kalangan pelajar terutama yang nota menerima informasi atau berintelektual. Untuk
bene nya adalah generasi bangsa yang itu, para guru maupun orang tua harus lebih
nantinya, apa bila mereka sekarang menginjak masa remaja karena bisa saja salah
kekerasan, maka bagaimana jadi nya tidak sedikit para remaja yang terjerumus
Khususnya di Kota Kupang perkelahian moral,norma agama, norma sosial dan norma
banyak warga. Pelajar Sekolah individu sedang dalam proses peralihan dari masa
Menengah Atas pada umunya berumur kanak-kanak ke masa dewasa. Adapun yang
16 (enam belas) hingga 18 (delapan terjadi didalam masa peralihan tersebut adalah
belas) tahun. Hal ini termasuk dalam ketika remaja mencari jati dirinya dan ingin
Remaja adalah salah satu fase dimana karena adanya situasi yang mengharuskan
dengan arus globalisasi karena remaja untuk memecahkan masalah secara cepat.
memasuki fase pencarian jati diri. Dalam Sedangkan pada delikuensi sistematik, para
fase inilah remaja sering melakukan hal- remaja yang terlibat perkelahian itu berada di
hal baru yang menurut pandangan dalam suatu organisasi tertentu atau geng.
Remaja adalah sebagai penerus bangsa dapat mempengaruhi prilaku dan kepribadian
yang memiliki karakter mudah untuk mereka, seperti misalnya pola asuh orang tua,
bermobilisasi, heroik, dan mudah dalam lingkungan, sistem religi, budaya, sosial
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
politik, atau pendidikan. Dan pada antar pelajar yang terjadi saat ini hanyalah
masa remaja ini, pengaruh dari luar sepeleh secara pastiawa awal mula perkelahian
seperti teman sebaya lebih besar dari sehingga pencegahannya pun hanya sebatas
remaja yang ingin menunjukan siapa Seperti Ratusan Siswa SMKN 2 Kota Kupang
dirinya didepan teman sebaya NTT menyerang SMAN 4 Kota Kupang NTT,
kolompok sosial mereka. Bisa terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Salmun
bermain, atau pun kelompok belajar NTT yang berada di lokasi tawuran
ketika remaja mulai merasa bahwa perkelahian yang terjadi sehari sebelumnya.
hubungan keluarga tidak terlalu dekat Saat itu SMAN 4 mengadakan pentas seni
keluarga juga dapat menjadi pemicu senjata tajam dan beberapa pisau pihak
sebayanya untuk mendapat dukungan Sektor Kelapa Lima. Tak lama berselang,
mereka pada geng, misalnya, adalah beberapa siswa. Selain itu, sempat terjadi
bentuk umum dari interaksi mereka pemukulan terhadap beberapa siswa SMAN 4
dengan teman sebaya, sehingga Kota Kupang NTT. Ada sekitar 9 orang yang
muncul lah kegiatan anti sosial yang tadi di amankan “kata Salmun”.
fokus dalam membahas permasalahan- Kupang: Studi Fenomena Geng Sekolah di Kota
remaja melakukan
2.Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
juveniledelinquency?
Sebagai sumbangan pemikiran
pengembangan ilmu pengetahuan
pada umumnya dan ilmu hukum b. Bagaimanakah pola hubungan sosial pada
pada khususnya.
keluarga remaja pelaku juveniledelinquency?
b. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi Berdasarkandiatas terlihat adanya
pemerintah, penegak hukum, dan
masyarakat dalam mencegah dan persamaan tema yang akan diteliti, yaitu
menanggulangi tindak pidana
kenakalan remaja berkenaan dengan kenakalan remaja (juvenile
D. Keaslian Penelitian
delinquency) yang terjadi diwilayah Kota
Berdasarkan hasil penelusuran
Kupang Perbedaan dengan penelitian yang
kepustakaan yang telah dilakukan calon
dilakukan oleh calon peneliti dalam hal ini
peniliti mengenai “Penegakan Hukum
adalah mengenai pengaruh kelompok-kelompok
Terhadap Kenakalan Remaja Di Kota
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
yang dalam hal ini dikaitkan dengan ketidak harmonisan antara individu (suami-istri
perspektif penegakan hukum di Kota dan orang tua anak) dalam lembaga rumah
ataupun bukti plagiat pada penelitian sejalan yakni ditandai dengan pertengkaran,
ini, maka Calon Peneliti siap menerima percekcokan, maupun konflik terus menerus.
sanksi sesuai aturan yang berlaku di Selama konflik itu berlangsung dalam keluarga,
B. Upaya Penanggulangan
Kenakalan Remaja
sebagai berikut:
pembelajaran disekolah.
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Berkaitan dengan
langkah-langkah pencegahan
sebagai berikut:
1) Upaya Penal
Kerangka Berpikir
Teori-teori dan pendapat-pendapat
yang menjelaskan hubungan antara aspek-
aspek yang berhubungan dalam penelitian ini
sebagaimana didapatkan dalam Tinjauan
pustaka, divisualisasikan dalam Gambar 1.
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Gambar 1. Aspek-aspek yang berkaitan dalam penelitian ini (menurut tinjauan pustaka)
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Kenakalan
Implementasi
Faktor Remaja dan Penegakan
Penyebab Geng Sekolah
Hukum
a. Faktor
Interen: a. Diversi
- Keadaan
jiwa labil
- Belum
mampu
kontrol
diri
b. Diproses dalam
sistim peradilan
pidana (SPP)
b. Faktor Ekstern:
- Broken home
- Lingkungan
yang buruk
- Ekonomi
keluarga yang
buruk
dapat menyatakan jenis data, ayah terhadap anak kandung ini merupakan
sumbernya atau sesuai dengan kejahatan yang menghebohkan masyarakat
kebutuhan peneliti. setempat, apalagi dalam kasus ini yang menjadi
3. Pentabulasiandata (Tabulating) pelakunya adalah ayah kandungnnya sendiri
yaitu mengkualifikasikan atau yang sudah berusia tua dan korban yang masih
proses memindahkan data dari berusia 13 tahun dan notabenenya ayah
daftar pertanyaan ke tabel yang kandungnnya sendiri yang sebagai mana
telah dipersiapkan. Di dalam semestinya anak harus di lindungi dan di
tabulasi data ini juga dilakukan berikan pendidikan yang cukup untuk nusa dan
konstruksi data atau menyusun bangsa.Secara umum ada beberapa faktor
ulang data secara teratur, penyebab kejahatan, yaitu antara lain:
berurutan, logis sehingga mudah 1. Perangkat Hukum yang Kurang
dipahami untuk memudahkan Melindungi Masyarakat
kegiatan analisis. Banyak anggota masyarakat menginginkan
agar setiap pelaku kejahatan dapadihukum
b. Teknik Analisis Data dengan hukuman yang seberat-beratnya
Teknik analisis data yang digunakan bahkan harus dijatuhi pidana mati.Beberapa
dalam penelitan ini adalah analisis peraturan yang berisikan sanksi pidana bagi
yuridis deskriptif kualitatif. Analisis pelaku kejahatan tidak memiliki pidana
yuridis deskriptif yaitu menjelaskan, minimal, sehingga pelaku kejahatan dapat
menguraikan dan mengambarkan sesuai saja dipidana di bawah pidana maksimal.
dengan permasalahan yang erat
kaitannya dengan penelitian ini guna 2. Penegakan Hukum yang Lemah
memberikan pemahaman yang jelas dan Penegakan hukum pada hakekatnya
terarah yang diperoleh dari hasil merupakan kebijakan penerapan substansi
penelitian. Adapun analisis kualitatif hukum oleh penguasa atau rezim sesui dengan
digunakan untuk mengelompokkan dan kebijakan sosial yang telah digariskan.
menseleksi data yang diperoleh dari Tindakannya penjatuhaan pidana minimal di
lapangan penelitian menurut kualitas dan dalam beberapa peraturan mengisyaratkan
kebenarannya yang disusun secara seseorang yang melakukan tindak pidana dapat
sistematis, kemudian dibuat kesimpulan dijatuhkan pidana di bawah pidana maksimal
yang berguna untuk menjawab rumusan yang telah diciptakan sebelumnya. Padahal
masalah dalam penelitian ini. ketika terjadi sebuah peristiwa kejahatan, maka
yang paling dinginkan oleh masyarakat adalah
4. HASIL PENELITIAN
pelaku harus dijatuhi hukuman yang seberat-
DANPEMBAHASAN
beratnya atau dijatuhi hukuman mati. Terkadang,
A. Faktor Penyebab Tindak Pidana vonis yang dijatuhkan hakim kepada terdakwa
Pencabulan Terhadap Anak Oleh dianggap belum dapat memenuhi rasa keadilan
Ayah Kandung Di Wilayah Hukum dalam masyarakat.
Polsek Kelapa Lima Perlindungan korban khusnya hak korban untuk
Di berbagai lingkungan kehidupan memperoleh ganti rugi merupakan bagian
bermasyarakat dan dalam komunitas integral dari hak asasi di bidang kejahtaraaan dan
keluarga, posisi perempuan menjadi jaminan sosial (social security). Hal inipun
tidak aman dalam menikmati mendapat pengakuan dalam Deklarasi Universal
kenyamanan dan kedamaiannya. Tidak Hak Asasi Manusia Pasal 25 ayat (1) yang
merupakan perbuatan yang menutup menyatakan :
kemungkinan, bahwa di suatu keluarga Setiap orang berhak atas suatu standart
yang kelihatan damai, tiba-tiba muncul kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan
salah satu anggotanya yang berani dan kesejahteraan dirinya serta keluarganya,
nekat melakukan perkosaan. termasuk makanan, pakaian, rumah,dan
Kejahatan pencabulan yang dilakukan perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
cara melakukan suatu usaha atau lebih mengarahkan anak pada kegiatan-
kegiatan yang positif . kegiatan yang bermanfaat sehingga dapat
c. Upaya Represif upaya ini dilakukan mencegah hal-hal yang merusak anak.
pada saat telah terjadinya tindak pidana 4. Melakukan rehabilitasi terutama bagi
atau kejahatan yang tindakanya berupa anak perempuan yang menjadi korban
penegakkan hukum, misalnya kekerasan seksual perlu ada tindakan
penyedian perangkat- perangkat yang khusus,karena anak korban
hukum yang diperlukan untuk kekerasan seksual akan menderita
melindungi masyarakat. trauma psikologis yang lama.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan dalam DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini adalah:
1. Buku-buku
1. Sebaiknya penanganan terhadap
kasus kejahatan pencabulan yang
Adami,Chazawi.2002.Tindak Pidana
dilakukan ayah terhadap
Mengenai Kesopanan.Jakarta:PT Raja
anak kandungnnya dilakukan
GrafindoPersada.hlm.80
dengan perhatian khusus, sebab
jika anak selalu diperlakukan tidak
Ali, Zainuddin. 2016. Metode Penelitian
baik terhadap tumbuh kembang
Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
anak terutama anak perempuan
maka bangsa kita akan hancur
Arief ,Barda Nawawi. 2014. Masalah
karena anak perempuan adalah
Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum
bibit dari suatu bangsa yang
Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan.
seharusnya diperhatikan khususnya
Semarang: Kencana Prenadamedia Group.
bangsa ini, jika anak perempuan
selalu dicabuli maka mental dan
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
pikirannya akan rusak dan terbawa
Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi
pikiran-pikiran trauma dan negatif
Ketiga,Jakarta:Balai Pustaka.
kepada orang lain.
2.Agar kejahatan pencabulan tersebut
Djamil,Nasir M. 2013. Anak Bukan untuk
tidak terulang lagi maka dari itu
Dihukum. Jakarta: Sinar Grafika.
harus ditingkatkan lagi upaya-
upaya penanggulangan untuk dapat
Hiariej,Eddy O.S. 2014. Prinsip-Prinsip
mengurangi jumlah pelaku tindak
Hukum Pidana. Yogyakarta:Cahaya Atma
pidana pencabulan terhadap anak,
Pustaka.
seperti yang sudah dijelaskan
beberapa upaya yang telah
Hurairah,Abu. 2006. Kekerasan terhadap
dilakukan dan hasil wawancara
Anak. Jakarta: Nusantara.
dari penyidik kepolisian terkait
dengan kasus yang diangkat.
Mahrus Ali. 2012. Sinar Dasar-Dasar
3.Pentingnya peran masyarakat dan
Hukum Pidana. Jakarta:Grafika.
orang tua dalam fungsi
pengawasan tetap terus dijalankan
Moeljatno.2008. Asas-Asas Hukum
terutama terhadap anak-anak yang
Pidana.Jakarta: PT Rineka Cipta.
ada disekitar. Masyarakat juga
diharapkan melaporkan setiap
Nashriana.2014. Perlindungan Hukum
tindak kejahatan agar proses
Pidana Bagi Anak di Indonesia.Jakarta:Raja
penyidikan berlangsung dengan
Grafindo Persada.
baik guna mencegah kejahatan
tersebut terulang kembali, serta
[MEVI SARLINCE MUSKANAN] Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
l iniddhuin gYaunlitaewrahnad“aApnK
Wahid Abdul dan Muhmmad Irfan.2002. PerW aloisribs aKnaSsuesk sPueanlc:aPbTulan
Reflika Aditama.Widiyanti,Ninik. Kaitannya dengan Teori-Teori Kriminologi”,
1987. Kejahatan dalam Masyarakat http://widhiyuliawan.blogspot.co.id/2014/04/a
dan Pencegahan.Jakarta: Bima Aksara. nalisis-kasus-pencabulan-kaitannya.html