Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengujian Resistor
Warna resistor: coklat hitam merah Hasil pengukuran dengan AVO digital: 1KΩ
2. Pengujian Kapasitor
Jelaskan cara/prosedur dalam menguji kapasitor untuk mengetahui bahwa kondisinya
baik!

• Aturlah posisi skala selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K.

• Hubungkanlah probe Positif (merah) ke kaki kapasitor positif.

• Hubungkan probe negatif (hitam) ke kaki kapasitor negatif.

• Periksalah jarum yang terdapat pada display multimeter analog,

• Kapasitor yang baik : Jarum akan bergerak naik dan kemudian kembali lagi.

• Kapasitor yang rusak : Jarum akan bergerak naik namun tak akan kembali lagi.

• Kapasitor yang rusak : Jarum tidak akan naik sama sekali.

3. Pengujian DIAC
Jelaskan cara/prosedur dalam menguji DIAC untuk mengetahui bahwa kondisinya baik!
DIAC atau Diode for Alternating Current (dioda untuk arus bolak-balik) adalah
sebuah komponen semikonduktor yang dapat menghantarkan arus listrik dari dua arah
(bidirectional) jika tegangan yang diberikan melebihi batas breakover-nya.
Pada prinsipnya, DIAC dapat dianggap sebagai dua dioda yang terhubung secara
seri dengan polaritas yang berlawanan. Namun, perbedaan DIAC dengan dua dioda yang
terhubung seri adalah bahwa DIAC dapat menghantarkan arus listrik pada kedua arah
atau polaritas saat tegangan melebihi batas breakover-nya.
Ketika tegangan diberikan pada DIAC, jika tegangan melebihi batas breakover-
nya, maka DIAC akan menghantarkan arus listrik dari salah satu polaritas tergantung
pada polaritas tegangan yang diberikan. Setelah DIAC diaktifkan atau dijadikan ke
kondisi "ON", maka DIAC akan terus menghantarkan arus listrik sampai tegangan yang
diberikan dikurangi hingga mencapai nol atau hubungan pemberian listrik diputuskan.
DIAC banyak digunakan dalam rangkaian elektronik untuk mengendalikan atau
memicu penghantar listrik lainnya seperti triac atau SCR (Silicon Controlled Rectifier)
pada aplikasi seperti pengaturan kecepatan motor, pengaturan kecerahan lampu, dan
kontrol daya.
Analisa

Pada praktikum ini, nilai resistansi yang digunakan melalui potensiometer mempengaruhi
besar kecilnya tegangan antara kaki anoda dan katoda pada DIAC dan TRIAC. Ketika nilai
potensiometer bernilai 0%, maka resistansi yang dihasilkan adalah 0 ohm sehingga nilai
tegangan yang diberikan ke DIAC dan TRIAC akan maksimum. Hal ini mengakibatkan lampu
yang terhubung ke TRIAC akan menyala terang.

Namun, ketika nilai potensiometer bernilai 100%, maka resistansi yang dihasilkan adalah
220k ohm sehingga nilai tegangan yang diberikan ke DIAC dan TRIAC akan kecil. Hal ini
mengakibatkan nilai V anoda dan V katoda pada DIAC dan TRIAC akan kurang dari 0.7 volt,
sehingga arus tidak dapat melewati V barier pada DIAC dan TRIAC. Akibatnya, lampu yang
terhubung ke TRIAC akan redup atau tidak menyala sama sekali.

Kesimpulan

Dengan demikian, dapat disimpulkan nilai resistansi yang digunakan pada potensiometer
dapat mempengaruhi besar kecilnya tegangan antara kaki anoda dan katoda pada DIAC dan
TRIAC yang kemudian mempengaruhi nyala atau redupnya lampu yang terhubung ke TRIAC.

Anda mungkin juga menyukai