Anda di halaman 1dari 15

ECO PRINT

PRAKARYA KEWIRAUSAHAAN

- Rayyis Afif Yudhistira


- Firmansyah Rusida
- Laylan Sahada Nasution
- Naila Raya Chairunnisa
- Ahmad Arifin Ilham

Kelas : XII AGAMA


Mapel : PKWU
Guru Pengampu : Bu Sri Mulyati

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 BOGOR


TAHUN AJARAN 2023/2024
Lampiran 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Batik Eco
Print”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Bogor, 07 Agustus 2023

Penyusun

ii
Lampiran 1

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1
1.3 TUJUAN MAKALAH ........................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT MAKALAH ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batik Eco Print .................................................................................................... 3


2.2 Bahan Bahan Dasar Membuat Eco Print ............................................................................... 4
2.3 Teknik dan Konsep yang Digunakan dalam Batik Eco print ................................................ 5
2.4 Cara Dan Langkah Dalam Membuat Batik Eco Print ........................................................... 6
2.5 Pemasaran Batik Eco Print Dalam Kewirausahaan .............................................................. 8
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
3.2 Saran dan Kritik .................................................................................................................... 11

iii
Lampiran 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan alam serta mendukung


pertumbuhan dunia pendidikan dan industri, penggunaan teknik pewarnaan tekstil ramah
lingkungan seperti ecoprint dengan bahan alami seperti daun kersen (Muntingia Calabura
L.) memiliki potensi yang besar. Teknik pewarnaan ecoprint memanfaatkan tumbuhan
dan bahan alami lainnya untuk menciptakan pola warna unik pada kain, tanpa
menghasilkan limbah berbahaya bagi lingkungan. Penggunaan daun kersen sebagai bahan
pewarna alami memiliki kelebihan karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia
serta kandungan trikoma glanduler yang mendukung proses pewarnaan.

Penelitian mengenai pengaruh teknik ecoprint, bahan tekstil, dan zat fiksasi
terhadap hasil pewarnaan dengan menggunakan daun kersen memiliki potensi untuk
memberikan formula dan teori baru mengenai pewarnaan tekstil yang berkelanjutan dan
ramah lingkungan. Penelitian ini juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan
pengembangan industri tekstil yang bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang ada, seperti tanaman kersen, kita dapat menghasilkan pewarna alami
yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan dan
pelestarian alam.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu batik eco print ?
b. Apa saja bahan bahan dasar untuk membuat batik eco print?
c. Apa saja teknik dan konsep yang digunakan dalam batik eco print?
d. Bagaimana cara pembuatan batik eco print?
e. Bagaimana pemasaran usaha batik eco print?
1.3 Tujuan Makalah
a. Memenuhi tugas yang diberikan oleh guru pengampu mata pelajaran.
b. Mengetahui pengertian dan manfaat eco print terhadap peluang usaha batik.
c. Menambah wawasan bagi para pembaca tentang peluang usaha batik eco print.

iv
Lampiran 1

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat dari makalah ini yaitu menambah wawasan bagi para pembaca
tentang peluang usaha bisnis batik eco print, dan dapat membantu pembaca untuk bisa
memahami cara cara dan langkah pembuatan batik eco print. Kita sebagai bangsa
indonesia perlu melestarikan budaya yang berasal dari negri ini, maka dari itu perlu
diadakannya usaha usaha untuk melestarikan budaya budaya yang ada di negri ini, salah
satu usahanya yaitu dengan memahami batik eco print.

v
Lampiran 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Batik Eco Print
Batik Ecoprint adalah sebuah teknik dalam pembatikan yang menggunakan bahan-
bahan alami. Nama "ecoprint" berasal dari kata "eco" yang mengacu pada ekosistem atau
alam, dan "print" yang berarti cetak. Dengan kata lain, ecoprint merupakan penggabungan
antara konsep lingkungan hayati dan pencetakan.
Proses batik ecoprint secara ringkas melibatkan menjiplak pola atau bentuk dari
dedaunan atau tanaman lainnya pada kain, dan kemudian merebusnya. Para pembatik
melakukan langkah serupa seperti dalam batik tradisional, namun dengan perbedaan utama
dalam hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan oleh teknik ecoprint cenderung lebih modern
atau kontemporer daripada batik tradisional.
Dengan demikian, batik ecoprint menggabungkan unsur-unsur alam dan seni cetak
dalam prosesnya, menghasilkan motif-motif yang unik dan lebih sesuai dengan tuntutan
gaya modern. Teknik ini menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang ingin
menggabungkan keindahan alam dengan seni tekstil.
Dalam rangka menghargai kekayaan alam Indonesia yang meliputi flora dan fauna,
serta menjaga keseimbangan lingkungan, terdapat potensi untuk mengembangkan inovasi
dalam bentuk produk fashion bernama "Batik Ecoprint." Batik Ecoprint menggunakan
pewarna alami dari tanin atau zat warna alami yang terdapat dalam dedaunan, akar, atau
kulit pohon. Proses ini melibatkan aplikasi pewarna alami pada kain dan proses merebus.
Pemilihan serat alami pada kain dan penggunaan bahan alami dalam Batik Ecoprint juga
mengedepankan aspek kesehatan dan lingkungan.
Keunikan Batik Ecoprint terletak pada pemanfaatan motif alami dari berbagai daun
yang khas Indonesia. Inisiatif ini memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai produk
fashion seperti pakaian, kerajinan tangan, tas, dan aksesori tradisional seperti blangkon.
Melalui strategi pemasaran offline dan online, Batik Ecoprint dapat diperkenalkan ke pasar
global melalui platform e-commerce internasional.
Dengan menggabungkan elemen alam Indonesia, identitas budaya, dan nilai
ekonomi, Batik Ecoprint menciptakan peluang untuk pengembangan UMKM dan
memberikan kontribusi dalam mengatasi kemiskinan tanpa merusak lingkungan. Sebagai

vi
Lampiran 1

sebuah inovasi yang memadukan keindahan alam, seni, dan keberlanjutan, Batik Ecoprint
menjadi sebuah langkah positif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
2.2 Bahan Bahan Dasar Membuat Batik Eco Primt
Untuk membuat Batik Ecoprint, Anda akan memerlukan beberapa alat dan bahan. Berikut
ini adalah daftar umum dari apa yang Anda butuhkan:

Alat:

a. Kain: Pilih kain yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, atau rayon untuk
hasil yang lebih baik.
b. Daun atau bahan alami lainnya: Daun-daun seperti kayu secang, akar mengkudu, daun
jati, daun jarak, dan daun ketapang adalah beberapa pilihan yang umum digunakan.
Anda juga bisa mencoba bahan-bahan alami lainnya seperti bunga, kulit buah, atau
akar.
c. Gergaji tumpul atau palu karet: Digunakan untuk menekan daun atau bahan alami pada
kain.
d. Kain penutup: Gunakan kain lain untuk menutupi daun atau bahan alami saat proses
perebusan.
e. Panci dan kompor: Digunakan untuk merebus kain dengan daun atau bahan alami.
f. Air: Digunakan untuk merebus kain dan mengeluarkan zat warna dari daun atau bahan
alami.

Bahan:

a. Tanin: Bahan ini terkandung dalam daun, akar, atau kulit pohon, dan menjadi pewarna
alami pada Batik Ecoprint.
b. Proses pengikat: Anda dapat menggunakan beberapa bahan untuk membantu zat warna
menempel pada kain, seperti soda abu atau tawas.
c. Pelarut: Jika Anda ingin mencoba menghasilkan warna yang lebih tajam, Anda
mungkin memerlukan pelarut seperti alkohol.

vii
Lampiran 1

d. Peralatan pemandangan: Sebagai pilihan, Anda bisa menggunakan peralatan untuk


menghasilkan pola atau tekstur tambahan pada kain, seperti jaring, kawat, atau karet
gelang.
Proses pembuatan Batik Ecoprint melibatkan tahap persiapan, pencetakan daun pada kain,
dan proses perebusan untuk mengeluarkan zat warna alami. Hasil akhirnya adalah motif
unik dan menarik yang dihasilkan dari alam sendiri.

Pastikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mengikuti panduan yang tepat
sebelum mencoba membuat Batik Ecoprint, karena setiap bahan dan teknik bisa
memberikan hasil yang berbeda.
2.3 Teknik dan Konsep yang Digunakan dalam Batik Eco print
Batik Ecoprint memiliki tiga teknik yang berbeda dalam proses pembuatannya. Ini
adalah penjelasan mengenai masing-masing teknik:

a. Teknik Pounding (Pukul):


Dalam teknik ini, daun atau bunga diletakkan di atas kain. Kemudian, daun-daun
tersebut dipukul secara merata menggunakan alat seperti palu karet atau gergaji
tumpul. Tujuannya adalah agar getah atau pewarna alami yang terkandung dalam daun
tersebut terserap ke dalam serat kain. Hasilnya adalah motif yang tercipta melalui
penyerapan pewarna alami dari daun atau bunga ke dalam kain.

b. Teknik Steaming (Kukus):


Pada teknik ini, daun atau bahan alami ditempatkan satu per satu di atas kain. Setelah
itu, kain digulung rapat sehingga daun tertutup sempurna di dalamnya. Kemudian,
gulungan kain tersebut dikukus selama beberapa jam, biasanya sekitar 2 jam. Proses
pengukusan ini bertujuan agar warna dari daun atau bahan alami dapat terserap dengan
lebih baik ke dalam serat kain. Hasil akhirnya adalah motif yang terbentuk dari
pewarna alami yang meresap ke dalam kain melalui proses pengukusan.

viii
Lampiran 1

c. Teknik Fermentasi Daun:


Dalam teknik fermentasi daun, daun-daun terlebih dahulu direndam menggunakan air
cuka. Setelah direndam, daun-daun tersebut diletakkan di atas kain dengan susunan
yang diinginkan. Kain kemudian ditutupi dengan daun-daun tersebut dan dipukul
menggunakan alat keras. Teknik pemukulan ini membantu daun-daun melepaskan
motif dan warnanya secara lebih baik ke dalam kain. Selama proses fermentasi,
pewarna alami dari daun akan meresap ke dalam serat kain melalui proses kimia yang
terjadi antara daun, cuka, dan serat kain.

Ketiga teknik ini menggabungkan unsur-unsur alami dan seni dalam proses
pembuatan Batik Ecoprint. Masing-masing teknik menghasilkan pola dan warna yang unik,
tergantung pada jenis daun atau bahan alami yang digunakan, serta metode aplikasi dan
pengolahan yang diterapkan. Hasil akhir dari ketiga teknik ini adalah karya seni tekstil
yang menggambarkan keindahan dan keunikannya sendiri, serta mewakili nilai-nilai
ekologi dalam penggunaan pewarna alami dari alam.
2.4 Cara Dan Langkah Dalam Membuat Batik Eco Print
Langkah-langkah:
a. Persiapan Kain:
 Potong atau siapkan kain sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.
 Cuci kain untuk menghilangkan kotoran dan bahan kimia yang mungkin masih
menempel.

b. Pilih Daun atau Bahan Alami:


 Pilih daun atau bahan alami yang akan digunakan sebagai motif. Pastikan daun atau
bahan tersebut bersih dan dalam kondisi baik.

c. Penempelan Daun pada Kain:


 Jika menggunakan teknik pounding, letakkan daun-daun di atas kain. Pukul daun-
daun tersebut dengan alat seperti palu karet atau gergaji tumpul, sehingga pewarna
alami dari daun tersebut terserap ke dalam serat kain.

ix
Lampiran 1

 Jika menggunakan teknik steaming, tata daun-daun secara merata di atas kain.
Gulung kain hingga rapat, lalu kukus selama beberapa jam.

d. Pengikatan Bahan:
 Jika diperlukan, gunakan bahan pengikat seperti garam atau tawas untuk membantu
pewarna alami menempel pada kain. Ini dapat membantu mencegah pewarna alami
mengalir terlalu banyak.

e. Proses Perebusan atau Pengukusan:


 Jika menggunakan teknik pounding, lipat atau gulung kain yang telah dihiasi daun.
Rebus kain dengan daun tersebut dalam panci dengan air.
 Jika menggunakan teknik steaming, kain yang telah dihiasi daun atau bahan alami
bisa langsung dikukus.

f. Penutupan Kain:
 Jika direbus, tutup kain dengan kain penutup untuk mencegah pewarna alami
terkena langsung oleh air mendidih.

g. Proses Pewarnaan:
 Selama proses perebusan atau pengukusan, pewarna alami dari daun atau bahan
alami akan meresap ke dalam serat kain, menciptakan motif yang unik.

h. Pewarnaan yang Lebih Tajam (Opsional):


 Jika Anda ingin warna yang lebih tajam, Anda bisa mencoba menggunakan pelarut
seperti alkohol.

i. Pencucian dan Pengeringan:


 Setelah proses pewarnaan selesai, cuci kain dengan air dingin untuk menghilangkan
sisa pewarna alami yang belum meresap. Keringkan kain dengan cara
menjemurnya.

x
Lampiran 1

Penting untuk mencatat bahwa hasil akhir Batik Ecoprint akan tergantung pada
jenis daun atau bahan alami yang digunakan, teknik aplikasi, dan pengolahan yang
diterapkan. Setiap eksperimen mungkin menghasilkan hasil yang unik, jadi pastikan untuk
mencoba dan bereksperimen untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan Anda.
2.5 Pemasaran Batik Eco Print Dalam Kewirausahaan
Untuk memasarkan produk yang ingin kita jual untuk khalayak ramai, maka perlu
adanya beberapa analisis dan langkah langkah pemasaran yang tepat, dan dibawah ini akan
dijelaskan pemasaran batik eco print dengan baik, yaitu:
a. Penelitian Pasar
Lakukan penelitian pasar untuk memahami permintaan, tren, dan preferensi
pelanggan terkait Batik Ecoprint. Identifikasi target pasar potensial, seperti pecinta
mode berkelanjutan, individu yang peduli lingkungan, dan pencinta seni.

b. Branding dan Identitas Visual


Buat branding yang kuat untuk produk Anda, termasuk logo, desain label, dan
presentasi visual yang menarik. Branding yang baik dapat membantu Anda
membedakan produk Anda dari pesaing dan membangun kesan yang profesional.

c. Produk Berkualitas
Pastikan produk Batik Ecoprint Anda memiliki kualitas yang baik. Hasil akhir
harus memenuhi harapan pelanggan terhadap pewarnaan, motif, dan daya tahan.

d. Platform Online
Buat situs web atau toko online untuk menjual produk Anda. Tampilkan foto-foto
berkualitas tinggi dari Batik Ecoprint dan sertakan deskripsi yang mendetail. Platform
online memungkinkan Anda untuk mencapai pelanggan potensial di seluruh dunia.

e. Sosial Media
Manfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Pinterest untuk
mempromosikan produk Anda. Unggah foto-foto menarik dari Batik Ecoprint, berbagi
informasi tentang teknik pembuatan, dan cerita di balik setiap karya.

xi
Lampiran 1

f. Konten Berkualitas
Buat konten yang bermanfaat dan menarik terkait Batik Ecoprint, seperti panduan
perawatan, tutorial styling, atau artikel tentang keberlanjutan. Konten berkualitas dapat
menarik perhatian pelanggan potensial dan membangun kredibilitas merek Anda.

g. Kerja Sama
Jalin kerja sama dengan toko-toko atau galeri seni lokal, serta platform e-commerce
terkemuka. Ini dapat membantu Anda menjangkau lebih banyak pelanggan dan
memperluas jaringan distribusi produk Anda.

h. Partisipasi dalam Acara dan Pameran


Ikuti acara atau pameran seni, kerajinan, atau mode lokal atau internasional. Ini
dapat membantu Anda memperluas jaringan, berinteraksi langsung dengan pelanggan,
dan meningkatkan visibilitas merek Anda.

i. Cerita Merek
Ceritakan cerita unik di balik Batik Ecoprint Anda, seperti proses pembuatan,
inspirasi desain, atau misi lingkungan Anda. Cerita ini dapat membantu membangun
hubungan emosional dengan pelanggan.

j. Pelayanan Pelanggan yang Baik


Berikan pelayanan pelanggan yang ramah dan responsif. Tanggapi pertanyaan,
masukan, atau keluhan dengan cepat dan profesional.

k. Pengembangan Jejaring
Bangun jejarin dengan pelaku industri terkait, pelanggan, dan komunitas
berkelanjutan. Jejaring yang kuat dapat membantu dalam promosi dan pertumbuhan
bisnis Anda. kesuksesan pemasaran produk Batik Ecoprint ditentukan oleh fleksibilitas,
adaptasi terhadap respons pelanggan, dan perkembangan pasar. Konsistensi, kualitas,
serta kreativitas menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan pemasaran yang sukses.

xii
Lampiran 1

BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
a. Batik Ecoprint adalah sebuah teknik pembatikan yang menggunakan bahan-bahan
alami seperti daun, akar, dan kulit pohon sebagai pewarna alami pada kain. Proses
pembuatan melibatkan langkah-langkah seperti penjilidan daun pada kain, proses
perebusan atau pengukusan, serta penggunaan bahan pengikat dan pelarut jika
diperlukan. Ada tiga teknik utama dalam Batik Ecoprint: pounding (pukul), steaming
(kukus), dan fermentasi daun, masing-masing menghasilkan pola dan warna yang unik
pada kain.

b. Langkah-langkah dalam pembuatan Batik Ecoprint meliputi:

 Persiapan kain: Potong dan cuci kain untuk menghilangkan kotoran dan bahan kimia.
Pilih daun atau bahan alami: Pilih daun atau bahan alami yang bersih dan dalam
kondisi baik.
 Penempelan daun pada kain: Gunakan teknik pounding atau steaming untuk
menempelkan daun pada kain.
 Pengikatan bahan: Gunakan bahan pengikat seperti garam atau tawas jika diperlukan.
 Proses perebusan atau pengukusan: Lakukan proses perebusan atau pengukusan kain
dengan daun terpasang.
 Pewarnaan: Pewarna alami dari daun meresap ke dalam kain selama proses perebusan
atau pengukusan.
 Pewarnaan yang lebih tajam (opsional): Gunakan pelarut seperti alkohol untuk
mendapatkan warna yang lebih tajam.
 Pencucian dan pengeringan: Cuci kain dengan air dingin dan keringkan dengan
menjemurnya.

c. Dalam pemasaran Batik Ecoprint, langkah-langkah yang dapat diambil meliputi


penelitian pasar, pembuatan branding dan identitas visual yang kuat, menjual melalui
platform online dan media sosial, menciptakan konten berkualitas, kerja sama dengan

xiii
Lampiran 1

toko-toko dan galeri seni, partisipasi dalam acara dan pameran, menceritakan cerita
merek yang unik, memberikan pelayanan pelanggan yang baik, dan membangun jejarin
dengan pelaku industri terkait.

d. Keberhasilan pemasaran Batik Ecoprint akan tergantung pada fleksibilitas, kreativitas,


kualitas produk, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan respons pelanggan serta
perkembangan pasar.

3.2 Saran dan Kritik

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

xiv
Lampiran 1

ALAT, BAHAN, DAN DESIGN ECO PRINT

 Alat
1. Palu Ketok
2. Gunting

 Bahan
1. Tote Bag
2. Plastik Bening
3. Daun Daunan
4. Bunga
 Design Eco Print

xv

Anda mungkin juga menyukai