Anda di halaman 1dari 6

JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO.

1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

Analisa Kesenjangan Sistem Sasaran Kinerja Pegawai


Pusat Data dan Informasi Divisi Perencanaan dan Pembangunan Kementerian
Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Emny Harna Yossy


Computer Science Department, School of Computer Science
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia
emny.yossy@binus.ac.id

Abstrak—Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemberintah Indonesia yang
membidangi urusan ketenagakerjaan. Kementerian memiliki sistem penilaian kinerja pegawai masih manual. Selama ini sistem
penilaian kinerja pegawai yang ada sudah mencukupi kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi tidak semua bisa mendukung
tujuan Kementerian Ketenagakerjaan seperti informasi pelatihan, kehadiran belum terintegrasikan. Untuk itu, diperlukan adanya
analisa untuk mengetahui kesenjangan antara sistem yang sudah ada dengan tujuan Kementerian Ketenaga kerjaan (kondisi
mendatang sebagai dasar perbaikan bagi sistem informasi penilaian kinerja pegawai mendatang.Penelitian ini merupakan upaya
untuk memberikan informasi kepada manajemen Kementerian Ketenagakerjaan mengenai kesenjangan antara kondisi saat ini
serta memberikan arahan bagi manajemen berupa rekomendasi sistem penilaian kinerja pegawai untuk masa mendatang.

Kata Kunci— Analisis Kesenjangan; Sistem Informasi; Sistem Kinerja; Sumber Daya.

keakuratan data serta penilaian obyektif dengan melakukan


I. LATAR BELAKANG penilaian berbagai arah.
Menurut bab 12 ayat (2) peraturan no. 43 tahun 1999 Selama ini sistem penilaian kinerja pegawai yang ada
tentang perubahan adalah peraturan no. 8 tahun 1974 sudah mencukupi kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi
tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) menetapkan bahwa tidak semua bisa mendukung tujuan Kementerian
untuk mencapai pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan Ketenagakerjaan seperti informasi pelatihan, kehadiran
kebutuhan pembangunan pegawai negeri sipil yang belum terintegrasikan. Untuk itu, diperlukan adanya analisa
profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui untuk mengetahui kesenjangan antara sistem yang sudah ada
pembangunan yang dilakukan oleh sistem kinerja kerja dan dengan tujuan Kementerian Ketenaga kerjaan (kondisi
sistem karir yang didasarkan pada kinerja sistem, lebih mendatang sebagai dasar perbaikan bagi sistem informasi
lanjut ditentukan dalam bab 20 untuk lebih memastikan penilaian kinerja pegawai mendatang [3].
objektivitas dalam pertimbangan departemen promosi dan Penelitian ini merupakan upaya untuk memberikan
evaluasi obyektif kinerja kerja [1]. informasi kepada manajemen Kementerian Ketenagakerjaan
Penilaian terhadap pegawai diharapkan dapat mengenai kesenjangan antara kondisi saat ini serta
mengetahui secara tepat keberhasilan dalam menyelesaikan memberikan arahan bagi manajemen berupa rekomendasi
pekerjaan, Penilaian juga berguna untuk memberi umpan sistem penilaian kinerja pegawai untuk masa mendatang.
balik kepada pegawai dan dapat dijadikan dasar lembaga Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan layanan
untuk melakukan pelatihan, mutasi, rotasi serta promosi informasi untuk mendukung pelaksanaan petugas evaluasi
terhadap pegawai [2]. pekerjaan dalam rangka mengevaluasi tingkat pelaksanaan
Penilaian yang dilakukan oleh Kementerian pekerjaan atau penilaian kinerja petugas. Ruang lingkup
Ketenagakerjaan selama ini dilakukan secara manual evaluasi dan review petugas sistem informasi manajemen
sehingga sistem penilaian yang ada sekarang belum bisa sebagai berikut: (1) melakukan studi tolok ukur sistem
mengolah data-data penilaian kinerja yang berguna untuk kinerja pegawai, (2) membuat rekomendasi untuk
menvalidasi penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data, pengembangan manajemen sumber daya manusia.
penilaian masih bersifat satu arah menyebabkan penilaian
kinerja secara subyektifitas yang tinggi dikarenakan ada II. LITERATUR STUDI
beberapa kriteria yang tidak ada data pendukungnya.
Kondisi di atas dapat menjadi penyebab penyampaian 2.1 KEMENTERIAN KETENAGA KERJAAN
informasi perbandingan kinerja pegawai selama satu periode REPUBLIK INDONESIA
dan pegawai mana yang memperoleh nilai baik dan buruk Kementerian Ketenagakerjaan RI adalah kementerian
membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
dibutuhkan sebuah sistem informasi penilaian kinerja ketenagakerjaan [4]. Kementerian Ketenagakerjaan RI
pegawai yang terkomputerisasi yang mempu mempercepat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
proses perhitungan, pengolahan data untuk validasi dan Kementerian memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

Pembangunan Tahun 2015-2019 kabinet kerja adalah kinerja, penilaian karyawan, evaluasi kinerja, evaluasi
terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan karyawan, atau rating personalia.
berkepribadian berlandaskan gotong royong.
2. Misi Dalam penelitian ini akan membahas mengenai
Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang penialain kinerja PNS pada Kementerian Ketenagakerjaan
tinggi, maju dan sejahtera serta mewujudkan indonesia Republik Indonesia.
yang berdaya saing.
2.3 SASARAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
2.2 PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah Sasaran Kerja
Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa definisi pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian
antara lain: Prestasi Kerja PNS yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.
1. Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk Penyusunan SKP ini bertujuan sebagai petunjuk bagi tiap
mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pejabat Penilai dalam
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Evaluasi atau menyusun SKP yang sesuai dengan bidang tugas
penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, jabatannya. Pada pelaksanaan dan evaluasi SKP
kejujuran,kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, membutuhkan aplikasi pengelola penilaian kinerja yang
dan partsipasi pegawai [5]. handal.
2. Penilaian Kinerja merupakan suatu proses untuk Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
penetapan pemahaman bersama tentang apa yang akan bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS
dicapai, dan suatu pendekatan untuk mengelola dan yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
mengembangkan orang dengan cara peningkatan karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
dimana peningkatan tersebut itu akan dicapai didalam Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
waktu yang singkat ataupun lama [6]. Peningkatan ini Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
tidak terjadi hanya karena sisitem yang yang Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang
dikemudikan oleh manajemen untuk mengatur kinerja Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, penilaian
dari karyawan mereka, tapi juga melalui suatu prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif,
pendekatan kearah mengelola dan mengembangkan terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan [9].
orang yang memungkinkan mereka untuk mengatur Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi
pengembangan dan kinerja mereka sendiri dalam kerja sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa
kerangka sasaran yang jelas dan standar yang telah dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi
disetujui dengan para penyelia mereka. dari pejabat penilai. Terukur adalah penilaian prestasi kerja
3. Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif.
proses mengevaluasi seberapa baik karyawan Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang
seperangkat standar, dan kemudian berwenang. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada prestasi kerja dengan melibatkan secara aktif antara pejabat
karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan penilai dengan PNS yang dinilai. Transparan adalah seluruh
karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kerja, evaluasi proses dan hasil penilaian pretasi kerja bersifat terbuka dan
kinerja, dan penilaian hasil [7]. tidak bersifat rahasia.
Pada penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur
Pada organisasi yang modern, penilaian memberikan sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja. Setiap PNS
mekanisme peranan penting bagi manajemen untuk wajib menyusun SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan
digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar- target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang
standar kinerja dan untuk memotivasi kinerja individu di bersifat nyata dan dapat diukur. SKP yang telah disusun
waktu berikutnya. Ini merupakan komponen kunci dalam tersebut harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai.
proses pelaksanaan personalia dari sebagian besar Jika SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh
perusahaan dan memberikan basis untuk keputusan- pejabat penilai maka keputusannya diserahkan kepada
keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, atasan pejabat penilai dan bersifat final. Jika ada
pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang
kepegawaian lainnya. bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai
Kinerja karyawan (employee performance) adalah dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat
tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan- perintah menduduki jabatan. Bagi PNS yang tidak
persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja (performance menyusun SKP akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai
assessment) adalah proses yang mengukur kinerja karyawan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
[8]. Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi mendasar mengatur mengenai disiplin PNS.
personalia, kadang-kadang disebut juga dengan review
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

SKP yang telah disetujui dan ditetapkan menjadi dasar No Nama Modul
penilaian bagi pejabat penilai. Penilaian SKP meliputi 1 Data Kepegawaian
1. Info Kepegawaian
kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Kuantitas adalah 2. Data Pribadi
ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai. 2 Prestasi Kerja
Kualitas adalah ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai. 1. Prestasi Kerja
Waktu adalah ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang a. Sasaran Kerja Pegawai
b. Realisasi SKP Bulanan
dicapai. c. Realisasi Tgs Tambahan
Biaya adalah besaran jumlah anggaran yang digunakan d. Realisasi Perilaku Bulanan
setiap hasil kerja. Kemudian pada penilaian perilaku kerja 2. Review Prestasi Kerja
meliputi aspek orientasi, orientasi pelayanan, integritas, a. Realisasi SKP Bulanan
3. Hasil Prestasi Kerja
komitmen, disiplin, kerja sama dan kepemimpinan.Aspek a. Prestasi Kerja Bulanan
orientasi pelayanan yang dimaksud adalah sikap dan b. Prestasi Kerja Tahunan
perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik 3 Home
kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, 4 Konfigurasi
atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi 1. Pengaturan Grup
2. Pengaturan Pengguna
lain. 3. Pengaturan Hak Akses
Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai 4. Pengaturan Menu
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi. Komitmen 5. Pengaturan Koneksi
adalah kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan 6. Master Data
sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan
organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas 2.4.2 Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
golongan. Disiplin adalah kesanggupan Pegawai Negeri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan memiliki aplikasi Sistem Informasi Kinerja Kepegawaian
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang diberi nama Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEG)
dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau [11]. SIPEG merupakan merupakan suatu sistem informasi
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. tentang kepegawaian yang terintegrasi dengan sistem
Kerjasama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk informasi kepegawaian, untuk melakukan proses-proses
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam pengajuan, pelaporan serta penilaian Sasaran Kerja Pegawai
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu (SKP) berdasarkan dari PP 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga Prestasi Kerja [12]. Sistem ini memiliki beberapa user antara
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. lain, Administrator, Penilai, serta Pegawai. Modul-modul
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kemauan PNS pada aplikasi SIPEG Kementerian ESDM diuraikan pada
untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang Tabel sebagai:
lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi Tabel 2. Modul-Modul SIPEG Kementerian ESDM.
tercapainya tujuan organisasi. No Nama Modul
1 Home
2.4 KAJIAN BENCHMARKS 2 Laporan
3 Analisa
Kajian benchmarks untuk aplikasi Sistem Kinerja 4 Rumus Penilaian Bobot SKP
5 Rumus Penilaian – penilaian perilaku
Pegawai sesuai dapat dilihat dari beberapa kajian berikut: 6 Rumus Penilaian – Skala penilaian
2.4.1 Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja dan Izin Belajar 7 Statistik
Online Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa 8 Buka Kunci
Barat
Salah satu sistem yang akan diadopsi oleh Kementerian 2.5 KONDISI SISTEM SAAT INI
Ketenagakerjaan adalah SKP BKD Jawa Barats. Pemerintah Saat ini Sistem Kinerja Pegawai di Kementerian
Provinsi Jawa Barat memiliki aplikasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan belum diimplementasikan secara otomatis
Kinerja Kepegawaian yang diberi nama Sistem Kinerja dengan kata lain masih manual seperti gambar berikut:
Kepegawaian Online (SKP Online). SKP Online merupakan
sebuah aplikasi yang digunakan untuk memberikan
kemudahan pegawai, atasan dan verifikatur dalam membuat,
menilai dan memverifikasi Sasaran Kerja Pegawai setiap
bulannya [10]. Penjelasan fungsi dari modul-modul pada
aplikasi SKP Online diuraikan pada Tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Modul-Modul Sistem Kepegawaian Online Badan


Kepegawaian Daearah Provinsi Jawa Barat.
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

1. Analisa lingkungan internal bisnis meliputi analisa


terhadap proses bisnis Kementerian
Ketenagakerjaan.
2. Analisa lingkungan eksternal bisnis meliputi
analisa rencana startegis Kementerian
Ketenagakerjaan.
3. Analisa lingkungan sistem informasi/teknologi
informasi, terdiri dari review terhadap investasi
infrastruktur teknologi informasi yang dilakukan
dan dimanfaatkan ssampai saat ini dan analisa
terhadap penggunaan sistem informasi yang
berbasis teknologi informasi dalam aktivitas sehari-
hari yang difokuskan pada analisa terhadap fungsi-
fungsi yang dimiliki sistem informasi Kementerian
Gambar 1. Kondisi Sistem Informasi Kinerja Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan.Saat ini. 4. Analisa lingkungan eksternal, dalam hal ini
melakukan analisa kajian benchmark sistem
III. METODOLOGI PENELITIAN informasi dan teknologi informasi pada
Metodologi yang digunakan dalam melakukan analisa perkembangan pemanfaatan oleh industri atau
kesenjangan dan membuat rekomendasi Sistem Informasi lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi
Sasaran Kinerja Pegawai meliputi: pengumpulan data dan sejenis.
informasi, analisa kondisi eksisting, interpretasi kondsi
mendatang, analisa kesenjangan dan pembutan rekoendasi 3.3 ANALISIS KESENJANGAN
Sistem Sasaran Kinerja Pegawai untuk masa mendatang. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen
fakultas diketahui bahwa selama ini belum pernah dilakukan
3.1 PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI evaluasi apakah sistem informasi sasaran kinerja pegawai
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan sesuai dengan tujuan Kementerian Ketenagakerjaan. Oleh
beberapa tahapan yaitu: karena itu dari hasil analisa kondisi saat ini dan interpretasi
1. Studi literature masa mendatang akan dianalisa kesenjangan untuk
Studi literature dilakukan untuk mendapatkan data mengetahui kesenjangan antara sistem sasaran kinerja
dan informasi yang berhubungan dengan kondisi pegawau saat ini dengan rekomendasi sistem mendatang.
Kementerian Ketenagajerjaan Republik Indonesia,
diperoleh dari arsip-arsip dan rencana stratejik IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang memuat tentang visi-isi serta rencana strategis 4.1 ANALISIS KESENJANGAN
Kementerian.
2. Wawancara Dari hasil kajian peraturan, benchmarking serta melihat
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait kondisi eksisting yang telah dijabarkan sebelumnya terdapat
permasalahan kinerja seperti manajemen sumber kesenjangan pada sistem informasi kepegawaian
daya dan teknologi informasi. Kementerian Ketenagakerjaan yang ada saat ini diantaranya
3. Observasi adalah:
Tabel 3. Kesenjangan Sistem Informasi Kepegawaian
Observasi melakukan pengamatan langsung untuk NO DIMENSI SAAT INI GAP
mengetahui sasaran kinerja pegawai secara detail,
kebutuhan dan masukan yang dapat digunakan 1. Sistem Pemrosesan data Seluruh fungsi sistem
dalam penelitian. Informasi kinerja pegawai
pengelolaan sasaran
4. Browsing kinerja pegawai belum
(Aplikasi) menggunakan ada yaitu :
Melakukan browsing di internet, untuk melengkapi 1. Menu Kepegawaian
infromasi external bisnis dan SI/TI. editor dan untuk
2. Menu Kehadiran
pengolahan dari 3. Menu Laporan
3.2 Analisa Kondisi Saat Ini 4. Menu Analisa
data kinerja
5. Menu Rumus Penilaian
Analisa dilakukan untuk mndapatkan kondisi terkini pegawai masih Bobot SKPMenu
dari sisi bisnis dan sistem informasi dan teknologi Penilaian- Penilaian
manual, selain itu
informasi sebagai dasar untuk mengidentifikasi isu strategis Perilaku
dan yang akan dijalankan di masa datang. Pada tahapan ini juga deliver data 6. Menu Penilaian –
Skala Penilaian
dilakukan analisa-analisa sebagai berikut: pegawai secara
7. Menu Statistik
manual.
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

NO DIMENSI SAAT INI GAP 1. Dari hasil analisa kesenjangan dilihat dari sisi aplikasi
dan teknologi dapat disimpulkan bahwa pemrosesan
2. Teknologi 1. Sistem Aplikasi kepegawaian kinerja pegawai masih manual yang menyebabkan data
Informasi yang ada belum
Berbasis diimplementasikan dan
tersebar sehingga belum terintegrasi dengan sistem
Desktop terintegrasi dengan sistem informasi manajemen pegawai dan kehadiran. Oleh
menggunakan informasi manajemen karena itu, aplikasi sasaran kinerja direkomendasikan
word, excel, pegawai dan kehadiran. untuk diimplementasikan dan diintegrasikan.
pdf.
2. Menggunakan
2. Dari hasil analisa kajian benchmark dapat disimpulkan
drive atau email bahwa penilaian kinerja pegawai di Kementerian
untuk Ketenagakerjaan masih secara manual sehingga
perpindahan direkomendasikan untuk dikelola menggunakan sistem
data yang
diperlukan,
informasi seperti yang sudah dilakukan oleh Badan
untuk update Kepegawaian Daerah Jawa Barat dan Kementerian
data pegawai. ESDM. Oleh karena itu, direkomendasikan aplikasi
yang akan dibuat menggunakan referensi modul dari
kedua Lembaga tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
dari Kementerian Ketenagakerjaan yaitu pengisian dan
4.2 REKOMENDASI penilaian SKP, penilaian perilaku dan prestasi kerja,
kehadiran, tunjangan kinerja, monitoring prestasi kerja,
4.2.1 SISTEM INFORMASI SASARAN KINERJA rekapitulasi SKP dan format keluaran dalam bentuk
PEGAWAI pdf, xls, xlsx, doc, docx.
Rekomendasi Sistem informasi Sasaran Kinerja Pegawai
adalah sebagai berikut.
REFERENSI PERATURAN
Tabel 4. Rekomendasi Modul
No Nama Modul [1] Undang-Undang, “Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 1999,” 1999.
1 Pengisian SKP
2 Penilaian SKP [2] Y. Y. S. Fariz Sulistyawan, Tutut Wurijanto,
3 Penilaian Prilaku “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai
4 Penilaian Prestasi Kerja Menggunakan Metode Graphic Rating Scales dan
5 Kehadiran 360 Derajat,” J. Sist. Inf., vol. 2, pp. 7–13, 2013.
6 Tunjangan Kinerja [3] B. Setiawan and A. H. N. Ali, “Analisa
7 Monitoring Prestasi Kerja Kesenjangan Sistem Informasi Akademik Fakultas
8 Rekapitulasi SKP dengan tujuan Akademik Universitas di Universitas
45 Surabaya,” Pros. Semin. Nas. Manaj. Teknol. X
Format Keluaran: pdf,xls, xlsx, doc, docx Proragm Stud. MMT-ITS, 2009.
[4] “Tentang Kementerian Ketenagakerjaan.” [Online].
Berikut rekomendasi arsitektur sistem: Available: http://kemnaker.go.id/tentang-kemnaker.
[5] M. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bumi Aksara, Jakarta. 2000.
[6] V. Rivai and A. F. M. Basri, Performance
Appraisal. PT. raja Grafindo Persada, 2005.
[7] R. . Mathis and J. J.H, Manajemen Sumber Daya
Manusia, 10th ed. Jakarta: Salemba Empat, 2006.
[8] H. Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia,
2nd ed. Yogyakarta: YKPN, 2001.
[9] Badan Kepegawaian Negara, “Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013,”
Gambar 2. Rekomendasi Arsitektur Sistem Sasaran Kinerja Pegawai. 2013.

KESIMPULAN [10] Badan Kepegawaian Negara, Aplikasi Penilaian


Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan Prestasi kerja dan Izin Belajar Online. 2017.
bahwa: [11] K. E. dan S. Daya, Aplikasi Penilaian Prestasi
JURNAL IPSIKOM Vol. 6 NO. 1 JUNI 2018 ISSN : 2338-4093

Kerja Pegawai. 2014.


[12] P. Pemerintah, “Peraturan Permerintah Nomor 46
Tahun 2011,” 2011.

Anda mungkin juga menyukai