SKRIPSI
Oleh:
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya ucapkan syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus yang telah
persembahkan sebagai ucapan pengabdian cinta yang tulus dan penuh kasih
teruntuk.
1. Orangtua saya: Andreas Andi Darmadi dan Katarena Kristiani yang selalu
memberi dukungan, motivasi, doa, dan kasih sayang kepada penulis selama
kuliah.
3. Keluarga besar saya: Pakde dan Bude, Om dan Tante, serta sepupu - sepupu
selama kuliah.
4. Partner terbaik saya sejak 20 November 2015 : Monika Avinda Sari yang
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jangan hitung apa yang sudah orang lain berikan/lakukan padamu, tetapi
hitung apa yang sudah bisa kamu lakukan/berikan untuk orang lain.”
(John F. Kennedy)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Allah
Bapa didalam Surga, karena atas berkat dan kelimpahan rahmatnya, saya dapat
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
Dharma. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari mulai awal sampai pada penulisan skripsi ini selesai, sangatlah sulit
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xv
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Batasan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
F. Definisi Operasional Variabel ................................................................................. 6
BAB II ............................................................................................................................. 10
KAJIAN TEORETIK ..................................................................................................... 10
A. Definisi Generasi Z dalam Masyarakat Digital ..................................................... 10
B. Generasi Z Masa Kini dengan Generasi Z ............................................................ 11
C. Mengenal Generasi Z Masa Kini di Negara Maju ................................................ 15
1. Generasi Resesi dan Depresi ............................................................................. 16
2. Generasi Anti Label .......................................................................................... 16
3. Generasi Anti Terorisme ................................................................................... 17
4. Generasi Mawas Lingkungan............................................................................ 17
5. Generasi Peduli Politik...................................................................................... 18
6. Generasi Artis dan Youtuber............................................................................. 19
7. Generasi Teknologi ........................................................................................... 20
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Durasi Penggunaan Aplikasi Digital Dalam Satu Hari .................... 60
Tabel 4.5 Frekuensi Penggunaan Aplikasi Digital Dalam Satu Hari ............... 61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.14......................................................................................................... 78
Tabel 4.27 Poin Penting Dalam Penyelesaian Tugas Bagi Generasi Z............ 87
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jenis Aplikasi Digital yang Paling Banyak Diakses .................... 63
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yogyakarta memiliki total penduduk menurut survey BPS tahun 2016 sejumlah
5 wilayah kota dan kabupaten yang ada di dalamnya. Kabupaten Sleman, Kabupaten
Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul adalah wilayah di Yogyakarta dengan jumlah
Yogyakarta diproyeksikan hampir 830.000 jiwa pada tahun 2019 menurut BPS adalah
dengan jumlah kelahiran yang tinggi dan tingkat kesehatan yang terus membaik di
Yogyakarta. Hal ini dapat kita simpulkan secara umum bahwa 16% penduduk di
Yogyakarta adalah generasi Z masa kini. Generasi Z masa kini yang dimaksud dalam
tulisan ini adalah mereka yang berada di rentang usia 15-29 tahun atau mereka yang
sedang duduk di bangku kelas 3 SMP untuk batas usia paling bawah dan mereka yang
sudah bekerja dan belum menikah untuk batas usia paling atas. Kondisi ini pun
didukung penilaian Yogyakarta sebagai tempat bagi para pelajar menuntut ilmu.
jumlah yang besar yakni 16% dari jumlah total penduduk. Sementara generasi
sebelumnya hanya memiliki kisaran persentase jumlah hanya 13% dari jumlah total
dan mulai banyak di bahas pada akhir tahun ’90-an. Tapscott menggolongkan generasi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menjadi beberapa golongan. Golongan yang pertama adalah silent gent yang terlahir
pada masa-masa perang dunia di mana mereka dikelilingi oleh aturan dan kekangan-
kekangan atas setiap tindak tanduk mereka sehari-hari. Golongan kedua adalah baby
boomers yang merupakan generasi pasca perang dunia dan angka kelahiran melonjak
diikuti perkembangan ekonomi dunia. Golongan ketiga adalah gen X generasi ini
hidup di tengah-tengah perkembangan industri dunia namun generasi ini pun hidup
pada masa-masa krisis moneter dunia di rentang tahun ’80-an hingga pertengahan ’90-
an. Berikutnya ada Millenials, mereka lahir dan tumbuh di era awal perkembangan
dunia digital dengan mulai dikenalnya internet. Generasi selanjutnya adalah gen Z
yang juga disebut sebagai digital native sesungguhnya karena mereka hidup di dalam
dunia digital itu sendiri sejak lahir. Penggolongan ini tidaklah mutlak karena setiap
generasi akan memiliki irisan-irisan di dalamnya dan tidak selalu mereka yang
tergolong dalam generasi tertentu tidak memiliki ciri dari generasi yang lain.
Pembahasan ini akan lebih jauh di bahas pada kajian teoretik. Masuk pada generasi Z
masa kini yang di maksud oleh peneliti adalah generasi Z atau menurut Prensky adalah
Perkembangan dunia teknologi dan informasi atau kita sebut sebagai dunia
digital berjalan dengan sangat cepat dan perkembangan seperti ini di banyak negara
dan wilayah dapat berjalan lewat generasi Z masa kini yang tersebar di tempat-tempat
tersebut. Mereka begitu mudah untuk beradaptasi dan menerima perubahan yang
mereka alami. Bagi generasi Z perkembangan teknologi dan informasi era digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bergerak menjadi lebih cepat dan untuk mendapatkan aliran informasi tidak lagi ada
jarak dan waktu yang membatasi tiap individu di belahan dunia manapun. Analogi
yang relvan adalah fenomena Korean pop (K-POP) yang menjadi demam tersendiri
Aliran musik K-POP, tata busana layaknya para anggota boyband atau girlband dari
Korea tersebut dengan cepat diterima dan diadaptasi oleh anak-generasi Z masa kini.
Mereka mengetahui hal tersebut melalui banyak cara, tentu tidak lagi menunggu siaran
ulang televisi namun melalui media sharing virtual yang sudah banyak diciptakan.
Seperti saat ingin mendengarkan musik kini generasi Z yang menggemari aliran
musik K-POP tidak perlu lagi menunggu berbulan-bulan untuk memesan CD album
grup idola kesayangan mereka. Cukup melalui aplikasi sharing lagu Spotify atau
JOOX misalnya mereka dapat mengunduh lagu secara real time, bahkan disaat lagu
tersebut baru saja dirilis secara resmi. Hanya dengan membuat akun dan membayar
biaya langganan yang dibayarkan secara virtual, akses pada beragam lagu K-POP
dapat didengarkan kapanpun. Maka saat ini kita tidak perlu heran jika satu buah lagu
dapat hits di berbagai negara dan masuk ke dalam top chartsmusic dunia. Kemudian,
selain musik pun ada tata busana atau fashion yang dengan berkembangnya dunia
digital ikut merebak dan mampu berkembang menjadi layaknya demam bagi mereka
banyak lagi yang disebarkan para influencer dan para selebgram yang menjadikan
produk fashion tersebut menjadi digemari dan digunakan oleh pengikutnya di media
sosial. Hal itu pun menjadi fenomena yang ikut terjadi di Yogyakarta. Seperti kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ketahui Yogyakarta adalah provinsi di Indonesia dengan nuansa budaya yang kental
dalam kehidupan masyarakatnya. Perubahan dan perkembangan dunia digital itu pun
membuat budaya yang ada di tengah masyarakat ikut menyesuaikan dengan keadaan
yang ada. Saat ini bukanlah hal yang sulit untuk menemukan tembang-tembang
tradisional pada platform musik digital layaknya Youtube, Spotify, JOOX, dan
platform lainnya.
hal-hal yang berdampak luas seperti contoh di atas? Kemudian, peneliti mengacu pada
temuan David Stillman dan Jonah Stillman yang merupakan peneliti dan pembicara
dengan tujuh karakteristik yang muncul dalam diri generasi Z di sana. Berikut ketujuh
bagaimana generasi Z di negara maju telah hidup di dalam dunia digital dan
menyamakan keadaan di dunia nyata dengan yang ada di dunia digital. Kedua,
upaya yang masuk akal dalam setiap aktivitas mereka juga mereka perlu yakin bahwa
apa yang mereka pelajari dan kerjakan akan membawa perubahan yang nyata. Ketiga,
Fear of Missing Out (FOMO) atau ketakutan jika ketinggalan sesuatu. Ketinggalan
yang dimaksud adalah ketinggalan informasi dan hal-hal lainnya yang dirasa memiliki
dampak dan pengaruh atas kehidupan mereka. Keempat, terpacu yang berarti generasi
Z masa kini lebih ingin membawa perubahan di tempat mereka tinggal dan mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
negara maju milik David Stillman dan Jonah Stillman. Namun, keempatnya dirasa
paling mungkin tumbuh dan ada di dalam diri generasi Z masa kini di Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
yang diterima oleh generasi Z masa kini di seluruh dunia tidak terkecuali generasi Z
masa kini di Yogyakarta dapat membangun karakteristik yang sama di setiap negara.
Penelitian ini mengacu pada karakteristik yang disimpulkan peneliti dari beberapa
sumber bacaan mengenai generasi masa kini dan dinilai sesuai serta yang paling
fundamental jika memiliki kecenderungan adadan di dalam diri generasi Z masa kini
di Yogyakarta. Karakteristik yang dilihat adalah figital, realistis, FOMO, dan terpacu.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah karakteristik figital ada di dalam diri generasi Z Yogyakarta masa kini?
kini?
3. Apakah karakteristik FOMO ada di dalam diri generasi Z Yogyakarta masa kini?
4. Apakah karakteristik terpacu ada di dalam diri generasi Z Yogyakarta masa kini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik yang ada di dalam diri
generasi Z masa kini di Yogyakarta yang akhirnya akan dilihat apakah memiliki
kecenderungan yang sama dengan generasi Z masa kini yang ada di dunia khususnya
di negara-negara maju saat mereka telah hidup di era yang serba digital.
E. Manfaat Penelitian
1. Menjadi sumber dasar bagi penelitian yang akan datang berkaitan dengan
industri digital.
Variabel pada penelitian ini adalah karakteristik generasi Z masa kini yang
terdiri dari 4 karakteristik yang akan digunakan peneliti dan dipandang sebagai yang
paling mendasar dan membawa dampak bagi masyarakat umum jika karakteristik
1. Karakteristik figital, adalah karakteristik generasi Z masa kini yang tidak lagi
membedakan dunia digital dan dunia nyata atau fakta. Generasi Z menganggap
jalur komunikasi lewat media sosial dengan kegiatan tatap muka secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
adalah hal yang sama. Berdasarkan definisi di atas maka indikator dari figital
kehidupan sehari-hari dan saluran informasi digital pilihan generasi Z masa kini.
untuk masa depannya. Pilihan yang dibuat dimulai dari memilih sekolah atau
universitas yang akan dimasuki. Pilihan dapat dibuat program yang ditawarkan.
realistis adalah alasan generasi Z dalam memilih program pendidikan, alasan bagi
generasi Z dalam memilih jalur karir, dan reaksi generasi Z saat dihadapkan pada
pilihan.
3. FOMO, adalah karakteristik generasi Z masa kini yang merasa khawatir jika
tertinggal dalam hal informasi terkini. Generasi Z ingin menjadi yang terdepan
dalam menerima informasi yang beredar di dunia maya. Media sosial, aplikasi
digital dalam kegiatan sehari-hari, respon generasi Z jika tidak terkoneksi dengan
untuk mau bergerak dan berbuat sesuatu. Terpacu mendorong generasi Z untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sekitarnya akan merasakan perubahan dan menjadi lebih maju dari sebelumnya.
melakukan pekerjaan, ekspektasi generasi Z atas hasil setiap pekerjaan, dan pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORETIK
Generasi Z atau lebih dikenal dengan sebutan remaja adalah penduduk yang
berada usia 10-19 tahun (WHO : 2014) dan menurut Permenkes RI no. 25 tahun 2014
remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun sementara Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana menyebutkan remaja adalah mereka yang berusia 10-24 tahun
ke dalam kategori generasi Z sendiri beragam. Dalam penelitian ini generasi Z yang di
maksud oleh peneliti adalah mereka yang masuk ke dalam generasi Z atau mereka
yang lahir pada kisaran tahun 1995-1997 untuk batas awal hingga 2010-2013 untuk
Prensky (2001) mengatakan bahwa generasi ini adalah generasi digital natives.
Generasi ini begitu melekat dengan penggunaan teknologi layaknya komputer dan
internet, hal tersebut seperti sudah mengalir dalam diri mereka sejak mereka lahir.
Generasi ini memiliki karakteristik ingin selalu terhubung dengan internet setiap saat,
membuat konten dan membagikannya kepada orang lain dan menjadi sangat aktif di
media sosial.
aktivitas kehidupannya. Bahkan generasi Z ini bisa dikatakan hidup dalam dunia
digital dan menjadi masyarakat digita yang sebenarnya.Tetapi generasi ini tetap
memiliki perbedaan dengan pendahulunya yaitu Gen X yang lahir dan berkembang
saat teknologi personal computer baru saja ditemukan dan internet baru saja dibuka
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
umum dengan akses yang sangat terbatas, sementara millennials adalah generasi yang
smartphone untuk pertama kalinya. Kedua tersebut pun sudah mengenal dan
media sosial atau dunia digital. Sementara generasi digital natives memandang hal
tersebut adalah hal yang sama seperti berbicara dengan WhatApps dan berbicara tatap
muka adalah hal yang sama WA memiliki fitur panggilan video dan hal tersebut
memungkinkan setiap orang melihat ekspresi lawan bicara mereka sama halnya
B. Generasi Z
Generasi Z sedang berada dalam tahapan menjadi seorang remaja atau generasi
Z yang mulai masuk ke dalam masyarakat dan bagi mereka yang lahir tahun 1995-
1997 mereka akan segera melangkah ke dunia kerja. Kemudian, apa yang
masa menjadi generasi Z? Generasi ini adalah generasi yang hidup dalam lingkungan
yang kompleks, tidak menentu, dan segala hal dalam hidup mereka telah disentuh oleh
Kedua generasi ini baik Millenialls dan Generasi Z memang hidup dalam
perkembangan dunia digital yang sudah di mulai bahkan sejak era para orang tua
mereka yaitu Generasi X sedang melalui masa mudanya. Tetapi Millenialls tidak
bergantung 100% pada teknologi dan informasi. mereka tidak akan terlalu merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bahwa update aktivitas terbaru dari pekerjaan yang mereka lakukan atau berita terbaru
setiap hari bukanlah hal yang harus mereka dapatkan dan temukan. Tetapi Generasi Z
nampak seperti “addict” atau merasa khawatir jika mereka tidak mampu mengetahui
update terbaru dari apa yang mereka senangi, atau sedang mereka pelajari. Fear of
Missing Out (FOMO) adalah karakteristik yang disebutkan oleh David Stillman dan
Jonah Stillman yang pada sub-bab berikutnya akan di bahas mengenai karakteristik
Generasi Z.
Kemudian, bagaimana dengan generasi yang lain? Secara teori paling tidak ada
4-5 generasi yang telah berhasil dikelompokan oleh para ahli sejak tahun tahun 1960.
Berikut adalah pengelompokan generasi menurut para ahli dikutip dari Putra (2017);
Tabel 2.1
Pengelompokan Generasi Menurut Ahli
Sumber Label
Baby Boom Generation Digital
Tapscott
- Generation X Generation -
(1998)
(1946-1964) (1965-1975) (1976-2000)
13th
Howe & Silent Boom Millenial
Generation
Strauss Generation Generation Generation -
(1961-1981)
(2000) (1925-1943) (1943-1960) (1982-2000)
Zemke et Baby
Veterans Gen-Xers Nexters
al Boomers -
(1922-1943) (1960-1980) (1980-1999)
(2000) (1943-1960)
Lancaster Traditionali Baby Generation Generation
& Stillman st Boomers Xers Y -
(2002) (1900-1945) (1946-1964) (1965-1980) (1981-1999)
Martin & Silent Baby Generation
Millenials
Tulgan Generation Boomers X -
(1978-2000)
(2002) (1925-1942) (1946-1964) (1965-1977)
Post
Oblinger & Baby Generation Gen-Y/Net
Matures Millenials
Oblinger Boomers Xers Gen
(<1946) (1995-
(2005) (1947-1964) (1965-1980) (1981-1995)
present)
Sumber : Jurnal Ilmiah Among Makarti 2017, 9(18) akses google cendekia 05-05-2019 ;
06:26 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Jika dilihat dari tabel di atas para ahli memiliki penggolongan yang berbeda-
beda mengenai tahun lahir dari tiap generasi. Namun, dasar yang digunakan adalah
Para traditionalist atau para silent generation adalah mereka yang lahir ketika
generasi yang tidak bebas karena ancaman dan tekanan yang muncul dari penguasa
ataupun penjajah tempat mereka lahir dan dibesarkan. Generasi ini tidak merasakan
masa muda yang aman dan dalam pikiran mereka berguna bagi bangsa dan negaranya
adalah dengan keluar dari pintu rumah kemudian ikut berjuang dengan senapan di
tangan mereka.
Berikutnya ada Baby boomers adalah mereka yang lahir pasca perang dunia
kedua atau sekitar tahun 1945-1965. Mereka adalah generasi yang menghidupkan
kembali segala hal yang rusak setelah perang berlangsung. Generasi ini adalah
pembawa pemikiran optimis pada dunia pasca masa-masa kelam karena perang.
traditionalist yang sangat takut untuk berbicara dengan orang lain. Berkembangnya
industri dan kejayaan ekonomi global dimulai oleh para boomers. Boleh peneliti
katakan mereka adalah generasi yang membawa perubahan pasca perang yang
yang terbaik di lingkungannya. Hal ini yang menyebabkan mengapa boomers menjadi
generasi awal bagaimana perkembangan industri sedang berada pada tren kenaikan
dan kejayaan pada zaman itu. Boomers memiliki keyakinan bahwa kerjasama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berikutnya, ada generasi X. generasi ini adalah mereka yang berkembang ketika
para boomers tengah berada di posisi penting di setiap sektor baik pemerintahan atau
generasi di mana televisi sedang tumbuh dan konsol game layaknya ATARI, Pong,
ataupun Intellvision guna mengisi waktu mereka di rumah. Masa muda gen X
umumnya diisi dengan kesendirian. Hal ini di tambah kondisi perekonomian dalam
kurun waktu 20 tahun setelah para boomer mendirikan usaha dan industri yang massif
mulai jatuh dalam hitungan beberapa tahun saja. Tahun 1980 krisis ekonomi muncul
dan melanda beberapa negara besar dan membuat perekonomian dunia memburuk.
Berita mengenai krisis ekonomi, kekacauan politik, serta ketidakpastian atas masa
depan yang dimiliki mewarnai kehidupan generasi X ketika mereka masih remaja.
Kondisi ini menjadikan X generasi yang skeptis dan tidak memiliki optimism pada
mimpi untuk menjadi orang besar atau seseorang yang berpengaruh layaknya para
boomers dalam hal melihat masa depan. Generasi X pun dipandang lebih tegas dalam
bertindak atau menentukan pilihan karena mereka sadar bahwa usaha mereka
Mereka adalah anak-anak dari para boomers yang lahir pada tahun 1980-1995. Sifat
warisan dari orang tua mereka menjadikan para millennials hidup dengan penuh
harapan dan mimpi. Berbeda dengan mereka yang berasal dari generasi X yang sangat
skeptis atas masa depan dan tidak terlalu percaya pada hasil dari kerja bersama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
hal ini tidak berarti mereka juga tidak memiliki perasaan yang kompetitif. Generasi ini
selalu ingin dapat membanggakan apa yang mampu mereka hasilkan dan mereka capai
kepada semua orang. Millennials melewati masa muda mereka ketika internet dan
media sosial sedang berkembang oleh generasi mereka sendiri dan hal itu menjadi
corong mereka untuk menyuarakan apapun yang mereka miliki dan mereka ingin
Akhirnya, setelah Y akan muncul Z. generasi ini seperti yang telah disebutkan di
atas, mereka lahir di kurun waktu 1997-2013. Mereka adalah penduduk dunia digital
sejak mereka kecil. Orang tua mereka para generasi X berusaha menghadirkan
kemudahan yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh anak-anaknya di rumah, layaknya
fasilitas internet dan perangkat komputer yang memadai, hingga gawai yang dapat gen
Z gunakan untuk menunjang kehidupan mereka. Maka tidak heran jika temuan
Stillman (2018) menyimpulkan bahwa gen Z adalah generasi digital yang nyata,
karena telah menggunakan teknologi untuk setiap aspek kehidupan yang mereka
Sub-bab ini adalah pemenggalan dari sub bab sebelumnya mengenai generasi Z
masa kini dan awalan untuk mengenal generasi Z. Stillman pada bukunya (2018) telah
menguraikan bagaimana kondisi generasi Z yang ada di Amerika dan saat ini sedang
berada pada masa-masa mudanya. Kondisi keluarga, sosial, ekonomi dan tentu saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gen Z hidup di masa-masa resesi besar di akhir tahun 90-an hingga awal tahun
sekitar mereka bahkan orang tua mereka pun mengalami ketidakpastian secara
ekonomi. Kehilangan pekerjaan, kenaikan harga yang tidak masuk akal, dan
kekhawatiran atas masa depan adalah realitas yang muncul dan ada dalam masa muda
para gen Z. Hal ini mirip dengan yang terjadi pada generasi X yang notabene adalah
orang tua mereka. Hanya yang kemudian membedakan adalah sikap skeptis yang
muncul, berubah menjadi sikap realistis dan menjadi terpacu. Mereka sejak muda
mulai diarahkan untuk memikirkan langkah mereka menciptakan masa depan dan
tidak terlalu bergantung pada peluang yang ada dan tiba-tiba muncul di hadapan
mereka. Gen Z melihat bagaimana orang tua mereka berupaya untuk bisa bekerja dan
Gen Z di negara maju tidak ingin diberi label kulit putih ataupun kulit hitam dan
label lainnya. Bahkan untuk diberi nama generasi Z pun mereka pada dasarnya tidak
ingin ada label yang melekat pada dirinya untuk menunjukkan perbedaan yang dapat
lainnya bukanlaah masalah yang harus dibahas karena merasa akhirnya hanya akan
menjadi konflik. Gen Z lebih cocok ketika mereka menunjukkan identitas mereka
berdasarkan keunikan yang mereka miliki, bukan perbedaan yang memang sudah
terbawa sejak mereka lahir layaknya ras, agama, warna kulit, dan lainnya. Mereka
senang untuk mengubah atau meng-kustomisasi apapun yang akhirnya menjadikan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mereka unik. Maka bagi gen Z ras, suku, etnik, warna kulit, dan agama tidak lagi
Gen Z memang tidak lagi hidup di masa-masa perang antar negara. Tetapi gen Z
hidup di mana ada kelompok ektrimis di sekitar mereka yang ingin menegakkan
merenggut nyawa para pelajar dan juga guru. Perang yang dialami menjadi begitu
dekat dengan mereka. Berbeda dengan traditionalist yang pergi berperang untuk
terror pun mulai hadir di kehidupan yang mereka diami lebih dalam dari generasi yang
lain, yaitu kehidupan digital mereka. Peretasan identitas sosial media untuk alasan
sedang berkembang. Hal ini pun menjadikan mereka tidak dapat lagi membedakan
mana dunia yang benar-benar aman entah di dunia nyata atau di dunia digital.
digalakan dengan berbagai cara. Namun, inti dari gerakan tersebut masih sebatas
kepada bagaimana kita tidak membuang sampah secara sembarangan dan tidak
menggunakan freon ataupun bahan semprotan aerosol secara berlebihan karena dapat
melubangi ozon. Tetapi, gen Z pada perkembangannya melihat hal yang sama seperti
yang dilihat dan dimulai oleh para millennials di negara-negara maju. Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tidak hanya selalu di jaga untuk selalu bersih tetapi juga kita perlu untuk mawas atau
melimpahkan bencana yang begitu banyak. Gempa bumi, Tsunami, hingga lubang
maju. Gen Z tumbuh dengan pandangan bahwa memahami lingkungan adalah hal
yang patut diperhatikan. Karena mereka pun hidup di dunia yang telah rusak dan
sambil mencari upaya untuk melestarikan lingkungan itu sendiri. Paling tidak
berupaya secara mandiri untuk mendaur ulang dan memakai kembali sampah yang
di Amerika yang terakhir kali dimenangi oleh Donald Trump. Namun, pada pemilihan
tersebut suara generasi Z yang telah dapat memilih sebanyak 14 juta orang, disama-
ratakan dengan para millennials. Jonah Stillman (2018) menyebutkan bahwa pada
dan menyadari potensi yang dimiliki oleh generasinya dan dampak yang dapat
dirasakan jika generasi mereka disentuh oleh para politisi. Gen Z pada pemilu terakhir
di Amerika tidak memberikan jumlah suara yang maksimal atau tidak sebanding
dengan jumlah mereka yang telah dapat memilih. Alasan yang ditemukan di lapangan
adalah bagaimana para gen Z ini tidak yakin atas perbedaan yang dapat timbul karena
masyarakat. Karena fakta yang ada adalah bagaimana keadaan saat ini kongres di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Amerika serikat lebih cenderung kepada aksi saling menjatuhkan antara partai
pemerintah dan oposisi. Tidak berfokus kepada keadaan masyarakat yang telah
memilih para wakil di kongres tersebut atau bahkan mereka yang terpilih menjadi
presiden.
Jika melihat jejak karir seorang Donald Trump, selain seorang pebisnis ulung
Donald Trump pun cukup ramai diperbincangkan di media sosial khususnya twitter
lewat statemen-statemennya yang tajam dan tidak pandang bulu wajar jika dirinya
dikenal banyak orang dan tidak heran jika akhirnya dirinya terpilih menjadi seorang
presiden pada pemilu sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan bagaimana gen Z akan
menilai pengaruh seseorang dari bagaimana mereka dapat terkenal di dunia maya dan
akhirnya memiliki pengaruh untuk paling tidak mengajak orang-orang untuk berani
bermimpi menjadi sukses hanya dengan bermodalkan kamera dan perangkat komputer
yang terkoneksi ke internet. Dude Perfect adalah satu dari beberapa contoh yang
diangkat oleh Jonah Stillman (2018) bagaimana mereka mengawali channel youtube
mereka hanya dari halaman belakang rumah yang mereka sewa saat kuliah hingga bisa
terkenal dan memiliki headquarter mereka sendiri dan memiliki jutaan pelanggan di
kanal youtube mereka. Hal ini menunjukkan bagaimana media atau singkatnya
teknologi yang dimanfaatkan secara tepat dapat menyentuh jutaan orang termasuk gen
Z. media dan teknologi membuat segalanya menjadi terasa lebih dekat (Stillman ;
2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7. Generasi Teknologi
Sub-topik ini bagi peneliti layaknya merangkum ke enam poin sebelumnya yang
telah di bahas. Gen Z sangat merasakan bagaimana teknologi hadir dan berkembang
juga mempengaruhi hidup mereka, bahkan bisa dikatakan mereka hidup dengan
teknologi itu sendiri. Generasi ini hidup dengan menatap layar mungkin hampir setiap
jam di keseharian mereka. Teknologi di mata gen tidak hanya sekadar memajukan
tetapi membawa perubahan atau sebuah disrupsi. Perubahan yang mengganggu tatanan
yang ada, paling mudah adalah bagaimana bisnis taksi yang sejak lama mengharuskan
ada UBER perusahaan taksi yang sama sekali tidak memiliki armada taksi miliknya
sendiri. contoh nyata di sekitar kita adalah bagaimana Grab dan GOJEK hadir di asia
tenggara untuk menyajikan hal yang sama. Toko-toko swalayan tidak lagi memerlukan
gerai yang besar ataupun gudang penyimpanan bagi produk yang mereka jual. Cukup
melalui aplikasi dan menekan layar gawai yang kita miliki kita dapat memenuhi
kebutuhan belanja bulanan keluarga hanya dari rumah. Hal ini juga yang
menyebabkan bagaimana gen Z memiliki potensi untuk tidak lagi melihat batas antara
dunia nyata atau fisik dengan dunia dig//ital dapat disebut figital.
negara maju, David Stillman dan Jonah Stillman kemudian menemukan ada 7 sifat
atau dalam penelitian ini disebut sebagai karakteristik ideal generasi Z di Amerika dan
banyak negara maju lainnya. Ketujuh sifat tersebut diantaranya adalah figital, hiper-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
adalah terpacu. Berikut adalah uraian dari ketujuh karakteristik generasi Z menurut
1. Figital
yang saat ini sedang berada di dalam tahap masa mudanya tidak pernah membedakan
atau membatasi aktivitas dan lingkup gerak mereka antara dunia nyata atau fisik
dengan digital. Bagi mereka berbelanja melalui e-bay, atau amazon adalah cara yang
efisien dan tidak perlu memakan tenaga dan waktu untuk berangkat serta berkeliling
seluruh gerai yang dikunjungi. Segalanya cukup dengan aplikasi atau situs online yang
telah disediakan dan secara cepat kita telah mendapatkan yang kita inginkan.
