Abstrak—Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemberintah Indonesia yang
membidangi urusan ketenagakerjaan. Kementerian memiliki sistem penilaian kinerja pegawai masih manual. Selama ini sistem
penilaian kinerja pegawai yang ada sudah mencukupi kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi tidak semua bisa mendukung
tujuan Kementerian Ketenagakerjaan seperti informasi pelatihan, kehadiran belum terintegrasikan. Untuk itu, diperlukan adanya
analisa untuk mengetahui kesenjangan antara sistem yang sudah ada dengan tujuan Kementerian Ketenaga kerjaan (kondisi
mendatang sebagai dasar perbaikan bagi sistem informasi penilaian kinerja pegawai mendatang.Penelitian ini merupakan upaya
untuk memberikan informasi kepada manajemen Kementerian Ketenagakerjaan mengenai kesenjangan antara kondisi saat ini
serta memberikan arahan bagi manajemen berupa rekomendasi sistem penilaian kinerja pegawai untuk masa mendatang.
Kata Kunci— Analisis Kesenjangan; Sistem Informasi; Sistem Kinerja; Sumber Daya.
Pembangunan Tahun 2015-2019 kabinet kerja adalah kinerja, penilaian karyawan, evaluasi kinerja, evaluasi
terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan karyawan, atau rating personalia.
berkepribadian berlandaskan gotong royong.
2. Misi Dalam penelitian ini akan membahas mengenai
Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang penialain kinerja PNS pada Kementerian Ketenagakerjaan
tinggi, maju dan sejahtera serta mewujudkan indonesia Republik Indonesia.
yang berdaya saing.
2.3 SASARAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
2.2 PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah Sasaran Kerja
Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa definisi pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian
antara lain: Prestasi Kerja PNS yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.
1. Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk Penyusunan SKP ini bertujuan sebagai petunjuk bagi tiap
mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pejabat Penilai dalam
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Evaluasi atau menyusun SKP yang sesuai dengan bidang tugas
penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, jabatannya. Pada pelaksanaan dan evaluasi SKP
kejujuran,kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, membutuhkan aplikasi pengelola penilaian kinerja yang
dan partsipasi pegawai [5]. handal.
2. Penilaian Kinerja merupakan suatu proses untuk Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
penetapan pemahaman bersama tentang apa yang akan bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS
dicapai, dan suatu pendekatan untuk mengelola dan yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
mengembangkan orang dengan cara peningkatan karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
dimana peningkatan tersebut itu akan dicapai didalam Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
waktu yang singkat ataupun lama [6]. Peningkatan ini Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
tidak terjadi hanya karena sisitem yang yang Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang
dikemudikan oleh manajemen untuk mengatur kinerja Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, penilaian
dari karyawan mereka, tapi juga melalui suatu prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif,
pendekatan kearah mengelola dan mengembangkan terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan [9].
orang yang memungkinkan mereka untuk mengatur Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi
pengembangan dan kinerja mereka sendiri dalam kerja sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa
kerangka sasaran yang jelas dan standar yang telah dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi
disetujui dengan para penyelia mereka. dari pejabat penilai. Terukur adalah penilaian prestasi kerja
3. Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif.
proses mengevaluasi seberapa baik karyawan Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang
seperangkat standar, dan kemudian berwenang. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada prestasi kerja dengan melibatkan secara aktif antara pejabat
karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan penilai dengan PNS yang dinilai. Transparan adalah seluruh
karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kerja, evaluasi proses dan hasil penilaian pretasi kerja bersifat terbuka dan
kinerja, dan penilaian hasil [7]. tidak bersifat rahasia.
Pada penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur
Pada organisasi yang modern, penilaian memberikan sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja. Setiap PNS
mekanisme peranan penting bagi manajemen untuk wajib menyusun SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan
digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar- target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang
standar kinerja dan untuk memotivasi kinerja individu di bersifat nyata dan dapat diukur. SKP yang telah disusun
waktu berikutnya. Ini merupakan komponen kunci dalam tersebut harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai.
proses pelaksanaan personalia dari sebagian besar Jika SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh
perusahaan dan memberikan basis untuk keputusan- pejabat penilai maka keputusannya diserahkan kepada
keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, atasan pejabat penilai dan bersifat final. Jika ada
pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang
kepegawaian lainnya. bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai
Kinerja karyawan (employee performance) adalah dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat
tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan- perintah menduduki jabatan. Bagi PNS yang tidak
persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja (performance menyusun SKP akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai
assessment) adalah proses yang mengukur kinerja karyawan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
[8]. Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi mendasar mengatur mengenai disiplin PNS.
personalia, kadang-kadang disebut juga dengan review
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093
SKP yang telah disetujui dan ditetapkan menjadi dasar No Nama Modul
penilaian bagi pejabat penilai. Penilaian SKP meliputi 1 Data Kepegawaian
1. Info Kepegawaian
kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Kuantitas adalah 2. Data Pribadi
ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai. 2 Prestasi Kerja
Kualitas adalah ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai. 1. Prestasi Kerja
Waktu adalah ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang a. Sasaran Kerja Pegawai
b. Realisasi SKP Bulanan
dicapai. c. Realisasi Tgs Tambahan
Biaya adalah besaran jumlah anggaran yang digunakan d. Realisasi Perilaku Bulanan
setiap hasil kerja. Kemudian pada penilaian perilaku kerja 2. Review Prestasi Kerja
meliputi aspek orientasi, orientasi pelayanan, integritas, a. Realisasi SKP Bulanan
3. Hasil Prestasi Kerja
komitmen, disiplin, kerja sama dan kepemimpinan.Aspek a. Prestasi Kerja Bulanan
orientasi pelayanan yang dimaksud adalah sikap dan b. Prestasi Kerja Tahunan
perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik 3 Home
kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, 4 Konfigurasi
atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi 1. Pengaturan Grup
2. Pengaturan Pengguna
lain. 3. Pengaturan Hak Akses
Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai 4. Pengaturan Menu
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi. Komitmen 5. Pengaturan Koneksi
adalah kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan 6. Master Data
sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan
organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas 2.4.2 Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
golongan. Disiplin adalah kesanggupan Pegawai Negeri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan memiliki aplikasi Sistem Informasi Kinerja Kepegawaian
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang diberi nama Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEG)
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau [11]. SIPEG merupakan merupakan suatu sistem informasi
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. tentang kepegawaian yang terintegrasi dengan sistem
Kerjasama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk informasi kepegawaian, untuk melakukan proses-proses
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam pengajuan, pelaporan serta penilaian Sasaran Kerja Pegawai
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu (SKP) berdasarkan dari PP 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga Prestasi Kerja [12]. Sistem ini memiliki beberapa user antara
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. lain, Administrator, Penilai, serta Pegawai. Modul-modul
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kemauan PNS pada aplikasi SIPEG Kementerian ESDM diuraikan pada
untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang Tabel sebagai:
lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi Tabel 2. Modul-Modul SIPEG Kementerian ESDM.
tercapainya tujuan organisasi. No Nama Modul
1 Home
2.4 KAJIAN BENCHMARKS 2 Laporan
3 Analisa
Kajian benchmarks untuk aplikasi Sistem Kinerja 4 Rumus Penilaian Bobot SKP
5 Rumus Penilaian – penilaian perilaku
Pegawai sesuai dapat dilihat dari beberapa kajian berikut: 6 Rumus Penilaian – Skala penilaian
2.4.1 Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja dan Izin Belajar 7 Statistik
Online Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa 8 Buka Kunci
Barat
Salah satu sistem yang akan diadopsi oleh Kementerian 2.5 KONDISI SISTEM SAAT INI
Ketenagakerjaan adalah SKP BKD Jawa Barats. Pemerintah Saat ini Sistem Kinerja Pegawai di Kementerian
Provinsi Jawa Barat memiliki aplikasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan belum diimplementasikan secara otomatis
Kinerja Kepegawaian yang diberi nama Sistem Kinerja dengan kata lain masih manual seperti gambar berikut:
Kepegawaian Online (SKP Online). SKP Online merupakan
sebuah aplikasi yang digunakan untuk memberikan
kemudahan pegawai, atasan dan verifikatur dalam membuat,
menilai dan memverifikasi Sasaran Kerja Pegawai setiap
bulannya [10]. Penjelasan fungsi dari modul-modul pada
aplikasi SKP Online diuraikan pada Tabel sebagai berikut.
NO DIMENSI SAAT INI GAP 1. Dari hasil analisa kesenjangan dilihat dari sisi aplikasi
dan teknologi dapat disimpulkan bahwa pemrosesan
2. Teknologi 1. Sistem Aplikasi kepegawaian kinerja pegawai masih manual yang menyebabkan data
Informasi yang ada belum
Berbasis diimplementasikan dan
tersebar sehingga belum terintegrasi dengan sistem
Desktop terintegrasi dengan sistem informasi manajemen pegawai dan kehadiran. Oleh
menggunakan informasi manajemen karena itu, aplikasi sasaran kinerja direkomendasikan
word, excel, pegawai dan kehadiran. untuk diimplementasikan dan diintegrasikan.
pdf.
2. Menggunakan
2. Dari hasil analisa kajian benchmark dapat disimpulkan
drive atau email bahwa penilaian kinerja pegawai di Kementerian
untuk Ketenagakerjaan masih secara manual sehingga
perpindahan direkomendasikan untuk dikelola menggunakan sistem
data yang
diperlukan,
informasi seperti yang sudah dilakukan oleh Badan
untuk update Kepegawaian Daerah Jawa Barat dan Kementerian
data pegawai. ESDM. Oleh karena itu, direkomendasikan aplikasi
yang akan dibuat menggunakan referensi modul dari
kedua Lembaga tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
dari Kementerian Ketenagakerjaan yaitu pengisian dan
4.2 REKOMENDASI penilaian SKP, penilaian perilaku dan prestasi kerja,
kehadiran, tunjangan kinerja, monitoring prestasi kerja,
4.2.1 SISTEM INFORMASI SASARAN KINERJA rekapitulasi SKP dan format keluaran dalam bentuk
PEGAWAI pdf, xls, xlsx, doc, docx.
Rekomendasi Sistem informasi Sasaran Kinerja Pegawai
adalah sebagai berikut.
REFERENSI PERATURAN
Tabel 4. Rekomendasi Modul
No Nama Modul [1] Undang-Undang, “Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 1999,” 1999.
1 Pengisian SKP
2 Penilaian SKP [2] Y. Y. S. Fariz Sulistyawan, Tutut Wurijanto,
3 Penilaian Prilaku “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai
4 Penilaian Prestasi Kerja Menggunakan Metode Graphic Rating Scales dan
5 Kehadiran 360 Derajat,” J. Sist. Inf., vol. 2, pp. 7–13, 2013.
6 Tunjangan Kinerja [3] B. Setiawan and A. H. N. Ali, “Analisa
7 Monitoring Prestasi Kerja Kesenjangan Sistem Informasi Akademik Fakultas
8 Rekapitulasi SKP dengan tujuan Akademik Universitas di Universitas
45 Surabaya,” Pros. Semin. Nas. Manaj. Teknol. X
Format Keluaran: pdf,xls, xlsx, doc, docx Proragm Stud. MMT-ITS, 2009.
[4] “Tentang Kementerian Ketenagakerjaan.” [Online].
Berikut rekomendasi arsitektur sistem: Available: http://kemnaker.go.id/tentang-kemnaker.
[5] M. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bumi Aksara, Jakarta. 2000.
[6] V. Rivai and A. F. M. Basri, Performance
Appraisal. PT. raja Grafindo Persada, 2005.
[7] R. . Mathis and J. J.H, Manajemen Sumber Daya
Manusia, 10th ed. Jakarta: Salemba Empat, 2006.
[8] H. Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia,
2nd ed. Yogyakarta: YKPN, 2001.
[9] Badan Kepegawaian Negara, “Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013,”
Gambar 2. Rekomendasi Arsitektur Sistem Sasaran Kinerja Pegawai. 2013.