Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL
SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
Jalan Kuningan Barat I No.1 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12710 Telp. 021-5202328 email : ditjen.infrastruktur@atrbpn.go.id

Nomor : B/UK.03.01/84-300/III/2023 Jakarta, 24 Maret 2023


Sifat : Segera
Lampiran : 3 (tiga) lampiran
Hal : Tata Cara Mewujudkan
Kabupaten/Kota Lengkap atau
Desa/Kelurahan Lengkap secara
Spasial.

Yth.
1. Para Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
2. Para Kepala Kantor Pertanahan.

di Seluruh Indonesia

Dalam rangka untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Lengkap atau


Desa/Kelurahan Lengkap Secara Spasial, maka bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Syarat Kabupaten/Kota Lengkap atau Desa/Kelurahan Lengkap Secara Spasial adalah:
a. Seluruh bidang tanah yang berada dalam 1 (satu) kabupaten/kota atau 1 (satu)
desa/kelurahan terpetakan ke dalam Aplikasi KKP dengan ketentuan berikut :
1) Bidang tanah yang terbentuk dari hasil ukuran bidang-bidang tanah yang berbatasan
langsung kemudian dipetakan dengan diberi Nomor Identifikasi Bidang (NIB);
2) Pemetaan bidang tanah pada poin 1) dapat melalui ataupun tanpa melalui
permohonan pengukuran;
3) Kegiatan pemetaan tanpa melalui permohonan pengukuran dilakukan dengan
sumber dana APBN, APBD, dan anggaran lainnya sesuai ketentuan yang berlaku,
atau melalui pengambilan NIB di dalam konter Aplikasi KKP dengan pemberian
atribut no name;
b. Tidak terdapat gap antar bidang-bidang tanah;
c. Bidang-bidang tanah yang terindikasi overlap di lapangan dipetakan ke dalam Aplikasi
KKP sesuai dengan kondisi sebenarnya (hasil pengecekan lapangan) dengan dilengkapi
Berita Acara Pengecekan Lapangan disertai dengan pembuatan daftarnya;
d. Tidak terdapat bidang tanah KW4-KW6 (K4), dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memetakan bidang tanah K4;
2) Apabila bidang tanah K4 tidak dapat dipetakan agar diselesaikan dengan berpedoman
pada Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang Nomor 12/SE-UK.01/VI/2022 Tanggal 3 Juni 2022 tentang Mekanisme
Penanganan Anomali Bidang Tanah Dan Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas Bidang Tanah Terdaftar Belum Terpetakan (K4) TA 2022
disertai dengan pembuatan daftarnya.
2. Tata cara persetujuan Kabupaten/Kota Lengkap atau Desa/Kelurahan Lengkap Secara
Spasial adalah:
a. Kantor Pertanahan mengajukan permohonan pengecekan data spasial ke Kantor Wilayah
BPN Provinsi dilengkapi dengan Berita Acara (Lampiran I);
b. Kantor Wilayah BPN Provinsi melakukan pengecekan syarat Kabupaten/Kota Lengkap
atau Desa/Kelurahan Lengkap secara Spasial berdasarkan Berita Acara yang
disampaikan oleh Kantor Pertanahan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila …

Melayani, Profesional, Terpercaya


1) Apabila sudah memenuhi syarat maka dilakukan persetujuan yang dituangkan
dalam bentuk Berita Acara (Lampiran II), yang ditindaklanjuti dengan:
a) Menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan Kabupaten/Kota Lengkap
Secara Spasial (Lampiran III) serta melaporkan kepada Direktur Jenderal Survei
dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang; atau
b) Melakukan persetujuan pada Aplikasi KKP tentang Persetujuan Deklarasi
Desa/Kelurahan Lengkap Secara Spasial dengan mengupload Berita Acara yang
sudah dibuat.
2) Apabila belum memenuhi syarat maka permohonan ditolak dan dikembalikan ke
Kantor Pertanahan untuk dilakukan perbaikan.

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan.

Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan


Pertanahan dan Ruang,

Ditandatangani secara
elektronik

Virgo Eresta Jaya


NIP. 19690916 199303 1 001

Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta;
3. Sekretaris Jenderal, di Jakarta;
4. Inspektur Jenderal, di Jakarta;
5. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, di Jakarta;
6. Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan, di Cikeas.

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR menggunakan fitur 'Validasi Surat' pada aplikasi Sentuh Tanahku
v 1.04
Lampiran I Surat Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
Nomor : B/UK.03.01/84-300/III/2023
Tanggal : 24 Maret 2023

BERITA ACARA PENGAJUAN KABUPATEN/KOTA LENGKAP


ATAU DESA/KELURAHAN LENGKAP SECARA SPASIAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……… PROVINSI ………

Pada hari ini ……….., tanggal ……….., bulan ……….., tahun ……….., yang bertanda tangan
di bawah ini:
No Nama dan NIP Jabatan
1 ……… Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ………
2 ……… Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3 ……… Kepala Seksi Survei dan Pemetaan

Dengan ini menerangkan bahwa:


1. Seluruh bidang tanah pada Kabupaten/Kota atau Desa/Kelurahan ……… dengan jumlah
……… bidang telah terpetakan pada Aplikasi KKP (daftar terlampir).
2. Tidak terdapat gap antar bidang tanah.
3. Bidang tanah overlap sejumlah ……… bidang (daftar terlampir).
4. Bidang tanah K4 yang tidak dapat dipetakan sejumlah ……… bidang (daftar terlampir).

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Dibuat di ………

No Nama dan NIP Jabatan Tanda Tangan

Materai Rp. 10.000,-


Kepala Kantor Pertanahan
1 ……… ………
Kabupaten/Kota ………

Kepala Sub Bagian Tata


2 ……… ………
Usaha

Kepala Seksi Survei dan


3 ……… ………
Pemetaan
Daftar Bidang Tanah yang Telah Terpetakan Pada Aplikasi KKP

No Desa/Kelurahan Kecamatan Nomor Hak Nomor SU NIB Keterangan


1 ……… ……… ……… ……… ……… ………
2 ……… ……… ……… ……… ……… ………
3 ……… ……… ……… ……… ……… ………
dst

Daftar Bidang Tanah Overlap

No Desa/Kelurahan Kecamatan Nomor Hak Nomor SU NIB Keterangan


Overlap
1 ……… ……… ……… ……… ……… dengan NIB
………
Overlap
2 ……… ……… ……… ……… ……… dengan NIB
………
Overlap
3 ……… ……… ……… ……… ……… dengan NIB
………
dst

Daftar Bidang Tanah K4 yang Tidak Dapat Dipetakan

No Desa/Kelurahan Kecamatan Nomor Hak Nomor SU NIB Keterangan


1 ……… ……… ……… ……… ……… ………
2 ……… ……… ……… ……… ……… ………
3 ……… ……… ……… ……… ……… ………
dst
Lampiran II Surat Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
Nomor : B/UK.03.01/84-300/III/2023
Tanggal : 24 Maret 2023

BERITA ACARA PENGECEKAN PENGAJUAN KABUPATEN/KOTA LENGKAP


ATAU DESA/KELURAHAN LENGKAP SECARA SPASIAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……… PROVINSI ………

Pada hari ini ……….., tanggal ……….., bulan ……….., tahun ……….., yang bertanda tangan
di bawah ini:
No Nama dan NIP Jabatan
1 ……… Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi ………
2 ……… Kepala Bagian Tata Usaha
3 ……… Kepala Bidang Survei dan Pemetaan

Dengan ini menerangkan bahwa:


1. Telah melakukan pengecekan terhadap pengajuan Kabupaten/Kota Lengkap atau
Desa/Kelurahan Lengkap Secara Spasial dari Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ………
2. Telah melakukan persetujuan terhadap pengajuan Kabupaten/Kota Lengkap atau
Desa/Kelurahan Lengkap Secara Spasial dari Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ………

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Dibuat di ………
No Nama dan NIP Jabatan Tanda Tangan

Kepala Kantor Wilayah BPN


1 ……… ………
Provinsi ………

2 ……… Kepala Bagian Tata Usaha ………

Kepala Bidang Survei dan


3 ……… ………
Pemetaan
Lampiran III Surat Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
Nomor : B/UK.03.01/84-300/III/2023
Tanggal : 24 Maret 2023

KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI ……………
NOMOR ……………

TENTANG
PENETAPAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……………
SEBAGAI KABUPATEN/KOTA LENGKAP SECARA SPASIAL

KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI ……………,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti permohonan pengajuan


Kabupaten/Kota Lengkap Secara Spasial dari Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota …………… maka Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi …………… menetapkan Kabupaten/Kota Lengkap Secara
Spasial Kepada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …………… ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf (a), maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah
BPN Provinsi …………… tentang Penetapan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota …………… sebagai Kabupaten/Kota Lengkap Secara
Spasial;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1960 Nomor 104, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang
Informasi Geospasial;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020
tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang
Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 84);
9. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

10.Peraturan…
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sertipikat
Elektronik;
12. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI ……………


TENTANG PENETAPAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA
…………… SEBAGAI KABUPATEN/KOTA LENGKAP SECARA SPASIAL.

KESATU : Terhitung mulai tanggal …………… menetapkan Kantor Pertanahan


Kabupaten/Kota ………… menjadi Kabupaten/Kota Lengkap Secara Spasial.

KEDUA : Penanganan data spasial di dalam aplikasi KKP:


1. Nomor Identifikasi Sementara (NIS) yang masih terdapat pada
kabupaten/kota diubah menjadi NIB.
2. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang sudah terbit tidak dapat dihapus
kecuali terdapat kegiatan pengukuran pemecahan/penggabungan/
penanganan bidang tanah terindikasi overlap di lapangan;
3. NIB yang terbit tanpa melalui permohonan pengukuran dapat dikutip untuk
keperluan pengumuman data fisik;
4. Penanganan bidang tanah terindikasi overlap di lapangan:
a. Bidang tanah yang terindikasi overlap identik seluruhnya dengan
bidang tanah yang lain diberikan 1 (satu) NIB baru.
b. Bidang tanah yang terindikasi overlap sebagian diberikan NIB baru
untuk bidang tanah terindikasi overlap dan yang tidak terindikasi
overlap.
c. Menyampaikan daftar bidang tanah terindikasi overlap ke Seksi
Pengendalian dan Penanganan Sengeketa untuk proses
penyelesaiannya.

KETIGA : 1. Kantor Pertanahan yang belum mempunyai peta foto agar membuat dan
mengunggah peta foto ke dalam aplikasi KKP sebagai referensi pemetaan
dan ketelitian.
2. Melakukan Adjustment seluruh bidang tanah sehingga sesuai dengan
referensi peta foto.

KEEMPAT : Pelayanan pengukuran dan pemetaan bidang tanah, sebagai berikut:


1. Tidak terdapat permohonan pengukuran untuk pendaftaran tanah
pertama kali.

2. Pengukuran …
2. Pengukuran Ulang untuk Peningkatan Ketelitian Titik Batas Bidang
Tanah harus menghasilkan ketelitian yang lebih baik dari ketelitian peta
foto pada poin KETIGA:
a. Pengukuran Ulang untuk Peningkatan Ketelitian Titik Batas Bidang
Tanah harus menggunakan metode terestrial dan eksterestrial
(pengamatan satelit) serta menghasilkan ketelitian yang lebih baik
dari ketelitian bidang tersebut sebelumnya;
b. Pengukuran Ulang untuk Peningkatan Ketelitian Titik Batas Bidang
Tanah dilaksanakan berdasarkan prosedur pengukuran dan
pemetaan bidang tanah;
c. Pengukuran ulang untuk Peningkatan Ketelitian Titik Batas Bidang
Tanah dilakukan terhadap bidang yang dimohon dan bidang-bidang
tanah disekitarnya.
3. Pengukuran pengembalian titik batas bidang tanah hanya dapat
dilakukan apabila bidang tanah tersebut sudah terpetakan ke dalam peta
Aplikasi KKP dengan ketentuan:
a. Pengembalian titik batas bidang tanah dilakukan berdasarkan
permohonan yang diajukan bersama oleh para pemilik titik batas
bidang tanah yang berbatasan terhadap titik batas bidang tanah yang
telah dipetakan pada Peta Pendaftaran Online;
b. Pengembalian titik batas bidang tanah sebagaimana dimaksud pada
poin a dilakukan berdasarkan koordinat pada Peta Pendaftaran Online
yang telah memiliki ketelitian.

KELIMA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalam
Keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di …………
pada tanggal …………

KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI


……………,

…………………………………
NIP. ………………………

Tembusan :
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, di Jakarta;
4. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, di Jakarta;
5. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, di Jakarta;
6. Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan, di Cikeas, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai