Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019

Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

Pengaruh Kualitas Pelayanan (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, Dan


Responsiveness) terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Kalteng Cabang
Muara Teweh

M. Solichin¹, Rasyidi², Siti Halimatusa’diah²


1. Mahasiswa Megister Ilmu Administrasi Bisnis, Fisip Unlam Banjarmasin
2. Dosen Megister Ilmu Administrasi Bisnis, Fisip Unlam Banjarmasin
Jl. Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin 70123
Telp/Fax (0511) 3304595, 3304968

ABSTRACT

Research this aim for test influence Reliability (X1), Assurance (X2), Tangible (X3), Emphathy (X4) and
Responsiveness (X5) on Customer satisfaction at Bank Kalteng Caang Muara Teweh. Sample taken as much 98
Selected customers with formula Slovin. Collecting data using questionnaire while data analysis using SPSS.
Results testing prove Reliability effect significant to Customer's Decision on Partial with big influence
31.1%, an effect Assurance significant to Customer satisfaction on Partial with big influence 11.8% Tangible
effect significant to Customer satisfaction on Partial with big influence 3.5%, Emphathy take effect significant to
Customer satisfaction on Partial with big influence 2.7%, Responsiveness effect significant to Customer
satisfaction on Partial with big influence Whereas 50.2% on simultaneously Reliability, Assurance, Tangible,
Emphathy and Responsiveness take effect significant to Customer satisfaction with big influence 42.1% while the
rest amount 57.9% influenced by other variables

Keywords: Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, Responsiveness, Customer Satisfaction

1. Latar Belakang seperti ini dalam jangka panjang


Perubahan di bidang sosial, budaya, memungkinkan perusahaan untuk memahami
ekonomi, teknologi, politik dan juga dengan seksama harapan pelanggan serta
persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan kebutuhan mereka, dengan demikian
keadaan pasar.Karena pasar selalu berubah, perusahaan tersebut dapat meningkatkan
maka perusahaan juga harus selalu kepuasan pelanggan dimana perusahaan
meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu memaksimumkan pengalaman pelanggan yang
diperhatikan adalah bagaimana perusahaan menyenangkan dan meminimumkan atau
mengambil inisiatif untuk merubah cara meniadakan pengalaman pelanggan yang
pelayanannya agar dapat menyesuaikan diri kurang menyenangkan.
dengan lingkungan di luar perusahaan yang Perusahaan yang gagal memuaskan
menghendaki perubahan. pelayanannya akan menghadapi masalah yang
Era sekarang ini yang ditandai oleh kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak
revolusi teknologi komunikasi dan informasi puas akan menyampaikan pengalaman
mengakibatkan terjadinya perubahan (change) buruknya kepada orang lain dan bisa
yang luar biasa. Adanya kemudahan yang dibayangkan betapa besarnya kerugian dari
diperoleh dari komunikasi dan informasi kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena
muncul kompetisi yang sangat ketat berakibat itu, setiap perusahaan jasa wajib
pelanggan (customer) semakin banyak pilihan merencanakan, mengorganisasi,
dan sangat sulit untuk dipuaskan karena telah mengimplementasikan, dan mengendalikan
terjadi pergeseran yang semula hanya untuk sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga
memenuhi kebutuhan, meningkat menjadi pelayanan dapat memuaskan para pelangganya.
harapan (expectation) untuk memenuhi Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan
kepuasan. Sehingga bagi perusahaan, kunci oleh Leonard L Barry.A. Parasuraman dan
kearah profitabilitas bukan lagi volume kawan-kawan yang dikutip Fandy Tjiptono
penjualan melainkan kepuasan jangka panjang (2002:70) service quality berdasarkan pada
bagi pelanggan. lima dimensi kualitas yaitu tangibles (bukti
Kualitas dan kepuasan pelanggan langsung), reliability (kehandalan),
berkaitan erat kualitas memberikan suatu responsivenees (daya tanggap), assurance
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin (jaminan) dan empathy (empati).
ikatan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan

38
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

Kualitas pelayanan merupakan suatu maupun bersumber dari mesin ATM tersebut,
bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat sehingga perlu di adakannya mesin ATM baru
pelayanan yang diterima (perceived service) dengan menggunakan teknologi yang lebih
dengan tingkat layanan yang diharapkan canggih dan mampu beroperasi dengan cepat
(expected service). Kepuasan pelanggan dalam Mengenai tentang keluhan nasbah pada
bidang jasa merupakan elemen penting dan Bak Kalteng cabang Muara Teweh tentang
menentukan dalam menumbuhkembangkan Pelayanan Teller lambat, hal ini disebabkan
perusahaan agar tetap eksis dalam menghadapi karena karyawan yang ada pada Bank Kalteng
persaingan. Demikian pula dengan bisnis Cabang Muara Teweh tidak memiliki
perbankan, merupakan bisnis yang berdasarkan kecakapan khusus dalam bidangnya sehingga
pada asas kepercayaan, masalah kualitas pekerjaan yang terjadi pada Bank tersebut
layanan (service quality) menjadai faktor hanya memiliki standar kerja, jadi nasabah
penting dalam menentukan keberhasilan bisnis banyak mengekuh akibat lama menunggu.
ini. Adapaun pelanggan Bank Kalteng cabang Mengenai tentang keluhan nasbah pada
Muara Teweh sebanyak 6523 nasabah terdiri Bak Kalteng cabang Muara Teweh tentang
dari kalangan pelajar, PNS/ASN, Perusahaan pelayaan teller kurang ramah, hal ini
Terbatas, kalangan industri, pedagang dan disebabkan karena sikap karyawan yang
rumah tangga. kurang menggunakan senyuman pada saat
Dalam perkembangannya Bank BPD melayani nasbah sehigga nasabah merasa
Kalteng cabang Muara Teweh tidak terlepas kurang senang atas layaan yang diberikan
dari kendala-kendala dan permasalahan dalam karyawan tersebut, selain itu budaya yang ada
memberikan pelayanan kepada nasabah. dalam bank tersebut juga kurang di tunjukan
Adapun keluhan-keluhan yang disampaikan pada saat pelayanan.
nasabah kepada Bank Kalteng cabang muara Mengenai tentang keluhan nasbah pada
Teweh dalam tahun 2016 dapat disebabkan Bak Kalteng cabang Muara Teweh tentang
oleh beberapa masalah umum antara lain: pembuatan ATM lamabat, hal ini disebabkan
karena karyawan harus melapor atau mengirim
Tabel 1.1 : Daftar Keluhan Nasabah Bank berkas ke cabang pusat untuk dapat izin
Kalteng cabang Muara Teweh tahun 2016 pembuatan ATM baru sehingga membuat
Persentase nasabah merasa lambat dalam pembuatan
No Keluhan Jumlah
(%)
Kurangnya pelayanaan ATM, selain itu kemungkinan jaringan internet
1 84 18
Teller Service sering mengalami gangguan atau teknologi
Mesin ATM sering yang kurang canggih masih digunakan oleh
2 54 12
macet
Pelayanan Teller lambat bank tersebut yang mengakibatkan lambatnya
3 87 19
Pelayanan teller kurang
pembuata ATM.
4 35 8 Hasil daripenjelasan di atas maka dapat
ramah
5 Pembuatan ATM lambat 198 43 disimpulakan bahwa keluhan nasabah pada
Jumlah 458 100 tahun 2016 dilihat dari setiap item tidak terlalu
Sumber: Bank Kalteng cabang Muara Teweh, 2016 besartetapi apabila dipersentasekan hampir
43%. Hal tersebut mengindikasikan adanya
Dari tabel 1.1 mengenai tentang keluhan penurunan kualitas pelayanan yang
nasbah pada Bak Kalteng cabang Muara disampaikan oleh banyak pihak penyedia jasa,
Teweh tentang kurangnya pelayanan Teller sehingga berdampak pada penurunan
Service sebesar 18% menyatakan kurang, hal keputusan nasabah yang tinggi. Sehingga perlu
ini disebabkan oleh karyawan pada Bank ada peningkatan kualitas pelayanan Bank
Kalteng cabang Muara Teweh masih belum Kalteng cabang Muara Teweh dilakukan
memiliki keterampilan yang kusus sehingga melalui perluasan jaringan maupun dalam
pelayanan yang seharusnya lebih cepat menjadi bentuk kerja sama dengan lembaga lain.
kurang lambat sehingga perlu adanya pelatihan Adapun Bank Kalteng cabang Muara Teweh
untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut. memperluas jaringan dengan membuka kantor
Mengenai tentang keluhan nasbah pada kas yang akan dibuka di kecamatan-kecamatan
Bak Kalteng cabang Muara Teweh tentang seperti dikecamatan Gunung Timang. Bank
Mesin ATM sering macet, hal ini disebabkan Kalteng cabang Muara Teweh juga punya
karena jaringan yang ada pada mesin ATM pelayanan jasa untuk pengembangan
sering terjadi ganguan baik dari operator perusahaannya seperti Tabungan Sipeda,

39
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

Tabungan Taheta, Tabunganku, Kredit Multi a. Kualitas terdiri dari sejumlah


Guna, Pemilikan rumah (KPR), dan lain-lain. keistimewaan produk, baik keistimewaan
Hasil Survai survey yang dilakukan langsung maupun keistimewaan atraktif
Marketing Research Indonesia (MRI) dengan yang memenuhi keinginan pelanggan dan
metodologi mystrey shopping Penilaian dengan demikian memberikan kepuasan
kualitas layanan meliputi beberapa komponen atas penggunaan produk ini,
penilaian, yaitu satpam, customer service, b. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang
teller, peralatan banking hall, kenyamanan bebas dari kekurangan atau kerusakan
ruangan, toilet, ATM, layanan telepon, layanan Pengertian kualitas tersebut menunjukan
e-channel seperti phone banking officer, phone bahwa kualitas itu berkaitan erat dengan
banking mesin, SMS banking, dan internet pencapaian standar yang diharapkan. Berbeda
banking. Hasil yang diperoleh oleh Bank dengan Lukman (2000:11) yang mengartikan
Kalteng kembali menorehkan prestasi terbaik kualitas adalah sebagai janji pelayanan agar
dalam ajang Infobank Banking Service yang dilayani itu merasa diuntungkan. Selain
Excellence Awards 2014. Bank kebanggaan itu menurut Kotler dan Keller (2008:181)
Kalimantan Tengah ini meraih peringkat kedua menyatakan Kualitas merupakan jaminan
Best Overall Performance, peringkat kedua terbaik atas kesetiaan pelanggan pertahanan
Performa Terbaik Customer Service, peringkat terkuat dalam menghadapi persaingan, dan
kedua Performa Terbaik Teller, dan peringkat satu-satunya jalurmenuju pertumbuhan dan
ketiga Performa Terbaik Satpam dari Majalah pendapatan yang berkesinambungan.
Infobank. Pelayanan pada dasarnya dapat
Hal ini yang mendorong perlu dilakukan didefinisikan sebagai aktivitas seseorang,
penelitian untuk mengetahui lebih jauh lagi sekelompok dan/atau organisasi baik langsung
tentang kepuasan nasabah setelah menerima maupun tidak langsung untuk memenuhi
pelayanan dari Bank Kalteng cabang Muara kebutuhan. Menurut Pasolong (2011:133)
Teweh dengan ini bisa diketahui dimensi pelayanan yangbaik adalah kemampuan
pelayanan manakah yang paling dominan seseorang dalam memberikan pelayanan yang
memberikan kepuasan bagi nasabah. Karena dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
keberhasilan suatu bank adalah mendapatkan dengan standar yang ditentukan. Sedangkan
nasabah yang banyak, dan nasabah harus menurut Surjadi (2012:57) bahwa pelayanan
dipegang jangan sampai pindah ke bank lain merupakan usaha apa saja yang mempertinggi
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pengertian-
2. Tujuan Penelitian pengertian di atas maka dapat disimpulkan
Adapun tujuan penelitian ini adalah bahwa pelayanan adalah kegiatan atau usaha
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh organisasi atau kelompok dalam memenuhi
signifikan Kualitas pelayanan Reliability, kebutuhan baik dalam bentuk barang atau jasa
Assurance, Tangible, Emphathy dan dengan tujuan memenuhi kebutuhan
Responsiveness terhadap Kepuasan Nasabah masyarakat.
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh Menurut Moenir (2008:128)
mengatakan pelayanan adalah proses
3. Tinjauan Teori pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
Kualitas Pelayanan lain secara langsung. Hal ini juga dinyatakan
Pengertian atau makna atas konsep oleh Tjiptono (2008:1) Pelayanan adalah segala
kualitas telah diberikan oleh banyak pakar sesuatu yang dilakukan pihak tertentu (individu
dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, maupun kelompok) kepada pihak lain (individu
sehingga menghasilkan definisi-definisi yang maupun kelompok).
berbeda pula. Tjiptono (2004:51) menyatakan Menurut Simamora (2001:172) kualitas
bahwa kualitas diartikan sebagai suatu kondisi pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat
dinamis dimana yang berhubungan dengan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain,
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
yang memenuhi atau melebihi mengakibatkan kepemilikan apapun.
harapan.Menurut Riduwan (2007:248) kualitas Menurut Lukman (2000:5) kualitas
pada dasarnya dapat mengacu kepada pelayanan merupakan suatukegiatan yang
pengertian pokok yaitu : terjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang denganorang lain atau mesin secara

40
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

fisik, dan menyediakan kepuasaan Dalam rangka menciptakan


pelanggan.Sedangkan definisi yang lebih rinci gayamanajemen dan lingkungan yang kondusif
diberikan oleh Ratminto (2005:2) yaitu kualitas bagi organisasi untuk menyempurnakan
pelayanan adalah suatu aktivitas atau kualitas, organisasi bersangkutan harus mampu
serangkaianaktivitas yang bersifat tidak kasat mengimplementasikan enam prinsip utama
mata yang terjadi akibat adanya interaksiantara yang berlaku bagi perusahaan. Keenam prinsip
konsumen dengan karyawan atau hal-hak lain ini sangat bermanfaat dalam membentuk
yang disediakan olehperusahaan pemberi mempertahankan lingkungan yang tepat untuk
pelayanan yang dimaksudkan untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara
memecahkan setiap permasalahan berkesinambungan dengan didukung oleh para
konsumen/pelanggan. pemasok, karyawan, dan pelanggan. Menurut
Wyckof (1990) dala Yogiarto (2015) Saleh (2010:105) keenam prinsip tersebut
mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai terdiri atas:
tingkat keunggulan yang diharapkandan 1) Kepemimpinan
mengendalian atas tingkat keunggulan tersebut Strategi kualitas perusahaan harus
untuk memenuhi keinginan pelanggan. merupakan inisiatif dan komitmen dari
Parasuraman (1988) dalam Hianggio (2013) manajemen puncak.Manajemen puncak
mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai harus memimpin dan mengarahkan
refleksi persepsi evaluatif konsumen terhadap organisasinya dalam upaya peningkatan
layanan yang diterima pada suatu waktu kinerja kualitas. Tanpa adanya
tertentu. Berdasarkan dua definisi kualitas kepemimpinan dari manajemen puncak,
pelayanan di atas dapat diketahui bahwa usaha peningkatan kualitas hanya akan
terhadap dua faktor utama yang mempengaruhi berdampak kecil.
kualitas pelayanan, yaitu pelayanan yang 2) Pendidikan
diharapkan (expected service) konsumen dan Semua karyawan perusahaan, mulai dari
pelayanan yang diterima atau dirasakan manajer puncak sampai karyawan
(perceived service) oleh konsumen atau hasil operasional, wajib mendapatkan penekanan
yang dirasakan. dalam pendidikan tersebut antara lain
Kualitas pelayanan merupakan suatu konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat,
pembahasan yang sangat kompleks karena teknik implementasi strategi kualitas, dan
penilaian kualitas pelayanan berbeda dengan peranan eksekutif dalam implementasi
kualitas produk, terutama sifatnya yang tidak strategi kualitas.
nyata (intangiable) dan produksi serta 3) Perencanaan Strategik
konsumsi berjalan secara stimultan. Sehingga, Proses perencanaan strategi harus mencakup
kualitas pelayanan adalah bagaimana pengukuran dan tujuan kualitas yang
tanggapan pelangggan terhadap jasa yang digunakan dalam mengarahkan perusahaan
dikonsumsi atau dirasakannya (Jasfar,2005:47 untuk mencapai visi dan misinya.
dalam Sudartik, 2009). 4) Review
Menurut Garvin yang dikutip Tjiptono Proses reviewmerupakan satu-satunya
(2011:143) menyatakan bahwaterdapat lima alatyang paling efektif bagi manjemen untuk
perspektif mengenai kualitas, salah satunya mengubah perilakuorganisasi. Proses ini
yaitu bahwa kualitasdilihat tergantung pada menggambarkan mekanisme yang
orang yang menilainya, sehingga produk yang menjamin adanya perhatian terus-menerus
palingmemuaskan preferensi seseorang terhadap upaya mewujudkan sasaran-
merupakan produk yang berkualitas sasaran kualitas.
palingtinggi. 5) Komunikasi
Berdasarkan pengertian diatas terlihat Implementasi strategi kualitas dalam
bahwa kualitas adalah kinerja yang organisasi dipengaruhi oleh proses
berdasarkan standar keahlian untuk memenuhi komunikasi organisasi, baik dengan
kebutuhan pelangganan artinya kualitas karyawan, pelanggan, aupun dengan
pelayanan dapat diketahui dengn cara stakeholderlainnya.
membandingkan antara persepsi (kenyataan) 6) Total Human Reward
dengan ekspetasi (harapan) pelanggan atas satu Reward dan recognition merupakan aspek
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dan krusial dalam implementasi strategi kualitas.
jasa. Setiap karywan berprestasi perlu diberi

41
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

imbalan dan prestasinya harus diakui. Emphathy ialah dimana perusahaan


Dengan cara seperti ini, motivasi, semangat memahami masalah para pelanggan dan
kerja, rasa bangga dan rasa memiliki (sense bertindak demi kepentingan pelanggan,
of belonging) setiap anggota organisasi serta memberikan perhatian personal kepada
dapat meningkat, yang pada akhirnya para pelanggan dan memiliki jam operasi
berkontribusi pada peningkatan yang nyaman bahkan melayani dengan
produktifitas dan profitabilitas bagi penuh kesabahan pada saat nasabah
perusahaan, serta kepuasan dan loyalitas mengalami kebingungan atau masalah.
pelanggan. Emphathydalam hal ini memiliki 3 (tiga)
MenurutParasuraman, Zeithamldan indikator yaitu sebagai berikut:
Berry(1988) dalam Tjiptono dan Candra dalam hal ini yaitu sebagai berikut:
(2011:198), kualitas pelayanan memiliki 5 1) Memahami keinginan/masalah nasabah
(lima) indikator yaitu sebagai berikut: 2) Melakukan sesuatu/tindakan demi
1. Reliability kepentingan nasabah
Reliability merupakan kemampuan 3) Memberikan perhatian kepada nasabah
perusahaan untuk memberikan layanan yang 5. Responsiveness
akurat sejak pertama kali tanpa membuat Responsiveness yaitu berkenaan dengan
kesalahan apupun dan menyampaikan kesediaan dan kemampuan para karyawan
jasanya sesuai dengan waktu yang untuk membantu para pelanggan dan
disepakati serta memberikan informasi- merespon permintaan mereka, serta
informasi yang terkait dengan bank melalui menginformasikan kapan jasa akan
berbagai media. Reabilitydalam hal ini diberikan dan kemudian memberikan jasa
memiliki 3 (tiga) indikator yaitu sebagai secara cepat. Responsiveness dalam hal ini
berikut: memiliki 2 (dua) indikator yaitu sebagai
1) Janji ditepati sesui jadwal berikut:
2) Menyediakan Informasi 1) Kemampuan perusahaan (Karyawan)
3) Pelayanan yang cepat dan tepat membantu dan merespon permintaan
2. Assurance nasabah
Assurance merupakan perilaku para 2) Menginfomasikan jasa secara cepat
karyawan mampu menumbuhkan Kepuasan Nasabah
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan Banyak pakar memberikan definisi
dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman mengenai kepuasan nasabah.Day dalam
bagi para pelanggan. Jaminan juga bearti Nasution (2004) menyatakan bahwa kepuasan
bahwa para karyawan selalu bersikap sopan atau ketidak puasan nasabah adalah respon
dan menguasai pengetahuan dan nasabah terhadap evaluasi ketidak sesuaian
ketermpilan yang dibutuhkan untuk atau diskormasi yang dirasakan antara harapan
menangani setiap pertanyaan atau masalah sebelumnya (atau normal kinerja sebelumnya)
pelanggan. Assurancedalam hal ini memiliki dan kinerja aktual produk yang dirasakan
3 (tiga) indikator yaitu sebagai berikut: setelah pemakaiannya. Engel et al. (1990)
1) Pengetahuan dan Keterampilan mengungkapkan, bahwa kepuasan nasabah
2) Kepercayaan merupakan evaluasi pembeli, dimana alternatif
3) Kesopan Santunan/Kesopanan yang dipilih sekurang kurangnya memberikan
3. Tangible hasil sama atau melampaui harapan nasabah,
Tangible daya tarik fasilitas fisik, sedangkan ketidak puasan timbul apabila
perlengkapan, dan material yang digunakan hasilyang diperoleh tidak sesuai dengan
perusahaan, serta penampilan karyawan keinginan nasabah
dalam menunjang segala sesuatu dalam Kepuasan nasabah dapat didefinisikan
melakukan pekerjaan, baik sarana ataupun sebagai evaluasi kesadaran dan kecintaan
prasarana. Tangibledalam hal ini memiliki 3 pelanggan terhadap barang atau jasa yang telah
(tiga) indikator yaitu sebagai berikut: disampai kepadanya oleh produsen tertentu
1) Fasilitas Fisik (Oliver pada Birgelen et. al., 2000). Kepuasan
2) Perlengkapan Kantor dipengaruhi oleh tingkat harapan atas kualitas
3) Penampilan Karyawan jasa (Cronin dan Taylor pada Birgelen et. al.,
4. Emphathy 2000). Kepuasan pelanggan sebagai hasil dari
perbandingan antara harapan produk atau

42
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

jasadan kenyataan yang diterima seseorang H.4. Terdapat pengaruh signifikan secara
maka memunculkan dua kemungkinan yang parsialEmphathyterhadap Kepuasan
pertama adalah bila penjual memberikan Nasabah pada Bank Kalteng Cabang
informasi yang berlebihan terhadap nasabah, Muara Teweh
maka nasabahakan mempunyai pengharapan H.5. Terdapat pengaruh signifikan secara
yang terlalu tinggi, sehingga berakibat ketidak parsial Responsiveness terhadap
puasan jika penjual tidak dapat memenuhi Kepuasan Nasabah pada Bank Kalteng
informasinya. Kemungkinan kedua adalah bila Cabang Muara Teweh
penjual tidak dapat memenuhi informasi H.6. Terdapat pengaruh signifikan secara
kepada nasabah, maka nasabahakan kurang simultan Reliability, Assurance,
tertarik (harapannya rendah) pada produk atau Tangible, Emphathy dan Responsiveness
pelayanan tersebut, sehingga transaksi tidak terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank
akan terjadi. Kalteng Cabang Muara Teweh
Menurut Kotler (1994) kepuasan
nasabah adalah tingkat perasaan seseorang 5. Metode Penelitian
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang Pendekatan yang digunakan dalam
ia rasakan dibandingkan dengan harapan. penelitian ini adalah Kuantitatif yakni proses
Howard & Sheth (1969) mengungkapkan menemukan pengetahuan yang menggunakan
bahwa kepuasan nasabah adalah situasi data berupa angka sebagai alat menganalisis
kognitif pembeli berkenaan dengan keterangan mengenai apa yang ingin kita
kesepadanan atau tidak kesepadanan antara ketahui (Moh.Kasiram, 2010). Jenis penelitian
hasil yang didapatkan di banding dengan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengorbanan yang dilakukan.Wilkie (1990) bersifat eksplanatory yaitu penelitian yang
mendefinisikan kepuasan nasabah sebagai bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu
pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa variabel dengan variabel yang lain(Sugiyono,
2012:11). Tipe penelitian yang digunakan
4. Model Penelitian adalah tipe asosiatif kausal. Penelitian asosiatif
menurut Sugiyono (2012:11) yaitu suatu
pertanyaan penelitian yang bersifat
menanyakan pengaruh antara dua variabel atau
lebih dalam bentuk sebab akibat. Dalam hal ini
untuk menguji pengaruhReliability(X1),
Assurance(X2), Tangible(X3), Emphathy (X4),
Responsiveness(X5) terhadap Kepuasan
Nasabah (Y).
Adapun teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitin adalah analisis
Regresi Linier Berganda, dimana analisis ini
Hipotesis merupakan dugaan sementara digunakan untuk mengetahui seberapa besar
yang diuji kebenarannya, berdasarkan model pengaruh perubahan suatu variabel terhadap
penelitian di atas, maka dirumuskan hipotesis variabel lainnya. Dalam penelitian ini dimana
sebagai berikut : variabel Reliability(X1), Assurance(X2),
H.1. Terdapat pengaruh signifikan secara Tangible(X3), Emphathy(X4), Responsivess
parsial Reliabilityterhadap Kepuasan (X5) terhadap Kepuasan Nasabah (Y) dengan
Nasabah pada Bank Kalteng Cabang menggunakan dengan menggunakan program
Muara Teweh SPSS Versi 21.00
H.2. Terdapat pengaruh signifikan secara
parsial Assuranceterhadap Kepuasan 6. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Nasabah pada Bank Kalteng Cabang Responden yang dipilih sebagai
Muara Teweh responden dalam penelitian ini adalah Nasabah
H.3. Terdapat pengaruh signifikan secara Bank Kalteng Cabang Muara Teweh yang
parsialTangibleterhadap Kepuasan berjumlah 98 orang. Adapun karakteristik
Nasabah pada Bank Kalteng Cabang responden akan di jelaskan di bawah ini.
Muara Teweh

43
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

Uji validitas diketahui bahwa hasil item Empathy (X4) sebesar 0,785, karakteristik
untuk variabel Reliability (X1), Assurance (X2), Responsiveness (X5) sebesar 0,810 dan
Tangible (X3), Empathy (X4), dan Kepuasan Nasabah (Y) sebesar 0,880.
Responsiveness (X5) dan Kepuasan Nasabah Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)
(Y) dari seluruh item memiliki nilai r > 0,3. Pengujian ini dilakukan untuk
Sehingga dapat di katakan bahwa semua itu di mengetahui mengetahui variabel independen
nyatakan falit Dengan begitu dapat dengan dependen secara varsial Variabel
disimpulkan bahwa seluruh item dinyatakan Reliability (X1), Assurance (X2), Tangible (X3),
valid. Sedangkan uji reliabilitas dapat Empathy (X4), dan Responsiveness (X5 )
disimpulkan bahwa bahwa instrumen dalam terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank
penelitian ini dapat dikatakan reliabel. Hal ini Kalteng Cabang Muara Teweh yaitu dengan
dikarenakan instrumen memiliki nilai membandingkan nilai t hitung dengan t tabel
cronbach alpha > 0,60 yaitu karakteristik dengan signifikansi 95% (α=0,05). Jika t hitung
Reliability (X1) sebesar 0,748, karakteristik > t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya jika t
Assurance (X2) sebesar 0,857, karakteristik hitung < t tabel maka Ho diterima. Hasil uji t
Tangible (X3) sebesar 0,834, karakteristik dapat dilihat pada Tabel 5.17 berikut.

Tabel 5.17 Hasil uji t hitung


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients t Sig.
Model Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18.677 3.618 2.127 .036
Reliabilitty .478 .549 .311 3.220 .002
Assurance .161 .155 .118 2.044 .003
Tangible .045 .323 .035 5.366 .000
Empaty .034 .124 .027 2.271 .017
Responsiveness .973 .228 .502 4.263 .024
Dependent Variable: Kepuasan_Nasabah
Sumber: Hasil pengolahan data, SPSS 23.00, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh c. Variabel Tangible (X3) nilai t hitung


niai signifikansi t untuk variabel independen sebesar 5,366 sedangkan t tabel sebesar
yaitu: 1.66055 dengan signifikansi sebesar
a. Variabel Reliability (X1) nilai t hitung 0,000. Karena t hitung > t tabel (5,366 >
sebesar 3,320 sedangkan t tabel sebesar 1.66055) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05),
1.66055 dengan signifikansi sebesar maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
0,002. Karena t hitung > t tabel (3,320 > terdapat pengaruh yang signifikan secara
1.66055) atau sig t < 5% (0,002 < 0,05), parsial variabel Tangible (X3) terhadap
maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terhadap Kepuasan Nasabah (Y) pada
terdapat pengaruh yang signifikan secara Bank Kalteng Cabang Muara Teweh.
parsial variabel Reliability (X1) terhadap d. Variabel Empathy (X4) nilai t hitung
Kepuasan Nasabah (Y) pada Bank Kalteng sebesar 2,271 sedangkan t tabel sebesar
Cabang Muara Teweh. 1.66055 dengan signifikansi sebesar
b. Variabel Assurance (X2) nilai t hitung 0,017. Karena t hitung > t tabel
sebesar 2,044 sedangkan t tabel sebesar (12,271,915 > 1.66055) atau sig t < 5%
1.66055 dengan signifikansi sebesar (0,017 < 0,05), maka H0 ditolak dan
0,003. Karena t hitung > t tabel (2,044 > H1 diterima, artinya terdapat pengaruh
1.66055) atau sig t < 5% (0,003 < 0,05), yang signifikan secara parsial variabel
maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya Empathy (X4) terhadap Kepuasan Nasabah
terdapat pengaruh yang signifikan secara (Y) pada Bank Kalteng Cabang Muara
parsial variabel Assurance (X2) terhadap Teweh.
Kepuasan Nasabah (Y) pada Bank Kalteng e. Variabel Responsiveness (X5) nilai t
Cabang Muara Teweh. hitung sebesar 4,263 sedangkan t tabel

44
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

sebesar 1.66055 dengan signifikansi Cabang Muara Teweh. Pengaruh dominan dan
sebesar 0,024. Karena t hitung > t tabel nilai koefisien regresi yang paling besar adalah
(4,263 > 1.66055) atau sig t < 5% (0,024 < variabel Responsiveness (X5) yang dapat dilihat
0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, dari koefisien regresi sebesar 0,937.
artinya terdapat pengaruh yang signifikan Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)
secara parsial variabel Responsiveness Pengujian ini dilakukan untuk
(X5) terhadap Kepuasan Nasabah (Y) pada mengetahui semua variabel bebas Reliability
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. (X1), Assurance (X2), Tangible (X3), Empathy
Dari hasil pengujian di atas, maka dapat (X4), dan Responsiveness (X5) secara bersama-
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel
signifikan secara parsial variabel Reliability terikat Kepuasan Nasabah pada Bank Kalteng
(X1), Assurance (X2), Tangible (X3), Empathy Cabang Muara Teweh. Pengujian ini dilakukan
(X4), dan Responsiveness (X5) terhadap dengan uji F, dengan tingkat signifikansi
Kepuasan Nasabah (Y) pada Bank Kalteng sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dapat dilihat
pada Tabel 5.18 berikut

Tabel 5.18 Hasil uji F hitung


ANOVAa
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 666.928 5 133.386 15.093 .000b
Residual 813.031 92 8.837
Total 1479.959 97
a. Dependent Variable: Kepuasan_Nasabah
b. Predictors: (Constant), Responsiveness, Tangible, Reliabilitty, Assurance, Empaty
Sumber: Hasil pengolahan data, SPSS 23.00, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan Responsiveness (X5) secara bersama-sama


nilai signifikansi pada F (0,000) < signifikansi (simultan) berpengaruh terhadap Kepuasan
α (0,05), yaitu (0,000 < 0,05) atau dengan Nasabah (Y) pada Bank Kalteng Cabang
membandingkan F hitung dengan F tabel Muara Teweh.
dengan nilai F tabel sebesar 92. Dimana dari Koefisien Determinasi (R2)
hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung > F Koefisien determinasi (R2) pada intinya
tabel (15,093 > 2,31). Berdasarkan perhitungan mengukur seberapa jauh kemampuan model
tersebut maka keputusannya adalah H0 ditolak dalam menerangkan variasi variabel
dan H3 diterima,yang artinya secara statistik independen. Nilai koefisien determinasi adalah
dapat dibuktikan bahwa semua variabel antara nol dan satu (Ghozali, 2006:83). Nilai
independen yang terdiri Reliability (X1), koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel
Assurance (X2), Tangible (X3), Empathy (X4), 5.19 berikut
.

Tabel 5.19 Nilai koefisien determinasi


Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error
Mode R Adjusted R Durbin-
R of the F Sig. F
l Square R Square Square df1 df2 Watson
Estimate Change Change
Change
1 .671a .445 .421 2.973 .451 15.093 5 92 .000 1.394
a. Predictors: (Constant), Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan_Nasabah
Sumber: Hasil pengolahan data, SPSS 23.00, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan 5.19 dapat diketahui bahwa koefisien


menggunakan program SPSS 23 pada Tabel determinasi (adjusted R2) yang diperoleh

45
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

sebesar 0,421. Hal ini berarti 42,1% Kepuasan Responsiveness terhadap Kepuasan
Nasabah dapat dijelaskan oleh variabel Nasabah pada Bank Kalteng Cabang
Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, dan Muara Teweh.
Responsiveness sedangkan sisanya yaitu 57,9%
Kepuasan Nasabah dipengaruhi oleh variabel- Daftar Pustaka
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam Ancok, Djamaluddin. 2000.Manajemen
penelitian ini. SumberDaya Manusia, Hand Out
Perkuliahan Manajemen SDM,
7. Keterbatasan Penelitian Yogyakarta : MAP UGM.
Peneliti mengakui secara pribadi bahwa Bryant, C & White, LG. 1982. Managing
dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang Development in the third World, West
dialami oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu: View Press, Mc, diterjemahkan oleh
1. Adanya keterbatasan peneliti dalam Rustyanto, L. 1987.
menambah variabel penelitian selain Dwiyanto, Agus. 1995. “Penilaian Kinerja
variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Organisasi Publik”. Seminar Kinerja
Nasabah pada Bank Kalteng Muara Teweh. Organisasi Sektor Publik, Kebijakan dan
Seperti budaya organisasi, loyalitas kerja, Penerapannya, Jurusan Ilmu
stress kerja, motivasi kerja, pengembangan Administrasi Negara, Fakultas Ilmi
organisasi, produktivitas organisasi, Sosial dan Politik, Universitas Gadjah
produktivitas karyawan, kepuasan Mada, Yogyakarta, 20 Mei.
karyawan, tingkat turn-over karyawan dan Dwiyanto, Agus. 2001.” Budaya Paternalisme
sebagainya untuk penelitian selanjutnya. Dalam Birokrasi Pelayanan Publik”,
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Policy Brief, Center For Population and
Kalteng Muara Teweh, sehingga hasil Policy Studies, UGM, Yogyakarta.
penelitian tidak dapat digeneralisasikan Gibson, james. L. 1984. Organisasi dan
pada perusahaan lain. Manajemen, Perilaku, Struktur, Proses,
Jakarta : Erlangga
8. Kesimpulan Handoko, Hani, T. 1984. Manajemen, Edisi ke
Berdasarkan dari hasil analisis yang II, Yogyakarta : BPFE.
telah dikemukakan, maka dapat ditarik Hasibuan, Malayu S. P. 1994. Manajemen
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Sumberdaya Manusia, Jakarta : Haji
1. Terdapat pengaruh positif yang Masagung.
signifikan secara parsial Reliability Irawan, Prasetya, 2000, Pengembangan
terhadap Kepuasan Nasabah pada Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta,
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Jakarta
2. Terdapat pengaruh positif yang Kartasasmita, Ginanjar. 1997. “Membangun
signifikan secara parsial Assurance Sumber Daya Sosial Profesional”,
terhadap Kepuasan Nasabah pada Bappenas, Jakarta.
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Katz, E. F and Lazar Feld, P. F. 1969. Personal
3. Terdapat pengaruh positif yang Influence, athe free press of Glencoe,
signifikan secara parsial Tangible Illinois, In Second, P. F. & Backman, C.
terhadap Kepuasan Nasabah pada W. 1974. Social Psychology, Mc. Graw-
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Hill, Tokyo : Kogakusha.
4. Terdapat pengaruh positif yang Keban, Jeremias. T. 1995. “Indikator Kinerja
signifikan secara parsial Empathy Pemerintah Daerah : pendekatan
terhadap Kepuasan Nasabah pada Manajemen dan Kebijakan”, Makalah,
Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Seminar Sehari, Fisipol UGM,
5. Terdapat pengaruh positif yang Yogyakarta.
signifikan secara parsial Nasir, Moh. 1988. Methode Penelitian, Jakarta
Responsiveness terhadap Kepuasan : Ghalia Indonesia.
Nasabah pada Bank Kalteng Cabang Robbins, P. Stephen. 1994. Teori Organisasi,
Muara Teweh. Struktur, Desain dan Aplikasi, Jakarta :
6. Terdapat pengaruh positif yang Arcan (Terjemahan).
signifikan secara simultan Reliability,
Assurance, Tangible, Empathy, dan

46
Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Juli- Desember 2019
Vol 8, No. 2, E-ISSN 2541-187X

-------, 22001. Perilaku Organisasi, Konsep Stooner, James. A. F. And Freeman, Edward R.
Kontroversi, Aplikasi, Jakarta : 1992. Manajemen, Edisi ke Empat, Jilid
Prenhalindo (Terjemahan). I, Jakarta : Intermedia.
Siagian, Sondang , 1994, Pengembangan Suradinata, Ermaya. 1995. Psikologi
Sumber Daya Manusia, PT Sumber Kepegawaian dan Peranan Pimpinan
Bahagia Jakarta dalam Motivasi Kerja, Bandung :
Simamora, Henry, 2004 Manajemen Sumber Ramadan.
Daya Manusia, Edisi Ke 3 Penerbit Sunyoto, Danang 2012, Manajemen Sumber
STIE YKPN, Yogjakarta Daya Manusia, Cetakan 1, Yogyakarta :
Soekanto, Soejono. 1990. Kamus Sosiologi, CAPS
jakarta : Rajawali. Sutarto. 2000. Dasar-Dasar Organisasi,
Steers, R. M. 1997. Organization Effectiveness, Yogyakarta : Gajah Mada University
A Behavioral View, Good Year press.
Publishing Company, Terjemahan oleh Syamsi, Ibnu. 1983. Pokok-Pokok Organisasi
Magdalena Jamin. 1980. Jakarta : dan Manajemen, Jakarta : Bina Aksara.
Erlangga. Umar Husein, 1998, Riset Sumber Daya
Stooner, James. A. F. 1986. Manajemen Jilid 2, Manusia Dalam Organisasi, Gramedia
Jakarta : Erlangga. Pustaka Utama, Jakarta
Wibowo, 2007 Manajemen Kinerja Edisi
Ketiga, PT. Grafindo Perkasa, Jakarta

47

Anda mungkin juga menyukai