Hal ini lah yang kemudian membedakan gen Z dengan generasi mereka
sebelumnya. Paling tidak kita bandingkan dengan para millennials. Pada sub-bab
sebelumnya ketika membahas gen Y atau para millennials mereka adalah generasi di
mana perkembangan internet dan media sosial sedang dimulai dan semakin massif
ketika mereka besar. Tetapi pemikiran mereka masih membatasi bahwa ada baiknya
untuk tidak terlalu berpengaruh pada dunia digital karena dapat mengurangi interaksi
yang ada secara fisik dengan mereka yang ada di sekitar kita. Millennials juga yang
melakukan gerakan detokss digital begitu kencang khususnya pada anak-anak mereka
termasuk pada adik-adik mereka para gen Z. ketika telah mendapat gambaran
mengenai gen Z pada bab sebelumnya tentu akan muncul sebuah benturan karena
dunia digital dan teknologi adalah bagian dari hidup gen Z itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Jika para orang tua melihat perkembangan gawai begitu cepat dan semakin
menakjubkan bagi gen Z semua itu layaknya memang harus terjadi. ketika seseorang
dan membayar ke kasir bagi gen Z sama saja ketika mereka membuka ponsel mereka,
masuk ke dalam aplikasi jual beli yang mereka inginkan, mengetik kata kunci barang
yang ingin mereka beli, melakukan pencarian scroll atas bawah, scroll kanan kiri,
kembali dan akhirnya memasukan pilihan barangnya ke dalam menu keranjang dan
mereka sampai paling cepat dalam hitungan jam. Bagi mereka hal seperti itu sudah
berinteraksi dengan orang lain. Umumnya kelas, rapat, atau pertemuan yang sifatnya
formal wajib untuk kita yang diundang hadir secara fisik di sana. Tetapi bagi generasi
Z itu sama sekali tidak efisien. Mereka akrab dengan fitur Skype, Facetime, Tele-
conference, Video call, atau forum online lainnya. Bagi mereka rapat melalui media
tele-conference atau kelas secara digital yang bisa menghubungkan mereka dengan
pengajarnya secara online ketika mereka ada di rumah adalah sama dengan mereka
hadir di dalam ruangan rapat dan ruangan kelas. Alasan utamanya sekali lagi adalah
efisiensi.
Karakter ini menjadikan mereka sangat aktif dan benar-benar hidup di dunia
digital itu sendiri. bahkan ketika mereka tidak dapat menemukan anda di dalam dunia
digital anda akan dianggap tidak pernah ada. Contoh, gen Z akan merasa yakin untuk
mendaftar ke universitas yang memiliki web yang selalu diperbaharui dan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang ada di dalamnya menunjukkan eksistensi mereka di dunia digital. Gen Z bukan
lagi generasi yang akan repot-repot berangkat keluar kota hanya untuk mencari
formulir pendafataran ke universitas atau bahkan ketika mereka akan melamar sebuah
pekerjaan. Jika lembaga itu tidak eksis secara digital maka mereka pun tidak akan
lembaran CV yang akan kita bawa kemanapun kita pergi untuk melamar pekerjaan,
saat ini di Amerika telah ada aplikasi bernama Jobsnap yang berisikan list perusahaan
yang menerima lowongan dan bukan lagi email berisikan CV dan segala kelengkapan
yang harus dikumpulkan, melainkan video diri kalian dengan tujuan untuk
memperkenalkan diri serta penilaian secara jujur dari pihak perusahaan dengan
langsung melihat gestur kalian ketika mengirimkan video tersebut. Video itu adalah
resumenya. Gen Z benar-benar tidak lagi memisahkan dunia secara fisik dan secara
digital dalam kehidupannya cukup scroll, klik, dan scroll kembali dan segala
2. Hiper-kustomisasi
ingin diberi label apapun pada diri mereka. Tetapi kemudian bukan berarti mereka
tidak ingin dikenal oleh dunia. Bukan agama, suku, ras, hal lainnya yang ingin mereka
tunjukan pada orang banyak. Tetapi bagaimana kelebihan atau keunikan yang mereka
miliki adalah identitas yang mereka gunakan dan mereka tunjukan pada orang banyak.
Generasi ini lebih ingin bisa mengkustomisasi sebanyak mungkin identitas mereka di
mata masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Hal yang mungkin saat ini paling mudah untuk mereka kustomisasi adalah
playlist lagu yang mereka dengarkan. Dengan senang hati mereka akan
memperlihatkan pilihan lagu yang mereka pilih dan mencoba menilai seberapa unik
diri mereka jika dibandingkan dengan orang-orang yang menyukai genre lagu serupa.
beberapa kelompok. Mereka akan senang untuk mengisi jenis pekerjaan yang mereka
inginkan atau jurusan yang mereka ingin masuki dengan kolom kosong di mana
mereka bisa menyebutkan apa yang mereka inginkan untuk posisi pekerjaan dan
materi kuliah mereka. Hal ini membuat gen Z terkesan membangkang ataupun tidak
dapat diatur dan bahkan menyulitkan segala pekerjaan yang bersifat administratif.
Namun, memang begitulah gen Z. mereka ingin keluar dari hal-hal yang bersifat
umum atau sudah banyak dipakai oleh orang. Gen Z akan bosan melihat tawaran
pekerjaan sebagai seorang manajer atau supervisor saat mereka lulus kuliah, namun
akan tertarik ketika melihat nama pekerjaan atau jabatan seperti layanan pelanggan
diganti menjadi experience ninja, atau seorang guru di sekolah bisa saja dipanggil
master of understanding dan segala panggilan lainnya yang menjadikan pekerjaan itu
terasa lebih akrab dan khusus dengan pribadi yang berada di posisi tersebut.
Untuk hal yang lebih umum para gen Z sejak masa remaja telah memiliki
keinginan untuk menentukan sendiri akan jadi apa mereka nanti? Dan usaha seperti
apa yang harus mereka tempuh dan sekeras apa usaha mereka untuk mencapai
tujuannya tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Realistis
Kembali pada awal pembahasan bab ini saat bagian awal pengenalan gen Z.
Mereka adalah anak-anak yang lahir pada waktu yang rumit. Ketidakpastian akan
ekonomi, keamanan, kesehatan dan bahkan masa depan mereka sendiri adalah hal
yang gen Z hadapi. Orang tua mereka para generasi X hidup dengan pandangan suram
atas kondisi yang ada dan tidak menaruh harapan yang tinggi atas apa yang akan
terjadi pada diri mereka esok hari. Hal ini pun ikut terbawa pada gen Z mereka melihat
secara nyata bagaimana mulai dari orang tua mereka harus berhenti dari pekerjaannya
karena PHK dan para senior mereka Millennials harus terpuruk karena kondisi yang
tidak sesuai dengan mimpi-mimpi yang mereka pegang sejak mereka kecil. Bukan
Gen Z lebih ingin memilih universitas dengan tujuan yang tidak terlalu
mengutamakan praktik secara nyata mengenai bagaimana menjual suatu barang atau
terbentuk melalui angka dan rumus hitungan yang ada di papan tulis serta bagaimana
lakukan bertujuan untuk menjadi jembatan mereka dalam menentukan apa saja yang
mereka butuhkan dan apa saja yang dapat mereka lakukan di masa depan dan tentu itu
Hal ini menjadikan gen Z terkesan menjadi pribadi yang tidak percaya pada
mimpi dan mungkin hanya melakukan apa adanya saja tanpa effort yang tinggi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berkembang. Namun, Stillman (2018) menilai justru dengan keadaan realistis ini
menjadikan hal yang dilakukan oleh gen Z lebih nampak hasilnya dan tentu mereka
memiliki niatan untuk bisa berkontribusi pada lingkungan sekitarnya untuk menjadi
lebih baik. Gen Z lebih senang memulai segalanya dari hal yang bisa mereka kerjakan
saat itu juga dan tidak menunggu pekerjaan yang mereka anggap layak untuk mereka
kerjakan sesuai dengan bidang yang mereka kuasai. Karena dengan sesegera mungkin
memulai pekerjaan bagi gen Z akan ada pengalaman yang bisa menjadi pelajaran
penting bagi mereka. Maka universitas dengan paparan program studi yang realistis
dan dirasa akan bermanfaat bagi tujuan gen Z akan menjadi pilihan utama ketika
mereka akan memasuki dunia perkuliahan. Begitupun dengan dunia kerja, perusahaan
yang memberikan mentor secara khusus paling tidak selama satu hari untuk
membiasakan diri para gen Z di lingkungan kantor akan lebih berguna daripada
pegawai.
Gen Z identik dengan teknologi beserta informasi digital yang mengalir begitu
segala halnya yang berkaitan dengan diri mereka. Hal ini tidak terkecuali dengan
informasi. mereka akan menyusun informasi yang mereka butuhkan dan dirasa akan
mendatangkan manfaat bagi apa yang sedang mereka pelajari atau mereka kerjakan.
Bagaimana jika informasi tersebut tidak sampai tepat saat mereka membutuhkan
informasi tersebut? maka jawabannya adalah perasaan takut tertinggal dan tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gen Z tidak ingin melewatkan satu pun notifikasi yang masuk ke dalam ponsel
mereka. Rasa ingin tahu yang luar biasa yang akhirnya seperti candu yang membuat
gen Z layaknya gelisah jika tidak disuntik informasi-informasi terbaru yang berkaitan
pendidikan contoh yang bisa dilihat adalah bagaimana generasi ini akan khawatir jika
atau gen Z yang sedang kuliah khawatir jika nilai akhir mereka di setiap semester tidak
kunjung keluar di web yang selalu mereka pantau dengan perasaan khawatir lulus atau
Hal ini juga menjadikan gen Z memiliki sikap khawatir jika tertinggal dari
rekan-rekan yang bekerja pada bidang yang sama. Mereka khawatir jika langkah yang
mereka gunakan untuk berbisnis sudah ditinggalkan oleh rekannya yang lain. Mereka
ingin memahami apa yang orang lain sedang kerjakan dan apa yang dapat saya ambil
dari mereka dana pa dampaknya bagi kehidupan atau usaha saya. Kalimat yang
demikian adalah hal yang muncul dalam diri gen Z dan menjadi sebuah potensi bagi
5. Weconomist
Generasi kolaboratif pada bab ini tentu akan peneliti arahkan pada boomers
dan millennials. Tetapi apakah gen Z merupakan generasi yang tertutup? Jawabannya
adalah tidak. Generasi ini mengenal yang namanya ekomomi berbagi, atau ketika
perusahaan taksi online terbesar I Amerika dia tidak memiliki armada taksinya sendiri.
dalam pikiran gen Z adalah mengapa tidak memanfaatkan sumber daya yang ada dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Keberhasilan Uber, Air BnB, bahkan Netflix di Amerika paling tidak karena
kehadiran dari gen Z di tengah masyarakat. Gen Z yang telah mencapai usia remaja
mulai memberi pengaruh pada pasar industry digital layaknya Uber, Air BnB, dan
Netflix. Semua terasa mudah dan cepat ketika ada di dalam genggaman mereka.
Memang nampak mirip dengan cara kerja millennials yang suka dengan kolaborasi
namun perbedaannya jalinan yang dibangun oleh gen Z lewat usaha-usaha ini adalah
kemitraan yang bisa dengan siapapun tanpa kita harus mengenal terlebih dahulu dan
bisa diakhiri sesuai dengan kesepakatan yang ada dan tanpa ada salah satu dari mereka
yang lebih berwenang. Sementara cara kerja para millennials adalah proses pengenalan
terlebih dahulu terhadap setiap pihak yang akan dirinya ajak bekerja sama, kemudian
pembentukan komitmen lewat struktur jabatan yang di dalam kembali ada unsur
6. Do it yourself (D.I.Y.)
Point ini akan memperlihatkan bagaimana gen Z adalah generasi digital yang
mandiri. Mandiri yang seperti apa? Mereka tidak lagi memerlukan bantuan guru les
atau lembaga pendampingan ketika mereka ingin mempelajari hal-hal baru di luar
keahlian mereka. Bagi gen Z cukup dengan memasukan kata kunci yang diinginkan di
kolom pencarian youtube dan secara ajaib jutaan video mengenai apa yang ingin
Kemudian, pertanyaan yang muncul apakah semudah itu bagi gen Z mempelajari
sesuatunya lewat youtube dan media yang lain? Bagi mereka adalah iya. Lewat
karakteristik kustomisasi diri mereka secara tidak sadar menjadi selektif terhadap hal-
hal yang ingin mereka jadikan sebagai identitas diri mereka. Ini juga mengapa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mereka mencari informasi di kanal informasi layaknya youtube akan ada kriteria
informasi yang akan mereka pilih misal dari jumlah pelanggan di saluran youtube
tersebut serta tren komentar yang muncul di thread konten-konten saluran tersebut.
tentu masih banyak hal yang bisa dijadikan penilaian ketika gen Z akan memilih video
yang dirinya tonton. Tetapi paling tidak ketika respon dari pengguna youtube lainnya
pada saluran tertentu positif maka cukup bagi gen Z meyakini paling tidak isi video
tersebut ada yang dapat mereka serap isinya meski tidak semua.
Hal ini ketika di dunia kerja yang saat ini sedang mulai dikendalikan oleh para
generasi Y adalah benturan yang bisa jadi menimbulkan gap atau kesenjangan antara
kedua generasi. Millennials dibiasakan dengan budaya kolaborasi yang tinggi dan sifat
gen Z yang bisa melakukannya segala halnya sendiri menjadikan diri mereka dapat di
cap tidak memiliki kemampuan bekerja di dalam tim. Tapi bagaimana dengan bahasan
mengenai weconomist pada poin sebelumnya? Maka perbedaan yang muncul adalah
bagaimana cara millennials menempatkan diri untuk bisa berkomunikasi dengan gen Z
pikiran gen Z menjadikan mereka hanya ingin berfokus pada pekerjaan yang bisa
mereka selesaikan dan hal-hal yang tidak dapat mereka tangani biarkan itu menjadi
Karakteristik ini pun yang menjadikan 42% gen Z di Amerika ingin menjadi
wirausaha karena mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
7. Terpacu
Gen Z adalah generasi yang realistis dan memiliki image tidak memiliki mimpi.
Tapi hasil yang ditemukan oleh Stillman (2018) atas pertanyaan apa yang ingin gen Z
capai dalam hidupnya? Tiga jawaban tertinggi dalam suvey tersebut adalah membawa
perubahan positif pada dunia, menjadi kaya secara mandiri, dan memiliki keluarga
yang sehat dan penuh kasih sayang. Jawaban-jawaban yang mungkin mengejutkan dan
membuat banyak pihak bingung mengenai generasi ini. Mereka memiliki tujuan untuk
bisa berpengaruh bagi dunia luas lewat teknologi yang mereka gunakan dan saat ini
para generasi Z ini sedang mencoba membangun identitas unik mereka dan
mengenalkannya pada dunia. Seperti yang di bahas pada sub topik generasi artis dan
youtuber bahwa mereka yang terkenal di media sosial akan memiliki pengaruh mereka
sendiri dan gen Z ingin melakukan hal yang sama layaknya para youtubers yang sudah
bisa menggiring banyak orang untuk memiliki mimpi atau tujuan bersinar dan dikenal
Kemudian, hal ini menunjukkan paling tidak gen Z bukan generasi yang apa
adanya dan tidak ingin menunjukkan perubahan. Mereka adalah generasi yang
mungkin akan mau berbuat lebih untuk kebaikan banyak orang dan memberikan
apapun yang mereka miliki untuk bisa berdampak bagi banyak orang yang memang
mereka rasa memerlukan bantuan dari mereka. Mereka pun tetap memiliki karakter
yang terpacu untuk mendatangkan perubahan dengan cara mereka sendiri. seperti jika
mereka bisa mengubah keadaan keluarga mereka dengan berjualan mug cantic
mengapa mereka tidak segera melakukannya? Itu akan lebih baik bagi gen Z daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menunggu gaji yang akan mereka sisihkan setiap bulannya dari tempat mereka
bekerja.
