Tujuan Pembelajaran
Peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa
separuh akhir kerasulannya serta kisah al-khulafā al-rāsyidūn
Kegiatan Pembelajaran
Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan
kabar peserta didik
Berdoa bersama sebelum kegiatan dimulai
Pendahuluan Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Guru memberikan apersepsi tentang hikmah puasa
Guru memberikan informasi terkait materi yang akan
dipelajari
Guru bersama peserta didik menyebutkan macam-
macam puasa sunnah
Guru menjelaskan ketentuan-ketentuan puasa sunnah
Kegiatan Inti Peserta didik menganalisis manfaat puasa untuk
kesehatan
Peserta didik mengambil kesimpulan atau hikmah dari
melaksanakan puasa
Merefleksikan kegiatan pembelajaran
Guru dan peserta didik mengevaluasi ketepatan hasil
kesimpulan dari pemahaman materi
Penutup
Peserta didik menyampaikan perasaannya setelah
kegiatan pembelajaran
Menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
Asesmen
Bentuk Asesmen Kemampuan yang Dinilai
• Asesmen formatif yang digunakan • Kemampuan peserta didik mengenal
terintegrasi dalam proses pembelajaran sahabat Rasulullah, Abu Bakar Ash-
Penilaian dilakukan untuk melihat Shidiq
performa peserta didik dalam memahami • Peserta didik mengetahui jasa-jasa
ibrah dari kisah khulafā al-rāsyidūn Abu Bakar Ash-Shidiq selama
(Abu Bakar Ash-Shidiq) menjabat sebagai khalifah
• Peserta didik mampu mengambil
ibrah dari kisah Abu Bakar Ash-Shidiq
dan mengamalkan dalam kehidupan
Hasil perjuangan khalifah Abu Bakar selama memerintah sebagai khalifah antara lain
sebagai berikut:
6. Mengawali sukses besar dalam perluasan wilayah di luar wilayah Arab, yaitu Syam
(Syiria).
Setelah keadaan kembali aman dan tentram, maka Khalifah Abu Bakar lebih
berkonsentrasi untuk menegakkan Islam dari kemungkinan yang dapat merusak ajaran
Islam diantara hal-hal yang terpenting yang segera harus di laksanakan adalah
membukukan Al-Qur'an. Hal ini disebabkan kekhawatiran Abu Bakar karena semakin
tuanya para sahabat dan banyak pula yang gugur di medan perang, sedangkan para
sahabat itu adalah penghafal Al-Qur'an.
Kemudian perluasan wilayah Islam harus segera dilakukan agar dakwah semakin
berkembang dan kesatuan Islam akan lebih luas dan kokoh. Perluasan wilayah Islam yang
terpenting pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar adalah perluasan wilayah ke
Negeri Syam.
Negeri Syam yang saat itu menjadi wilayah jajahan bangsa Romawi. Khalifah Abu
Bakar melihat bahwa kekuasaan bangsa Romawi di Syam itu merupakan ancaman yang
besar terhadap kaum muslimin. Mereka selalu mencari peluang yang baik untuk
menghancurkan kaum muslimin.
Khalifah Abu Bakar menyiapkan bala tentaranya dengan jumlah besar untuk di
kirim ke Syam (Syiria). Mereka di bagi menjadi 4 pasukan antara lain.
Pasukan yang di pimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah di kirim ke Hims. Sekaligus
Abu Ubaidah bin Jarrah di angkat Khalifah Abu Bakar menjadi pimpinan tertinggi
dari keempat pasukan itu.
Pasukan yang dipimpin oleh Yazid Ibnu Abi Sofyan di tugaskan ke Damaskus.
Pasukan yang dipimpin oleh Syurahibil bin Hasanah di kirim ke lembah Yordania.
Agar misi pertempuran di Syam ini berhasil, khalifah Abu Bakar mengubah strategi
perang, pasukan-pasukan Islam disatukan untuk menghadapi laskar Romawi di Yarmuk,
Khalid bin Walid yang semula memimpin pertempuran di Irak, ditarik ke Syam untuk
membantu pasukan Islam di Syam, sekaligus ia di tunjuk sebagai panglima besarnya.
Itulah sedikit kisah dari kekhalifahan Abu Bakar As-Shidiq yang menjadi pemimpin
atau khalifah menggantikan Rasulullah saw untuk memimpin umat Islam.
LEMBAR REFLEKSI
Tuliskan ibrah yang kamu dapat dari kisah kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shidiq untuk kamu
terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Pedoman Penilaian
Penilaian Pengetahuan Peserta Didik
Aktivitas : Mengetahui jasa-jasa khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq
Materi 91 - 100 71 - 90 < 70
Siswa mengetahui > Siswa mengetahui < Siswa belum
5 jasa kekhaifahan 5 jasa kekhaifahan mengetahui jasa-
Puasa sunnah Abu Bakar ash- Abu Bakar ash- jasa kekhalifahan
Shidiq Abu Bakar ash-
Shidiq
Shidiq