Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Area Traffic Control System (ATCS) Di Kota

Malang

Mario Carlos Zago M


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Komputer Indonesia,Indonesia

Corresponding author: a) mario.10619006@mahasiswa.unikom.ac.id

Abstract. Kasus kemacetan Di Indonesia adalah suatu peermasalahan yang funda mental sering
di hadapi oleh Negara berkembang kemacetan sering terjadi di kota kota besar di indonesiasalah
satu nya yaitu Kota Malang. Kota malang sebagai kota Pendidikan, wisata dan industry telah
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk dan kendaraan. Berbagai permasalahan
lalu lintas muncul seperti kemacetan lalu lintas yang dapat berdampak terhadap aksesibilitas
masyarakat. Faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Malang adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua maupun roda empat, sementara infrastuktur
yang tersedia tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Untuk mengurangi masalah
kemacetan di Kota Malang pemerintah menanggulangi kemacetan dengan menciptakan program
pemantauan dan pengawasan arus lalau lintas yang terkendali guna menghindari kemacetan yaitu
Area Traffic Control System (ATCS) yang terkoneksi di beberapa titik persimpangan jalan di
Kota Malang Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (Library Research), yaitu metode
pengumpulan data dengan cara memahami dan memperlajari teori dari berbagai literatur yang
berhubungan dengan penelitian. Selain itu landasan teori yang digunakan adalah teori Gorge R.
Terry mengenai fungsi dasar manajemen yaitu Planning (Perencanaan) , Organizing
(Perorganisasian) , Actuating (Pelaksanaan) dan Controling ( Pengawasan) dan juga Teori
mengenai Pendekatan Etika Perencanaan yang ditinjau berdasarkan beberapa aspek yaitu
Procedural planning, Communicative planning, etika lingkungan, etika ekonomi dan etika sosial.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Program ATCS merupakan bentuk upaya yang dilakukan
oleh Dinas Perhubungan dan pemerintah kota malang dalam mengatasi masalah kemacetan yang
ada di kota malang.

PENDAHULUAN

Kasus kemacetan Di Indonesia adalah suatu peermasalahan yang funda mental sering di
hadapi oleh Negara berkembang kemacetan sering terjadi di kota kota besar di indonesiasalah
satu nya yaitu Kota Malang. Kota malang sebagai kota Pendidikan, wisata dan industry telah
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk dan kendaraan. Berbagai permasalahan
lalu lintas muncul seperti kemacetan lalu lintas yang dapat berdampak terhadap aksesibilitas
masyarakat. Faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Malang adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua maupun roda empat, sementara infrastuktur
yang tersedia tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Beberapa ruas jalan yang
kerap dilanda kemacetan panjang sering terjadi di pertigaan lampu merah Jalan Dinoyo,
perempatan lampu merah ITN dan pertigaan jembatan Soekarno Hatta. Masalah kemacetan yang
sering terlihat adalah kemacetan di jalan Soekarno Hatta tepatnya di sepanjang jembatan layang
jalan Soekarno Hatta, dimana ini merupakan jalan utama yang ada di Kota Malang, dikarenakan
penataan jalan yang kurang bagus. Karena itulah Kota Malang sebagai salah satu kota besar di
Indonesia yang mempunyai masalah kemacetan yang sulit untuk diatasi. Untuk mengurangi
masalah kemacetan di Kota Malang pemerintah menanggulangi kemacetan dengan menciptakan
program pemantauan dan pengawasan arus lalau lintas yang terkendali guna menghindari
kemacetan yaitu Area Traffic Control System (ATCS) yang terkoneksi di beberapa titik
persimpangan jalan di Kota Malang.

Landasan Teori
 Gorge R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:3)
menyatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
melalui atau bersama sama usaha orang lain. Fungsi dasar manajemen dibagi empat yaitu,
Planning (Perencanaan) , Organizing(Perorganisasian) , Actuating(Pelaksanaan) dan
Controling ( Pengawasan). [4]
 Pendekatan Etika Perencanaan ditinjau berdasarkan beberapa aspek yaitu Procedural
planning, Communicative planning, etika lingkungan, etika ekonomi dan etika sosial.
 Habermas (1984) Communivative Planning adalah perencanaan yang menekankan
hubungan interaksi antar subjek yang bertujuan untuk memperoleh komprehensibilitas,
kebenaran, pengetahuan bersama dan kejujuran. [5]

METODE

Metode artikel ini menggunakan studi pustaka (Library Research), yaitu metode pengumpulan
data dengan cara memahami dan memperlajari teori dari berbagai literatur yang berhubungan
dengan penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mencari sumber dan
merekonstruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan riset-riset yang sudah ada. Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, bahan pustaka yang sudah didapat dari
berbagai referensi dianalisis dan dijelaska secara deskriptif sesuai dengan hasil yang telah
diperoleh.

Penelitian kualitatif berlandaskan kepada filsafat post-positivisme, sebab berguna untuk meneliti
pada obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) peneliti berkontribusi sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel, sumber data dilakukan dengan purposive dan snowball,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2011:
299). Karena tujuan utama dalam penelitian kualitatif untuk membuat fakta/fenomena agar
mudah dipahami (understandable) dan memungkinkan sesuai modelnya dapat menghasilkan
hipotesis baru (Hennink, Hutter & Bailey, 2020; Sarmanu, 2017).

Penelitian Kualitatif

Studi
Pustaka

Penelusuran Sumber

Pengutipan Referensi

Menampilkan Data

Kesimpulan

Figure1.
Figure 1 Alur
AlurPenelitian
Penelitian

PEMBAHASAN

Manajemen POAC
1. Planning
 Dalam rencananya program ATCS yang diluncurkan oleh Dinas Perhubungan
Kota Malang ini bekerjasama dengan salah satu stasiun radio dan televisi local
malang.
 Dinas Perhubungan Kota malang dalam peluncuran program ATCS ini akan
memasang 40 unit ATCS di 40 persimpangan jalan.
 Program ATCS mulai dicanangkan pada 27 Agustus 2015 yantg didukung oleh
wali kota malang H. Moch. Anton
 Kepala Dishub Kota Malang Dr.Handi Priyanto merencanakan kedepannya
bahwa program ini akan menggandeng semua media local di Malang sehingga
info lalu lintas dapat tersampaikan ke masyarakat.
2. Organizing
 Adanya Kerjasama dengan pihak radio dan televisi di kota malang menjadikan
berita yang dikeluarklan oleh dishub harus sesuai dan disepakati oleh coordinator
pihak radio dan televisi malang
 Info lalu lintas harus diberitakan pada jam sebelum kerja yaitu 06.30 WIB
3. Actuacting
 Peresmian Program ATCS pada 27 Agustus 2015
 Kegiatan Uji Coba Internal pada awal September 2015
 kegiatan Perluasan Uji Coba di kota malang yang terkoordinasi ATCS berjumlah
16 simpang.
4. Controlling
 Pemberian informasi untuk stakeholder mengenai kondisi perusahaan secara
terkini, efektif, dan transparan terkait:
- laporan keuangan dan prestasi
- Laporan tahunan dan laporan berkelanjutan
 pemantauan dan pengawasan arus lalu lintas persimpangan di Kota Malang telah
mempunyai ruang Area Traffic Control System ( ATCS ) yang terkoneksi dengan
beberapa titik persimpangan jalan di Kota Malang, sebagai alat pengendalian dan
pengaturan waktu siklus pada persimpangan yang dapat dilakukan di CC-room
ATCS Dinas Perhubungan Kota Malang.
 Pemberian informasi yang rutin pada aplikasi Road Traffic and Transport
Information Center (RTTIC) yang digunakan masyarakat untuk mendapat
informasi ATCS

Bahasan Dari Sudut Etika


1. Procedural Planning
Adanya program ATCS ini berawal dari keresahan masyarakat kota malang dalam hal
kemacetan, dilihat kemacetan lalu lintas tersebut berdampak kepada aksesibilitas
masyarakat. Dengan melihat kemacetan yang terus terjadi di kota malang tentunya
pemerintah harus turut andil dalam mengatasi masalah tersebut. Hasil rapat yang
dilakukan oleh pemerintah kota malang yaitu hadirnya program Area Traffic Control
System yang diusulkan oleh dinas perhubungan. Selanjutnya proses perencanaan ini
ditandatangani dan di saksikan langsung oleh wali kota Malang, Kepala Dinas
Perhubungan dan Kapoles Kota Malang sendiri. Yang diharapkan dari hadirnya program
ATCS ini adalah untuk dapat menguraikan kemacetan yang menjadi keresahan
masyarakat kota malang..
2. Communicative Planning
- Sosialisasi mengenai info lalu lintas yang diberitakan oleh dukungan radio dan televisi
kota malang pada jam jam tertentu kepada masyarakat agar selalu mendapatkan info
terkait ruas jalan yang terkendali.
- pembahasan terkait aktivitas komunikasi dalam ATCS kepada pegawai agar system
yang dipakai aman dan juga menentukan jobdesk operator agar teratur falam
menjalankan tugas.
- sosialisasi aplikasi Road Traffic and Transport Information Center (RTTIC) kepada
masyarakat.
3. Lingkungan
upaya untuk mengendalikan kualitas udara, maka berbagai perangkat daerah di kota
malang perlu menjaga kualitas udara dari hasil polusi kendaraan.
4. Sosial
Adanya informasi yang diberikan kepada masyarakat terkait ruas jalan dan info
kemacetan hal ini tentu saja sangat membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan
sehari hari terutama dalam hal aksesibilitasnya.
5. Etika Guna Lahan
Pemasangan Area Traffic Control System dilakukan dengan memperhatikan guna lahan

Hambatan dan Tantangan Politik

Hambatan :
1. Adanya permasaslah lalulintas
2. Sinyal Terhambat yang membuat kondisi ATCS lapangan lambat

Tantangan Politiknya yaitu dukungan politiknya itu sendiri karena pembaharuan


seperti ini di indonesia jarang terjadi
Seperti diketahui awal penggunaan aplikasi Road Traffic and Transport
Information Center (RTTIC) yang digunakan oleh masyakat masih minim, aktivitas
komunikasi dalam ATCS terdapat tiga komponen penting yaitu berdasarkan Organisasi,
Pemahaman, dan Aplikasi. Dalam unsur Organisasi harus memiliki sistem birokrasi atau
struktur yang sistematis karena tentunya akan memberi control yang baik pada aktivitas
komunikasinya. Kemudian, terkait unsur pemahaman dijelaskan bahwasanya akan
muncul berbagai pemahaman tentang penerapan program ATCS ini. Dan pada bagian
aplikasi tentunya harus dipastikan bahwa sistem yang dipakai aman, menetapkan mana
saja lokasi yang dijadikan sebagai pusat penerapan program ATCS bagi masyarakat, yang
terakhir yaitu harus menentukan jobdesk operator yang akan bertugas. Sedangkan di
tahap pelaksanaan operator harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP yang
berlaku (Neviana & Soedarsono, 2020).

CONCLUSION
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa program Area Traffic Control System (ATCS) merupakan bentuk upaya yang
dilakukan oleh dishub kota malang dalam mengatasi kemacetan yang diresahkan oleh
masyarakat kota malang sekaligus dapat menjadi salah satu solusi untuk dapat
mengetahui kondisi dan arus lalu lintas guna menjamin aksesibilitas masyarakat kota
malang. Peningkatan jumlah pengguna aplikasi Road Traffic and Transport Information
Center (RTTIC) merupakan awalan yang baik bagi sistem traffic control kota malang,
karena semakin banyak pengguna aplikasi tersebut semakin banyak juga informasi yang
masyarakat dapat mengenai ruas jalan dan kepadatan yang terjadi di kota malang hal ini
tentunya dapat mengurai kemacetan dengan mencari rute lain, masalah kemacetan sedikit
demi sedikit akan teratasi, dan upaya dinas perhubungan dan pemerintah kota malang
untuk mengendalikan kualitas udara pun akan terlaksana. Meskipun program ATCS
masih terdapat banyak kekurangan, tetapi ini merupakan sebuah permulaan yang baik,
selain peran dinas perhubungan kota malang dalam upaya mengurangi kemacetan di kota
malang, peran masyarakat juga sangat berpengaruh besar dalam proses ini guna mencapai
kepentingan bersama.

REFERENCES

1. Nur, B., Wulan, N. D. N., & Fadil, M. (2020). Efektivitas Program RTTIC Dan ATCS untuk
Mengatasi Kemacetan di Kota Malang (Studi Kasus: DISHUB Kota Malang). Prosiding
Simposium Nasional''Tantangan Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi Indusri 4.
O", 357-373.
2. Damayanti, D., Suyeno, S., & Putra, L. R. (2023). EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
KOTA MALANG TENTANG REKAYASA LALU LINTAS DALAM MENGATASI KEMACETAN
(Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Malang). Respon Publik, 17(6), 17-27.
3. Fadli, Muhammad Rijal. "Memahami desain metode penelitian kualitatif." Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum 21, no. 1 (2021): 33-54.
4. Abidin, R. H. (2022). PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
TERINTEGRASI DI KOTA MALANG (Studi pada Dinas Perhubungan Kota
Malang) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai