Anda di halaman 1dari 2

SKRINING VISUAL

No. Dokumen : SOP/42.12/PKM.MGJ


/II/2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 5 Februari 2022
Halaman : 1/2

UPTD
Hj. Mela Handayani, S.ST
PUSKESMAS
NIP.197406141993032001
MARGAJAYA

1. Pengertian Skrining visual adalah proses identifikasi terhadap kebutuhan pasien yang
dilakukan pada kontak pertama dengan pasien, dengan cara melihat secara
langsung keadaan/kondisi pasien
Skrining visual dilakukan untuk membedakan pasien infeksius, kegawatan,
risiko jatuh, nyeri dan kondisi khusus (balita, ibu hamil, lansia, disabilitas)
2. Tujuan Untuk memilah pasien sesuai dengan kebutuhan pasien, kemungkinan
penularan infeksi dan kondisi kegawatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Margajaya nomor :
440/SK/012/PKM.MGJ/II/2022 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi  Undang – Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 Permenkes No. 26 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
– Undang No.36 tahun 2014 tentang Keperawatan
5. Langkah - 1. Persiapan Alat & Bahan:
Langkah a. Format skrining visual
(Prosedur) b. Alat tulis
c. Stiker warna
2. Petugas skrining melakukan skrining visual kepada semua pasien
puskesmas saat pertama mereka masuk area Gedung Puskesmas
3. Petugas skrining menuliskan hasil skrining visual pada format skrining
visual yang ada, dengan ketentuan :
a. Warna merah untuk pasien dengan tanda/gejala : tidak sadar/pingsan,
tidak/kesulitan bernafas, nadi tidak teraba/henti jatung, kejang
b. Warna orange untuk pasien dengan nyeri hebat, nyeri dada
c. Warna putih untuk pasien dengan tampak pucat, lemas, sempoyongan,
demam, batuk
d. Warna Kuning untuk pasien dengan risiko jatuh yang ditandai dengan
menggunkan alat bantu jalan, gangguan pola berjalan, menggunakan
penutup pada setidaknya satu mata
4. Petugas skrining menempelkan stiker merah, orange, kuning dan putih di
baju pasien yang sudah diskrining sesuai hasil skriningnya
5. Petugas skrining mengambil kursi roda dan membawa pasien dengan
kegawatdaruratan dan pasien dengan nyeri hebat (hasil skrining merah dan
2/2
orange) ke ruang tindakan/gawat darurat, serta menyerahkan pasien
tersebut kepada petugas jaga Ruang Tindakan/gawat darurat
6. Petugas skrining mengarahkan pasien dengan hasil skrining kuning dan
kondisi khusus ke loket pendaftaran pasien prioritas, untuk pasien
batuk/infeksius harus pakai masker
7. Petugas skrining mengambilkan kursi roda dan/ mengarahkan pasien
dengan resiko jatuh ke kursi tunggu dan loket pendaftaran prioritas.
6. Diagram alir

7. Hal-hal Yang 1. Petugas skrining harus sudah dilatih proses skrining visual
Perlu 2. Ketersediaan alat bantu kursi roda yang siap pakai di area proses skrining
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Klinis
9. Dokumen 1. Format skrining visual
Terkait 2. Rekam medis pasien
10. Rekam Histori Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Dirubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai