Modul Surat-Menyurat Dalam Bahasa Indonesia menjelaskan surat dinas merupakan komunikasi
tertulis yang menyangkut kepentingan dan kegiatan instansi yang penting dalam pengelolaan
administrasi seperti pemberitahuan, penjelasan, permintaan, dan pernyataan pendapat.
Ditambahkan dari Modul Bahasa Indonesia, surat dinas merupakan surat yang ditulis dalam
situasi dan kepentingan yang bersifat formal.
Ada banyak contoh surat dinas, yaitu: surat keterangan, surat undangan, pengumuman, surat
edaran, surat kuasa, surat perintah tugas, surat pengantar, surat permohonan izin, surat lamaran
pekerjaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, dan surat perjanjian.
Perbedaan yang paling mendasar adalah dalam isinya. Dalam KBBI, pesan pribadi adalah pesan
yang dikirim oleh seseorang kepada individu. Ini pribadi dan tujuannya adalah keuntungan
pribadi. Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri surat dinas:
Surat pribadi adalah satu di antara jenis surat yang berisi keperluan pribadi. Umumnya, surat
pribadi ditulis memang dengan maksud pribadi dan ditujukan kepada orang lain.
Lantaran bersifat personal, surat pribadi dalam penulisannya tidak menggunakan bahasa yang
terlalu baku, bahkan cenderung bebas.
Penggunaan bahasa yang sopan dan beretika tersebut harus disesuaikan dengan latar belakang
orang yang akan menerima surat pribadi.
Dengan melihat pengertian di atas, tentunya surat pribadi pasti memiliki ciri khas tersendiri yang
membedakannya dengan jenis surat lainya. Nah, untuk memahami lebih dalam tentang surat
pribadi, bisa membaca ciri-ciri, struktur, jenis hingga contohnya.
Ciri-ciri Surat Pribadi
1. Surat pribadi tak dilengkapi dengan kepala surat (kop surat).
2. Surat pribadi tidak mempunyai nomor surat.
3. Salam pembuka serta penutup dalam surat pribadi bersifat non-formal dan santai.
4. Bahasa yang dipakai disesuaikan dengan tujuan surat pribadi itu. Memakai bahasa baku kalau
bersifat resmi, serta menggunakan bahasa tidak baku kalau sifatnya tidak resmi.
5. Format surat pribadi biasanya lebih bebas.
2. Pronomina persona -orang pertama, kedua ketiga
a. Penggunaan kata ganti orang dapat dilihat dari sudut pandang yang digunakan.
Kata ganti orang disebut juga dengan pronomina persona. Pronomina persona merupakan
jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang (persona) dengan
kata benda lain. Jenis pronomina persona sebagai berikut.
1) Persona pertama atau kata ganti orang pertama.
Contoh:
a. Persona pertama tunggal, misalnya saya, aku, daku, -ku, ku-
Persona pertama jamak, misalnya kami, kita
2) Persona kedua atau kata ganti yang menunjuk pada orang kedua atau yang diajak bicara.
Contoh:
Tunggal → engkau, kamu, Anda, dikau, kau, mu
Jamak → kalian, kamu, Anda sekalian
3) Persona ketiga atau kata ganti yang menunjuk orang yang dibicarakan,
Contoh:
Tunggal → ia, dia, beliau, nya
Jamak → mereka
- Pronomina penanya
"Pronomina adalah kata ganti yang berfungsi untuk menggantikan kata benda atau frasa
kata benda."
Pronomina Penanya
Pronomina penanya adalah kata ganti yang berfungsi untuk pengganti kata tanya atau meminta
informasi tertentu dalam sebuah kalimat.
Berdasarkan fungsinya, kata ganti ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu jata ganti orang atau
benda, kata tanya waktu, kata ganti tempat, kata ganti jumlah, dan kata ganti keadaan.
"Pronomina penanya adalah kata ganti yang berfungsi untuk pengganti kata tanya,
sementara pronomina penunjuk adalah kata ganti untuk menujuk suatu letak benda."
- Pronomina petunjuk
Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk adalah kata ganti untuk menunjuk suatu letak benda atau sesuatu yang
dibendakan.
Adapun prnomina penunjuk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pronomina penunjuk umum,
pronomina penunjuk tempat, dan penunjuk ihwal.
Contohnya seperti, ini, itu, sini, situ, sana, begini, dan begitu.
Contoh penggunaan:
3. Tanggal Surat
Dalam surat resmi harus terdapat tanggal surat. Hal ini berguna sebagai informasi kapan surat itu
dibuat.
4. Lampiran atau hal
Terkadang lampiran juga ditambahkan ke surat resmi, seperti dokumen yang mendukung isi
surat.
5. Alamat Tujuan
Alamat yang diberikan dalam surat resmi berisi alamat tujuan yang lengkap, sehingga
mempermudah dalam proses pengiriman.
6. Salam Pembuka
Kata-kata dalam pengantar surat resmi harus bersifat formal dan menggunakan bahasa yang
sopan.
7. Isi Surat
Isi surat merupakan bagian yang tentunya pasti ada dalam suatu surat baik surat resmi maupun
tidak. Informasi yang terkandung dalam area konten harus tepat, jelas, dan tidak bertele-tele
8. Salam Penutup
Tidak hanya salam pembuka, namun salam penutup dalam surat juga sangat penting. Salam
penutup yang baik menunjukkan perilaku yang baik dalam komunikasi melalui surat.
10. Tembusan
Salinan atau bisa juga disebut tembusan dapat dilakukan jika surat resmi ingin dikirimkan oleh
pihak lain.
Surat Pribadi
Menulis surat pribadi adalah menulis surat atau tulisan berisi cerita atau informasi yang bersifat
personal yang kemudian akan dikirimkan kepada seseorang yang dikenal oleh si penulis. Surat
pribadi biasanya ditujukan untuk orang-orang terdekat, seperti kakak, adik, orangtua, kekasih,
teman, dan lainnya.
Struktur dalam surat pribadi yaitu:
Singkatan
Singkatan
Menurut buku Master Bahasa Indonesia oleh Ainia Prihantini, singkatan merupakan bentuk
yang dipendekkan dan terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan memiliki berbagai jenis dan
kaidah penulisan, bergantung pada penggunaannya.
Jenis-jenis Singkatan
Macam-macam singkatan menurut Prihantini buku Master Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Singkatan nama seseorang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat
Singkatan jenis ini diikuti dengan tanda titik, misalnya:
Muh.
2. Singkatan untuk nama resmi lembaga pemerintah, badan, organisasi, dan nama
dokumen resmi
Singkata jenis ini terdiri dari huruf di awal kata. Penulisannya memakai huruf kapital tanpa
diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
kpd. (kepada)
jml. (jumlah)
tgl. (tanggal)
Dan sebagainya
4. Singkatan umum
Singkatan umum terdiri dari dua huruf dan diikuti dengan satu tanda titik pada setiap hurufnya.
Singkatan ini diterapkan untuk keperluan surat-menyurat, misalnya:
5. Singkatan untuk menunjukkan satuan ukuran, timbangan, lambang kimia, takaran, dan
mata uang
Singkatan ini digunakan tanpa diikuti oleh tanda titik, misalnya:
Akronim
Akronim
Dalam buku Master Bahasa Indonesia oleh Ainia Prihantini, akronim merupakan singkatan
berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata.
Himpunan tersebut diperlakukan sebagai kata yang disebut sebagai akronim. Prihantini
menyebutkan bahwa terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan akronim, di
antaranya:
1. Jumlah suku kata akronim tidak lebih dari jumlah suku kata yang lazim ditemukan dalam
bahasa Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata).
2. Pembentukan akronim disertai dengan keserasian kombinasi vokal dan konsonan sesuai
dengan pola kata bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar mudah diucapkan dan mudah
diingat.
Jenis-jenis Akronim
Dalam buku PUEBI & Sastra Indonesia oleh Redaksi Cemerlang, berikut jenis dan contoh
pembentukan akronim:
1. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal di setiap kata.
Penulisan akronim ini menggunakan huruf kapital tanpa disertai dengan tanda titik, misalnya:
2. Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata.
Akronim ini ditulis menggunakan huruf kapital di huruf pertama saja, misalnya:
Pembahasan
Surat merupakan salah satu media komunikasi yang masih sudah lama digunakan. Bahkan
komunikasi pertama kali yang digunakan adalah surat. Surat dibuat dengan menuliskan sebuah
pesan pada sebuah lembar kertas, kemudian dikirimkan kepada orang yang dikehendaki. Surat
terdiri dari berbagai macam, diantaranya adalah surat pribadi dan surat dinas.
Surat pribadi adalah surat yang dibuat secara pribadi dengan tujuan peronal kepada orang
lain. Surat pribadi dibuat dengan bahasa sehari-hari yang santai dan mudah dipahami. Surat
pribadi terdiri dari dua macam, yakni yang bersifat kekeluargaan dan semi resmi. Berikut adalah
karakteristik surat pribadi, yakni:
Surat dinas adalah sebuah surat yang dibuat dengan tujuan untuk urusan kedinasan atau
organisasi. Surat dinas dibuat oleh sebuah instansi tertentu yang sifatnya resmi. Surat
dinas dibuat dengan aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan. Dalam pembuatan surat dinas,
terdapat struktur surat yang harus ada, yakni:
Lampiran tidak selalu harus dilampirkan jika tidak ada yang dilampirkan pada surat yang
diterbitkan.
Surat tanpa lampiran karenanya tidak perlu memuat lampiran lisan. Jika lampiran harus
dilampirkan, surat itu akan mengatakan ada banyak lampiran.
Nomor : 24/YZ/2022
Nomor : 24/YZ/2022
Lampiran : –
Nomor: 10/SMPN1/V/2022.
Penulisan alamat tidak dimulai dengan kata di, tetapi langsung menulis penerima dan alamat
lengkapnya. Alamat surat resmi ditulis tanpa tanda baca di sebelah kiri antara subjek dan salam.
Alamat surat dicantumkan pada sampul bagian depan surat, selain itu juga berada pada lembar
surat. Penulisan alamat surat dibuat secara jelas, singkat, dan lengkap.
Cara menuliskan alamat tidak diawali dengan kata kepada, namun langsung dituliskan penerima
beserta alamat lengkapnya. Fungsi kata kepada adalah sebagai kata penghubung intra kalimat
yang menyatakan tujuan, sedangkan alamat surat bukan merupakan kalimat. Letak alamat pada
lembar surat resmi ditulis disebelah kiri di antara perihal dan salam pembuka dengan tidak
diikuti tanda baca apapun.
Kata sapaan untuk penerima surat seperti Saudara, Bapak, Ibu dan Tuan diberikan langsung di
depan nama yang dituju. Namun, jika penerima yang dituju dituliskan gelar, pangkat dan jabatan
maka penggunaan kata sapaan tidak dibutuhkan.
Contoh beberapa kesalahan penulisan surat resmi pada bagian alamat dan perbaikannya adalah
sebagai berikut.
Kata sapaan kekerabatan
Jenis kata sapa selanjutnya adalah istilah kekerabatan. Contohnya adalah ibuk, bapak, kakak,
nenek, kakek, mbak, mas, dan adik. Istilah kekerabatan tersebut tidak selalu merujuk kepada
keluarga dengan hubungan darah. digunakan secara umum dalam berkomunikasi dengan orang
lain
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang surat tersebut adalah...
a. Mengharapkan kehadiran Saudara pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada
b. Rapat di laksanakan pada hari Sabtu. Diharapkan semua hadir pada
c. Tempat pelaksanaan rapat HUT ke-71 di balai RT 07 pada
d. Rapat warga RT 07 bertempat di balai RT pada
Menuntukan perihal pada surat dinas
Perihal surat
Penulisan perihal surat ada setelah lampiran yang berguna untuk mengetahui maksud tujuan yang
akan dibahas di dalam surat dinas tersebut, misalnya:
Benar Salah
Unsur pembuka dalam surat pribadi umumnya terdiri atas tanggal dan tempat surat dibuat, nama
pengirim surat, dan salam pembuka. Salam pembuka biasanya berisi kalimat sapaan, seperti “hai,
apa kabar?”, “salam kangen”, atau bisa juga salam seperti “assalamu'alaikum wr. wb”.
Lalu, apa tujuan dari teks prosedur? Seperti definisinya, tujuan teks prosedur adalah memberikan
petunjuk bagi pembacanya tentang langkah-langkah secara urut dalam melakukan aktivitas atau
menyelesaikan sesuatu. Selain itu, teks prosedur juga memudahkan pembaca untuk mengetahui
cara yang benar dalam melakukan sesuatu dan memberikan petunjuk jelas agar mendapatkan
hasil maksimal.
Dalam penyusunannya, struktur teks prosedur terdiri dari 4 bagian, yaitu tujuan, material,
langkah-langkah penyusunan/pengerjaan, dan penegasan ulang (kesimpulan). Penjelasan
lengkapnya sebagai berikut:
1. Tujuan
Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan terkait tujuan
dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan hasil akhir yang akan
dicapai.
2. Material
Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang alat/bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi mendapatkan
hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-langkah yang dibuat harus
secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis, sistematis, dan mudah dipahami oleh
pembaca.
4. Penegasan Ulang/Kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang telah dilakukan.
Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks prosedur.
