Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR

ALAT PELINDUNG DIRI


No Dokumen : BMI/SHE/SITE/SOP-001
SAFETY HEALTH ENVIRONMENTAL (SHE)
Disahkan secara resmi pada tanggal 09 Juni 2023 untuk
diberlakukan di seluruh area
PT. BMI SITE BMW

Disiapkan oleh : Diketahui oleh : Disetujui oleh :

Andi Reski R. Ady Danang P. Akhirsan


SHE Spv PJO Direktur

Distribusi : Direktur, Seluruh Manajer, Seluruh Site , Seluruh Departemen

Prosedur ini adalah dokumen resmi PT. BMI, yang diberlakukan di seluruh Site BMI terhitung mulai tanggal 09 Juni 2023
dan akan ditinjau ulang secara periodik. Sejak diberlakukannya prosedur ini maka prosedur yang ada sebelumnya menjadi
tidak berlaku

Page i
Daftar Isi

Lembar Pengesahan i

Daftar isi ii

A. Tujuan 1
B. Ruang Lingkup 1
C. Referensi 1
D. Definisi 1
E. Uraian 2
F. Tanggung Jawab 11
G. Lembaran Catatan Perubahan 13

Prosedur Resmi PT. BMI Safety Health Environmental Management System (SHEMS) Page ii
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 1 dari 13

A. Tujuan
1. Menetapkan suatu standar dari Alat Pelindung Diri (APD) yang dipergunakan oleh seluruh
karyawan PT. Bintang Mining Indonesia dan karyawan Mitra kerja / Vendor di setiap
Proyek/Site PT. Bintang Mining Indonesia.
2. Menetapkan jenis APD yang digunakan oleh karyawan PT. Bintang Mining Indonesia dan
Vendor berdasarkan jenis bahaya yang ada di lokasi kerja.
B. Ruang Lingkup
Standar ini mengatur mengenai standar minimum dari Alat Pelindung Diri yang digunakan
oleh karyawan PT. Bintang Mining Indonesia dan karyawan Vendornya di setiap site PT.
Bintang Mining Indonesia.
C. Referensi
- Undang-undang K3 no. 1 tahun 1970. Pasal 3, 9, 12, dan 14.
- KEP-MPE-555K-1995-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
Pasal 83 dan 89
Kep Men No. 1827 K / 30 / MEM / 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik
- OHSAS 18001; Klausul 4.4.6 - Pengendalian Operasional.
D. Definisi
1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan seseorang untuk melindungi diri
dari kontak langsung dengan sumber bahaya.
2. Alat pelindung kepala adalah helm pengaman atau topi pelindung berbentuk helm,
termasuk didalamnya semua bagian yang diperlukan sesuai fungsinya termasuk tali
pengikat. Helm berfungsi untuk melindungi bagian atas kepala pemakai dari benturan,
partikel melayang, sengatan listrik atau kombinasi darinya.
3. Alat pelindung mata dan atau muka termasuk didalamnya safety glasses, goggles, face
shield adalah alat pengaman untuk melindungi mata dan muka dari partikel melayang
4. Alat pelindung kaki adalah sepatu yang mempunyai besi pelindung jari yang terpasang
permanen.
5. Alat pelindung telinga baik ear plug maupun ear muff, adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengurangi paparan kebisingan perorangan.
6. Alat pelindung pernafasan adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi darl
masuknya benda atau zat asing ke dalam system pernafasan.
7. Alat pelindung tangan adalah alat yang digunakan untuk mencegah kontak antara
sumber atau bahan berbahaya dengan tangan.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 1/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 2 dari 13

8. Full Body Harness adalah alat pelindung jatuh yang dipakai melingkari batang tubuh
dan selangkang kaki sehingga dapat melindungi pemakainya dari kemungkinan cedera
karena jatuh.
9. Lanyard adalah tali yang sesuai untuk menopang satu orang dimana salah satu
ujungnya diikatkan pada safety harness dan ujung lainnya diikatkan pada benda, struktur
atau tali yang tidak bergerak.
10. Lifeline adalah tali yang digantung secara vertikal, dimana salah satu ujungnya diikatkan
padabenda atau struktur, sehingga mampu menahan minimal 2700 kg beban mati dan
ujung lainnya diikatkan pada landyard atau safety harness.
E. Uraian
1. Alat pelindung diri (APD) yang dipesan oleh site harus berdasarkan pada standar APD
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dengan mengacu pada standar-standar yang
bertaku baik secara nasional maupun internasional.

2. APD yang digunakan oleh pekerja harus mengacu pada hasil identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan penentuan tindakan pengendalian (Hazard identification Risk
Assessment and Risk Control/HIRARC).

3. APD digunakan sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila
usaha mengeliminasi, rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan
dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut,
akan tetapi sebagai usaha akhir..

4. Standar Safety Helmet (Topi Pengaman).


4.1 Hanya helm pengaman yang disetujui oleh Departemen Safety Health
Environment (SHE) yang boleh dipakai di tempat kerja.
4.2 Helm pengaman harus dipakai di area yang memiliki tanda yang mewajibkan
pemakaian Helm pengaman.
4.3 Bagian luar helm harus kuat, tahan terhadap benturan dan tusukan benda tajam. Cara
pengujiannya dengan menjatuhkan benda seberat 3 kg darii ketinggian 1 meter
dan topi tersebut tidak pecah.
4.4 Tahan terhadap api. Cara pengujian dengan cara membakar material safety
helmet selama 10 detik dengan nyala api berdiameter 1 cm, api harus padam
dalam waktu 5 detik.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 2/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 3 dari 13

4.5 Tahan terhadap sengatan arus tistrik tegangan tinggi. Cara pengujian dengan cara
mengaliri helm dengan arus bolak-balik sebesar 20.000 volt, 60 Hz selama 3 detik
helm tidak rusak.
4.6 Tidak boleh berlubang.
4.7 Tidak ada bagian helm yang mengandung logam.
4.8 Jika direndam dalam alr selama 24 jam, air yang diserap kurang dari 0,5% dari
berat helm.
4.9 Bagian depan helm terdapat logo PT. BMI dan Bagian belakang logo K3
4.10 Penutup rambut yang sesuai harus dipakai di area yang mengandung bahaya
dimana rambut panjang dapat terlilit ke dalam komponen mesin atau terkena api.
4.11 Khusus helm pengaman bagi tamu atau visitor akan dipasang label visitor pada
bagian depan helm pengaman di bawah logo PT. BMI.
4.12 Helm pengaman tidak boleh dicat atau dimodifikasi karena akan menurunkan
fungsinya.
4.13 Tali suspensi helm tidak boleh direkayasa atau dipotong dan bila rusak harus
segera diganti.
4.14 Penggunaan helm pada setiap departemen dibedakan berdasarkan warna:
1. Untuk karyawan level staff ke atas, visitor dan karyawan yang bekerja di
kantor menggunakan helm wama Putih.
2. Untuk karyawan mekanik menggunakan helm wama kuning.
3. Untuk karyawan support seperti surveyor, fuelman,helper menggunakan
helm wama Orange.
4. Untuk Driver dan Operator menggunakan helm wama Biru.

5. Standar Pakaian
5.1 Pakaian kerja adalah kemeja lengan panjang dengan dilengkapi reflektor yang
dijahit melingkar tubuh 3600 dengan lebar 5 cm.
5.2 Pakaian kerja akan diberikan ke karyawan setiap setahun sekali

6. Standar Safety Shoes (Sepatu Keselamatan)


6.1 Safety Shoes harus dapat melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan
oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang
mungkin terinjak, logam pijar, zat asam, batu-batu tajam, serta gigitan binatang
buas.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 3/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 4 dari 13

6.2 Pada bagian ujung sepatu harus dilengkapi dengan toe cap atau reinforced safety
toe yang terbuat dari logam yang dapat melindungi jari kaki dari kejatuhan benda
dengan kemampuan toe cap menahan impact dari ketinggian satu meter sebesar
200 joules.
6.3 Toe cap harus mempunyai ruang yang cukup untuk memungkinkan jari-jari kaki
bergerak dengan leluasa sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap ergonomi
jari kaki.
6.4 Sepatu harus nyaman digunakan dengan kemampuan anti-slip, anti-statik dan
mampu menahan terhadap paparan dari bahan-bahan kimia termasuk minyak dan
sejenisnya.
6.5 Untuk karyawan yang bekerja di dekat air dan lumpur menggunakan sepatu
keselamatan boot panjang berbahan karet.
6.6 Sepatu keselamatan yang tepat harus dipakai setiap saat di lokasi kerja atau di area-
area yang berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian risiko memerlukan
penggunaan sepatu keselamatan.
6.7 Hanya sepatu keselamatanyang telah disetujui oleh Departemen SHE dan
memenuhi standar nasional/intemasional yang boleh dipakai di tempat kerja.
6.8 Standarisasi merk yg digunakan diseluruh site akan di keluarkan oleh departemen
SHE.

7. Standar Alat Pelindung Telinga.


7.1 Ear Plug (sumbat telinga) yang digunakan harus memifiki daya lindung (atenuasi)
minimal 25 dBA yang terdiri dari tiga lapis karet.
7.2 Ear Plug yg digunakan adalah jenis Reusable dapat di cuci dan digunakan kembali.
7.3 Ear Plug harus dapat menahan frekuensi tertentu tetapi tidak mengganggu frekuensi
untuk bicara (komunikasi). Bahan ear plug terbuat dari karet dan plastik lunak yang
dapat dipergunakan untuk berulang kali.
7.4 Dilengkapi dengan tali dan kotak penyimpanan yang dapat digantungkan pada
helm.
7.5 Apabila kebisingan yang memapar pekerja tidak dapat dicegah menggunakan ear
plug maka APD yang digunakan adalah ear muff.
7.6 Ear Muff (Tutup Telinga) digunakan pada tempat kerja yang mempunyai intensitas
kebisingan 95-110 dBA dengan daya lindung (atenuasi), 35-45 dBA pada frekuensi
2800-4000 Hz, dan 25-30 dBA pada frekuensi biasa.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 4/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 5 dari 13

7.7 Bentuk ear muff yang digunakan harus bias digunakan bersamaan dengan
penggunaan helm keselamatan sedangkan ear muff yang tidak bisa digunakan
secara bersamaan dengan helm tetap diperbolehkan selama area kerja aman dari
kemungkinan kejatuhan benda.
8. Standar Pelindung Pernapasan
8.1 Alat pelindung pemapasan harus mampu memberikan perlindungan terhadap
sumber-sumber bahaya, ba.ik akibat kekurangan oksigen maupun pencemaran
oleh partikel debu, kabut, asap, uap logam dan gas.
8.2 Jenis alat pelindung pemapasan antara lain: dust masker, respirator dan SCBA
(Self Contained Breathing Apparatus).
8.3 Alat pelindung pernapasan jenis masker debu yang digunakan di tambang harus
mempunyai kemampuan menyaring partikel debu minimum 0,3 - 5 mikron dengan
bahan kain yang nyaman digunakan. Masker yang digunakan yaitu standar masker
lalu lintas.
8.4 Masker debu tipe ini digunakan oleh seluruh karyawan pada saat beraktivitas di
lokasi tambang yang berpotensi terpapar debu baik dari debu batubara atau debu
tanah penutup batubara, misalnya oleh spotter atau operator unit yang terbuka
kabinnya.
8.5 Masker debu tipe ini dilarang digunakan untuk melindungi dari debu beracun, gas
,mudah terbakar dan kadar oksigen di bawah normal.
8.6 Respirator merupakan alat pelindung pemapasan yang dilengkapi filter. Respirator
yang digunakan untuk melindungi karyawan dari partikel debu kurang dari 0,3
mikron, kabut, asap, gas dan uap-uap yang berbahaya bagi kesehatan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
8.7 Filter yang digunakan pada respirator berbeda-beda sesuai dengan jenis bahaya
yang ada di tempat kerja, misalnya debu, mist, fume gas dan vapors.
8.8 Jenis filter dibagi <lalamtiga kelas, yaitu:
a. Filter kelas 1 untuk melindungi dari partikel debu, mist, fume, gas dan
vapors dengan kadar toksisitas rendah.
b. Filter kelas 2 untuk meJindungi dari partikel debu, mist, fume, gas dan
vapors dengan kadar toksisitas sedang.
c. Filter kelas 3 untuk melindungi dari partikel debu, mist, fume, gas dan
vapors dengan kadar toksisitas tinggi.
8.9 Untuk mengetahui jenis ftlter yang sesuai untuk karyawan harus dilihat Material
Safety Data Sheet (MSDS) dari bahan-bahan berbahaya yang ada.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 5/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 6 dari 13

8.10 Efektivitas filter yang digunakan harus mempunyai efisiensi sampai dengan 99,97%.
8.11 Respirator digunakan ketika melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan-bahan berbahaya dan atau beracun, misalnya pekerjaan pengecatan dengan
sistem spraying, penyemprotan bahan kimia oleh mekanik ketika servis.
8.12 Untuk non-disposable respirator harus dibersihkan setiap kali dipakai. Filter harus
ditempatkan di kantong plastik dan disimpan di tempat yang bersih dan kering.
8.13 Masker/respirator tidak boleh dikenakan diatas cambang atau rambut muka lainnya
yang bisa mengakibatkan kurang rapatnya sumbatan terhadap udara sekitar.
8.14 Pada saat menggunakan respirator, lakukan fit test untuk memastikan respirator
yang digunakan telah tepat dan tidak ada kebocoran.
8.15 Pada saat menggunakan respirator tetapi masih mencium dan merasakan bau
maka segera keluar dari area kerja dan laporkan kepada atasan untuk meminta
ganti filter respirator.
8.16 Penggunaan masker atau respirator khusus untuk area kerja yang memiliki kadar
oksigen masih dalam batas normal.
8.17 Untuk area kerja dengan kandungan Oksigen dibawah batas normat (lebih kecil dari
17%), maka penggunaan alat pelindung pernapasan harus menggunakan alat
penyuplai oksigen (SCBA). Contoh pekerjaan yang diharuskan menggunakan
SCBA adalah pekerjaan pada ruangan terbatas (confined space) dengan kadar
oksigen lebih kecil dari 17%.

9. Standar Pelindung Tangan


9.1 Sarung tangan tidak boleh membatasi gerak kerja jari dan tangan.
9.2 Jenis sarung tangan dipilih sesuai dengan bahaya yang ada dan jenis pekerjaan
yang akan dilakukan.
9.3 Sarung tangan katun yang terbuat dari 100% bahan katun yang dilengkapi dengan
manset, digunakan untuk melindungi dari kotoran potongan kecil dari kayu, benda-
benda licin atau abrasi dan sarung tangan katun ini digunakan pada jenis
pekerjaan yang umum.
9.4 Sarung tangan rubber (karet) digunakan untuk pekerjaan menangani bahan kimia.
Gunakan jenis karet yang sesuai dengan bahan kimia yang ada di tempat kerja
berdasarkan rekomendasi pembuat.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 6/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 7 dari 13

9.5 Sarung tangan kulit (Leather Gloves), digunakan untuk melindungi dari benda-
benda kasar, percikan api serta benda panas. Sarung tangan ini cocok digunakan
oleh para welder.
9.6 Sarung tangan model. cut resistance atau anti-potong untuk melindungi dari
bahaya mekanis seperti terpotong, tersayat, tertusuk. Sarung tangan cut resistance
digunakan untuk pekerjaan yang menggunakan atau berhubungan dengan benda-
benda tajam seperti pisau, metal dan kaca.

10. Standar Alat Pelindung Mata dan Wajah


10.1 Alat pelindung mata dan wajah yang dapat digunakan jenisnya antara lain adalah
safety glasses, safety goggles, face shield, welding mask.
10.2 Karyawan yang memiliki kelainan penglihatan harus memakai kacamata
keselamatan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh dokter, yang disediakan
perusahaan.
10.3 Spesifikasi dan penggunaan safety glasses:
a. Semua kacamata keselamatan (safety glasses) harus sesuai dengan standar
yang Relevan.
b. Kacamata harus ringan, nyaman digunakan, anti pecah jika jatuh dari
ketinggian, tahan percikan api, anti gores dan lensa melindungi seluruh bagian
kelopak mata.
c. Safety glasses yang dipilih harus mampu menahan percikan benda-benda
tajam, debu, sinar ultraviolet sampai dengan 99%, dan bahan kimia tertentu.
d. Safety glasses tidak boleh berkabut pada saat digunakan sehingga akan
mengganggu penglihatan.
e. Kacamata keselamatan yang diberikan yaitu model grey (abu-abu) dapat
digunakan untuk siang dan malam hari.
f. Kacamata keselamatan harus selalu dipakai oleh semua karyawan di tempat-
tempat yang diharuskan dan ditandai dengan adanya rambu yang
terpasang.
g. Kacamata keselamatan digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
umum yang mempunyai potensi bahaya terhadap mata berupa percikan dari
bahan cairan berbahaya, lentingan, serpihan dan sejenisnya.
10.4 Spesifikasi dan penggunaan Safety Goggles:
a. Safety goggles harus memenuhi atau sesuai dengan standar yang relevan.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 7/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 8 dari 13

b. Safety goggles harus ringan, nyaman digunakan anti pecah, anti gores, dan
tahan terhadap percikan api.
c. Konstruksi dari safety goggles harus menutup rapat seluruh area kelopak
mata.
d. Safety goggles digunakan untuk melindungi mata dari percikan cairan kimia,
lentingan, serpihan material, fume, asap dan atau kondisi dimana mata masih
mungkin terpapar bahaya meskipun dengan penggunaan safety glasses.
e. Khusus untuk welder, safety goggles harus mampu menahan radiasi baik
berupa panas, radiasi non-pengion dan goggles hanya digunakan untuk
pekerjaan pemotongan menggunakan Oxy.
f. Di lokasi kerja, kewajiban penggunaan safety goggles harus dilengkapi
dengan rambu-rambu.
10.5 Spesifikasi dan penggunaan Face Shield:
a. Face shield harus memenuhi standar yang bertaku (ANSI).
b. Kaca face shield harus tahan api, terbuat dari bahan polycarbonate.
c. Face shield harus ringan, nyaman digunakan, anti pecah dan anti gores.
d. Kaca model clear dan dapat dengan mudah diganti.
e. Face shield harus melindungi seluruh area muka.
f. Face shiled digunakan untuk melindungi mata sekaligus wajah dari kontak
dengan sumber bahaya.
g. Face shield digunakan ketika melakukan pekerjaan menggerinda dan
pekerjaan lain yang mempunyai potensi kontak bahaya dengan muka pekerja
seperti lentingan benda-benda kecil,, benda-benda panas dan radiasi panas.
10.6 Spesifikasi dan penggunaan Welding Mask:
a. Welding Mask harus memenuhi standar-standar yang berlaku
b. Untuk APD pekerjaan welding harus menggunakan welding mask yang
mampu melindungi dari radiasi inframerah, glare dan radiasi non-pengion
yang dihasilkan dari peralatan welding listrik dan gas (acetylene, nitrogen dan
argon).
c. Welding mask harus tahan api, lensa tahan benturan, anti pecah, anti gores
dan terbuat dari bahan polycarbonate dan konstruksinya ringan dan nyaman
untuk digunakan.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 8/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 9 dari 13

d. Posisi headband dapat diatur sedemikian rupa sehingga bisa cocok dengan
kepala pekerja.
e. Lensa yang digunakan untuk welding mask adalah minimum kategori level
11 (sesuai untuk electrical welding) dan lensa ini dipastikan selalu terpasang
pada welding mask.
f. Welding mask yang rusak atau bagian welding mask ada yang hilang maka
dilarang untuk digunakan.

