Malang
Abstract. Kasus kemacetan Di Indonesia adalah suatu peermasalahan yang funda mental sering
di hadapi oleh Negara berkembang kemacetan sering terjadi di kota kota besar di indonesiasalah
satu nya yaitu Kota Malang. Kota malang sebagai kota Pendidikan, wisata dan industry telah
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk dan kendaraan. Berbagai permasalahan
lalu lintas muncul seperti kemacetan lalu lintas yang dapat berdampak terhadap aksesibilitas
masyarakat. Faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Malang adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua maupun roda empat, sementara infrastuktur
yang tersedia tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Untuk mengurangi masalah
kemacetan di Kota Malang pemerintah menanggulangi kemacetan dengan menciptakan program
pemantauan dan pengawasan arus lalau lintas yang terkendali guna menghindari kemacetan yaitu
Area Traffic Control System (ATCS) yang terkoneksi di beberapa titik persimpangan jalan di
Kota Malang Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (Library Research), yaitu metode
pengumpulan data dengan cara memahami dan memperlajari teori dari berbagai literatur yang
berhubungan dengan penelitian. Selain itu landasan teori yang digunakan adalah teori Gorge R.
Terry mengenai fungsi dasar manajemen yaitu Planning (Perencanaan) , Organizing
(Perorganisasian) , Actuating (Pelaksanaan) dan Controling ( Pengawasan) dan juga Teori
mengenai Pendekatan Etika Perencanaan yang ditinjau berdasarkan beberapa aspek yaitu
Procedural planning, Communicative planning, etika lingkungan, etika ekonomi dan etika sosial.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Program ATCS merupakan bentuk upaya yang dilakukan
oleh Dinas Perhubungan dan pemerintah kota malang dalam mengatasi masalah kemacetan yang
ada di kota malang.
PENDAHULUAN
Kasus kemacetan Di Indonesia adalah suatu peermasalahan yang funda mental sering di
hadapi oleh Negara berkembang kemacetan sering terjadi di kota kota besar di indonesiasalah
satu nya yaitu Kota Malang. Kota malang sebagai kota Pendidikan, wisata dan industry telah
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk dan kendaraan. Berbagai permasalahan
lalu lintas muncul seperti kemacetan lalu lintas yang dapat berdampak terhadap aksesibilitas
masyarakat. Faktor utama penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Malang adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua maupun roda empat, sementara infrastuktur
yang tersedia tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Beberapa ruas jalan yang
kerap dilanda kemacetan panjang sering terjadi di pertigaan lampu merah Jalan Dinoyo,
perempatan lampu merah ITN dan pertigaan jembatan Soekarno Hatta. Masalah kemacetan yang
sering terlihat adalah kemacetan di jalan Soekarno Hatta tepatnya di sepanjang jembatan layang
jalan Soekarno Hatta, dimana ini merupakan jalan utama yang ada di Kota Malang, dikarenakan
penataan jalan yang kurang bagus. Karena itulah Kota Malang sebagai salah satu kota besar di
Indonesia yang mempunyai masalah kemacetan yang sulit untuk diatasi. Untuk mengurangi
masalah kemacetan di Kota Malang pemerintah menanggulangi kemacetan dengan menciptakan
program pemantauan dan pengawasan arus lalau lintas yang terkendali guna menghindari
kemacetan yaitu Area Traffic Control System (ATCS) yang terkoneksi di beberapa titik
persimpangan jalan di Kota Malang.
Landasan Teori
Gorge R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:3)
menyatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
melalui atau bersama sama usaha orang lain. Fungsi dasar manajemen dibagi empat yaitu,
Planning (Perencanaan) , Organizing(Perorganisasian) , Actuating(Pelaksanaan) dan
Controling ( Pengawasan). [4]
Pendekatan Etika Perencanaan ditinjau berdasarkan beberapa aspek yaitu Procedural
planning, Communicative planning, etika lingkungan, etika ekonomi dan etika sosial.
Habermas (1984) Communivative Planning adalah perencanaan yang menekankan
hubungan interaksi antar subjek yang bertujuan untuk memperoleh komprehensibilitas,
kebenaran, pengetahuan bersama dan kejujuran. [5]
METODE
Metode artikel ini menggunakan studi pustaka (Library Research), yaitu metode pengumpulan
data dengan cara memahami dan memperlajari teori dari berbagai literatur yang berhubungan
dengan penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mencari sumber dan
merekonstruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan riset-riset yang sudah ada. Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, bahan pustaka yang sudah didapat dari
berbagai referensi dianalisis dan dijelaska secara deskriptif sesuai dengan hasil yang telah
diperoleh.
Penelitian kualitatif berlandaskan kepada filsafat post-positivisme, sebab berguna untuk meneliti
pada obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) peneliti berkontribusi sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel, sumber data dilakukan dengan purposive dan snowball,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2011:
299). Karena tujuan utama dalam penelitian kualitatif untuk membuat fakta/fenomena agar
mudah dipahami (understandable) dan memungkinkan sesuai modelnya dapat menghasilkan
hipotesis baru (Hennink, Hutter & Bailey, 2020; Sarmanu, 2017).
Penelitian Kualitatif
Studi
Pustaka
Penelusuran Sumber
Pengutipan Referensi
Menampilkan Data
Kesimpulan
Figure1.
Figure 1 Alur
AlurPenelitian
Penelitian
PEMBAHASAN
Manajemen POAC
1. Planning
Dalam rencananya program ATCS yang diluncurkan oleh Dinas Perhubungan
Kota Malang ini bekerjasama dengan salah satu stasiun radio dan televisi local
malang.
Dinas Perhubungan Kota malang dalam peluncuran program ATCS ini akan
memasang 40 unit ATCS di 40 persimpangan jalan.
Program ATCS mulai dicanangkan pada 27 Agustus 2015 yantg didukung oleh
wali kota malang H. Moch. Anton
Kepala Dishub Kota Malang Dr.Handi Priyanto merencanakan kedepannya
bahwa program ini akan menggandeng semua media local di Malang sehingga
info lalu lintas dapat tersampaikan ke masyarakat.
2. Organizing
Adanya Kerjasama dengan pihak radio dan televisi di kota malang menjadikan
berita yang dikeluarklan oleh dishub harus sesuai dan disepakati oleh coordinator
pihak radio dan televisi malang
Info lalu lintas harus diberitakan pada jam sebelum kerja yaitu 06.30 WIB
3. Actuacting
Peresmian Program ATCS pada 27 Agustus 2015
Kegiatan Uji Coba Internal pada awal September 2015
kegiatan Perluasan Uji Coba di kota malang yang terkoordinasi ATCS berjumlah
16 simpang.
4. Controlling
Pemberian informasi untuk stakeholder mengenai kondisi perusahaan secara
terkini, efektif, dan transparan terkait:
- laporan keuangan dan prestasi
- Laporan tahunan dan laporan berkelanjutan
pemantauan dan pengawasan arus lalu lintas persimpangan di Kota Malang telah
mempunyai ruang Area Traffic Control System ( ATCS ) yang terkoneksi dengan
beberapa titik persimpangan jalan di Kota Malang, sebagai alat pengendalian dan
pengaturan waktu siklus pada persimpangan yang dapat dilakukan di CC-room
ATCS Dinas Perhubungan Kota Malang.
Pemberian informasi yang rutin pada aplikasi Road Traffic and Transport
Information Center (RTTIC) yang digunakan masyarakat untuk mendapat
informasi ATCS
Hambatan :
1. Adanya permasaslah lalulintas
2. Sinyal Terhambat yang membuat kondisi ATCS lapangan lambat
CONCLUSION
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa program Area Traffic Control System (ATCS) merupakan bentuk upaya yang
dilakukan oleh dishub kota malang dalam mengatasi kemacetan yang diresahkan oleh
masyarakat kota malang sekaligus dapat menjadi salah satu solusi untuk dapat
mengetahui kondisi dan arus lalu lintas guna menjamin aksesibilitas masyarakat kota
malang. Peningkatan jumlah pengguna aplikasi Road Traffic and Transport Information
Center (RTTIC) merupakan awalan yang baik bagi sistem traffic control kota malang,
karena semakin banyak pengguna aplikasi tersebut semakin banyak juga informasi yang
masyarakat dapat mengenai ruas jalan dan kepadatan yang terjadi di kota malang hal ini
tentunya dapat mengurai kemacetan dengan mencari rute lain, masalah kemacetan sedikit
demi sedikit akan teratasi, dan upaya dinas perhubungan dan pemerintah kota malang
untuk mengendalikan kualitas udara pun akan terlaksana. Meskipun program ATCS
masih terdapat banyak kekurangan, tetapi ini merupakan sebuah permulaan yang baik,
selain peran dinas perhubungan kota malang dalam upaya mengurangi kemacetan di kota
malang, peran masyarakat juga sangat berpengaruh besar dalam proses ini guna mencapai
kepentingan bersama.
REFERENCES
1. Nur, B., Wulan, N. D. N., & Fadil, M. (2020). Efektivitas Program RTTIC Dan ATCS untuk
Mengatasi Kemacetan di Kota Malang (Studi Kasus: DISHUB Kota Malang). Prosiding
Simposium Nasional''Tantangan Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi Indusri 4.
O", 357-373.
2. Damayanti, D., Suyeno, S., & Putra, L. R. (2023). EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
KOTA MALANG TENTANG REKAYASA LALU LINTAS DALAM MENGATASI KEMACETAN
(Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Malang). Respon Publik, 17(6), 17-27.
3. Fadli, Muhammad Rijal. "Memahami desain metode penelitian kualitatif." Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum 21, no. 1 (2021): 33-54.
4. Abidin, R. H. (2022). PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
TERINTEGRASI DI KOTA MALANG (Studi pada Dinas Perhubungan Kota
Malang) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).