Kalimat imperative
Pengertian Kalimat Imperatif
Istilah imperatif dalam KBBI, yaitu bersifat memerintah atau sebuah kata kerja (verba) yang
menyatakan larangan/keharusan dalam melaksanakan perbuatan. Dengan begitu, kalimat
imperatif adalah kalimat yang memiliki maksud memerintah, meminta, atau
menyuruh dengan tujuan agar lawan bicara melakukan sesuatu yang diinginkan oleh penutur.
1. Kalimat Imperatif Halus
1. Minta ampun, Pak!
2. Mohon jangan diperpanjang lagi masalah ini!
3. Anak-anak, mohon jangan ribut!
4. Buku tulisnya mohon disiapkan dahulu!
5. Mohon para pengunjung untuk tidak merokok di ruangan ini!
1. Ayo, jalan!
2. Hendaknya, selesaikan dulu tugasmu dulu.
3. Marilah, kita menjaga kebersihan lingkungan!
4. Kecilkan api, biarkan air berubah menjadi kaldu.
5. Harap, diselesaikan dahulu tugas ini bersama-sama
1. Jangan pergi ke sana!
2. Jangan membatalkan janji seenaknya!
3. Jangan lupa membawa payung!
4. Janganlah meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa!
5. Jangan buang sampah sembarangan!
5. Kalimat Imperatif Pembiaran
Kalimat saran
Kalimat saran adalah sebuah kalimat yang diungkapkan oleh seseorang kepada orang lain yang
berisi mengenai opini maupun harapan akan suatu hal.
Kalimat saran seringkali digunakan oleh seseorang untuk mengungkapkan suatu pendapat
mengenai hal maupun mengajukan sebuah anjuran terhadap orang lain.
Selain itu, kalimat saran juga seringkali digunakan dalam sebuah karya sastra, dimana penulis
tersebut memberikan halaman saran untuk dijadikan sebuah rekomendasi, resensi, tajuk rencana
yang dibuat dalam bentuk sebuah paragraf argumentasi.
1. Sebaiknya kamu lebih fokus belajar untuk ujian besok daripada bermain agar kamu
dapat menghadapi ujian tersebut.
2. Sebaiknya kamu menyelesaikan tugas yang diberikan guru agar tidak mendapatkan
sanksi nantinya.
3. Sebaiknya kamu tidak menyia-nyiakan waktu yang kamu miliki agar tidak menyesal
di kemudian hari.
Kalimat larangan
Kalimat perintah
Di bawah ini adalah ciri-ciri kalimat perintah yang perlu kamu pahami, supaya kamu bisa
menggunakannya dengan bijak.
1. Nada ucapan yang dilontarkan akan memiliki intonasi yang lebih tinggi di akhir kalimat.
Apabila diucapkan dalam bentuk lisan, maka akan memiliki intonasi naik di bagian awal
dan rendah di bagian akhir. Biasanya kata yang memiliki intonasi naik adalah kata dasar.
2. Kalimat perintah umumnya menggunakan pola kalimat inversi atau PS
3. Dalam pengucapannya, kalimat tersebut biasanya akan ditambahkan dengan imbuhan
kan atau lah.
4. Jika diucapkan dalam bentuk tulisan, kalimat tersebut biasanya akan diakhiri dengan
tanda seru (!). Hal ini bisa kamu temui pada pesan pendek atau SMS.
Kalimat Perintah Biasa
Jenis kalimat yang pertama yaitu kalimat perintah biasa. Kalimat ini adalah kalimat perintah
yang berisi mengenai perintah yang diucapkan secara langsung untuk melakukan sesuatu.
Kalimat tersebut biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari, entah itu secara ucapan atau
lisan atau secara tertulis. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat perintah biasa yang
mungkin pernah kamu gunakan.
Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:
6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara;
Keterangan cara adalah keterangan yang menjelaskan bagaimana caranya subjek melakukan
tindakan.
Contoh =
1. Dora pergi ke kantor dengan terburu-buru. (dengan terburu-buru merupakan keterangan cara)
2. Adi belajar Matematika dengan serius. (dengan serius merupakan keterangan cara)
Jenis kata keterangan yang pertama adalah keterangan waktu. Kata keterangan waktu merupakan
kata yang memberi penjelasan dan informasi mengenai kapan suatu hal itu terjadi. Dalam Bahasa
Indonesia, penggunaan kata keterangan waktu tidak akan mengubah bentuk kata kerja ataupun
tata bahasa yang ada sebelumnya.
Keterangan waktu dapat berbentuk kata tunggal, frasa proposisional, dan juga frasa nominal.
Berikut rinciannya berdasarkan buku Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia karya Djoko
Saryono:
Keterangan waktu yang berbentuk kata tunggal di antaranya: kemarin, tadi, selalu, biasanya,
dulu, lusa, tadi, lusa, pernah, kelak, sering, kadang-kadang, terkadang, dan sekarang.
Keterangan waktu yang berbentuk frasa nominal di antaranya: tadi pagi, tadi malam, besok sore,
besok pagi, nanti sore, nanti malam, dan juga perulangan kata seperti malam-malam, pagi-pagi,
sore-sore, dan siang-siang.
Keterangan waktu yang berbentuk frasa proposisional (gabungan preposisi dan nomina yang
memiliki ciri waktu). Preposisi di antaranya: dari, di, pada, sebelum, sesudah, sejak , dan sampai.
Nomina yang memiliki ciri waktu: hari, bulan, tahun, pukul, masa, tunggal, Minggu, Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Januari, Februari, dan seterusnya.
2. Dina selalu makan seblak
Jenis kata keterangan selanjutnya yaitu kata keterangan tempat. Kata keterangan tempat
merupakan kata yang memberikan penjelasan atau informasi mengenai tempat di mana subjek
melakukan suatu kegiatan atau tindakan.
Penggunaan kata keterangan tempat biasa terletak di belakang atau akhir kalimat dan di antara
kalimat. Berikut contohnya:
4. Sore nanti aku berencana untuk bermain sepak bola di lapangan desa
1. Judul
Judul adalah nama dari aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan. Contohnya seperti "Cara
membuat nasi goreng", "Langkah Mitigasi Risiko Bencana Banjir", atau Tutorial Membuat
Kolam Ikan Sederhana."
2. Tujuan
Setelah bagian judul, biasanya dibuat bagian pengantar umum yang berisi tujuan atau penanda
atas apa yang akan dibuat atau dilakukan. Tujuan haruslah menyebutkan dengan gamblang apa
hasil akhir yang akan didapatkan dari panduan prosedur ini.
Contoh dalam panduan memasak atau membuat kue biasanya bagian materi berisi alat dan bahan
yang akan digunakan. Namun dalam hal seperti cara menjalankan aplikasi microsoft powerpoint,
bagian ini biasanya tidak ada.
4. Langkah-langkah
Langkah-langkah adalah bagian paling utama dalam teks prosedur. Bagian ini berupa tahapan,
urutan secara kronologis ataupun panduan yang disusun secara runut.
Bagian langkah-langkah ini biasanya dibuat dalam bentuk poin-poin atau penomoran. Selain itu,
bisa juga menggunakan kata penghubung (konjungsi) seperti selanjutnya, lalu atau berikutnya.
5. Penutup/Simpulan
Bagian penutup ini juga bersifat opsional sesuai pilihan. Pada bagian ini biasanya digunakan
untuk menyimpulkan tujuan akhir dari langkah-langkah prosedur di atas.
Di bagian penutup ini juga kerap ditambahkan kata-kata yang sifatnya memotivasi orang untuk
melakukan panduan tersebut. Contoh kata-katanya seperti "Nah, cara membuatnya cukup mudah
bukan?", "Selamat mencoba!" atau "kue nikmat ini siap dinikmati!".
Konjungsi (temporal)
Pengertian Konjungsi Temporal
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel, konjungsi adalah kata hubung. Nah, kalau
temporal apa, nih? Jika dilihat di KBBI, temporal adalah hal yang berhubungan
dengan waktu. Sampai di sini, kita pahami bahwa pengertian konjungsi temporal adalah kata
hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri.
Dengan kata lain, konjungsi temporal bisa disebut juga dengan konjungsi waktu.
Fungsi Konjungsi Temporal
Sesuai pengertiannya, konjungsi temporal memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah
untuk menghubungkan kalimat majemuk, baik yang sederajat maupun tidak sederajat.
Kemudian, fungsi kedua adalah untuk menyatakan waktu.
Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal sederajat antara lain:
kemudian
lalu
selanjutnya
setelahnya
sebelumnya
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Berbeda dengan konjungsi temporal sederajat, konjungsi temporal tidak sederajat ini
menghubungkan beberapa kalimat (majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara). Jenis
konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat.
Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Adapun yang termasuk dalam contoh konjungsi temporal tidak sederajat antara lain:
ketika
sementara
apabila
saat
sejak
Berikut akan ditampilkan beberapa contoh konjungsi temporal, baik yang sederajat dan yang
tidak sederajat.
Beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal sederajat, antara lain:
Beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal tidak sederajat, antara lain: