Anda di halaman 1dari 2

Bel Sekolah yang Kutunggu

TEEET …. TEEET …. Bel tanda jam istirahat sekolah berbunyi nyaring. Siswa
berhamburan keluar kelas masing-masing. Yah begitulah suasana Spensa Wonosair. sekolah
temaptku menimba ilmu. Wajah-wajah ceria tampak jelas. Bunyi bel itulah yang memecahkan
keseriuasan kami sejak jam pelajaran dimulai tadi pagi. Walaupun ada beberapa siswa
yang,kurang serius memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada Si pendiam, Si bawel,,
bahkn ada satu murid yang sering tertidur di kelas saat jam pelajaran. Pokoknya siapapun mereka
adalah teman sekelas 9A. Dengan 10 siswa putri dan 20 putri kelas kami sangat menyenangkan.
Tiap pagi kami mengawali hari dengan apel pagi di halaman sekolah. Ajang dimana kami
berkumpul bersama.

Siswa spensa yang jumlahnya hampir 200an, kami belajar disiplin masuk sekolah setiap
hari dengan mengikuti apel pagi. Apel umumnya wajib bagi semua siswa oh ya, sekolah kami
memiliki lebih banyak siswa putri daripada putra. Bisa dibayangkan betapa ramainya begitulah
siswa putri ada saja yang selalu dibincangkan. Heran kenapa mereka gakpernah kehabisan bahan
obrolan. Gak tau ada berapa banyak geng siswa putri di sekolah mereka selalu berkumpul dengan
geng masing-masing di sudut-sudut sekolah.

Siswa putra juga gak kalah asiknya, mereka nongkrong bersama dengan geng masing-
masing. Mulai dari lorong sekolah, kantin, taman, dan bahkan sampai warung depan gerbang
sekolah. Suasana jam istirahat memang selalu ramai dengan canda tawa, enda gurai tawa siswa.

TEEET …. TEEET …. bel berbunyi lagi tanda jam istirahat telah usai. Kami kembali
mengikuti pelajaran selanjutnya. Guru telah masuk ruang kelas dan siswa bersiap dengan buku
dan alat tulis. Beberapa siswa memperhatikan pelajaran dengan serius apa yang disampaikan
oleh guru. Siswa model begini biasanya suka duduk dibangku depan. Lalu bagaimana dengan
siswa yang selalu memilih duduk dibangku belakang ?

Beruntung kami memiliki guru-guru yang sabar mengajar. Kami ini siswa smp yang bisa
disebut anak baru gede. Masa dimana kami sedang mencari jati diri. Anak yang masih bimbingan
dan dukungan agar tidak terjerumus dalam hal-hal negative seperti narkoba, balapan liar, geng
motor, ataupun pergaulan bebas. Tak kurang para guru selalu mengingatkan para siswa. Tapi
masih ada saja siswa yang gak begitu peduli.

Beberapa teman bahkan sudah kecanduan rokok, suka motor-motoran dengan tujuan yang
gak jelas. Untungnya hanya segelintir saja, masih banyak siswa yang rajin belajar mengikuti
pelajaran dengan tekun, mengikuti les, juga mengikuti kegitan ekstra lainnya. Oh ya di spensa ada
esktra basket, seni musik, paduan suara, tari, dan masih banyak lagi. Mereka sering menjadi juara
dan menambah deretan prestasi. Aku bangga dengan mereka disela waktu belajar masih
menyempatkan waktu untuk menambah kegiatan positif daripada main hp seharian.

Bicara soal gadget, hp, medsos, dan lain-lain. Itulah salah satu penyebab siswa malas
belajar. Sekolah hanya dianggap sepele nggak tau tujuaj sekolah untuk apa ? Sangat disayangkan
ketika anak lain kurang beruntung tidak masuk di spensa karena aturan zonasi dan sebgaianya,
justru siswa yang diterima di spensa menyia-nyiakan kesempatan entah siapa yang salah ku takt
ahu.

Nama : Jenar Gumilang R. W.


Absen/kelas : 18/ IX A

Anda mungkin juga menyukai