BAB I
PENDAHULUAN
(2) Mutasi mengubah struktur DNA, dan mengubah komposisi produk, tetapi
tidak mengubah fungsi produk yang dihasilkan. Dalam hal ini terjadi
perubahan produk, sehingga misalnya asam amino yang dihasilkan
adalah Lisin. Padahal kode genetik sebelum mutasi terjadi adalah asam
amino Treonin. Akibatnya terjadi perubahan dalam rantai protein yang
dihasilkan. Walaupun demikian, protein itu tidak mengalami perubahan fungsi.
(3) Mutasi mengubah fungsi produk yang dihasilkan, tetapi tidak berakibat apa-
apa. Mutasi dapat berakibat lebih besar, sehingga fungsi suatu protein berubah.
Misalnya kita mengenal golongan darah ada beberapa macam. Golongan darah
yang lebih langka diduga sebagai hasil mutasi dari golongan darah yang paling
umum. Semuanya berfungsi normal, namun kalau dilakukan transfusi darah
dengan golongan darah yang lain, baru akibatnya dapat dilihat.
(5) Mutasi bersifat fatal, sehingga organisme tersebut mati, jadi tidak
terlihat. Mutasi yang bersifat fatal ini dikenal dengan gen lethal. Banyak gen
lethal yang diketahui misalnya hemofilia.
Perubahan atau mutasi tersebut terjadi akibat beberapa faktor antara lain:
(1) Tautomer
Suatu unsur yang diketahui mempunyai beberapa buah isotop. Pada
molekul suatu senyawa, kita mengetahui adanya isomer. Demikian pula
halnya dengan makromolekul biologis yang kita kenal dengan asam nukleat.
Asam nukleat juga mempunyai suatu sterio-isomer, yaitu mempunyai dua
macam molekul dengan bangun yang serupa tetapi seperti bayangan cermin
dan sifat kimianya sedikit berlainan dengan bentuk pasangannya. Pada
umumnya Adenin akan berpasangan dengan Timin atau Urasil(pada RNA),
sedangkan Citosin akan berpasangan dengan Guanin. Tetapi Adenin yang
merupakan bentuk sterio-isomer akan berpasangan dengan Citosin. Demikian
pula untuksterio-isomer yang lain. Sterio-isomer tersebut memungkinkan
sebagai faktor penyebab terjadinya pasangan yang salah dan mengakibatkan
terjadinya mutasi. Untungnya jumlah sterio-isomer biasanya sangat jarang
atau bersifat tidak stabil, seperti halnya dengan isotop atau bentuk kristal suatu
molekul yang kita kenal.
(3) Inhibitor
Bebrapa molekul tertentu dapat menempati ruang pada DNA yang
seharusnya diisi oleh suatu asam nukleat. Misalnya, akridin, pseudo-uridin,
metil-inosin, ribotimidin, metil-guanosin, dan dihidroksi-uridin. Apabila
molekul-molekul tersebut menempati tempat asam nukleat, maka pada proses
berikutnya molekul-molekul tersebut tidak akan dikenal, sehingga terjadilah
penterjemahan yang salah oleh sel tersebut dan mengubah kode genetik
selanjutnya. Dengan demikian setiap inhibitor akan menyebabkan kode
genetik untuk seluruh rantai berikutnya mengalami perubahan.
(4) Radiasi
Ada bermacam-macam radiasi. Radiasi UV, radioaktif, energi tinggi
sinar matahari, juga merupakan penyebab mutasi.
Dari ke-empat faktor penyebab mutasi di atas, faktor ke-tiga dan faktor
ke-empat yang paling dikenal, meskipun faktor pertama adalah penyebab yang
paling umum. Ini adalah perubahan yang kita tinjau dari segi gen, namun
demikian mutasi dapat terjadi pula pada struktur yang lebih besar, mislanya
mutasi pada struktur kromosom ikut memainkan peranan penting dalam
evolusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
perubahan. Mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang
dapat diwariskan secara genetis ke keturunannya. Istilah mutasi petama kali
digunakan oleh Hugo de Vries, untuk mengemukakan adanya perubahan
Fenotipe yang mendadak pada bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat
menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari
kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi pada domba jenis
Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian ilmiah tentang
mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan Drosophila
melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang bernama Herman
Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X (Anonim, 2009).
Mutasi adalah suatu proses dimana suatu gen mengalami perubahan struktur.
Gen yang berubah karena mutasi disebut mutan. Mutan adalah sel-sel dari
individu yang membawa mutasi tersebut (crowder, 2006).
Dalam arti lain mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu
makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber
variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat
diartikan sebagai perubahan struktural atau komposisi genom suatu jasad yang
dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena kesalahan replikasi.
Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang
mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen
(mutagenic agent). Perubahan urutan nukleotida yang menyebabkan protein
yang dihasilkan tidak dapat berfungsi baik dalam sel dan sel tidak mampu
mentolerir inaktifnya protein tersebut, maka akan menyebabkan kematian (lethal
mutation). Mutasi merupakan salah satu unsur utama dalam evolusi. Jika suatu
species dipengaruhi lingkungan yang berlainan dalam periode lama,
kemampuannya untuk bertahan hidup menjadi bergantung pada kelengkapan
keragaman genetiknya untuk menimbulkan genotipe-genotipe baru dengan
kisaran toleransi baru yang dapat memungkinkan anggota-anggota tertentu dari
populasi itu untuk bertahan hidup dan mengembangkan jenisnya.
Sebab-sebab mutasi:
1. Kesalahan pada replikasi DNA, misalnya yang terkait dengan
tautomerisme (sebagai akibat perubahan posisi sesuatu proton yang
mengubah sesuatu sifat kimia molekul). Penggelembungan unting di
saat replikasi, perubahan kimia tertentu secara spontan, transposisi
elemen transposabel, dan efek mutator. Penggelembunagn unting
DNA di saat replikasi dapat terjadi pada unting lama maupun unting
baru. Jika penggelembungan tejadi pada unting lama maka akan
terjadi delesi pada unting baru, sebaliknya jika penggelembungan
terjadi pada unting baru, maka akan terjadi adisi pada unting baru
tersebut. Depurinasi dan deaminasi yang merupakan peristiwa kimia
yang dapat menyebabkan mutasi. Pada depurinasi, suatu purin
tersingkir dari DNA karena terputusnya ikatan kimia antara purin dan
gula deoksiribosa. Sedangkan pada deaminasi, suatu gugus amino
tersingkir dari basa. Dalam peristiwa depurinasi, jika tersingkirnya
purin itu tidak diperbaiki maka disaat replikasi tidak terbentuk
pasangan basa komplementer yang lazim. Perpindahan atau
transposisi elemen transposable.
Peristiwa ini terjadi karena terjadi insersi dalam gen. Gen mutator
merupakan gen-gen yang ekspresinya mempengaruhi mempengaruhi
frekuensi mutasi gen-gen lain. Keadaan atau faktor dalam lingkugan
sebagai sebab mutasi Radiasi dan suhu. Radiasi sebagai penyebab
mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion berenergi tinggi.
Berkenaan dengan radiasi pengion diketahui bahwa perubahan
tekanan oksigen dan suhu, jika berhubungan dengan proses
penyinaran juga dapat mengubah mutasi secara signifikan. Tekanan
oksigen yang rendah dapat menurunkan mutasi. Oksigen dapat
memperbesar efek penyinaran, tetapi hanya selama penyinaran.
Oksien meperlihatkan efek yang lebih rendah pada kondisi
penyinaran tinggi dibandingkan pada kondisi penyinaran moderat.
Sinar UV tidak meninduksi ionisasai melainkan mengiatkan atom-
atom yang dijumpai.
3. Mutasi spontan
Mutasi juga dapat terjadi secara spontan. Misalnya, depurination, di
mana basa purin hilang dari nukleotida melalui hidrolisis meskipun tulang
punggung gula-fosfat tidak berubah, dapat terjadi tanpa perlakuan eksplisit
dari lingkungan. Jika tidak dikoreksi oleh enzim reparasi DNA, depurination
dapat mengakibatkan penggabungan basa yang salah pada replikasi putaran
berikutnya.
1. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh
seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya.
2. Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ
reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di
sel gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya.
Mutasi gen atau mutasi titik adalah mutasi yang terjadi karena perubahan
pada satu pasang basa DNA suatu gen. Perubahan DNA menyebabkan
perubahan kodon-kodon RNA d, yang akhirnya menyebabkan perubahan asam
amino tertentu pada protein yang dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan
menyebabkan perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya
jumlah asam amino yang berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan
fenotip pada organisme tersebut. Ada dua mekanisme mutasi gen, yaitu subtitusi
pasangan basa dan penambahan atau pengurangan pasangan basa.
Mutasi ubah rangka ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penambahan basa
(adisi) dan pengurangan basa (delesi).
Mutasi karena penambahan basa, misalnya basa DNA awalnya AGC-GTC menjadi
TAG-CGT-C… . Sedangkan, jika basa DNA tersebut mengalami pengurangan
basa maka urutannya menjadi GCG-TC... . Penambahan atau pengurangan basa
dapat terjadi di bagian awal, di tengah, atau di akhir.
2. Mutasi Kromosom
Selain terjadi pada tingkat gen, mutasi juga dapat terjadi pada tingkat
kromosom, atau disebut juga aberasi kromosom.
Euploidi
Merupakan perubahan set kromosom secara keseluruhan. Bila umumnya set
kromosom organisme adalah diploid (2n), maka perubahan yang terjadi
menyebabkan set kromosomnya menjadi:
Aneuploidi
Merupakan perubahan sebagian pasangan kromosom, bisa hilang atau lebih.
Beberapa jenis aneuploidi antara lain,
Sindrom wanita super (47,XXX), Cirinya: kromosom sex ada tiga XXX, tubuh
seringnya tinggi, menderita schizoprenia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Gbr. Gunting
Gbr.Penggaris
Langkah Kerja :
1. Buatlah gambar dengan bentuk dan ukuran seperti pada gambar di bawah ini
pada masing-masing kertas yang sesuai.
2. Tulislah keterangan pada kertas yang telah di potong sesuai dengan ketentuan
yang ada pada langkah kerja pertama.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
GAU = Aspartat
CCA = Prolin
UAC = Tyrosin
GGU = Glysin
CGU = Arginin
ACC = Threonin
AUA = Isoleusin
AUU = Isoleusin
GCC Alanin
GG
Urutkan basa nukleotida setelah mengalami delesi. Dibagian nomor 1, 8, dan 24,
seperti dibawah ini :
AUGGAUCCAUACGGUCGUACCAUAAUUGCCGG
UGGAUCAUACGGUCGUACCAUAUUGCCGG
UGG = Triptofan
AUC = Isoleusin
AUA = Isoleusin
CGG = Arginin
UCG = Serin
UAC = Tirosin
CAU = Histidin
AUU = Isoleusin
GCC = Alanin
GG
Terjadi substansi Urasil (U) menjadi Sitosin (C) pada basa-basa nukleotida ke 6,
15, 18, dan 27. Sehingga urutanya menjadi :
AUGGACCCAUACGGCCGCACCAUAAUCGCCGG
Hasilnya adalah :
CCA = Prolin
UAC = Tyrosin
GGC = Glysin
CGC = Arginin
ACC = Threonin
AUA = Isoleusin
AUC = Isoleusin
GCC = Alanin
GG
BAB V
PEMBAHASAN
Laju mutasi adalah peluang terjadinya mutasi pada sebuah gen dalam satu
generasi atau dalam pembentukan satu gamet. Pengukuran laju mutasi penting
untuk dilakukan di dalam genetika populasi, studi evolusi, dan analisis pengaruh
mutagen lingkungan. Mutasi spontan biasanya merupakan peristiwa yang sangat
jarang terjadi sehingga untuk memperkirakan peluang kejadiannya diperlukan
populasi yang sangat besar dengan teknik tertentu. Ada dua parameter yang
digunakan untuk mengukur kejadian mutasi, yaitu:
BAB VI
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah
perubahan. mutasi didefenisikan sebagaiperubahan materi genetic (DNA)
yang dapat diwariskan secara genetis keketurunannya. Mutasi dapat
mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada saat
sintesis DNA (replikasi). Pada saat tersebut factor mutagenic mempengarugi
pasangan basa nukleutida sehingga tidak berpasangan dengan basa
nukleutida yang seharusnya (mismatch). Misalnya triplet DNA cetakan
adalah TTA. Namun karena adanya mutagen menyebabkan DNA
polymerase memasangkan A dengan C, bukan dengan T.
3. Jenis-jenis Mutasi :
a. Menurut Kejadiannya Mutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi
genetik) yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh yang tidak jelas,
baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri.
Dan Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi dengan campur tangan
manusia atau terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas.
4. Mutasi sering disebut sebagai kejadian yang bersifat kebetulan, tidak terarah
serta acak.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/anggithaakandclaluenungguinamuuwchclmanx/
makalah-mutasi-gen.
http://biologimediacentre.com/mutasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Mutasi
http://www.sridianti.com/apakah-penyebab-terjadinya-mutasi.html