E. Generasi Z di Yogyakarta
yang sama dengan mereka yang ada di Amerika? Namun, sebelum itu ada baiknya
Mengutip dari katadata.co.id hasil supas atau survei penduduk Indonesia pada
2019 ini akan di proyeksikan berada di angka 266,91 juta jiwa. Jumlah ini kemudian
dibagi menjadi kelompok usia produktif dan tidak produktif. Usia produktif adalah 15-
64 tahun di Indonesia sebanyak 183,36 juta jiwa atau 68,7% dari total populasi.
Sementara mereka yang di atas usia 64 tahun atau tidak produktif hanya berjumlah
6,51% dari total populasi. Jika menyesuaikan dengan teori pembagian generasi yang
digunakan oleh peneliti maka usia produktif di Indonesia sedang diisi oleh mereka
para Generasi X yang sedang berada pada rentang usia 38 tahun hingga 55 tahun.
Generasi Y yang saat ini sedang berada pada usia 25 tahun sampai 37 tahun. Dan para
generasi Z yang sudah berusia 8 sampai 24 tahun. Serta bagian terakhir dari generasi
Melihat fakta tersebut maka bisa disimpulkan secara sementara jika Indonesia
sedang berada pada masa-masa padat oleh generasi Z. Mereka yang berusia muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sedang berada dalam masa-masa mengambil peran untuk mencari, menemukan, dan
pada akhirnya menggerakan lingkunga sekitarnya. Dunia ini sedang dijalankan oleh
49,52 % dari pengguna Internet di tanah air adalah mereka yang berusia 19-34 tahun
yang notabene dalam penelitian ini mereka tergolong ke dalam millennials dewasa dan
gen Z awal. Hal ini dipengaruhi oleh terbukanya kesempatan untuk membangun karir
atau pekerjaan-pekerjaan baru dari linkungan digital yang ada dan tersedia di Internet.
Seperti pada sub-bab ketika peneliti mengenalkan gen Z bahwa mereka adalah
generasi selebritis dunia maya dan youtube blogger atau youtuber sedang menanjak
reputasinya.
Jika dibayangkan pada masa orang tua dahulu tidak terbayangkan seseorang bisa
menghasilkan jutaan hingga milliaran rupiah dengan hanya diam di rumah dan
berbicara dengan orang-orang yang tidak pernah mereka temui sebelumnya. Indonesia
sedang mengalami perubahan lewat internet, lewat peluang dan segala hal baru yang
ada di dalam dunia maya tersebut. Pekerjaan yang dahulu harus di cari sekarang dapat
diciptakan dengan mudahnya dan dengan feedback rupiah yang tidak sedikit.
Seperti yang ada di dalam latar belakang, peneliti meyakini jika segala
perubahan tersebut bisa terjadi dan berkembang secara pesat karena adanya peran
generasi Z sebagai penggerak utama dan penerima perubahan yang paling cepat dan
tidak terkecuali di Indonesia. Maka tidak heran jika penggunaan internet yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terkini pada lingkungan yang ada maka secara umum itulah gambaran generasi Z di
Yogyakarta. Hal ini diambil oleh peneliti karena melihat fakta bahwa status kota
pelajar menjadi magnet bagi pelajar dari berbagai daerah untuk menimba ilmu.
Dikutip dari laporan penelitian Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015, bahwa dari
320 ribu mahasiswa tahun itu 30% di antaranya atau sekitar 90 ribu mahasiswa adalah
mahasiswa pendatang dan dalam kurun waktu 4 tahun tentu jumlah tersebut
transportasi ke Yogyakarta serta biaya hidup yang masih terbilang murah bagi para
kehadiran para generasi Z itu sendiri? Secara nyata dampak yang langsung dirasakan
adalah kepadatan penduduk yang langsung meningkat. Beberapa tahun lalu jika kita
berkunjung ke Yogyakarta dan tiba pukul 12 malam akan sulit untuk menemukan
warung makan yang buka jika tidak berada di kawasan wisata, jikapun ada mungkin
adalah angkringan-angkringan di pinggiran jalan dan restoran cepat saji seperti KFC
ataupun McDonald’s. Saat ini jika kita merasa lapar di tengah malam akan lebih
mudah menemukan warung atau paling tidak kafe-kafe yang jika diamati akan diisi
perkembangan dunia digital masuk ke Yogyakarta yang memang diminta secara tidak
langsung untuk bisa hadir dan dirasakan di Yogyakarta lewat para generasi Z-generasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Z tersebut. Contoh paling jelas adalah bagaimana fenomena Go-jek dan Grab sejak
2015 masuk di Yogyakarta dan membawa perubahan yang cukup besar bagi
masyarakat. Hal ini menjawab kebutuhan transportasi bagi kaum urban yang notabene
di dalamnya juga adalah mahasiswa. Go-jek dan Grab hanya sebagian dari fenomena
yang menunjukkan bahwa Yogyakarta pun lapisan generasi Znya telah tersentuh oleh
apakah akan memiliki kecenderungan sama dengan generasi Z atau gen Z yang ada di
Amerika versi David Stillman. Berdasarkan kajian secara teoretik oleh peneliti maka
paling tidak ada 4 karakteristik yang cenderung peneliti lihat ada di dalam diri generasi
Figital. Data dari harian kompas yang menyatakan bahwa 72,41% pengguna
internet Indonesia telah menggunakan internet dan dunia digital tidak lagi hanya
aktivitas lain seperti mencari hiburan dan makanan. Begitu banyak hal yang
Namun, komunikasi dengan sesama adalah hal yang dapat dilihat secara jelas.
dan masih banyak lagi media komunikasi digital yang benar-benar merubah cara
komunikasi antar manusia saat ini. Lewat pengamatan spontan peneliti ketika
bab ini disusun, boleh dikatakan mayoritas dari generasi Z yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk aktivitas sehari-hari. Maka dalam penelitian ini keyakinan awal peneliti
Figital.
2. Realistis, karakteristik ini peneliti ambil karena ingin memahami apakah kondisi
lingkungan yang tidak menentu akibat pergerakan yang serba cepat di era digital
akan dapat dilihat dari pilihan generasi Z untuk jalur pendidikan yang akan
mereka tempuh. Umumnya pilihan yang ada dimulai sejak mereka akan
melanjutkan ke bangku SMA atau SMK. Bagi mereka yang berorientasi pada
persiapan kerja yang lebih cepat dan tidak memiliki keinginan untuk
melamar pekerjaan. Tentu jika mereka yang memilih SMA mayoritas dari
tinggi dengan harapan bekal yang lebih banyak dan lebih matang untuk bisa
pekerjaan semakin mudah dan semakin banyak tersebar. Rasanya tidak sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
karakteristik realistis.
Tertinggal dalam hal informasi adalah hal yang tidak diharapkan oleh generasi Z
masa kini. Hal tersebut kemudian di dukung oleh perkembangan teknologi dan
internet yang semakin memfasilitasi arus informasi yang cepat, secepat mungkin
dapat diterima oleh generasi Z masa kini. Hal ini juga kemudian memungkinkan
mereka untuk membagikan informasi yang mereka dapatkan ataupun hasil dari
pemikiran mereka sendiri kepada orang lain. Tujuannya jelas agar mereka selalu
eksis di lingkungan digital mereka sendiri. Hal ini pun menjadikan peneliti
untuk berkontribusi bagi orang banyak. Sebelum bisa berdampak bagi orang
melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan. Hal ini karena mereka ingin
segera melihat hasil dan dampak dari pekerjaan yang mereka lakukan bagi orang
lain. Jika di sekolah atau di lingkungan kampus maka dorongan untuk segera
bermanfaat bagi orang lain. Seperti fenomena yang sudah sering ditemui adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
gelisah ketika waktu yang mereka miliki hanya berakhir dengan menyelesaikan
dan tidak dapat melakukan hal lebih untuk bisa berdampak bagi lingkungan
sekitar mereka. Maka peneliti pada akhirnya memiliki keyakinan awal bahwa
Penelitian yang relevan dan digunakan peneliti adalah penelitian milik David
Stillman dan Jonah Stillman yang dirangkum dalam buku berjudul Generasi Z
(2018). Penelitian ini bertujuan untuk membuka pembahasan mengenai generasi baru
yang akan masuk dan mengisi dunia kerja. Penelitian ini melakukan survey pada para
karakteristik yang muncul dalam diri generasi Z dan menjelaskan dampak dari
karakteristik tersebut ketika para gen Z berada di dunia kerja. Kemudian, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa gen Z lewat teknologi dan kondisi yang
kustomisasi, FOMO, Realistis, DIY, weconomist, dan terpacu. Karakteristik ini saat
berada di dunia kerja menurut Stillman berpotensi untuk membentuk gap antara para
gen Z dengan atasan mereka yang berasal dari generasi yang lebih tua. Penelitian ini
berpedoman pada hasil penelitian yang ditemukan oleh David Stillman dan Jonah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
untuk menyelidiki keadaan, kondisi, dan hal lainnya dan dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian dengan hasil yang diharapkan menjadi cerminan keadaan yang apa
adanya (Arikunto, 2010 : 3). Pendekatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang
Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat cakupan area yang luas peneliti akan
melihat daerah persebaran dengan jumlah generasi Z yang paling padat dan
mahasiswa ada di Yogyakarta dan hal tersebut cukup signifikan jumlahnya dan
para mahasiswa selain membawa kenaikan dari sisi jumlah penduduk tetapi juga
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menghadirkan perubahan dari pola pikir dan perilaku yang ada termasuk karakteristik
generasi Z yang tinggal di Yogyakarta. Kemudian penelitian ini akan dilakukan pada
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah generasi Z di Yogyakarta masa kini yang
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah karakteristik generasi Z yang telah peneliti
1. Populasi
Berdasarkan data proyeksi Badan Pusat Statistik jumlah generasi Z yang berusia 8-
24 tahun di Yogyakarta berada di angka 830.000 jiwa pada tahun 2019. Berdasarkan
populasi di atas kemudian peneliti mempersempit rentang usia generasi Z yang akan
dijadikan responden adalah generasi Z yang berada pada rentang usia 18- 24 tahun
atau mereka yang sedang berada pada tingkat pendidikan tinggi atau dengan status
jumlahnya berada di angka 829.900 jiwa . Hal ini didasarkan pada pertimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mahasiswa telah memahami hal-hal yang mereka butuhkan dan telah mampu
membuat keputusan-keputusan terkait diri mereka sendiri. Sehingga dari hal tersebut
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini ditentukan jumlahnya dengan rumus Slovin. Berikut
N
n=
1+Ne2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Populasi
e = margin of error
829900
n=
1+829900×0.052
829900
n=
2075.75
n = 399.8073 ≈ 400
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin maka jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini sejumlah 400 responden. Pada pelaksanaannya setelah
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 243 responden (respon rate 61%).
multistage sampling dengan penentuan universitas pada tahap unit sample primer.
Kemudian untuk sampai ke tahap jumlah responden teknik yang dilakukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
penentuan Universitas yang bersifat sebagai unit sampel primer. Peneliti memilih 2
universitas swasta dan 2 universitas negeri. Universitas swasta yang dipilih oleh
peneliti adalah Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Untuk universitas negeri yang dipilih adalah Universitas Gajah Mada dan Universitas
Jaya dipilih dengan alasan kedua lembaga swasta tersebut adalah dua yang terbaik di
Yogyakarta dalam 5 tahun terakhir. Sementara untuk Universitas Gajah Mada dipilih
dengan alasan masih menjadi tujuan utama banyak pihak untuk bisa melanjutkan
studi dan mampu menjadi salah satu universitas yang terbaik di tingkat nasional dan
waktu 4 tahun terakhir sedang mengalami perkembangan dan menjadi tujuan baru
Tingkat kedua dalam penentuan sampel ini adalah memilih fakultas dari
Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya masing-masing akan diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.1
Penentuan Sampel Tingkat Fakultas Tiap Universitas
No. Universitas Fakultas Prodi Jumlah
PBSI 40
FKIP Pend. Ekonomi 40
Universitas Sanata
1 Pend. Matematika 40
Dharma
Manajemen 40
Ekonomi
Akuntansi 40
Ekonomi Akuntansi 40
Universitas Atma
2
Jaya Yogyakarta
Teknik Arsitektur 40
Pertanian Agribisnis 40
Universitas Gajah
3
Mada
MIPA Elektro 40
Universitas
Pembangunan
4 Ekonomi Manajemen 40
Nasional
“Veteran”
Pada tabel di atas menunjukkan setelah penentuan sampel pada tingkat fakultas,
dilanjutkan pada level prodi. Prodi dipilih dengan undian dan untuk FKIP Sanata
Dharma akan ditentukan 3 program studi dengan dasar dapat mewakili paling tidak 3
jurusan yang ada yakni JPMIPA, JPIPS, dan Bahasa. Kemudian, jumlah sampel yang
berjumlah 400 dibagi secara merata pada 10 program studi tersebut. Sehingga
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Setelah proses pengumpulan data dilakukan, kriteria yang telah ditentukan pada
tabel di atas tidak sepenuhnya terpenuhi khususnya pada tingkat prodi, di mana
responden berasal dari beberapa prodi yang berbeda meskipun masih berada pada
fakultas yang sudah ditentukan. Jumlah responden yang didapat sejumlah 243
Tabel 3.2
Persebaran Responden Berdasarkan Asal Universitas Serta Fakultas
No. Universitas Fakultas Jumlah %
Universitas Sanata FKIP 121 49,8
1.
Dharma Yogyakarta Ekonomi 27 11,2
Universitas Atma Jaya Ekonomi 28 11,5
2.
Yogyakarta Teknik 11 4,5
Pertanian 3 1,2
3. Universitas Gadjah Mada
MIPA 39 16
Universitas
4. Pembangunan Nasional Ekonomi 14 5,8
“Veteran”
Total Responden 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
Variabel pada penelitian ini adalah karakteristik generasi Z masa kini yang
terdiri dari 4 karakteristik yang akan digunakan peneliti dan dipandang sebagai
yang paling mendasar dan membawa dampak bagi masyarakat umum jika
gunakan ;
lagi membedakan dunia digital dan dunia nyata atau fakta. Generasi Z
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
muka secara langsung adalah hal yang sama. Berdasarkan definisi di atas
maka indikator dari figital adalah frekuensi, jumlah, dan durasi penggunaan
mereka sendiri untuk masa depannya. Pilihan yang dibuat dimulai dari
memilih sekolah atau universitas yang akan dimasuki. Pilihan dapat dibuat
jika tertinggal dalam hal informasi terkini. Generasi Z ingin menjadi yang
sosial, aplikasi koran digital, web-web berita, hingga kanal youtube menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
atas hasil setiap pekerjaan, dan pola kerja generasi Z masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3
Indikator dan Sub Indikator
No. Variabel Indikator
Frekuensi, jumlah, dan durasi
penggunaan aplikasi untuk
1 Figital memenuhi kehidupan sehari-hari
Saluran informasi digital pilihan
generasi Z masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
hasil dari kuisioner yang telah diolah nantinya. Prinsip penelitian campuran atau
mixed method digunakan dalam penelitian ini akan lebih dominan dalam melihat
ataupun memiliki hasil ekstrim dari olahan data kuisioner. Berikut adalah teknik
1. Penyebaran Kuisioner
Adapun indikator dari keempat variabel atau karakteristik dalam penelitian ini
terdiri dari karakteristik figital memiliki 3 indikator yaitu penggunaan aplikasi untuk
indikator alasan generasi Z dalam memilih program pendidikan, alasan bagi generasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Z dalam memilih jalur karir, dan reaksi generasi Z saat dihadapkan pada pilihan.
kegiatan sehari-hari, saluran informasi digital pilihangenerasi Z masa kini, dan respon
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
No. Variabel Indikator Jumlah Butir
Frekuensi, jumlah, dan durasi
penggunaan aplikasi untuk 4
1 Figital memenuhi kehidupan sehari-hari
Saluran informasi digital pilihan
3
generasi Z masa kini.
Durasi generasi Z
4 Terpacu 2
dalammelakukan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Jumlah 43
2. Wawancara
media sosial, jalur studi, serta ekspektasi pada suatu hal yang mungkin tidak dapat
terjawab oleh kuisioner. Responden dari wawancara penelitian ini adalah orang-
orang yang peneliti ambil secara acak dengan batasan adalah usia dari populasi
Yogyakarta, 1 orang siswa kelas XII SMA Kolese De Britto, dan 2 orang alumni
warung makan, tempat kost, areal kampus Universitas Sanata Dharma, serta
melalui saluran media sosial baik WhatsApp, Line, dan Instagram. Berikut panduan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.5
Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara
No. Karakteristik Pertanyaan
Pandangan responden terhadap perkembangan aplikasi
digital.
Pengaruh/manfaat yang dirasakan oleh responden ketika
1. Figital menggunakan aplikasi digital.
Pandangan responden terhadap dampak dari
penggunaan aplikasi digital dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
Tanggapan responden pada kondisi yang menghadapkan
responden pada pilihan.
2. Realistis Pandangan responden terhadap pilihan-pilihan untuk
dunia kerja dan jalur pendidikan yang sedang dan akan
responden lalui.
Pandangan responden pada aliran informasi di zaman
digital saat ini.
Reaksi dari responden ketika menerima atau
3. FOMO
mendapatkan sebuah informasi.
Tindakan responden setelah menerima dan membaca
informasi yang didapat.
Reaksi yang dikeluarkan oleh responden ketika
4. Terpacu
dihadapkan pada tugas/tanggungjawab.
Sumber: Stillman (2018)
Tabel 3.6
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan
No. Karakteristik Sumber Data
Data
1 Figital
2 Realistis Generasi Z di Kuisioner dan
3 FOMO Yogyakarta Masa Kini Wawancara.
4 Terpacu
Sumber: Stillman (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Uji Validitas
Uji ini dilakukan dengan tujuan meninjau apakah butir-butir dalam kuisioner
menggunakan validitas isi/content validity oleh ahli dalam hal sosiologi dan
antropologi. Dalam penelitian ini ahli yang dipilih adalah Drs. Silverio Raden Lilik
Aji Sampurno M.Hum., Beliau adalah dosen program studi Sejarah, Universitas
Sanata Dharma. Proses uji validitas ini dilakukan dengan memberikan kuesioner pada
ahli untuk menilai setiap butir pada kuesioner serta opsi-opsi yang sekiranya masih
Hasil dari uji validitas yang telah dilakukan memberi perubahan pada kuesioner
1. Opsi jawaban pada bagian karakteristik Figital item nomor 6 pada akhirnya
penggunaan aplikasi digital menjadi alasan penggunaan aplikasi digital. Hal ini
karena dirasa oleh ahli ada opsi jawaban yang tidak sesuai dengan maksud dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kata “tujuan” sehingga istilah “alasan” adalah yang akhirnya digunakan oleh
peneliti.
pernyataan mengenai alternatif pilihan yang akan diambil jika melanjutkan pada
tingkat perguruan tinggi tidak sesuai dengan responden yang notabene adalah
antara indikator alasan generasi Z dalam memilih jalur pendidikan dan pekerjaan
karakteristik generasi Z masa kini di Yogyakarta. Analisis data dimulai dari analisis
data kuantitatif yang dilanjutkan dengan data yang diperoleh dari wawancara sebagai
yang dimiliki oleh generasi Z masa kini di Yogyakarta. Deskripsi yang dilakukan oleh
karakteristik baik dari segi usia, asal daerah, dan tahun angkatan mereka di perguruan
tinggi. Deskripsi yang dilakukan oleh peneliti akan didasarkan pada indikator dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.7
Kecenderungan Yang Dicari Pada Setiap Karakteristik
No. Variabel Indikator Kecenderungan yang dicari
Frekuensi, jumlah, Penggunaan aplikasi digital berada
dan durasi pada level durasi dan frekuensi
penggunaan aplikasi yang tinggi. Kemudian, dalam satu
untuk memenuhi hari generasi Z akan menggunakan
1 Figital kehidupan sehari-hari begitu banyak aplikasi digital.
Saluran informasi yang
Saluran informasi
digunakan/dipilih oleh generasi Z
digital pilihan
lebih banyak mengarah pada media
generasi Z masa kini.
online
Generasi Z digital masa kini
memandang bahwa minat serta
karir masa depan adalah alasan
Alasan generasi Z
bagi mereka untuk memilih
dalam memilih jalur
perguruan tinggi serta program
pendidikan.
studi. Sebagai perwujudan dari
kebutuhan serta rencana jangka
panjang.
Jabatan dan penghasilan adalah
hal-hal yang diutamakan oleh
Alasan generasi Z
generasi Z untuk memilih
dalam memilih jalur
pekerjaan khususnya pekerjaan
2 Realistis karir.
tetap. Serta motivasi untuk
akhirnya dapat berwirausaha.
Dihadapkan pilihan dalam hidup
adalah sesuatu yang membuat
generasi Z menjadi antusias. Hal
ini dikarenakan mereka akan dapat
Reaksi generasi Z
belajar untuk menimbang setiap
ketika dihadapkan
pilihan beserta resiko yang ada di
pada pilihan.
dalamnya. Namun, tidak berarti
generasi Z akan bertaruh untuk
mengambil resiko-resiko yang
berat.
Frekuensi akses Generasi Z akan sering mencari
Fear of
informasi digital informasi terkini serta mengakses
3 Missing
dalam kehidupan informasi terkini pada durasi yang
Out
sehari-hari. tinggi dalam satu hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
peneliti menjadi beberapa kelompok jawaban besar yang akan digunakan dalam
kategori-kategori yang ada pada setiap karakteristik. Berikut adalah kategori yang
dimaksud;
1. Figital
Pertama adalah kategori Figital, yang memiliki ciri kunci yaitu keseluruhan aktivitas
digital. Kedua adalah Figital Awal, kategori ini memiliki ciri kunci yaitu penggunaan
aplikasi digital yang aktif oleh generasi Z namun sikap membatasi diri dan
memprioritaskan tatap muka secara langsung masih ada di dalam diri generasi Z.
Ketiga adalah Pra-Figital, kategori ini bercirikan penggunaan aplikasi digital yang
tidak intens, serta belum ada pemikiran bahwa aplikasi digital dapat membantu setiap
2. Realistis
kategori realistis dan tidak realistis. Namun, untuk kategori tidak realistis peneliti
menemukan bahwa mereka yang memiliki optimism dalam dirinya pun merupakan
orang yang tidak realistis. Begitu pula dengan mereka yang pesimis, mereka tidak
memiliki dorongan untuk membuat keputusan-keputusan yang bisa saja hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
masih dapat mereka lakukan atau kerjakan, tetapi terhambat oleh ketakutan, perasaan
minder, serta hal negative lainnya. Maka dari itu peneliti kemudian membagi
karakteristik ini ke dalam 3 kategori yakni Optimistis yang memiliki ciri kunci yaitu
generasi Z yang optimis akan memiliki ekspektasi serta target yang tinggi untuk
setiap rencana dan keputusan yang mereka ambil. Kedua ada realistis yang bercirikan
kemampuan serta ekspektasi hasil yang dapat mereka capai. Terakhir pesimistis,
adalah kategori yang bercirikan generasi yang pasrah terhadap keadaan serta hanya
menerima saja setiap keputusan dan rencana yang orang lain buat untuk dirinya.
layaknya Figital. Dibagi menjadi yang pertama adalah FOMO itu sendiri, yang
FOMO Awal, yang bercirikan kegelisahaan yang ada dalam diri generasi Z jika tidak
terhubung dengan arus informasi terkini mulai muncul dan mempengaruhi pikiran
4. Terpacu
Karakteristik ini peneliti bagi menjadi dua kategori yakni terpacu dan tidak
terpacu. Terpacu bercirikan generasi Z ingin berbuat lebih serta menghasilkan hal
yang dapat dirasakan tidak hanya oleh dirinya namun juga orang lain. Sementara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tidak terpacu tidak memiliki dorongan untuk berbuat dan tidak memiliki dorongan
untuk dapat berdampak bagi orang lain. Jika dirinya sendiri saja yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
A. Deskripsi Responden
Generasi Z masa kini yang menjadi subjek penelitian ini mengacu pada
kelompok generasi yang lahir pada rentang waktu 1995-2010. Secara teori
243 responden atau sekitar 60.75% dari total 100% sampel penelitian yang
direncanakan.
Tabel 4.1
Usia Responden
No. Rentang Usia Jumlah Persentase
1 17 – 19 tahun 77 32 %
2 20 – 22 tahun 120 49 %
3 23 – 25 tahun 46 19 %
Total 243 100 %
Sumber: data primer, diolah 2019
berada di rentang usia 20-22 tahun dengan sebesar 120 responden. Rentang usia
terbanyak kedua berada pada usia 17-19 tahun dengan jumlah 77 responden dan
untuk rentang usia 23-25 tahun ada di angka 46 responden. Rentang usia yang
didapatkan peneliti di lapangan memang tidak tepat seperti ketentuan yang telah
ditetapkan di awal yaitu 18-24 tahun. Hal ini disebabkan usia mahasiswa saat
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mereka masuk di bangku kuliah cukup beragam dan program kuliah setiap
Tabel 4.2
Asal Universitas Responden
No. Universitas Jumlah Persentase
1 Universitas Sanata Dharma 148 61 %
2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta 39 16 %
3 Universitas Gadjah Mada 40 16 %
Universitas Pembangunan Nasional
4 16 7%
“Veteran” Yogyakarta
Total 243 100 %
Sumber: data primer, diolah 2019
Tabel 4.3
Daerah Asal Responden
No. Daerah Jumlah Persentase
1 Yogyakarta 49 20 %
2 Jawa barat dan Sekitarnya 30 12 %
3 Jawa Tengah dan Sekitarnya 61 25 %
4 Daerah lain 103 43 %
Total 243 100 %
Sumber: data primer, diolah 2019
Sementara untuk daerah asal 103 responden tersebar dari berbagai daerah
seperti Jawa timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, NTT, NTB, Papua, Banten, dan daerah lainnya. Sementara
untuk responden yang berasal dari daerah Yogyakarta sendiri tersaring sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
49. Untuk Jawa barat dan Jawa tengah masing-masing tersaring 30 dan 61
responden.
B. Deskripsi Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari 4 karakteristik generasi Z masa kini
yaitu Figital, Realistis, FOMO, dan Terpacu. Karakteristik ini merupakan bagian
dari 7 karakteristik generasi Z rumusan David Stillman dan Jonah Stillman yang
1. Figital
kenyataan dan fenomena secara fisik dengan kondisi serupa yang terjadi di dunia
digital. Karakteristik ini diukur dan dinilai melalui kuesioner dan wawancara yang
generasi Z masa kini di Yogyakarta dengan 243 responden yang terkumpul berada
dalam kategori tinggi dan selalu menggunakan aplikasi digital untuk aktivitas
sehari-hari.
Tabel 4.4
Durasi Penggunaan Aplikasi Digital Dalam Satu Hari
Kategori Persentase Jumlah
Sangat Tinggi
21 % 51
(Lebih dari 7 jam)
Tinggi 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Rendah
34 % 83
(3-4 jam)
Sangat Rendah
11 % 26
(1-2 jam)
Total 100 % 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Pada tabel di atas nampak bahwa 55% generasi Z masa kini menggunakan
aplikasi digital lebih dari 5 jam dalam sehari. Kemudian, pada tabel berikutnya
Tabel 4.5
Frekuensi Penggunaan Aplikasi Digital Dalam Satu hari
Kategori Persentase Jumlah
Selalu
65% 158
(Lebih dari 7 kali)
Sering
15% 36
(5-6 kali)
Kadang-kadang
17% 41
(3-4 kali)
Jarang
3% 8
(1-2 kali)
Total 100% 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Temuan ini menunjukkan bahwa aplikasi digital bagi generasi Z adalah hal
yang sering digunakan dalam aktivitas keseharian mereka. Jika menilai dari lama
penggunaan mungkin tidak terlalu nampak namun penggunaannya dalam satu hari
oleh generasi Z 65% menjawab selalu menggunakan aplikasi digital. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kemudian didukung hasil wawancara bahwa akses aplikasi digital telah menjadi
Akses yang cepat dan mudah menjadikan durasi penggunaannya pun tidak
memerlukan waktu yang lama adalah poin yang ditawarkan oleh aplikasi digital
saat ini. Hal ini kemudian sejalan dengan hasil efisien dari aplikasi digital adalah
hal yang dicari oleh generasi Z masa kini. Generasi Z merasa efisiensi adalah hal
yang perlu dirasakan dalam setiap aktivitas sehari-hari dan hal tersebut generasi Z
rasakan saat menggunakan aplikasi digital. Seperti yang digambarkan pada tabel
4.6.
Tabel 4.6
Alasan Penggunaan Aplikasi Digital
Alasan Persentase Jumlah
Efisien 84% 204
Trend 10% 24
Tuntutan 6% 15
Total 100% 243
Sumber: data primer, diolah 2019
dalam penelitian ini adalah temuan bahwa media online mendapatkan persentase
terbesar dari hasil kuesioner. Media online dipilih sebanyak 75% responden, hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.7
Media Informasi Sehari-hari
Media Persentase Jumlah
Media Online 75% 182
Televisi/radio 16% 39
Media cetak 9% 22
Total 100% 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Berikutnya untuk jenis aplikasi digital yang paling sering diakses oleh
generasi Z memunculkan media sosial sebagai jenis aplikasi yang paling banyak
diakses dalam satu hari. Hal ini membuat peneliti menilai bahwa informasi yang
dicari oleh generasi Z lebih banyak melalui interaksi dengan sesama pengguna
media sosial. Berikut adalah hasil dari jenis media sosial yang paling banyak
diakses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dan Line adalah media sosial yang dapat berbagi informasi baik dalam bentuk
foto, video, serta tulisan. Hal ini menjadi semakin lengkap untuk menunjang
Tabel 4.8
Kategori Generasi Z Figital
Kategori Ciri-ciri
Penggunaan aplikasi digital harian oleh generasi Z
berada dalam kategori sangat tinggi untuk durasi dan
Figital selalu untuk frekuensinya.
Media online adalah sumber utama dan satu-satunya
yang dipilih sebagai media informasi harian
Menjalankan lebih dari dua aplikasi digital dalam
satu hari.
Efisiensi dalam aktivitas sehari-hari adalah alasan
bagi generasi Z menggunakan aplikasi digital.
Penggunaaan aplikasi digital harian oleh generasi Z
berada dalam kategori tinggi untuk durasi dan selalu
untuk frekuensi penggunaan aplikasi digital.
Media online menjadi pilihan tetapi bukan menjadi
Figital Awal satu-satunya untuk sumber informasi.
Menjalankan aplikasi dapat melebihi dua aplikasi
dalam sehari, namun hanya aplikasi yang dirasa
dibutuhkan saja yang akan dibuka dan dijalankan.
Trend adalah alasan generasi Z menggunakan aplikasi
digital.
Aplikasi digital bukan prioritas, sehingga penggunaan
dan frekuensi aksesnya berada dalam level jarang
serta rendah untuk aktivitas harian.
Pra-Figital Media online hanya dipandang sebagai alternatif
terakhir ketika media televise dan koran tidak lagi
mampu menyajikan informasi yang mereka butuhkan.
Menjalankan hanya dua aplikasi atau kurang dalam
sehari.
Merasa aplikasi digital belum memiliki manfaat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kategori Ciri-ciri
sehingga belum memiliki alasan untuk menggunakan
aplikasi digital.
Sumber: Stillman (2018)
Penjelasan ciri ini akhirnya akan menunjukkan bahwa generasi Z masa kini
di Yogyakarta peneliti golongkan ke dalam kategori figital. Dari empat ciri yang
Tabel 4.9
Jumlah Responden Untuk Setiap Kategori
Kategori Figital % Figital % Pra- % Total
& Awal Figital (100%)
Jumlah 224 92,2% 19 7,8% 0 0% 243
Sumber: data primer, diolah 2019
penelitian ini berada pada kategori figital. Hal ini menjawab bahwa
masing kategori dengan jumlah responden yang peneliti miliki. Proses ini peneliti
dasarkan pada 2 hal yakni asal daerah, dan rentang usia responden. Berikut adalah
hasilnya:
Tabel 4.10
Frekuensi Kategori Figital Berdasarkan Asal Daerah
Figital Pra-
Asal Daerah Figital % % % Total %
Awal Figital
Yogyakarta 49 20,2 0 0 0 0 49 20,2
Luar
175 72 19 7,8 0 0 194 79,8
Yogyakarta
Total 243 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
berasal dari luar Yogyakarta masih ada yang termasuk ke dalam kategori figital
Tabel 4.11
Frekuensi Kategori Figital Berdasarkan Rentang Usia
Rentang % Figital % % %
Figital Pra-Figital Total
Usia Awal
17-19 77 31,7 0 0 0 0 77 31,7
20-22 109 44,9 11 4,5 0 0 120 49,4
23-25 38 15,6 8 3,3 0 0 46 18.9
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
lebih muda semakin banyak persentase mereka yang tergolong ke dalam kategori
Figital. Hal ini memberikan gambaran bagi peneliti, bahwa generasi Z telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
11%
TK
SD
41%
SMP
SMA
44% Kuliah
menggunakan aplikasi digital sejak usia dini, bahkan ketika mereka belum berada
2. Realistis
konkrit yang berkaitan dengan diri mereka tersendiri terutama untuk pilihan karir
dan jalur pendidikan. Karakteristik ini diukur dan dinilai melalui kuesioner dan
jalur pendidikan mereka saat ini hingga ke depannya mereka akan memilih jalur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
karir yang akan dibangun. Hasil dari kuesioner ditemukan bahwa generasi Z
menentukan sendiri pilihan universitas hingga program studi yang akan mereka
masuki. Kesadaran ini menunjukkan bahwa jalur pendidikan yang akan diambil
Tabel 4.12
Pihak yang Memutuskan Untuk Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Pengambil Keputusan Jumlah Persentase (%)
Diri Sendiri 202 83
Orang Tua 27 11
Bersama-sama 15 6
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
mutu dari sebuah institusi, kemudian program kuliah yang ditawarkan akan
menjadi gambaran bagi responden manfaat seperti apa yang akan mereka terima
saat mendaftarkan diri ke dalam perguruan tinggi tersebut. Prestasi bagi responden
akan menjadi gambaran sejauh mana institusi tersebut ingin berkembang dan
dapat bersaing, yang tentu hal tersebut akan terbawa ke dalam suasana sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada hasil kuesioner untuk dasar penentuan universitas serta program studi
oleh responden memberikan hasil bahwa minat dan karir masa depan menjadi
jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden. Seperti diketahui minat
biasanya didasari oleh kemampuan yang dimiliki dan menonjol pada diri
seseorang. Hal ini kemudian didukung dengan pandangan dari responden yang
melihat karir masa depan baiknya dimulai sejak mereka menentukan program
responden yang menjadi dasar dalam menentukan universitas serta program studi.
Tabel 4.13
Dasar Dalam Menentukan Perguruan Tinggi dan Program Studi
Dasar Jumlah Jawaban Persentase (%)
Minat 161 66,2
Karir Masa Depan 141 58
Tuntutan 28 11,5
Formalitas 26 10,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Saat generasi Z menentukan pilihan saat mereka lulus dari perguruan tinggi
nantinya banyak dari responden yang memilih untuk mencari pekerjaan tetap
Gambar 4.4
Pilihan Setelah Lulus dari Perguruan Tinggi
Pilihan yang diambil saat lulus kuliah
6%
15%
20% 59%
ada responden yang menjadikan pekerjaan yang mereka terima nantinya sebagai
batu loncatan untuk dapat berwirasusaha atau berinvestasi pada bidang yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mereka geluti nantinya. Pekerjaan dalam hal ini adalah pekerjaan dalam bidang-
bidang formal dan disiapkan pada jalur pendidikan formal pula. Berikutnya adalah
responden penelitian ini memilih pekerjaan yang akan mereka lamar berdasarkan
2% 0% Minat
26%
memilih jalur karir yang sesuai dengan hal yang mereka miliki seperti latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.14
Alasan Mencari Pekerjaan Tetap
Alasan Jumlah %
Pilihan yang paling realistis untuk
99 40,7
mendapatkan penghasilan.
Hanya akan menjadi batu
loncatan guna mengumpulkan
74 30,4
modal awal investasi/usaha masa
depan.
Merupakan sesuatu yang umum
dan pasti dihadapi oleh semua 8 3,3
orang.
Formalitas agar tidak menjadi
52 21,4
bahan pergunjingan orang lain.
Takut mengambil resiko untuk
10 4,2
berwirausaha
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
Dari berbagai macam pilihan yang mereka hadapi seperti pada tabel
mereka ambil yaitu dapat melatih diri mereka untuk menimbang setiap pilihan dan
Tabel 4.15
Manfaat dari Dihadapkan Pada Pilihan
Manfaat Jumlah %
Melatih untuk menimbang dan siap
menerima setiap resiko pada setiap 131 54
pilihan.
Melatih saya untuk berani
80 32,9
memilih/mengambil keputusan.
Membentuk pola pikir saya. 32 13,1
Total 100
Sumber: data primer, diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dan pesimis. Ketiga kelompok ini merupakan ciri yang melekat pada diri generasi
sebelumnya yang tergolong ke dalam generasi millenials serta generasi orang tua
mereka yakni gen X yang menjadikan peluang untuk dapat berpengaruh pada
pilihan-pilihan yang dibuat oleh responden untuk masa depannya sendiri. berikut
Tabel 4.16
Kategori Karakteristik Realistis
Kategori Ciri-ciri
Segala keputusan terkait masa depan
diambil oleh dirinya sendiri.
Ekspektasi, mimpi, dan keinginan untuk
berhasil dalam banyak hal adalah alasan
dalam memilih program studi.
Memilih pekerjaan ditentukan hanya
Optimistis berdasarkan mimpi dan ekpektasi.
Prestasi gemilang dan menjadi yang
terbaik adalah tujuan.
Berwirasusaha adalah sebuah keharusan
Pilihan diambil secara cepat dengan
keyakinan yang tinggi serta berani
mengambil resiko yang ada di dalamnya.
Generasi Z memilih perguruan tinggi
karena keputusan mereka sendiri.
Perguruan tinggi hingga program studi
dipilih karena kebutuhan dan rencana
jangka panjang, minat, dan kemampuan.
Realistis Generasi Z menentukan pilihan karir
lewat pekerjaan yang disesuaikan dengan
kemampuan dan latar belakang yang
dimiliki.
Generasi Z memiliki alasan dalam
memilih pekerjaan (Posisi, Jabatan,
Penghasilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kategori Ciri-ciri
Generasi Z mempertimbangkan
berwirausaha dalam aspek pengalaman,
peluang, dan resiko yang ada di
dalamnya.
Generasi Z antusias saat dihadapkan pada
pilihan dan memikirkan baik-baik setiap
pilihan yang akan diambil.
Generasi Z tidak ingin bertaruh untuk
pilihan-pilihan yang tidak mereka ketahui
resikonya.
Mayoritas keputusan yang berkaitan
dengan pekerjaan ataupun kuliah akan
ditentukan oleh orang tua atau orang lain
mulai dari universitas, program studi, serta
jalur karir.
Memilih jalur pendidikan dan karir sebagai
sebuah formalitas dan hal yang umum
terjadi.
Pesimistis
Pilihan karir tidak direncanakan dan hanya
berpatokan pada pihak mana yang akan
menelpon duluan beb.
Ketakutan berwirausaha karena tidak
memiliki kepastian untuk resiko dan
peluang yang dimiliki.
Menghindari pilihan-pilihan yang muncul
beserta resiko yang ada di dalamnya.
Sumber: Stillman (2018)
Dari penggolongan pada tabel ini peneliti meyakini bahwa generasi Z masa
kini berada pada kelompok realistis. Adapun jumlah generasi Z untuk setiap
Tabel 4.17
Jumlah Generasi Z Untuk Setiap Kategori
Kategori Optimistis % Realistis % Pesimis % Total
&
15 6 128 52 100 41 243
Jumlah
Sumber: data primer, diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dalam karakteristik realistis. Hal ini didukung dengan terpenuhinya 6 ciri kategori
tinggi yang mereka pilih. Kemudian, perguruan tinggi hingga level program studi
dimiliki. Demikian pula dengan karir masa depan yang memunculkan kemampuan
dan latar belakang pendidikan sebagai jawaban yang paling banyak dipilih oleh
responden. Pada tabel berikutnya peneliti mencoba untuk merinci kembali jumlah
Tabel 4.18
Frekuensi Kategori Realistis Berdasarkan Rentang Usia
Rentang
Optimistis % Realistis % Pesimis % Total
Usia
17-19 5 2,06 42 17,3 30 12,3 77
20-22 4 1,65 73 30,04 43 17,7 120
23-25 6 2,5 13 5,35 27 11,1 46
Total 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Kemudian, berlanjut pada asal daerah responden. Hal ini berkaitan dengan
latar belakang yang membentuk diri responden di daerah asal mereka. Dalam hal
ini peneliti membagi asal daerah menjadi mereka yang berasal dari Yogyakartan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.19
Frekuensi Kategori Realistis Berdasarkan Asal Daerah
Asal Daerah Optimistis % Realistis % Pesimis % Total
Yogyakarta 5 2,06 23 9,5 21 8,6 49
Luar Yogyakarta 10 4,14 105 43,2 79 32,5 194
Total 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 194 responden yang berasal dari luar
Yogyakarta 70% cenderung lebih realistis. Hal ini kemudian peneliti bandingkan
perguruan tinggi yang akan mereka daftarkan dan ini menunjukkan bahwa bagi
mereka berkuliah di luar daerahnya hal tersebut adalah hasil dari keputusan
mereka sendiri. Sementara, mereka yang berasal dari Yogyakarta itu sendiri
sedikit banyak memiliki porsi yang seimbang antara kategori realistis dan pesimis,
mereka yang berasal dari daerah lain. Kemungkinan kedua adalah terbatasnya
akses informasi serta ruang bagi generasi Z asli Yogyakarta untuk bisa
berkembang dan pada akhirnya dapat membentuk pola pikir yang lebih positif
juga kompetitif tidak hanya di level pendidikan baik menengah ataupun perguruan
tinggi, namun hingga level dunia kerja yang menghadirkan tantangan dan peluang
disaat yang bersamaan. Sehingga karakteristik realistis ini pada akhirnya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
merasa gelisah jika tidak terhubung pada arus informasi terkini. Karakteristik ini
diukur dan dinilai melalui kuesioner dan wawancara. Hal yang dicari melalui
pada kondisi minim informasi dan reaksi yang muncul ketika responden
bahwa generasi Z masa kini di Yogyakarta merasa biasa saja jika mereka tidak
10%
32%
58%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
karakteristik Fear of Missing Out belum muncul dalam diri generasi Z yang
Tabel 4.20
Peranan Internet dan Informasi Terkini Dalam Aktivitas Sehari-hari
Kategori Jumlah %
Sangat Penting 221 91
Biasa Saja 20 8,2
Tidak Penting 2 0,8
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
internet serta informasi terkini sangat penting bagi diri mereka dengan persentase
jawaban mencapai 91%. Hal ini menjadikan peneliti menemukan dua kondisi
akses internet ddi ruang public memberikan hasil yang serupa dengan tabel 4.22
bahwa, akses internet di ruang publik saat ini dipandang penting oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
0%
12%
88%
ini sangat penting. Hal ini kemudian mencerminkan bahwa pada dasarnya
kebutuhan akan informasi digital bagi generasi Z adalah hal yang penting namun
ada kondisi yang menyebabkan kegelisahan dalam diri generasi Z belum menjadi
hal yang dominan dalam penelitian ini. Selanjutnya, apabila melihat dari durasi
Tabel 4.21
Frekuensi Akses Informasi Generasi Z
Kategori Jumlah %
Selalu 94
39
(Lebih dari 7 kali)
Sering 65
27
(5-6 kali)
Kadang-kadang 70
29
(3-4 kali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kategori Jumlah %
Jarang 19
8
(1-2 kali)
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
Tabel 4.22
Reaksi Generasi Z Terhadap Informasi Terkini
Reaksi Persentase
Langsung membagikannya 1%
Memahaminya terlebih dahulu dan
82%
tidak semuanya dibagikan.
Dibaca dan saya simpan sendiri 17%
Total 100%
Sumber: data primer, diolah 2019
Berlanjut pada respon generasi muda masa kini ketika menerima informasi
layak untuk dirinya bagikan kembali serta jenis informasi yang tidak akan pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dengan tujuan hanya ingin berbagi informasi saja tanpa memiliki tendensi untuk
What’sapps serta Instagram menjadi dua jawaban yang paling banyak dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ini diketahui pula bahwa informasi yang akan mereka bagikan hanya
menjadi trend atau informasi yang disukai oleh responden lebih banyak
untuk menjadi konsumsi pribadi saja. Hasil ini digambarkan pada gambar
4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Informasi yang saya bagikan biasanya berisikan
Informasi yang saya sukai
9%
7% 22%
informasi yang saya anggap
penting
Semua informasi yang saya
dapat saya bagikan
62% Sesuatu yang viral
Tabel 4.23
Kategori Karakteristik FOMO
Kategori Ciri-ciri
Frekuensi akses informasi generasi Z ada
di dalam kategori selalu (>7 kali) serta
durasi generasi Z dalam mencari informasi
ada dalam kategori sangat tinggi (>7 jam)
Generasi Z gelisah/khawatir ketika tidak
terkoneksi dengan internet.
FOMO
Prioritas generasi Z saat ini adalah koneksi
yang dapat mereka lakukan di mana pun.
Generasi Z membagikan setiap hal yang
mereka terima dan ingin menunjukkan
mereka yang terdepan untuk urusan
informasi terkini.
Frekuensi akses informasi generasi Z ada
di dalam kategori sering (5-6 kali) serta
durasi generasi Z dalam mencari informasi
ada dalam kategori tinggi (5-6 jam)
FOMO Awal Generasi Z gelisah/khawatir ketika tidak
terkoneksi dengan internet.
Generasi Z mulai memprioritaskan
koneksi yang dapat mereka lakukan di
mana pun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kategori Ciri-ciri
Generasi Z membagikan hal yang mereka
terima dan dirasa penting dengan rasa
hanya ingin berbagi namun belum ingin
menunjukkan mereka yang terdepan untuk
urusan informasi terkini.
Generasi Z hanya kadang-kadang saja
mengakses informasi terkini dalam satu
hari.
Generasi Z tidak gelisah/khawatir ketika
tidak terkoneksi dengan internet.
Pra-FOMO Koneksi yang dapat mereka lakukan di
mana pun belum menjadi prioritas
generasi Z saat ini.
Generasi Z tidak membagikan setiap hal
yang mereka terima dan tidak memiliki
keinginan berbagi untuk setiap informasi
yang mereka terima.
Sumber: Stillman (2018)
Kecenderungan FOMO memang belum terlihat, karena generasi Z masa kini
informasi terkini. Hal ini yang akhirnya menjadi penentu bagi peneliti
FOMO awal dengan dasar penentuannya adalah 3 dari 4 ciri yang dimiliki
kategori ini telah terpenuhi,meskipun ciri yang menyebutkan bahwa tidak adanya
perasaan gelisah dalam diri responden menjadi hal yang tidak mendukung dalam
penentuan kategori ini. Hal ini peneliti kemudian bagi jumlah responden untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.24
Jumlah Generasi Z untuk Setiap Kategori
Kategori FOMO % FOMO % Pra- % Total
& Awal FOMO
Jumlah 72 29,6 171 70,4 0 0 243
Sumber: data primer, diolah 2019
persebarannya lebih dominan pada kategori FOMO awal dan hal ini menjawab
kecenderungan fomo dalam diri mereka kemudian peneliti memecah jumlah pada
tabel di atas disesuaikan dengan rentang usia pada tiap kategori yang hasilnya
Tabel 4.25
Frekuensi Kategori FOMO Berdasarkan Usia
Rentang FOMO % FOMO % Pra- % Total
Usia Awal FOMO
17-19 23 9,4 54 22,3 0 0 77
20-22 17 7 103 42,4 0 0 120
23-25 32 13,2 14 5,7 0 0 46
Total 243
Sumber: data primer, diolah 2019
menonjol untuk kelompok usia 20-22 tahun mereka mayoritas tergolong ke dalam
kategori FOMO awal. Kemudian hal ini menjadi fakta yang sesuai dengan kondisi
yang ada di lapangan, yaitu keadaan yang menuntut generasi saat ini untuk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
banyaknya hoax dan fenomena berita yang berisikan ujaran kebencian, SARA,
4. Terpacu
banyak. Karakteristik ini diukur dan dinilai melalui kuesioner dan wawancara. Hal
yang paling dicari dalam penelitian ini adalah poin yang paling mendorong
responden untuk bekerja atau belajar lebih dari yang lainnya dan menilai generasi
Z dari pola kerja/pola belajar yang mereka terapkan dalam menyelesaikan setiap
Hal yang dinilai adalah durasi belajar dari responden itu sendiri. temuan
ketika mereka harus harus menggunakan waktu mereka untuk belajar ataupun
bekerja. Hasil temuan ini sejalan dengan fakta yang dikemukakan oleh Stillman
bahwa anak zaman sekarang memiliki waktu konsentrasi yang pendek pada satu
hal.
Tabel 4.26
Durasi Belajar/Kerja Generasi Z
Durasi Jumlah %
Sangat Panjang
5 2,05
(lebih dari 12 jam)
Panjang
12 4,93
(10-12 jam)
Menengah 58 23,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Durasi Jumlah %
(5-9 jam)
Pendek
167 68,7
(1-4 jam)
Total 243 100%
Sumber: data primer, diolah 2019
Pada temuan lainnya hal ini dapat berkaitan dengan temuan bahwa generasi
tugas atau bekerja nantinya yang mendapatkan persentase jawaban hingga 57%.
Peneliti menangkap hasil ini sebagai keinginan dari responden untuk membuat
segala usaha dan pekerjaan yang akan mereka lakukan menjadi runtut serta
Tabel 4.27
Poin Penting Dalam Penyelesaian Tugas Bagi Generasi Z
Tahapan Jumlah %
Pelaksanaan 95 39,1
Perencanaan 138 56,8
Evaluasi 10 4,1
Total 243 100
Sumber: data primer, diolah 2019
perencanaan yang matang efektivitas kerja dan belajar mereka akan jauh lebih
baik dan waktu dan tenaga yang digunakan akan jauh lebih efisien. Adapun
responden lebih jauh menjawab jika rencana yang akan dibuat tidak lebih dari dua
rencana. Jumlah tersebut dianggap ideal. Hasil ini akan digambarkan pada
diagram berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
16%
Lebih dari 3 Perencanaan
8% 3 Perencanaan
54% 1 Perencanaan
22% 2 Perencanaan
responden yang menyebutkan bahwa dengan rencana yang telah dibuat, mereka
akan dapat melakukan usaha-usaha yang sesuai untuk mencapai tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Saya dapat
mengevaluasi sejauh
mana target belum bisa
23%
30% tercapai
Saya akan
mengeluarkan usaha
yang sesuai untuk bisa
mencapai target
5% Formalitas dihadapan
42% dosen dan teman-teman
Berlanjut pada temuan pada harapan yang dimiliki oleh generasi Z ketika
usaha mereka saat ini untuk mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
jelas terkait peluang dunia kerja sebagai jawaban yang paling banyak dipilih.
Peneliti kemudian melihat bahwa dengan bekal nyata berupa sertifikat yang
berperan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan juga sebagai tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
0 20 40 60 80 100 120
tujukan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Dalam penelitian ini
orang lain yang dimaksud adalah keluarga, teman, serta lingkungan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Keluarga saya
15%
Teman-teman saya
41%
20%
Lingkungan tempat saya
tinggal
generasi Z telah berada pada kategori terpacu. Meskipun durasi kerja generasi Z
masa kini tergolong pendek atau rendah hanya 1-4 jam kerja yang dapat mereka
lakukan dalam satu hari. Namun hal tersebut lebih peneliti lihat sebagai efisiensi
dari setiap pekerjaan yang mereka kerjakan. Generasi ini tidak ingin bertele-tele
dalam proses mereka saat belajar ataupun bekerja nantinya. Lewat perencanaan
yang tidak terlalu banyak generasi Z ingin setiap target yang telah mereka
yang mereka raih khususnya di level perguruan tinggi dapat dirasakan oleh orang-
orang terdekat. Adapun kategori pada karakteristik ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.28
Kategori Karakteristik Terpacu
Kategori Ciri-ciri
Generasi Z mau dan mampu bekerja/belajar dalam durasi
panjang (5-9 jam).
Generasi Z tidak menunda/memperlama setiap
pekerjaan/tanggung jawab yang harus diselesaikan.
Generasi Z memiliki harapan untuk menerima hal konkrit di
tempat mereka belajar/bekerja.
Generasi Z ingin keberhasilan mereka di kampus/tempat kerja
Terpacu
berdampak bagi orang lain.
Generasi Z mau mengambil resiko dalam setiap tanggung
jawab.
Pelaksanaan adalah poin utama bagi generasi Z dalam
menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab.
Perencanaan yang ideal bagi generasi Z adalah dengan tidak
memiliki banyak rencana.
Generasi Z bekerja/belajar dalam durasi pendek (1-4 jam).
Generasi Z menunda/memperlama setiap pekerjaan/tanggung
jawab yang harus diselesaikan.
Generasi Z cenderung pasrah terhadap tempat mereka
belajar/bekerja.
Generasi Z tidak yakin jika keberhasilan mereka di
Tidak
kampus/tempat kerja berdampak bagi orang lain.
Terpacu
Generasi Z kurang ingin mengambil resiko dalam setiap
tanggung jawab.
Evaluasi dan perencanaan adalah poin utama bagi generasi Z
dalam menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab dan
perencanaan yang ideal akan selalu memiliki rencana cadangan
dalam jumlah banyak.
Sumber: Stillman (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.29
Jumlah Generasi Z untuk Setiap Kategori
Kategori % Tidak %
Terpacu Total
& Terpacu
Jumlah 221 91% 22 9% 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Dari tabel di atas, generasi Z masa kini di Yogykarta sebagian besar berada
pada kategori terpacu dengan jumlah 221 responden atau 91% generasi Z masa
kini di Yogyakarta berada pada kategori terpacu. Jika peneliti menilik hasil
responden – responden pada tiap kategori dengan dasar rentang usia yang hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 4.30
Frekuensi Kategori Terpacu Berdasarkan Rentang Usia
Rentang usia Terpacu Tidak Terpacu Total
17-19 67 10 77
20-22 108 12 120
23-25 46 - 46
Total 243
Sumber: data primer, diolah 2019
Hal yang menarik dari tabel di atas adalah mereka yang sudah memasuki
usia dewasa, yaitu rentang 23 hingga 25 tahun. Justru lebih banyak yang masuk ke
dalam terpacu. Hal ini kemudian peneliti lihat sebagai perubahan sikap mental
yang mereka miliki ketika memasuki dunia yang baru dan sangat berbeda dari
dunia perkuliahan mereka dulu. Tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri,
mendorong perubahan tersebut. Sementara bagi mereka yang ada pada rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
usia yang lebih muda masih ada sebagian kecil yang tidak terpacu atau belum
terpacu.
perkuliahan mereka sendiri ataupun rasa terpacu mereka teralihkan pada hal-hal
yang tidak tertampung pada penelitian ini seperti hobi, prestasi non-akademis, dan
lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PEMBAHASAN
Z di Yogyakarta tahun 2019. Dari analisis hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada
hasil temuan penelitian. Berikut adalah pembahasan terkait hasil penelitian ini:
seluruh narasumber memiliki smartphone baik generasi terbaru ataupun yang sudah
dapat dikatakan lawas. Samsung note 10, IPhone 11, dan berbagai vendor gawai
lainnya dalam 5 tahun terakhir hampir selalu mengeluarkan produk terbarunya dan
generasi Z dalam waktu yang sangat cepat. Berdasarkan data dari Kominfo
(kominfo.go.id, akses pada 27 Oktober 2019) yang mengutip hasil riset Emarketer
tahun 2018 memperkirakan lebih dari 100 juta orang Indonesia telah memiliki
smartphone.
untuk meningkat. Karena efisiensi yang ditawarkan aplikasi digital saat ini semakin
dapat diakses dan diterima melalui smartphone itu sendiri. Terlebih media sosial kini
terfasilitasi dengan baik. Fitur Go-jek yang awalnya hanya berkutat pada jasa antar-
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
jemput penumpang kali ini sudah merambah hingga sektor pembayaran Go-pay yang
menjadi andalan saat ini sudah seperti dompet virtual bagi generasi Z, ditambah
seringnya promosi dan potongan harga bagi pengguna yang melakukan transaksi via
Go-pay. Maka tepat rasanya ketika peneliti mendapatkan persentase akses aplikasi
digital mulai dari frekuensi dan durasi oleh generasi Z saat ini berada pada kategori
sangat sering untuk frekuensi dan sangat tinggi untuk durasi. Ditambah dengan hasil
85% responden memilih untuk menggunakan aplikasi digital dengan alasan efisien
Secara temuan memang generasi Z masa kini telah terbukti mampu membuat
pilihan-pilihan konkrit mengenai masa depan mereka sendiri mulai dari memilih
berdasarkan hasil kuesioner alasan generasi Z memilih untuk mencari pekerjaan tetap
adalah karena hal tersebut adalah hal yang paling mungkin untuk mendapatkan
narasumber menjawab tidak terlalu ingin muluk-muluk dalam meraih tujuan hidup.
Cukup dengan pekerjaan tertentu dengan pertimbangan gaji dan jabatan, memiliki
rumah, dapat membangun keluarga, dan bisa makan cukup setiap hari adalah hal yang
cukup dan banyak di khawatirkan oleh narasumber ketika akan memasuki dunia kerja
nantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Hal ini menunjukkan sisi pesimis generasi Z dalam menatap masa depan
mereka sendiri. Lebih kurangnya hal ini sama dengan penjelasan mengenai generasi
X yang merupakan generasi yang cukup pesimis dan tidak terlalu banyak bermimpi
selama masa muda mereka. Bagi gen X dapat hidup cukup dan memiliki sedikit
kelebihan dari pendapatan mereka setiap bulannya adalah sebuah hal yang sangat
membahagiakan yang kemudian hal ini seperti diturunkan pada gen Z atau dalam
penelitian ini disebut generasi Z masa kini. Polemik di pemerintahan, krisis, serta
tantangan dari tenaga asing adalah beberapa alasan yang menyebabkan generasi Z ini
menemukan banyak peluang yang belum tergali dari perkembangan dunia digital
bukan tidak mungkin sikap pesimis ini lama kelamaan akan berkurang dan mulai
informasi yang pasti akan mereka dapatkan, baik cepat atau lambat. Anggapan “tidak
masalah jika tidak mendengar hari ini, toh besok pun tetap akhirnya saya tahu.”
cukup banyak peneliti temui saat melakukan sesi wawancara. Namun ada narasumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
yang memiliki kegelisahan hal ini lebih didorong oleh faktor khawatir tidak memiliki
informasi secara verbal masih cukup mendominasi atau lebih dipercaya dan dapat
dipegang daripada informasi yang hanya responden saja yang membaca atau
menerima. Informasi yang sudah menyebar dari mulut ke mulut layaknya sudah
mendapat “pengesahan” bahwa info tersebut hampir pasti benar. Hal ini berbeda
informasi yang mereka dapat dan langsung membagikannya dan menganggap bahwa
hal tersebut sudah hampir pasti benar dan selanjutnya mereka akan membiarkan
respon dari orang lain yang berkomentar dan juga berbagi informasi yang sama
menjadi seakan-akan validator dari informasi yang mereka terima dan sebarkan
tersebut.
Kemudian faktor dari aplikasi digital yang sudah “melayani” para generasi Z
dengan layanan notifikasi otomatis yang menjadikan generasi Z saat ini semakin
nyaman untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Tidak perlu lagi
mereka repot-repot mengetikan kata kunci dan menggeser layar ponsel mereka tetapi
cukup dengan menunggu notifikasi yang masuk dan mereka akan mendapatkan
Mereka akan menjadi generasi yang FOMO atau bahkan sudah menjadi FOMO, jika
menjadi informasi yang berkaitan dengan minat, hobi, ataupun pekerjaan dan bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
studi yang sedang mereka tekuni saat ini. Stillman (2018) lebih jauh dalam bukunya
menilai FOMO adalah karakteristik yang memicu perasaan untuk berkompetisi antara
satu dengan yang lain. Hal ini peneliti lihat hanya akan terjadi jika responden
memiliki kesamaan baik dari latar belakang pekerjaan, hobi, ataupun sesuatu yang
terdepan. Hal tersebut diyakini akan memicu perasaan gelisah jika mereka tertinggal
daripada yang lain. Sehingga ketika itu muncul maka sudah dipastikan bahwa
terlalu lama dalam penyelesaian tugas baik saat mereka kuliah seperti sekarang ini
ataupun ketika nanti mereka akan masuk di dunia kerja. Jam kerja/ belajar yang
terlalu lama hanya akan membuat generasi Z saat ini lelah. Hal ini pun sejalan dengan
temuan David Stillman bahwa rentang fokus gen Z di negara maju sangatlah pendek
dalam hal belajar. Sementara dalam penelitian ini generasi Z merasa waktu yang ada
selain untuk belajar ada baiknya digunakan untuk mereka membangun relasi dengan
dunia luar baik melalui magang, menekuni hobi, atau sekedar beristirahat sambil
merencanakan rutinitas esok hari. Begitu juga halnya dengan jumlah rencana yang
akan mereka susun untuk menyelesaikan sebuah tanggunjawab atau tugas, cukup
maksimal dua rencana saja maka mereka akan segera bekerja menyelesaikan tugas
mereka. Generasi Z merasa rencana tidak selalu berhasil dan terkadang kondisi di
lapangan tidak pernah sesuai dengan ekspektasi dan jika terlalu banyak memikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
rencana maka mereka tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang sudah ditargetkan
sebelumnya. Maka peneliti menilai terpacunya generasi Z masa kini dimulai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
A. Kesimpulan
kesimpulan secara umum bahwa generasi Z masa kini di Yogyakarta telah memiliki
kecenderungan yang sama dengan 7 ciri kunci gen. Z yang ditemukan di negara-
negara maju. Meskipun karakteristik yang ditelit masih terbatas pada 4 karakteristik,
tetapi 3 dari 4 karakteristik penelitian terbukti memiliki kecenderungan ada dalam diri
pesimistis. Hal ini bagi peneliti berguna sebagai tanda bahwa generasi Z saat ini
memang sudah tergolong pada kelompok generasi yang berbeda dari generasi
Millenial yang sudah lebih dulu melalui proses pendidikannya dan telah
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ini ke depannya.
semakin cepat tercapai dan dampak dari keberhasilan usaha mereka itu semakin
B. Saran
studi yang mengkaji mengenai generasi Z di Indonesia. Berikut adalah beberapa saran
dari peneliti ;
masyarakat, rasanya baik jika mulai banyak menaruh perhatian pada bahasan
Studi yang telah dilakukan oleh lembaga non pendidikan saat ini hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pemasaran yang tepat bagi generasi ini. Dengan mulai banyaknya penelitian
15 tahun ke depan dapat menyesuaikan kebutuhan yang dicari oleh generasi ini,
gambaran secara kasar pada peneliti mengenai kecenderungan yang sama pada
hasil yang lebih menyeluruh pada 7 ciri kunci generasi Z di negara maju
yang sudah diteliti dalam penelitian ini, baiknya dilakukan kembali penelitian
dengan metode yang lebih presisi dan sudah terstandarisasi pada penelitian
umumnya.
pada fase awal. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dilakukan adalah merinci jenis informasi yang dicari dikaitkan dengan minat
4. Bagi guru serta tenaga pengajar lainnya, penggunaan teknologi serta media
online baiknya mulai diterapkan untuk pembelajaran di kelas. Hal ini dapat
menjadi potensi bagi dunia pendidikan melangkah ke arah yang lebih modern.
generasi Z digital saat ini dapat menjadi peluang untuk paling tidak menarik
serta menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Tentu tidak hanya untuk materi
yang bersifat teoretis saja namun juga lewat perkembangan teknologi akan
membantu siswa dalam melihat keadaan yang mereka pelajari di kelas menjadi
C. Keterbatasan
ini ;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2. Proses pengumpulan data oleh peneliti belum maksimal dan hanya mampu
penelitian yang berjumlah 400 responden yang telah ditentukan. Maka dari itu
pihak universitas yang memiliki jangkauan lebih luas serta sebagai lembaga
3. Keterbatasan pada diri peneliti, khususnya pada cara peneliti mengolah serta
memaparkan data hasil penelitian ini. Peneliti menyadari pada tingkatan yang
dimiliki saat ini peneliti masih perlu mengacu pada beberapa referensi
penelitian, namun karena kajian yang sudah ada tidak memaparkan cara
pengolahan yang sesuai dengan tujuan akhir penelitian ini, maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Parker, Kim & Friends. (2019). Generation Z Looks a Lot Like Millenials on Key
Social and Political Issues : Among Republicans, Gen Z stands out in view on
race, climate role and the role of government. In Pewresearch.org. Tersedia :
https://www.pewsocialtrends.org/2019/01/17/generation-z-looks-a-lot-like-
millennials-on-key-social-and-political-issues/ (10 Agustus 2019)
Sarwono. (2011). Mixed Methods : Cara Menggabungkan Riset Kuantitatif dan Riset
Kualitatif Secara Benar. Jakarta : Elex Media Computindo.
Stillman,David. (2018). Generasi Z : Memahami Karakter Generasi Baru yang Akan
Mengubah Dunia Kerja. Jakarta : Gramedia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :
Alfabeta.
VOA Indonesia. (2019). Gen Z, Generasi yang akan mengubah “Wajah” AS. In
VoaIndonesia.com. Tersedia : https://www.voaindonesia.com/a/gen-z-generasi-
yang-akan-ubah-wajah-as/5084187.html (16 Oktober 2019)
Zuhra, Wan Ulfa Nur. (2017). Kelahiran Generasi Z, Kematian Media Cetak(Di
tangan Generasi Z, media cetak semakin menghadapi senjakala). In tirto.id.
Tersedia : https://tirto.id/kelahiran-generasi-z-kematian-media-cetak-ctLa
(11Agustus2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN 1
(SURAT IZIN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 2
(KUESIONER PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
KUESIONER PENELITIAN
Oleh :
Felix Adrian Dimas Putra 151324021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kepada,
Yth. Mahasiswa-mahasiswi Universitas …….
di kota Yogyakarta.
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma sedang melakukan penelitian dalam
penyusunan skripsi sebagai syarat untuk menyelesaikan studi jenjang S1. Pada
kesempatan ini saya memohon kesediaan dari teman-teman mahasiswa untuk menjadi
responden dari kuesioner yang saya lampirkan.
Kuesioner ini berisikan pertanyaan mengenai 4 karakteristik generasi Z masa
kini di Yogyakarta yakni Figital, Realistis, FOMO, dan Terpacu. Jawaban yang
diberikan akan bermanfaat bagi penelitian yang saya lakukan. Kuesioner ini tidak
akan bertujuan menilai, memojokan, atau menyinggung teman-teman. Identitas
hingga jawaban dari teman-teman akan dijaga kerahasiaannya. Harapannya teman-
teman dapat memberikan jawaban yang memang sesuai dengan keadaan teman-teman
saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Daerah Asal* :
Alamat E-mail :
No. HP/WA :
Usia* :
Tahun Masuk :
Program Studi* :
Fakultas* :
Universitas* : USD UAJY UGM UPN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
TK SD SMP Kuliah
TK SD SMP Kuliah
7. Media online yang pernah saya gunakan sebagai tempat mencari informasi
…..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
12. Saya memilih perguruan tinggi dan program studi disesuaikan dengan ….
13. Setelah lulus dari perguruan tinggi langkah berikutnya yang akan saya ambil
adalah ….
Melanjutkan studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Berwirausaha
Menekuni hobi
Lainnya …..
14. Jika saya memilih untuk mencari pekerjaan tetap, maka yang saya lakukan
adalah ….
Lainnya….
Minat
Tuntutan keluarga
Lainnya …..
Posisi/Jabatan
Penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Pengalaman
Relasi baru
Lainnya …..
Merupakan sesuatu yang umum dan pasti dihadapi oleh setiap orang
Modal cukup
19. Sejak berada di bangku sekolah menengah hingga saat ini berada di
perguruan tinggi saya selalu dihadapkan pada pilihan. Mulai dari memilih
perguruan tinggi, program studi, hingga alur karir yang ingin saya rintis.
Sikap saya saat dihadapkan pada pilihan …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
20. Banyak orang yang berkata bahwa pilihan yang muncul akan selalu
membawa manfaat disetiap pilihan yang kita ambil. Bagi saya pilihan-
pilihan yang muncul akan…..
Melatih saya untuk menimbang dan siap menerima setiap resiko pada
setiap pilihan
Lainnya …..
Hal yang sangat saya hindari dan semestinya tidak perlu ada
Hal yang biasa saja dan tidak perlu dipikirkan secara serius
Lainnya …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lainnya……
26. Jika dalam satu hari saya tidak terhubung dengan jaringan internet maka
saya akan ….
Khawatir/gelisah/cemas
Biasa saja
27. Bagi saya keberadaan/kehadiran akses internet di ruang publik saat ini terasa
…..
Sangat Penting
Biasa saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
28. Dalam kegiatan saya sehari-hari peranan internet dan informasi terkini
terasa …..
Sangat Penting
Biasa saja
Langsung membagikannya
Line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lainnya …..
35. Ketika saya diberikan tugas kuliah/ tanggung jawab maka yang akan saya
lakukan adalah …..
Lainnya …..
36. Saat diterima di perguruan tinggi harapan yang saya miliki adalah …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Mendapatkan relasi yang baik dan jaringan baru bagi saya saat ini dan
masa yang akan datang
Lainnya …..
37. Selain diri saya sendiri, pihak yang akan saya harapkan dapat merasakan
keberhasilan saya dalam menempuh proses pendidikan di perguruan tinggi
adalah ….
Keluarga saya
Teman-teman saya
Lainnya…….
38. Ketika dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab yang menuntut inovasi dan
hal-hal baru reaksi saya adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lainnya …..
40. Langkah utama bagi saya dalam menyelesaikan tugas adalah …..
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Lainnya …..
41. Bagi saya akan ideal jika dalam mengerjakan tugas memiliki jumlah rencana
sebanyak …..
1 perencanaan
2 perencanaan
3 perencanaan
Biasa saja karena saya tidak selalu mengikuti rencana dan terkadang
rencana tidak selalu berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Saya akan mengeluarkan usaha yang sesuai untuk bisa mencapai target
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 3
(DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
tersebut?
8. Apakah internet saat ini telah menjadi kebutuhan dalam diri anda?
11. Apakah media sosial sebuah media baru yang dapat menggantikan
12. Bagi anda mana yang lebih penting interaksi secara digital atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
13. Apakah anda ikut ke dalam forum, komunitas, di dunia maya? (hobi,
14. Apa perbedaannya ketika anda mengikuti forum, komunitas yang sama
secara nyata?
bagi anda?
16. Apakah anda menganggap internet dan dunia digital yang terbentuk dapat
17. Jika iya, bagaimana caranya internet dan dunia digital dapat membantu
18. Di era serba digital ini apakah anda masih memikirkan pendidikan tingkat
lanjut?
SMK?
pendidikan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
b. Apakah anda merasa ada hal yang lebih ketika anda bertemu
20. Bagaimana pandangan anda mengenai karir di era digital saat ini?
21. Apakah anda optimis atau pesimis dengan keadaan dan peluang karir saat
ini?
22. Apakah anda sudah memiliki bayangan jejak karir anda ke depannya?
25. Seberapa penting eksistensi di media sosial bagi anda saat ini?
26. Bagaimana anda memandang teman/followers anda yang lebih eksis jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
28. Selain update dan membangun eksistensi di media sosial apa saja yang
29. Berapa lama anda beraktivitas di media sosial dalam satu hari?
31. Jenis akun apa saja yang anda ikuti di media sosial?
33. Bagaimana dengan keikutsertaan anda dalam aksi donasi digital yang
34. Apakah menurut anda aksi donasi digital seperti demikian dapat
35. apakah anda pernah menjadi pelopor atau inisiator dari sebuah kegiatan
36. Seberapa ingin anda dapat berdampak bagi lingkungan sekitar anda?
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
kegiatan apa yang pernah anda ikuti dan dirasakan hal tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 4
(HASIL DATA KUESIONER)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 5
(HASIL WAWANCARA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138