Pedoman RKGM - Revisi 1
Pedoman RKGM - Revisi 1
kami
..................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas kecamatan Gunungsitoli Barat adalah salah satu dari UPTD Dinas Kesehatan
Kota Gunungsitoli dengan wilayah kerja yang mencakup 9 Desa yang ada di Kecamatan
Gunungsitoli Barat.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Gunungsitoli
Barat adalah “Masyarakat Kecamatan Gunungsioli Barat yang sehat dan mandiri melalui
upaya kesehatan dengan pendekatan keluarga.” Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Ruang Pemeriksaan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut. Ruang Pemeriksaan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
merupakan pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pencegahan,
pengobatan, serta pemulihan terhadap penderita dimana dalam pelayanan dapat
bekerjasama dengan kegiatan penunjang terkait lainnya misalnya laboratorium, unit terkait,
dan kefarmasian.
Dalam proses pelayanan ruang pemeriksaan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko
sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan
yang rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987, yaitu pengobatan yang sesuai
indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan
harga terjangkau.
Dalam melaksanakan pelayanan di Ruang Pemerikasaan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut di Puskesmas Gunungsitoli Barat agar dapat berjalan dengan baik dan
dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat
B. TUJUAN PEDOMAN
a. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
bermutu di Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat.
b. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan yang
bermutu kepada pasien rawat jalan di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Puskesmas kecamatan Gunungsitoli Barat.
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman ini adalah petugas puskesmas yang memberi layanan pada
ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut, baik seorang Dokter Gigi maupun Perawat
Gigi terlatih yang telah mendapat pendelegasian wewenang dari Dokter Gigi.
E. BATASAN OPERASIONAL
Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
mengharuskan rawat inap. Pasien rawat jalan adalah pasien puskesmas yang setelah
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisinya dan dapat pulang ke
rumah.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Dokter Gigi setiap hari bertugas di Ruangan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut. Jumlah Dokter Gigi yang ada 1 orang yang merupakan dokter penangung
jawab Ruangan. Bila Dokter Gigi ada halangan maka yang mengambil alih tugas
keseharian dokter gigi atau yang berkaitan dengan tugas integrasinya akan dilayani
oleh Perawat Gigi yang diberi pelimpahan wewenang (sesuai kompetensi).
Jumlah perawat gigi di Ruangan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut ada 2
orang yang merupakan pelaksana upaya pelayanan klinis lulusan D3 yang
mendapat pendelegasian wewenang dari dokter gigi sesuai dengan Kompetensi
Perawat Gigi.
Kompetensi Dokter Gigi
Berdasarkan Perkonsil Kedokteran Indonesia Nomor 23/KKI/KEP/XI/2006 tentang
Pengesahan Standar Kompetensi Dokter Gigi menetapkan bahwa sesuai dengan
C. JADWAL KEGIATAN
Penyelenggaraan kegiatan pelayanan di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut dilakukan setiap hari kerja mulai hari senin sampai hari sabtu dari jam 08.00 –
jam 14.30 WIB, dan sebelum pelayanan petugas mempersiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan. Setelah selesai pelayanan petugas mencatat kegiatan
serta membersihkan dan merapikan peralatan yang telah dipakai selama pelayanan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
WASTAFEL
LEMARI
ALAT
PINTU
B. STANDAR FASILITAS
Adapun alat dan fasilitas yang sesuai dengan permenkes 75 tahun 2014 yang
digunakan dalam pelaksanaan Pelayanan Klinis di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi
dan Mulut meliputi :
Ruangan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Jumlah Minimum Ketersediaan di
No Jenis Peralatan Peralatan Puskesmas Puskesmas
Rawat Inap Gunungsitoli Barat
I. Set Kesehatan Gigi & Mulut
Atraumatic Restorative
1 Buah -
Treatment (ART)
Enamel Access Cutter 1 Buah -
1. Eksavator Berbentuk Sendok
Ukuran Kecil (Spoon 1 Buah -
Excavator Small)
Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah -
Halaman 6 Pedoman Pelayanan Kesehatan Gigi &
Mulut
UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat
Keluarga Sehat Kebanggaan
kami
..................................................
atas
Tang gigi molar kanan rahang
1 buah 1 Buah
atas
Tang gigi molar kiri rahang
1 buah 1 Buah
atas
Tang molar 3 rahang atas 1 buah 1 Buah
Tang sisa akar gigi anterior
1 buah 1 Buah
rahang atas
Tang sisa akar gigi posterior
1 buah 1 Buah
rahang atas
Set Tang pencabutan gigi
1 Buah
anak
Tang gigi anterior rahang
1 buah 1 Buah
atas
Tang molar rahang atas 1 buah 1 Buah
Tang molar susu rahang atas 1 buah 1 Buah
Tang gigi anterior rahang
1 buah 1 Buah
atas
Tang molar rahang atas 1 buah 1 Buah
Tang molar susu rahang atas 1 buah 1 Buah
Tang gigi anterior rahang
1 buah 1 Buah
atas
Skalpel, Mata Pisau Bedah
40. 1 buah -
(Besar)
Skalpel, Mata Pisau Bedah
41. 1 buah -
(Kecil)
Skalpel, Tangkai Pisau
42. 1 buah -
Operasi
43. Tangkai kaca mulut 5 buah -
Skalpel, Mata Pisau Bedah
44. 1 buah -
(Besar)
Skalpel, Mata Pisau Bedah
45. 1 buah -
(Kecil)
Skalpel, Tangkai Pisau
46. 1 buah -
Operasi
47. Tangkai kaca mulut 5 buah 5 Buah
II. Perlengkapan
Baki Logam Tempat Alat
1. 1 buah 1 Buah
Steril Bertutup
Korentang, Penjepit Sponge
2. 1 buah -
(Foerster)
3. Lampu Spiritus Isi 120 cc 1 buah 1 Buah
4. Lemari peralatan 1 buah 1 Buah
diberikan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan Pelayanan Klinis menitik beratkan pada kegiatan yang bersifat
kuratif dan rehabilitatif tanpa mengesampingkan kegiatan promotif dan preventif. Lingkup
Kegiatan meliputi;
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Penegakan Diagnosis
6. Penatalaksanaan Komprehensif
7. Pembersihan Karang Gigi (Scalling)
8. Pencabutan Gigi
9. Rujuk
10. Pemrosesan Peralatan Perawatan Pasien
B. METODE
1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan metode tanya jawab mengenai keluhan utama pasien,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
alergi, dan riwayat kebiasaan (merokok, minum-minuman beralkohol, dan lain
sebagainya)
2. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi pemeriksaan tekanan darah (menggunakan
tensimeter) dan suhu (menggunakan termometer). Kemudian dilakukan penimbangan
untuk instrumen non-critical, disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) untuk instrumen semi-
critical dan Sterilisasi untuk instrumen critical (instrumen bedah).
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan ruangan : Persiapan dan pengecekan fungsi alat – alat pemeriksaan di
dental unit, persiapan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk tindakan
2. Penatalaksanaan pasien di ruang kesehatan gigi & mulut
- Memanggil pasien berdasarkan nomor antrian
- Petugas memberi salam dan memperkenalkan diri
- Petugas/Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan identitas
pasien dan mencocokkan dengan file rekam medis
- Melakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu serta tekanan darah)
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
menegakkan diagnosis pasien
- Memberikan tatalaksana komprehensif baik terapi farmakologi maupun
nonfarmakologi
- Melakukan tindakan pembersihan karang gigi (scalling) maupun pencabutan gigi
(jika diperlukan)
- Melakukan pendokumentasian SOAP (subjective – Objective – Assesment -
Planning) didalam rekam medis pasien
- Melakukan rujukan kasus spesialistik
- Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditandatangani dokter, bila
diperlukan
- Setelah selesai pelayanan, data – data pasien ditulis dalam buku register dan
diinput dalam SIMPELKES dan rekam medis pasien dikembalikan ke ruang
pendaftaran dan rekam medis dalam kurun waktu <24 jam
Dokumentasikan pada
catatan asuhan
kesehatan untuk terapi
gigi dan mulut
BAB V
LOGISTIK
B. ALAT KESEHATAN
Perencanaan Kebutuhan Alat Kesehatan dilakukan ditiap awal tahun (Lokakarya
Mini Bulan Januari) untuk persiapan tahun berikutnya. Untuk pemeliharaan akan
dilaksanakan kalibrasi berkala sesuai standar. Sedangkan peralatan yang mengalami
kerusakan akan dilakukan recall.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman termasuk assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden dan tindak lanjut serta
implementasi solusi untuk menimbulkan resiko.
B. TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cedera yang disebabkan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar terciptanya budaya
keselamatan pasien di wilayah kerja Puskesmas.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
a. Kebersihan Tangan
Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor, gosok tangan dengan
handrub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat kotor.
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, penutup kepala, sarung
tangan, pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk
melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi, digunakan sesuai indikasi, segera
dilepas jika sudah selesai tindakan.
c. Penanganan Limbah
Untuk limbah padat infeksius dibuang ke kantong plastik kuning dan limbah padat
non infeksius dibuang kekantong plastik hitam. Untuk limbah jarum dan benda tajam
lainnya dibuang kewadah tahan tusuk dan tahan air, limbah cair infeksius ke saluran
khusus.
d. Pengendalian Lingkungan
Mempertahankan kondisi lingkungan sehat yang meliputi udara bersih, sistem
ventilasi bertekanan negatif, penyediaan air bersih, permukaan lingkungan bersih,
penataan peralatan sedemikian rupa sehingga tampak rapi dan mudah dibersihkan.
Binatang seperti kucing, tikus tidak ada disekitar ruangan, termasuk lalat, nyamuk
dan kecoak.
e. Peralatan Perawatan Pasien
Peralatan non kritikal (stetoskop, tensimeter, thermometer, dan lain sebagainya)
merupakan peralatan yang hanya mengenai permukaan tubuh pasien dapat
dilakukan pembersihan atau disinfeksi. Peralatan semi kritikal (thermometer rektal)
adalah peralatan yang masuk ke dalam membrane mukosa minimal dilakukan
disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi. Peralatan kritikal yang merupakan peralatan
yang masuk kedalam pembuluh darah atau jaringan steril dilakukan sterilisasi.
f. Perlindungan Kesehatan Karyawan
Dilakukan skrining terhadap petugas setiap 5 tahun sekali dan dilakukan pemberian
vaksin atau pada saat ada kejadian yang membutuhkan pemeriksaan dan apabila
ada kejadian tertusuk jarum bekas pasien segera dilaporkan.
g. Penyuntikan yang aman
Tidak menggunakan spuit berulang kali (one needle, one shoot, one time),
menggunakan bak instrumen jika memberikan suntikan, bukan keranjang plastik
berlubang-lubang, memberikan suntikan dengan teknik aseptik.
h. Etika Batuk atau Bersin
Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan lengan
bagian dalam, atau kerah baju bagian dalam, kemudian pakai tisu, buang ketempat
sampah yang ada warna kuning bila terkena sekret saluran napas dan lakukan cuci
tangan dengan sabun atau antiseptik dan gunakan air mengalir. Menggunakan
alkohol handrub setelah kontak dengan sekret, menjaga jarak terhadap orang
dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan demam.
Penggunaan APAR
Alat keselamatan kerja yang lain yaitu APAR ( Alat Pemadam Api Ringan).
Peletakan APAR di letakkan pada area yang berpotensi bahaya kebakaran, mudah
terjangkau, mudah terlihat dan semua SDM harus bisa mengoperasikannya.
Risiko Yang
NO. Penyebab Terjadi Pencegahan Risiko
Mungkin Terjadi
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) adalah insiden yang sudah terpapar kepasien tetapi
tidak timbul cedera misalanya, reaksi transfuse tetapi tidak mengakibatkan cedera,
salah pemberian obat tidak berakibat cedera.
4. KPC (Kejadian Potensial Cedera) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden.
5. Kejadian sentimel adalah KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius misalnya, pasien bunuh diri, salah diagnose dan salah pemberian obat yang
berakibat kematian.
Peristiwa KTD, KTD, KPC dan KNC segera melaporkan pada Ketua Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien untuk segera di follow up bersama-sama dengan Anggota Tim Mutu
dan keselamatan pasien Puskesmas kecamatan gunungsitoli barat.
Indikator mutu yang digunakan Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat dalam memberikan pelayanan adalah :
BAGIAN / DEFINISI TARGET
INDIKATOR RUMUS PERHITUNGAN
RUANGAN OPERASIONAL 2019 2020 2021
a. Pemberi Semua pasien dilayani Jumlah seluruh yang 100% 100% 100%
pelayanan oleh Dokter Gigi dan/atau Dilayani dalam satu bulan –
adalah Perawat Gigi Jumlah pasien yang tidak
Ruang
Dokter Gigi Dilayani oleh dokter gigi atau
Kesehatan
dan/atau Petugas terlatih
Gigi & X 100%
Perawat Gigi Jumlah seluruh pasien
Mulut
Yang dilayani dalam
Satu bulan
b. Ketepata Tidak adanya kesalahan Jumlah seluruh yang 100% 100% 100%
n identifikasi identitas pasien yang dilayani dalam satu bulan –
pasien ditangani dengan file jumlah pasien yang salah
rekam medis baik identifikasi
sebelum dianamnesis, X 100%
Jumlah seluruh pasien
diperiksa maupun diberi yang dilayani dalam
tindakan satu bulan
c. Kelengka Semua tanda-tanda vital Jumlah pasien RKGM yang 100% 100% 100%
pan pasien diukur (Tekanan Dilayani dalam satu bulan –
asesmen Darah, Frekuensi Nadi, Jumlah pasien yang tidak
awal medis Frekuensi Nafas, Tinggi Diisi tanda-tanda vital
X100%
pasien Badan, Berat Badan dan Jumlah pasien RKGM
Temperatur bagi pasien Yang dilayani dalam satu bulan
yang demam)
d. Kepatuha Semua petugas wajib 100% 100% 100%
Jumlah langkah-langkah
n Hand mencuci tangan 6
Kebersihan tangan
Hygiene langkah baik dengan
sesuai SOP –
menggunakan sabun dan
Jumlah langkah-langkah
air mengalir maupun
Di SOP yang tidak
dengan menggunakan
Dilakukan petugas X 100%
hand rub pada saat
Jumlah semua langkah-
sebelum kontak dengan
Langkah kebersihan tangan
pasien, sebelum tindakan
Sesuai SOP
aseptik, setelah terkena
cairan tubuh pasien,
setelah kontak dengan
pasien, setelah kontak
dengan lingkungan di
sekitar pasien.
e. Kelengka Peralatan yang tersedia Jumlah seluruh peralatan 80% 80% 82%
pan sesuai Peraturan Menteri Di RKGM sesuai
peralatan Kesehatan Nomor 75 PERMENKES –
Tahun 2014 tentang Jumlah peralatan yang
Pusat Kesehatan Tidak tersedia X100%
Masyarakat Jumlah seluruh peralatan
Di RKGM sesuai PERMENKES
f. Penggun Semua pasien yang akan Jumlah pasien yang menjalani 100% 100% 100%
aan informed menjalani prosedur / Prosedur/ tindakan invasive
consent tindakan invasif mengisi Dalam satu bulan –
disetiap lembar persetujuan Jumlah pasien yang tidak
tindakan tindakan medis Mengisi lembar persetujuan
X 100%
invasif Tindakan medis
Jumlah pasien yang
menjalani Prosedur/ tindakan
invasif dalam satu bulan
BAB IX
PENUTUP
Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Klinis yang dapat dipakai
sebagai acuan di dalam pelayanan klinis di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di Puskesmas
kecamatan gunungsitoli barat. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam upaya
peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan evaluasi secara teratur dan
berkelanjutan dalam hal pemantauannya. Dengan adanya suatu pedoman pelayanan
maka kegiatan pelayanan secara khusus di rawat jalan dapat mengutamakan kepuasan
dan keselamatan pasien.
REFERENSI
LAMPIRAN