11. Standar Alat Pelindung Jatuh


11.1 Alat Pelindung Jatuh yang dipergunakan adalah jenis Full Body Harness yaitu
seluruh badan pekerja terlindungi tali seperti tas yang ditaruh di lengan dan pundak
serta disangkut ke sela paha seperti untuk climbing dan di bagian bawah
punggung ada lanyard.
11.2 Alat pelindung jatuh harus selalu dipakai oleh karyawan apabila risiko cedera
karena jatuh tidak dapat dihilangkan.
11.3 Alat pelindung jatuh harus dipakai oleh karyawan yang. bekerja lebih dari 1,8
meter di atas permukaan lantai dan berada di luar platform dan handrail
pengaman. lni juga berlaku untuk karyawan yang bekerja di ketinggian dengan
man box dan platform peralatan mesin yang bergerak.
11.4 Alat pelindung jatuh perorangan harus diinspeksi untuk memastikan apakah
terdapat kerusakan atau deteriorasi (penurunan mutu) sebelum digunakan.
11.5 Lifeline horizontal harus dirancang, dipasang dan digunakan di bawah
pengawasan orang yang ahli di bidangnya dan memiliki safety factor 2(dua).
Lifeline harus dilindungi dari risiko putus atau tergores.
11.6 Rope dan strap (webbing) yang digunakan di lanyard, lifeline dan komponen-
komponen body harness dan belt harus terbuat dari bahan fiber sintetis.
11.7 Rincian mengenai penggunaan alat pelindung jatuh akan diatur tersendiri dalam
Standar Bekerja di ketinggian.

12. Ketentuan BackCharge atas Kerusakan atau Kehilangan Alat Pelindung Diri (APD)
a. Perusahaan bertanggung jawab untuk melengkapi Karyawan dengan Alat Pelindung
Diri dan karyawan bertanggung jawab untuk memelihara perlengkapan APD yang
dipinjamkan oleh Perusahaan.
b. Perusahaan akan membebankan kepada karyawan 100% dari nilai peralatan yang
hilang atau rusak yang tiak wajar akibat kelalaian karyawan.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 9/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 10 dari
13
c. Kerusakan Alat Pelindung Diri yang disebabkan oleh aktivitas pekerjaan sebelum
masa penggunaan Alat Pelindung Diri yang jatuh tempo maka akan diberlakukan
backcharge system (Sistem Pembayaran) pada karyawan.
d. Kehilangan APD yang tidak disebabkano oleh aktivitas pekerjaan dan belum jatuh
tempo masa penggunaan, maka juga akan diberlakukan backcharge system.
e. Perhitungan Backcharge System yang akan diberlakukan yaitu Selisih antara
Standar Masa Penggunaan APD dengan Pemakaian APD oleh karyawan dikalikan
dengan Besaran Nominal Alat. Berikut Formula perhitungan Backcharge System :

(𝑥−𝑦)
xZ
𝑥

Keterangan:
X = Standard Masa Pemakaian Alat Pelindung Diri
Y = Masa Penggunaan Oleh Karyawan
Z = Nominal Alat Pelindung Diri (Rp)

13. Ketentuan Permintaan dan Pengontrollan Alat Pelindung Diri (APD) oleh Pengawas:
a. APD diberikan oleh Perusahaan kepada Karyawan dalam status Pinjam Pakai
b. Pengawas bertanggung jawab dalam melakukan validasi penilaian atas kondisi
kerusakan APD personil apakah normal atau abnormal.
c. Pengawas membuatkan rekomendasi permintaan APD baru personal melalui
pengisian form request APD yang kemudian diserahkan ke petugas SHE.
d. Pengawas bertanggung jawab dalam mengkoordinir permintaan dan pembagian
APD personil yang berada dibawah tanggung jawabnya.

14. Standar Umur Pemakaian minimum APD


Safety Safety Ear Dust Cotton
No Jabatan Helm Vest
Shoes Glass Plug Mask Golves
1 Operator I Driver Prod. 2 thn 1 thn 8 bln 6 bln 6 bln N/A 1 thn
2 Checker I Spotter Prod. 2 thn 1 thn 8 bln N/A 3 bln N/A 1 thn
3 Foreman I Spv. Prod. 2 thn 1 thn 8 bln N/A 3 bln N/A 1 thn
4 Mekanik I Elektrik 1 thn 6 bln 8 bln 3 bln 3 bln 1 hari 1 thn
5 Welder 2 thn 6 bln 8 bln 3 bln 6 bln 1 hari 1 thn

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 10/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 11 dari
13

8 Foreman / Spv. Mekanik 2 thn 8 bln 8 bln 3 bln 3 bln 1 hari 1 thn
9 Fuelman 2 thn 6 bln 8 bln N/A 3 bln 1 hari 1 thn
10 Warehouse Staff 2 thn 1 thn 8 bln N/A 6 bln 1 hari 1 thn
13 Administration Office 2 thn 1,5 thn N/A N/A N/A N/A 1 thn
14 HSE personel 2 thn 1 thn 8 bln 3 bln 3 bln N/A 1 thn
15 Paramedis 3 thn 1 thn 8 bln N/A N/A N/A 1 thn
17 Surveyor 2 thn 6 bln 8 bln N/A 3 bln N/A 1 thn

F. Tanggung Jawab

1. Project Manager/ Site Manager/PJO


1.1 Memastikan bahwa prosedur ini disosialisasikan dan dimengerti oleh seluruh
Departemen terkait.
1.2 Memastikan bahwa prosedur ini selalu diperbaharui sesuai dengan
perkembangan Perusahaan.
2. HSE Dept. Head
2.1 Memastikan bahwa sistem dan prosedur Alat Pelindung Diri diterapkan dengan baik
dan dipelihara serta memastikan setiap pekerja mengikuti ketentuan yang berlaku
dalam prosedur ini.
2.2 Memberi persetujuan atas pemilihan APD yang akan digunakan
3. HSE Supervisor
3.1 Secara berkala melakukan review prosedur Alat Pelindung Diri untuk memastikan
prosedur Alat Pelindung Diri selalu sesuai dengan ketetapan yang telah disetujui.
3.2 Membuat schedule/jadwal penggantian Alat Pelindung diri yang telah dibagikan.
3.3 Melakukan pemilihan Alat Pelindung Diri yang akan dibagikan kepada karyawan.
3.4 Melakukan proses koreksi terhadap APD yang telah digunakan.
3.5 Mensosialisasikan prosedur ini ke seluruh kepala departemen.

4. HSE Officer
4.1 Membuat data dari jumlah dan jenis APD yang tersedia dan telah dibagikan.
4.2 Berkoordinasi dengan departemen terkait untuk pembagian APD yang akan
digunakan karyawan baru.
4.3 Berkoordinasi dengan departemen terkait terhadap penggantian APD yang telah
rusak.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 11/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 12 dari
13
4.4 Melakukan inspeksi berkala terhadap kelayakan APD yang dipakai karyawan.
4.5 Melaporkan data pembagian dan penggantian serta hasil inspeksi terkait
kelayakan APD kepada HSE Supervisor.

5. Functional Supervisor/Superintendent
5.1 Memastikan dan turut serta memelihara atas dipatuhinya prosedur ini oleh
seluruh karyawan yang berada di bawahnya.
5.2 Mensosialisasikan prosedur ini kepada karyawan yang berada di bawahnya.
5.3 Melaporkan kepada Dept. HSE jika ada karyawan yang berada di bawahnya
akan diberikan atau dilakukan penggantian APD.
5.4 Menyetujui dan bertanggung jawab atas permintaan atau penggantian APD dari
karyawan yang berada di bawahnya.
5.5 Memberikan teguran lisan apabila terdapat karyawan yang ada di bawahnya
melakukan pelanggaran terhadap prosedur ini.
5.6 Memberikan sanksi apabila terdapat karyawan yang ada di bawahnya
melakukan pelanggaran terhadap prosedur ini.
6. Pekerja
6.1 Wajib mentaati semua prosedur dalam pemakaian dan pemilihan Alat
Pelindung Diri ini.
6.2 Bertanggung jawab penuh atas APD yang telah diberikan oleh perusahaan.
6.3 Menjaga dan merawat alat pelindung diri yang telah diberikan secara Cuma-
Cuma oleh perusahaan.
6.4 Menggunakan alat pelindung diri sesuai fungsi dan jenisnya.
6.5 Memberikan keterangan yang benar terhadap kondisi alat pelindung diri yang
dipakai.
6.6 Melaporkan ke Supervisor atau atasan langsung apabila APD telah rusak.

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 12/13
ALAT PELINDUNG DIRI
BMI/SHE/SITE/SOP-001 Revisi 0
Tanggal Efektif : 09 Juni 2023 Halaman 13 dari
13
G. Lembar Catatan Perubahan

LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

No Bagian Hal Uraian perubahan Tanggal

Prosedur Resmi PT. BMI Health Safety Environmental Management System (HSEMS) Page 13/13

Anda mungkin juga menyukai