Sodapdf
Sodapdf
PENDAHULUAN ANSIEATAS
DEPARTEMEN KEPERWATAN DASAR MANUSIA
DI RUMAH SAKIT TENTARA SOEPRAOEN
DI SUSUN OLEH:
Asyroqal Bahri Anwar Olongne
2014204610110!
"#O$#A% "ENDIDI&AN "#O'ESI NE#S
'A&UL(AS IL%U &ESEHA(AN
UNI)E#SI(AS %UHA%%ADI*AH %ALAN$
201
LEMBAR PEGESAHAN
La+oran +en,ah-l-an ,an
as-han .e+erawa/an ini ,i-
a/ ,ala rang.a
"#A&(I& "#O'ESI Ners
ahasiswa S1 .e+erawa/a
n Uniersi/as
%-haa,iyah %alang ,i Rua
ng Oprasi Central Rua!
Sa"it Tentara
S#epra#en -lai /anggal ! sa+
ai 1 ag-s/-s 2013
%alang ag-s/-s 201
Naa Ma!asis$a %Ners Mu
&a'
AS(RO)AL BAHRI ANWAR
O*
+,-.+,./-,--,01
Mengeta!ui
Pe2i2ing Ins
titusi
Pe2i2ing La!an
%33333333**' %333333333*'
LEMBAR PEGESAHAN
La+oran +en,ah-l-an ,an as-han .e+erawa/an ini ,i-a/ ,ala rang.a
"#A&(I& "#O'ESI Ners ahasiswa S1 .e+erawa/an Uniersi/as
%-haa,iyah %alang ,i Ruang Oprasi Central Rua! Sa"it Tentara
S#epra#en -lai /anggal ! sa+ai 1 ag-s/-s 2013
%alang ag-s/-s 201
Naa Ma!asis$a %Ners Mu&a'
AS(RO)AL BAHRI ANWAR O*
+,-.+,./-,--,01
Mengeta!ui
Pe2i2ing Institusi
Pe2i2ing La!an
%33333333**' %333333333*'
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS
A. DEFINISI ANSIETAS
Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah ganggun alam perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realistis (reality
testing Ability), masih baik, kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan pribadi
(spilliting personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
Kecemasan (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Gangguan kecemasan (ansietas) adalah sekolompok kondisi yang memberi gambaran
penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis
individu yang mengalami gangguan ansietas (idebeck !heila ", #$$%, hal &$').
Kecemasan adalah emosi yang paling sering dialami, berupa kekhawatiran atau rasa takut
yang tidak dapat dihindari dari hal-hal yang berbahaya dan dapat menimbulkan gejala-gejala atau
respon tubuh.
Gejala kecemasan baik sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen
utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan (psychiatric disorder). !ecara klinis gejala
kecemasan dibagi dalam beberapa kelompok yaitu Gangguan emas (anxiety disorder),
gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder / GAD), gangguan panik (panic
disorder), gangguan phobic (Phobik disorder), dan gangguan obsesif-kopl!sif (obsessi"e-
copl!si"e disorder).
*entang respon kecemasan dapat dikonseptualisasikan dalam rentang respon. *espon ini
dapat digambarkan dalam rentang respon adaptif sampai maladaptif. *eaksi terhadap kecemasan
dapat bersifat konstruktif dan destruktif. Konstruktif adalah motivasi seseorang untuk belajar
memahami terhadap perubahan-perubahan terutama perubahan terhadap perasaan tidak nyaman
dan berfokus pada kelangsungan hidup. !edangkan reaksi destruktif adalah reaksi yang dapat
menimbulkan tingkah laku maladaptif serta disfungsi yang menyangkut kecemasan berat atau
panik (!uliswati, #$$+, pp.$%-&). *entang respon kecemasan dapat terlihat pada gambar.
B. KLASIFIKASI ANSIETAS
Peplau (1963) mengidentifikasi ansietas (cemas) dalam tingkatan, setiap tingkatan
memiliki karakteristik dalam persepsi yang berbeda, tergantung kemampuan individu yang ada
dan dari dalam dan luarnya maupun dari lingkungannya, tingkat kecemasan atau pun ansietas
yaitu
a. emas *ingan cemas yang normal menjadi bagian sehari-hari dan menyebabkan
seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas ini dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
b. emas sedang cemas yang memungkinkan sesorang untuk memusatkan pada hal
yang penting dan mengesampingkan yang tidak penting.
c. emas berat cemas ini sangat mengurangi lahan persepsi indi"id! cenderung
untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir
pada hal yang lain. !emua prilaku ditunjukkan untuk mengurangi tegangan individu
memerlukan banyak pengesahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
d.
anik /ingkat panik dari suatu ansietas berhubungan dengan ketakutan dan terror,
karena mengalami kehilangan kendali. 0rang yang mengalami panik tidak mampu
melakukan suatu walaupun dengan pengarahan, panik mengakibatkan disorganisasi
kepribadian, dengan panik terjadi peningkatan akti"itas otorik, menurunnya
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan
kehilangan pemikiran yang rasional. /ingkat ansietas ini tidak sejalan dengan
kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama dapat terjadi
kelelahan yang sangat bahkan kematian (!tuart 1 !undent, #$$$).
ada tingkat ansietas ringan dan sedang, individu dapat memproses informasi
belajar dan menyelesaikan masalah. Keterampilan kognitif endoinasi tingkat
ansietas ini.
Ketika individu mengalami ansietas berat dan panik, keterampilan bertahan yang
lebih sederhana mengambil alih, respon defensi"e terjadi, dan keterampilan kognitif
menurun signifikan. 2ndividu yang mengalami ansietas berat sulit berfikir dan
melakukan pertimbangan, otot-ototnya menjadi tegang, tanda-tanda vital
meningkat, mondar-mandir, memperlihatkan kegelisahan, iriabilitas dan kemarahan
atau menggunakan cara psikomotor emosional. "onjakan adrenalin menyebabkan
tanda-tanda vital meningkat, pupil membesar, untuk memungkinkan lebih banyak
cahaya yang masuk, dan satu-satu nya proses kognifikan berfokus pada ketahanan
individu tersebut.
!isi negatif ansietas (kecemasan) atau sisi yang membahayakan ialah rasa khawatir
yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau potensial. 3al ini menghabiskan
tenaga, menimbulkan rasa takut dan individu melakukan fungsinya dengan adekuat
dalam situasi interpersonal , situasi kerja, dan situasi sosial. 4iagnosis gangguan
ansietas ditegakkan ketika ansietas tidak lagi berfungsi sebagai tanda bahaya,
melainkan menjadi kronis dan mempengaruhi sebagian besar kehidupan individu
sehingga mengakibat kan perilaku aladatif dan distabilitas eosional.
/abel #. *espon 5isik Kecemasan
7eberapa teori telah dikemban
gkan untuk menjelaskan asal kece
masan. 4iantaranya dalam
pandangan psikoanalitik, pandanga
n interpersonal, pandangan perilaku,
kajian keluarga, dan dari
kajian biologis (!tuart 1 !undeen,
88%, pp.''-'8). 4alam panda
ngan psikoanalitik,
kecemasan merupakan konflik emo
sional yang terjadi antara dua eleme
n kepribadian yaitu id dan
superego. 2d adalah bagian dari jiw
a seseorang yang berupa dorongan
atau motivasi yang sudah
ada sejak manusia itu dilahirkan
yang memerlukan pemenuhan seg
era. !edangkan superego
mencerminkan hati nurani seseoran
g dan dikendalikan oleh norma-
norma budaya seseorang. 9go
atau aku, berfungsi sebagai bada
n pelaksana sebagaimana yang di
perlukan oleh id setelah
melewati superego. 4alam pandan
gan interpersonal, kecemasan bias
anya timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya pe
nerimaan dan penolakan interper
sonal. Kecemasan juga
berhubungan dengan perkemban
gan trauma, seperti perpisahan
dan kehilangan, yang
menimbulkan kelemahan spesifik.
0rang dengan harga diri rendah ter
utama mudah mengalami
perkembangan kecemasan yang ber
at (!tuart 1 !undeen, 88%, p.'').
ada pandangan perilaku,
kecemasan merupakan segala ses
uatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk me
ncapai tujuan yang diinginkan. !
elain itu menurut !uliswati
(#$$+, p.+), bahwa kecemasan m
erupakan kekuatan yang besar dalam
menggerakkan tingkah
laku, baik normal maupun yang tida
k normal. Keduanya merupakan per
nyataan, penjelmaan dari
pertahanan terhadap kecemasan.
4alam penelitian yang dilakukan
oleh akar perilaku,
menganggap bahwa kecemasan ada
lah suatu dorongan untuk belajar ber
dasarkan keinginan dari
dalam untuk menghindari kepedih
an. !elain itu, para ahli juga meyaki
ni bahwa individu yang
terbiasa dalam kehidupan dirinya
dihadapkan pada ketakutan yang
berlebihan, lebih sering
menunjukkan kecemasan pada kehidu
pan selanjutnya (!tuart 1 !undeen, 88
%, p.'8).
4alam kajian keluarga, kece
masan dianggap sebagai hal yang b
iasa ditemui dalam suatu
keluarga dan bersifat heterogen
akibat adanya sesuatu yang dian
ggap telah memberikan
perubahan kepada keluarga kearah
yang tidak normal (!uliswati, #$$+, p.
#). !edangkan dalam
kajian biologis, kecemasan dapat
dipengaruhi faktor biokimia dan fakt
or genetik. ada faktor
biokimia biasanya berpengaruh pad
a etiologi dari kelainan-kelainan ke
cemasan yang membuat
seseorang dalam perilaku menc
ari pertolongan. !edangkan pada
faktor genetik, kelainan
kecemasan ditemukan lebih umu
m pada orang yang mempunyai h
ubungan kerabat dengan
kelainan kecemasan. !elain itu, tela
h dibuktikan bahwa kesehatan umu
m seseorang mempunyai
akibat nyata sebagai predisposisi ter
hadap kecemasan. Kecemasan yang
disertai dengan gangguan
fisik dapat mengakibatkan penurunan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor (!tuart 1
!undeen, 88%, p.'8).
#. 5aktor resipitasi
:enurut !tuart 1 !undeen (88%, p.%), faktor presipitasi dibagi menjadi # meliputi
a.
;ncaman terhadap integritas biologi seperti penyakit, trauma fisik, dan
menurunnya kemampuan fisiologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
b. ;ncaman terhadap konsep diri dan harga diri seperti proses kehilangan, dan
perubahan peran, perubahan lingkungan dan status ekonomi.
D. KOPING
Koping berarti membuat sebuah usaha untuk mengatur keseimbangan psikologis stres.
Koping adalah sebuah proses pengaturan yang tetap untuk mengatur permintaan pada pikiran
seseorang (otter 1 erry, #$$8, p.+$$). 2ndividu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan
menggerakkan sumber koping di lingkungan. !umber koping tersebut sebagai modal ekonomik,
kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial, dan keyakinan budaya dapat membantu
seseorang mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stres dan mengadopsi koping yang
berhasil (!tuart 1 !undeen, 88%, p.%#).Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui
perubahan fisiologis dan perilaku yang secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan timbulnya kecemasan. Ketika mengalami
cemas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya, dan
ketidakmampuan mengatasi kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya
perilaku patologis (!tuart 1 !undeen, 88%, p.%#). ola yang cenderung digunakan seseorang
untuk mengatasi cemas yang ringan cenderung tetap dominan ketika kecemasan menghebat.
Kecemasan tingkat ringan sering ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. !ementara
kecemasan tingkat sedang dan berat akan menimbulkan dua jenis mekanisme koping, yaitu reaksi
yang berorientasi pada tugas dan mekanisme pertahanan ego (3idayat, #$$%, pp.<'-<%).
*eaksi yang berorientasi pada tugas merupakan upaya-upaya yang secara sadar berfokus
pada tindakan untuk memenuhi tuntutan dari reaksi cemas secara realistis sehingga dapat
mengurangi cemas dan dapat memecahkan masalah (3idayat, #$$%, p.<%). 4alam hal ini
seseorang akan melakukan tindakan untuk mengurangi cemas yang dialami dan untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara berkonsultasi dengan orang yang lebih ahli. !edangkan mekanisme
pertahanan ego merupakan pendukung dalam mengatasi kecemasan baik yang ringan maupun
yang sedang. /etapi jika berlangsung pada tingkat berat dan panik yang melibatkan penipuan diri
dan distorsi realitas, maka mekanisme ini merupakan respon maladaptif terhadap cemas (!tuart 1
!undeen, 88%, p.%%).
E. PATOFISIOLOGI
F. PENATALAKSANAAN
:enurut 3awari (#$$%) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahaan dan terapi memerlukan
suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik (somatik), psikologik
atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. !elengkpanya seperti pada uraian berikut
. =paya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara
a. :akan makan yang bergi>i dan seimbang.
b. /idur yang cukup.
c. ukup olahraga.
d. /idak merokok.
#. /erapi psikofarmaka.
/erapi psikofarmaka mer
upakan pengobatan unt
uk cemas dengan mema
kai obat-obatan
yang berkhasiat memulih
kan fungsi gangguan ne
uro-transmitter (sinyal pe
nghantar saraf)
di susunan saraf pusat
otak (limbic system). /e
rapi psikofarmaka yang
sering dipakai
adalah obat anti cemas
(an?iolytic), yaitu seper
ti dia>epam, cloba>am,
broma>epam,
lora>epam, buspirone 3l
, meprobamate dan alpra
>olam.
&. /erapi somatik
Gejala atau keluhan fisik
(somatik) sering dijumpai
sebagai gejala ikutan ata
u akibat dari
kecemasan yang bekerp
anjangan. =ntuk menghil
angkan keluhan-keluhan
somatik (fisik)
itu dapat diberikan obat-
obatan yang ditujukan pa
da organ tubuh yang bers
angkutan.
. sikoterapi
sikoterapi diberikan terg
antung dari kebutuhan indi
vidu, antara lain
a. sikoterapi suportif, un
tuk memberikan motivasi,
semangat dan dorongan a
gar pasien
yang bersangkutan tidak
merasa putus asa dan dib
eri keyakinan serta perca
ya diri.
b. sikoterapi re-
edukatif, memberikan pen
didikan ulang dan koreksi
bila dinilai bahwa
ketidakmampuan mengat
si kecemasan.
c. sikoterapi re-
konstruktif, untuk dimaks
udkan memperbaiki kem
bali (re-konstruksi)
kepribadian yang telah m
engalami goncangan akib
at stressor.
d. sikoterapi kognitif, u
ntuk memulihkan fungsi k
ognitif pasien, yaitu kema
mpuan untuk
berpikir secara rasional,
konsentrasi dan daya ing
at.
e. sikoterapi psiko-
dinamik, untuk menganali
sa dan menguraikan pros
es dinamika
kejiwaan yang dapat me
njelaskan mengapa seseo
rang tidak mampu mengh
adapi stressor
psikososial sehingga me
ngalami kecemasan.
f. sikoterapi keluarga, u
ntuk memperbaiki hubung
an kekeluargaan, agar fak
tor keluarga
tidak lagi menjadi faktor
penyebab dan faktor kelu
arga dapat dijadikan seb
agai faktor
pendukung.
+. /erapi psikoreligius
=ntuk meningkatkan kei
manan seseorang yang
erat hubungannya denga
n kekebalan dan
daya tahan dalam men
ghadapi berbagai proble
m kehidupan yang meru
pakan stressor
psikososial.
−
3awari, 4., #$$%, :anajemen !tres emas dan 4epresi, @akarta 7alai enerbit 5K=2.
−
:ansjoer, ;., 888, Kapita !elekta Kedokteran, 9disi &, @ilid , @akarta enerbit ;esculapius.
− 6urjannah, 2., #$$, edoman enanganan ada Gangguan @iwa :anajemen, roses Keperawatan
dan 3ubungan /erapeutik erawat-Klien, Aogyakarta enerbit :oco:edia
−
!tuart, G.B., dan !undden, !.@., 88+, 7uku !aku Keperawatan @iwa, 9disi &, @akarta 9G
−
!uliswati, dkk., #$$+, Konsep 4asar Keperawatan Kesehatan @iwa, @akarta 9G.
−
idebeck, !.@., #$$%, 7uku ;jar Keperawatan @iwa, @akarta 9G