Anda di halaman 1dari 1

Detail Berita

Beranda  Berita
 Tingkatkan Hasil Pertanian, BRIN Kembangkan
Teknologi Biostimulan Berbasis Bakteri
Halotoleran

Tingkatkan Hasil Pertanian, BRIN


Kembangkan Teknologi Biostimulan
Berbasis Bakteri Halotoleran
Diterbitkan pada 3 Maret 2023

Bogor-Humas BRIN.  Badan Riset dan Inovasi


Nasional >BRIN?, tengah mengembangkan teknologi
biostimulan berbasis bakteri halotolerant, untuk
budidaya padi di lahan sawah salin, atau sawah
dengan kadar garam yang terlarut dalam air.
Teknologi ini juga, tengah diimplementasikan di
Kota Tegal, dengan menggandeng Dinas Kelautan,
Perikanan, Pertanian dan Pangan >DKPPP? Kota
Tegal, serta Petani Milenial Kota Tegal Bayu
Darmawan. Hal tersebut disampaikan Sulastri
Periset Pusat Riset Mikrobiologi Terapan-BRIN, saat
dihubungi melalui saluran telepon  di Bogor, pada
Jumat >03/3?.

Dia mengatakan, penggunaannya melalui


pemanfaatan bakteri halotolerant, yang memiliki
berbagai karakter pemacu tumbuh, seperti:
pelarutan fosfat, penghasil 1-aminocyclopropane-
1-carboxylate ;ACC> deaminase, dan penambatan
nitrogen. Implementasi teknologi biostimulan ini,
bertujuan untuk meningkatkan toleransi tanaman
padi terhadap cekaman salinitas, sehingga dapat
meningkatkan produktivitasnya.

Sulastri menambahkan, aplikasi teknologi tersebut


memiliki toleransi tanaman terhadap cekaman
salinitas, dan dapat memberikan tambahan data,
sebagai hasil uji produk di lapangan. Selain itu,
akan meningkatkan produktivitas hasil budidaya
padi, khususnya pada lahan sawah yang terdampak
intrusi air laut. Diharapkan dapat memberikan
kontribusi, terhadap peningkatan produksi beras.

"Salinisasi tanah dapat menyebabkan toksisitas


pada tanaman padi, yang dapat mengganggu
pertumbuhannya, dan menurunkan hasil panen.
Bakteri halotoleran pemacu tumbuh, akan
meningkatkan toleransi tanaman terhadap
cekaman salinitas, melalui beberapa mekanisme,"
lanjutnya.

Mekanisme tersebut, antara lain menurunkan


produksi etilen tanaman, melalui produksi enzim
ACC deaminase. Menghasilkan enzim antioksidan,
dan osmoprotektan, serta meningkatkan
ketersediaan hara pada tanaman, saat kondisi
tercekam salin. Hal lainnya, sebagai langkah
mitigasi, dan adaptasi dari ancaman intrusi air laut,
di pesisir pantai utara Jawa.

Implementasi teknologi biostimulan berbasis


bakteri halotolerant, ucapnya, mampu
meningkatkan perkecambahan benih padi, dan
pertumbuhannya di lahan sawah salinitas Desa
Kaligangsa, Kabupaten Tegal. Saat ini tanaman
telah berumur 76 Hari Setelah Tanam ;HST>,
menunjukan ketahanan terhadap genangan (banjir
3 hari). Ketinggian tanaman rata-rata 40 cm pada
fase vegetatif, dan menghasilkan malai produktif.
Jumlah bulir per malai lebih banyak, dibandingkan
petak tanpa perlakuan.

"Selanjutnya, pengamatan akan terus dilakukan


hingga pemanenan. Implementasi teknologi ini,
diharapkan dapat mengatasi permasalahan lahan
salin, pada lahan persawahan," pungkasnya.
(sh/sulastri/ed.add/ns)

 Berita Terbaru Semua 

BRIN Dorong Percepatan Pembentukan


BRIDA di Maluku
 32 menit yang lalu

BRIN Dorong Percepatan Pembentukan


BRIDA se-Provinsi Maluku Utara
 5 jam yang lalu

Tertinggi di Dunia, Keragaman Flora


Papuasia Hadapi Tantangan dan...
 9 jam yang lalu

BRIN dan ISEAS Luncurkan Buku


tentang IKN, Intip Isinya!
 10 jam yang lalu

 Video

Computational Biogeography: C…

Selengkapnya 

• •

BRIN

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Alamat: Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.


8,
Jakarta Pusat 10340
Whatsapp: S62811V1933V3639
Email: ppid@brin.go.id

Tentang BRIN

Pengantar

Profile

Visi & Misi

Tugas & Fungsi

Struktur

Dewan Pengarah

Kebijakan Privasi

Kategori

Berita

Siaran Pers

Agenda

Galeri

Layanan

Mall Pelayanan Publik

Copyright © 2023 BRIN



   

Anda mungkin juga menyukai