibahasa yang dipergunakanuntukijab-qabul.

f. Tidaksedangmelaksanakanibadah haji.

6. Mahar.Beberapa ketentuan tentang mahar :

a. Maharadalahpemberianwajib (yang tak dapat digantikan denganlainnya) dari seorang suami


kepada isteri, baik sebelum, sesudah maupun pada saat aqad nikah. Lihat QS. An Nisaa’ : 4.

b. Maharwajibditerimakankepadaisteridanmenjadihakmiliknya, bukankepada/milikmertua.

c. Mahar yang tidaktunaipadaakadnikah,wajibdilunasisetelahadanyapersetubuhan.

d. Mahardapatdinikmatibersamasuamijika sangisterimemberikandengankerelaan.

e. Mahartidakmemilikibatasankadar dan nilai. Syari’at Islam menyerahkan perkara ini untuk


disesuaikan kepada adat istiadat yang berlaku. Boleh sedikit, tetapi tetap harus berbentuk, memiliki
nilai dan bermanfaat. Rasulullah saw senangmahar yang mudahdanpernah pula.

4. Kewajiban Suami dan IstriAgar tujuan pernikahan tercapai, suami istri harus melakukankewajiban-
kewajiban hidup berumah tangga dengan sebaik-baiknya denganlandasan niat ikhlas karena Allah
SWT semata. Allah SWT berfirman yangArtinya:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka atas sebagian yang lain dankarena laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”.
(An-Nisa: 34). Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:

“Istri adalah penaggung jawab rumah tangga suami istri yang bersangkutan”. (HR. Bukhori Muslim).
Secara umum kewajiban suami istri adalah sebagi berikut :
Kewajiban Suami yang terpenting adalah :

a. Memberinafkah, pakaiandan tempat tinggal kepada istri dan anak-anaknyasesuai dengan


kemampuan yang diusahakan secara maksimal.(lihat At-Thalaq:7)

b. Bergauldenganistrisecara makruf, yaitu dengan cara yang layak dan patut misalnya dengan kasih
sayang, menghargai,memperhatikandansebagainya.

c. Memimpinkeluarga, dengancara membimbing, memelihara semuaanggota keluarga dengan penuh


tanggung jawab. (Lihat An-Nisa : 34)

d. Membantuistridalamtugassehari-hari,terutamadalammengasuhdanmendidikanak-anaknya agar
menjadianakyang shaleh. (At-Tahrim:6)

Kewajiban Istri

a. Patuhdantaatpada suami dalam batas-batas yang sesuai dengan ajaranIslam. Perintahsuami yang
bertentangandenganajaran Islam tidakwajib ditaati.

b. Memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga serta harta bendasuami.

c. Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsi ibu sebagaikepala rumah tangga.

d. Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan agama. Allah swt, berfirman yang
Artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalahdirimu dan keluargamu dari api neraka". (At-
Tahrim : 6)

e. Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta bijaksana pada suami.

5. Hikmah Pernikahan

Islam tidak mensyari’atkan sesuatu melainkan dibaliknya terdapatkandungan keutamaan dan hikmah
yang besar. Demikian pula dalam nikah,terdapat beberapa hikmah dan maslahat bagi
pelaksanaannya:

1. Pernikahanmerupakanjalankeluarterbaikuntukmemenuhikebutuhanseksual.

2. Pernikahanmerupakanjalanterbaikuntukmemuliakananak,memperbanyakketurunan,
melestarikanhidupmanusia,sertamemeliharanasab.

3. Pernikahanmenimbulkannalurikebapaandankeibuan yang menumbuhkan pula


perasaancintadankasihsayang.
4. Pernikahanmenimbulkansikaprajindansungguh-sungguhdalambekerjakarenaadanya
rasatanggungjawabterhadapkeluarganya.

5. Pernikahanmempererattalikekeluargaan yang dilandasi rasasalingmenyayangisebagai modal


kehidupanmasyarakat yangamandansejahtera.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapatdiambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Perkawinanialahperjanjiananatara seorang pria dan wanita hidup bersamasebagai suami istri


menurut ketentuan-ketentuan agamadengantujuanuntukmengikutiSunnahRosullulloh SAW
dandengansyarat-syarattertentu.

2. MembentuksebuahRumahtangga, sertamelestarikanketuruanan, agar


bisameneruskangenerasidarimanusiaitusendiri.

3. Mencapaikebahagiaandengancara mendidik dan mengarahkan sebuahkeluarga, supaya terbentuk


keluarga yang sakinah, mawadah danwarohmah agar terhindar dari perzinaan.

2. Saran

Pernikahan merupakan suatu ikatan yang menghalalkan pergaulanlaki-laki dengan seorang wanita
untuk membentuk keluarga yang bahagiadalam mendapatkan keturunan yang sah.Maka dari itu, kita
harus mengetahui segala sesuatu, mulai darihukum nikah, rukun nikah, kewajiban suami istri setelah
menikah, hikmahmenikah, agar kita tidak sekali-kali bila ada kesalah pahaman di dalam keluarga
jangan terus membuat keputusan untuk bercerai, karena bercerai itu tidak disukai oleh Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Haludhi, Khuslan, Abdurraohim. 2007. AGAMA ISLAM untuk kelas XII SekolahMenengah Atas. Malang.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.Anonim,2012,(online),http://muzakirrizky.blogspot.com/2012/08/
munakahat.htmldiakses tanggal 22 September 2013 pukul
23.01Anonim,2012,(online),http://cakunyil.blogspot.com/2012/10/makalahmunakahat.htmldiakses
tanggal 22 September 2013 pukul 22.40Anonim, 2012,
(online),http://makalahfiqh.blogspot.com/2012/05/munakahat.htmldiakses tanggal 22 September
2013 pukul 22.17

Anda mungkin juga menyukai