Anda di halaman 1dari 2

Dari data yang sudah diperoleh dapat diketahui bahwa enzim katalase dapat menguraikan hydrogen

peroksida (H2O2) yang memiliki sifat oksidator yang kuat berubah menjadi air dan oksigen. Dibuktikan
pada percobaan pertama saat ekstrak hati ayam diberi H2O2,muncul gelembung-gelembung banyak dan
saat diberi bara api muncul nyala api yang terang, Api akan menyala jika disekitarnya terdapat oksigen,
hal ini menandakan enzim katalase berhasil memecah hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan
oksigen.

Penambahan larutan HCL pada ekstrak hati ayam bertujuan mengasamkan ekstrak hati ayam dan
penambahan larutan NaOH bertujuan membasakan ekstrak hati ayam, pada percobaan kedua dengan
penambahan larutan HCL ternyata menghasilkan gelembung-gelembung banyak dan saat dimasukkan
bara api, Nampak bara api nyala terang. Hal ini membuktikan enzim katalase berhasil menguraikan
hydrogen peroksida (H202) menjadi air dan oksigen. Namun pada toerinya enzim tidak dapat bekerja
secara optimal pada pH yag terlalu asam karena adanya Denaturasi, sedangkan pada percobaan kedua
menghasilkan gelembung banyak dan bara api yang nyala terang,kemunkinan yang terjadi pada saat
percobaan dilakukan para peneliti tidak membersihkan tabung reaksi dengan benar sebelum digunakan
atau larutan HCL yang sudah disiapkan tercampur zat lain.

Namun pada percobaan ketiga, yaitu penambahan larutan NaOH ternyata berbeda dengan percobaan
kedua, pada percobaan ini dihasilkan gelembung yang sedikit dan saat dimasukkan bara api, Nampak
bara api yang tidak menyala. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak bekerja secara normal
karena gagal memecahkan hydrogen peroksida (H2O2) Menjadi air dan oksigen, gagalnya enzim
katalase dipengaruhi adanya Denaturasi. Denaturasi terjadi karena adanya larutan NaOH yang merubah
suasana menjadi kondisi basa. Derajat pH pada enzim sangat mempengaruhi kinerja enzim, kondisi
tersebut dapat merusak kinerja enzim yang bekerja di pH netral 6-8.

Hewan ayam merupakan hewan berdarah panas sehingga suhu optimum untuk aktifitas enzim adalah
37 (C) Pada percobaan ke empat dan lima, ekstrak hati ayam direbus dan didinginkan. Saat ekstrak hati
ayam yang sudah dipanaskan dalam suhu 50 (C), kemudian ditambahkan hydrogen peroksida (H2O2)
menghasilkan gelembung udara yang sedikit dan saat dimasukkan bara api, Nampak bara api tidak
menyala. Hal ini membuktikan bahwa terjadi penguraian yang tidak sempurna dari hydrogen peroksida
(H2O2) menjadi air dan oksigen karena enzim katalase mengalami denaturasi. Namun pada ekstrak hati
ayam yang sudah didinginkan dalam suhu 0 (C), kemudian ditambahkan hydrogen peroksida (H2O2)
menghasilkan gelembung udara yang banyak dan saat dimasukkan bara api,Nampak bara api menyala
terang, Hal ini membuktikan bahwa terjadi penguraian sempurna dari hydrogen peroksida (H2O2)
menjadi air dan oksigen. Namun pada teorinya enzim berada pada kondisi inaktif (tidak aktif) jika pada
suhu yang terlalu rendah. Enzim akan bekerja kembali ketika temperature sesuai. Kemungkinan yang
terjadi peneliti memasukkan hydrogen peroksida (H2O2) terlebih dahulu sebelum didinginkan sehingga
hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teorinya.

Anda mungkin juga menyukai