Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR IOURNEY MANAGEMENT

SYSTEM
QUALITY, HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENTAL

Doc. Code No.038/AIG/SOP/I/17

Signature

HSE Coordinator

;ffi1J|ft'ffiffir'*rnt
rr.,"--.tAMtil

Quality, Health, Safety And Enuironmenbl System


Doc. Code No. 038/AKA/SOP/I/17
Doc. Type Prosedur
Doc. Level 2
Revision Status 01
Effective date 09 Januari 2017
Quality Health, Safety and Environmental System Page 1

PROSEDUR JOURNEY MANAGEMENT

I. Definisi

 Kendaraan Perusahaan adalah kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan, atau


kendaraan bukan milik perusahaan yang dipergunakan untuk kepentingan
operasional perusahaan yang dilindungi dengan perjanjian (sewa dan kontrak).
 Insiden adalah suatu peristiwa / kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
berakibat menurunnya efisiensi kegiatan operasi perusahaan.
 Accident (kecelakaan) adalah insiden yang berakibat cedera dan atau
kerusakan harta benda.
 Kendaraan Perusahaan adalah kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan.
 Inspeksi Kendaraan adalah lembar pemeriksaan kendaraan yang di lakukan
sebelum berkendaraan maupun pemeriksaan setiap service.

II. Prosedur Keselamatan operasional Berkendaraan Ringan


a. Semua kendaraan PT. ADE KONSTRUKSI ABADI harus dalam
kondisi baik / aman dan dapat dioperasikan dengan cara yang baik
dan benar.
b. Semua pengemudi / operator harus mempunyai surat izin
mengemudi yang sesuai dengan jenis kendaraannya.
c. Lakukan pengecekan kendaraan sebelum melakukan perjalanan,
untuk memastikan semua item kendaran dalam kondisi yang
baik/aman.
d. Semua rambu-rambu lalu lintas dan batas kecepatan harus
dipatuhi dengan benar. Batas kecepatan maksimum yang berlaku
adalah sbb :

• Dalam komplek : 25 km/jam


• Di lokasi-lokasi : 40 km/jam
• Di jalan raya : 80 km/jam
Di jalan berdebu : 30 km/jam
Doc. Code No. 038/AKA/SOP/I/17
Doc. Type Prosedur
Doc. Level 2
Revision Status 01
Effective date 09 Januari 2017
Quality Health, Safety and Environmental System Page 2

e. Pengemudi maupun penumpang harus selalu menggunakan safety


belt (sabuk pengaman) pada saat kendaraan berjalan.
f. Peralatan dan perlengkapan kendaraan harus tersedia dikendaraan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
g. Semua kendaraan diperbolehkan bergerak atau dijalankan setelah
pengemudi memastikan bahwa setiap penumpangnya sudah dalam
posisi aman yaitu penumpang telah duduk di kursi dengan
aman/baik dan menggunakan sabuk pengaman kecuali apabila
pada kursi tersebut memang tidak ada sabuk pengamannya.
h. Jumlah maksimum penumpang dan barang harus sesuai dengan
kapasitas angkut yang diijinkan untuk masing-masing kendaraan
atau sesuai standard yang aman untuk setiap jenis kendaraan.
Tidak dibenarkan memberikan tumpangan umum dan memuat
beban berlebihan.
i. Jangan melakukan gerakan berhenti dan langsung mundur. Bila
ingin mundur, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pastikan didaerah belakang kendaraan “Aman”.

 Bunyikan klakson sebelum mulai mundur


 Bila keadaan aman,segera bergerak mundur
 Lakukan gerakan mundur perlahan-lahan
 Ketika gerak mundur,pergunakan kaca sepion
 Lakukan jarak mundur seperlunya saja
 Bila harus gerak mundur sambil berbelok, belokkanlah kearah
pengemudi
 Sedapat mungkin dengan aba-aba pembantu.
 Berhentilah dahulu sebelum memulai gerak maju kembali.

j. Bila pengemudi merasa ngantuk, Jangan mengemudikan kendaraan.


Gunakanlah pengemudi pengganti. Bila pengemudi pengganti tidak
ada, berhentilah sampai merasa aman kembali berkendaraan
k. Tidak diijinkan mengemudi bila sedang dalam pengaruh alkohol.
l. Jangan masuk atau keluar kendaraan selama kendaraan dalam
Doc. Code No. 038/AKA/SOP/I/17
Doc. Type Prosedur
Doc. Level 2
Revision Status 01
Effective date 09 Januari 2017
Quality Health, Safety and Environmental System Page 3

keadaan bergerak. Jangan tinggalkan kendaraan dalam keadaan


mesin hidup.
m. Matikan mesin kendaraan ketika sedang mengisi bahan bakar.

III. Prosedur Keselamatan Perjalanan Pindah Lokasi (Mob – Debob Alat Berat)

Dalam proses pemindahan Alat berat ada beberapa hal-hal yang menyangkut
keselamatan dalam proses pemindahan, hal itu akan tercapai apabila ada komunikasi
yang baik serta pengetahuan dalam prosedur keselamatan sesama pekerja, antara lain :

A. Syarat Driver.
1. Harus mempunyai SIM (surat izin mengemudi) dari Kepolisian.
2. Harus mempunyai Permit yang dikeluarkan oleh Perusahaan

B. Persiapan Pemindahan
1. Muat barang – barang pada alat transportasi yang telah ditentukan, dan
ikat barang – barang tersebut. Apabila terdapat kelebihan panjang barang
melebihi 50 cm dari badan belakang kendaraan, maka ujung barang diikat
dengan kain merah/Safety Line/Trafic Cone
2. Lipat dan ikat semua Walk Away disamping badan alat berat.
3. Gunakan Pipa/Selang dan ikat pada bagian Atas muatan agar menghindari
terlilit pada Kabel Listrik

C. Prosedure dan Pemindahan.


1. Minimal 2 orang dalam satu kendaraan.
2. Mempunyai peralatan konvoy
a. Rovolving Light (Lampu Rotary)
b. Hazard Light
3. Pengendara mobil harus dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu dengan
menggunakan tanda/ signal berupa : Lampu, Klakson atau menggunakan
isyarat yang disepakati.
4. Kecepatan makimum 40 Km/Jam.
5. Kurangi kecepatan Apabila dijalan persimpangan.
6. Mengatur jarak yang aman dengan pengendara lain.
7. Bunyikan Klakson pada saat di area jalan Tikungan Tajam, Tanjakan karena
jalur jalan ini termasuk area Blind Spot, dimana Driver perlu berhati-hati dna
selalu waspada dengan pengendara yang tidak terlihat.
Doc. Code No. 038/AKA/SOP/I/17
Doc. Type Prosedur
Doc. Level 2
Revision Status 01
Effective date 09 Januari 2017
Quality Health, Safety and Environmental System Page 4

Catatan :
Sebelum dilakukan pemindahan Mobilisasi harus dilakukan :

A. Pengecekan Kendaraan
Pengecekan Kendaraan adalah Inspeksi yang di lakukan pada saat sebelum
dilakukan nya perjalan, Item-item yang perlu di lakukan pemeriksaan yaitu : Kondisi
mesin, Peralatan keselamatan, instrument/komponen Light kendaraan, Beban
Muatan dll. Penting dilakukan untuk mengurangi resiko Terhambatnya Operasional
yang di karena : Kerusakan Kendaraan, Kecelakaan pada saat mobilisasi.

B. Pengisian Journey Management


- Lakukan Survey/Pemantauan terhadap jalan yang akan di lalui.
- Buat lah perencanaan Moving dengan melakukan tindakan pengendalian
bahaya, Pencegahan, Mitigasi dan Solusi Perbaikan.
- Dokumentasikan bahaya-bahaya di area jalan akan di lalui meliputi : Jalan
tikungan, Tanjakan, Berlubang, Kabel Listrik, Jembatan, Yang merupakan
Unsafe Condition Area.
- Buat lah Peta Perjalanan yang akan di lalui.
- Catat dan lakukan pencegahan dengan mengisi Form JMP.

C. Tail gate / Tool Box Meeting


Lakukan Rapat keselamatan mengenai Rencana pemindahan alat berat semua Aspek
bahaya dan Pengendalian/pencegahan bisa di pahami oleh semua karyawan &
Driver.

Lampiran : Form Journey Management Plan

Anda mungkin juga menyukai