Anda di halaman 1dari 20

ULASAN TERHADAP VIDEO

TENTANG INDUSTRIAL SYMBIOSIS DI ISKENDERUN BAY, TURKI

Title Industrial Symbiosis Documentary


Source https://www.youtube.com/watch?v=1LzT_vscVAE
Year 2014
Channel TTGV TV
About Dalam video tersebut disajikan film dokumenter terkait proyek
simbiosis industri di Iskenderun Bay, Turki.
“Simbiosis industri merupakan kolaborasi dua atau lebih industri yang
bekerja secara independen dapat membentuk kemitraan jangka
panjang dan bekerja bersama untuk meningkatkan efisiensi sumber
daya, kinerja lingkungan, dan daya saing. Hal ini dapat
diimplementasikan dengan cara produk sampingan atau limbah yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dapat digunakan sebagai bahan
baku atau sumber daya untuk perusahaan lain. Sehingga keuntungan
ekonomi dan perbaikan lingkungan akibat limbah dapat ditingkatkan”.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan solidaritas


diantara perusahaan – perusahaan yang bertujuan untuk mencapai
peningkatan bagi lingkungan dan ekonomi di wilayah Iskenderun
Bay. Selain itu proyek ini juga untuk merupakan percontohan
Program Nasional Simbiosis Industri di Turki. Dalam sumber lain
(Emrah Alkaya, 2014) yang juga membahas tentang Proyek
Iskenderun Bay, berikut adalah gambar yang menunjukkan wilayah
Iskenderun Bay dimana proyek simbiosis industri ini dikembangkan.
Gambar 1 Wilayah Proyek Iskenderun Bay dalam peta
Perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam proyek ini terletak
di sekitar wilayan Iskenderun Bay yaitu Adana, Merson, Iskenderun
dan Osmaniye serta wilayah lain.
Proyek ini dilakukan dalam 3 tahun yang dimulai dari Januari 2011
hingga Februari 2014 dengan dana sebesar 720.000 USD. Turkiye
Teknoloji Gelistirme Vakfi (TTGV) atau Technology Development
Foundation of Turkey merupakan agency yang bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan proyek ini dengan berkolaborasi
bersama International Synergies Ltd (United Kingdom) dan Middle
East Technology University (Prof. Dr. Goksel Demirer) (Emrah
Alkaya, 2014).
Proyek simbiosis industri Iskenderun Bay dapat dikatakan berhasil
untuk memberikan manfaat yang lebih bagi para pemangku
kepentingan yang terlibat dan memberikan dampak positif ke
lingkungan serta meningkatkan ekonomi dalam level nasional.
Berikut adalah outcomes dari proyek ini.
Tabel 1 Industrial Symbiosis (Potential) Outcomes of Iskenderun Bay Project
Items Amount
Eco - effiency
Waste revovered (tons/year) 330.000
Natural resource substitutions (tons/year) 280.000
Total energy saved / produced (kWh/year) 34.000.000
CO2 reduction (tons/year) 37.000
Labour saving (man days/year) 3.500
Water conservation (m3/year) 6.500
Land recovered (m2) 45.000
Economic - Competition
Types of new products 10
Total quantity of new products (tons/year) 280.000
Investment costs ($) 7.000.000
Annual net earnings ($) 6.400.000
Payback period (years) 1,1
Social – Cooperation6
New employment (people) 21
Number of new initiatives 6
Number of organizations participated 27
Number of universities contributed 5

Identificati Dalam video disajikan flowchart terkait implementasi jaringan


on of each simbiosis industri di Iskenderun Bay yang menunjukkan aliran
industry produk sampingan atau limbah dari suatu industri atau perusahaan
described menjadi input bagi industri atau perusahaan lainnya.
in the video Berikut adalah flowchart tersebut.

Gambar 2 Flowchart Implementasi Jaringan Simbiosis Industri di Iskenderun Bay


Dalam Gambar 2 tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 16
stakeholder industri yang menjalankan berbagai macam lini
produksi dan nama perusahaan atau industri yang menjalankan
(Emrah Alkaya, 2014) yaitu:
1. Fruit juice production (produksi jus buah) oleh LIMKON (Fruit
Concentrate Producer).
2. Feed production (produksi pakan) oleh Akay Company.
3. Livestock (peternakan)
4. Biogas production (produksi biogas) oleh ERKA (Eng.
Company)
5. Forestry (kehutanan)
6. Lime production (produksi kapur) oleh NUR KIREC
7. Agriculture (pertanian)
8. Fertilizer production (produksi pupuk) oleh KARE (Eng.
Company)
9. Iron and steel production (produksi besi dan baja) oleh
EKINCILER dan TOSCELIK
10. Cotton seed production (produksi biji kapas)
11. Cement production (produksi semen) oleh ADANA CEMENT
(cement producer)
12. Soda industry (industri soda) oleh SODA AS (Soda Chemical
Producer)
13. Recycling sector (sektor daur ulang) oleh ADATEL Waste
Recycling Facility
14. Construction transportation highway (konstruksi untuk
transportasi jalan raya) oleh Regional Directorates of
Highway, LASDER (the national authority responsible for the
collection of waste tires)
15. Environmental technologies: bioremediation (teknologi
lingkungan: bioremediasi) oleh Omur Biyo Company.
16. Oil Pipeline management (manajemen pipa minyak)
Main Berikut adalah main product yang dihasilkan oleh ke-16 industri
product for atau perusahaan yang tergabung dalam jaringan simbiosis industri
each Iskenderun Bay:
industry 1. Fruit juice production (produksi jus buah)
Menghasilkan produk berupa jus buah.
2. Feed production (produksi pakan)
Menghasilkan makanan untuk ternak lebih dari 1400ton
setiap tahun.
3. Livestock (peternakan)
Memelihara hewan ternak untuk dapat menghasilkan daging,
susu, ataupun produk peternakan lain. Dalam video
diperlihatkan peternakan sapi yaitu sebanyak 60.000 sapi
ternak dan sejumlah peternakan ayam.
4. Biogas production (produksi biogas)
Menghasilkan pupuk bagi pertanian dan kehutanan serta
energi listrik.
5. Forestry (kehutanan)
Menghasilkan produk – produk kehutanan.
6. Lime production (produksi kapur)
Menghasilkan kapur.
7. Agriculture (pertanian)
Lahan pertanian di Cukurova seluas 5.400.000 hektar.
Dimana 3juta hektar diperuntukkan untuk produksi jagung.
Menghasilkan produk – produk pertanian, dalam jaringan
simbiosis industri ini adalah cottonseed. Sektor ini juga
mengelola lahan jagung untuk produksi jagung.
8. Fertilizer production (produksi pupuk)
Menghasilkan iron fertilizer (pupuk besi) bagi sektor
pertanian.
9. Iron and steel production (produksi besi dan baja)
Menghasilkan besi dan baja.
10. Cotton seed production (produksi biji kapas)
Menghasilkan kapas.
11. Cement production (produksi semen)
Menghasilkan semen.
12. Soda industry (industri soda)
Menghasilkan soda.
13. Recycling sector (sektor daur ulang)
Menghasilkan electricity (listrik) dari waste oil dan raw
material yaitu granules (butiran) dari ban bekas yang dapat
digunakan dalam pembuatan children’s playground, ubin
lantai dari plastik.
14. Construction transportation highway (konstruksi untuk
transportasi jalan raya)
Membangun jalan raya dengan memanfaatkan slag yang
merupakan limbah dari produksi besi dan baja sebagai
pelapis bagian atas jalan raya.
15. Environmental technologies: bioremediation (teknologi
lingkungan: bioremediasi)
Menghasilkan bioremediation product yang digunakan untuk
merehabilitasi tanah yang terkena polusi minyak (oil-
polluted soil) karena produk ini dapat menyerap minyak.
16. Oil Pipeline management (manajemen pipa minyak)
Melakukan pengelolaan transportasi minyak melalui pipa.

By- Berikut adalah by-product/waste yang dihasilkan oleh ke-16


product/wa industri atau perusahaan yang tergabung dalam jaringan simbiosis
ste of each industri Iskenderun Bay:
industry 1. Fruit juice production (produksi jus buah)
Menghasilkan produk sampingan/limbah berupa fruit pulp
atau bubur buah sekitar 20.000 tons selama masa panen pada
setiap tahunnya.
2. Feed production (produksi pakan)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari feed production.
3. Livestock (peternakan)
Menghasilkan limbah berupa animal waste.
4. Biogas production (produksi biogas)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari biogas production.
5. Forestry (kehutanan)
Menghasilkan limbah hutan.
6. Lime production (produksi kapur)
Menghasilkan limbah panas yang setara dengan 115 tons
kokas minyak bumi (petroleum coke).
7. Agriculture (pertanian)
Menghasilkan limbah dari tanaman jagung (corn waste).
8. Fertilizer production (produksi pupuk)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari fertilizer production.
9. Iron and steel production (produksi besi dan baja).
Menghasilkan slag atau ampas bijih hasil produksi besi dan
baja.
10. Cotton seed production (produksi biji kapas)
Menghasilkan linter waste yang dimanfaatkan dalam
bioremediation.
11. Cement production (produksi semen)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari cement production.
12. Soda industry (industri soda)
Menghasilkan limbah berupa waste oils.
13. Recycling sector (sektor daur ulang)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari recycling sector.
14. Construction transportation highway (konstruksi untuk
transportasi jalan raya)
Menghasilkan limbah berupa waste accumulators and tyres
yaitu baterai yang digunakan oleh mobil atau kendaraan
serta ban kendaraan.
15. Environmental technologies: bioremediation (teknologi
lingkungan: bioremediasi)
Dari flowchart pada Gambar 2, tidak ada limbah yang
dihasilkan dari environmental technologies: bioremediation.
16. Oil Pipeline management (manajemen pipa minyak)
Menghasilkan limbah berupa waste oils and blidge serta
mencemari tanah ketika minyak tumpah dari pipanya.

Other Berikut adalah industri atau perusahaan yang memanfaatkan by-


industry product/waste yang dihasilkan oleh industri atau perusahaan lain
that used yang tergabung dalam jaringan simbiosis industri Iskenderun Bay:
the by- 1. Feed production (produksi pakan)
product or Mengolah fruit pulp dari fruit juice production menjadi
waste pakan ternak dengan memanfaatkan waste heat dari lime
production (Gambar 3). Dengan simbiosis ini dinyatakan
emisi sebesar 3500ton CO2 dapat dikurangi.

Gambar 3 Simbiosis Industri antara Fruit Juice Production, Lime


Production dan Feed Production

2. Biogas production (produksi biogas)


Mengolah animal waste dari peternakan dan corn waste dari
pertanian menjadi energi biogas (Gambar 4). Setelah
melakukan penelitian didapatkan komposisi 60% corn waste,
20% cattle manure dan 10% chicken manure untuk
memproduksi gas methana.
Setelah memproduksi biogas dari limbah peternakan dan
pertanian, selanjutnya energi listrik dihasilkan sebesar 9juta
kwh energi setiap tahunnya. Selain itu juga dihasilkan 5500
tons pupuk setiap tahun yang berkualitas tinggi.

Gambar 4 Simbiosis Industri antara Livestock, Biogas Production dan


Agriculture

3. Environmental technologies: bioremediation (teknologi


lingkungan: bioremediasi).
Proses bioremediasi dapat mengembalikan kondisi tanah
yang tercemar oleh minyak sehingga dapat digunakan untuk
pertanian kembali dalam hal ini menghasilkan cotton seed.
Tanah tercemar oleh minyak yang keluar dari pipa minyak.
Bioremediasi ini memanfaatkan linter waste yang
dikeluarkan oleh cotton seed production. Mesin Linter
adalah mesin yang digunakan untuk menghilangkan serat
pendek dari biji kapas setelah proses ginning. Berikut adalah
gambar 5 yang menunjukkan simbiosis industri pada poin 3
ini.
Gambar 5 Simbiosis Industri antara Agriculture, Environmental
Techlogies: Bioremediation, Cotton Seed Production, dan Oil Pipeline
Management

4. Recycling sector (sektor daur ulang)


a. Sektor daur ulang mengolah waste oil and blidge dari
industri minyak untuk menghasilkan listrik dengan
menggunakan generator yang tepat.
b. Selain itu sektor ini juga mengolah 10.000 tons limbah
ban menjadi raw material atau granula yang dapat
digunakan untuk keperluan children’s playground atau
ubin lantai dari plastik.
c. Sektor ini juga melakukan pemulihan terhadap baterai
bekas. Pemulihan dilakukan dengan melakukan
pemisahan plastik dari timah. Secara komposisi, timah
merupakan material terbanyak yang ada di baterai, misal
rata – rata berat baterai 20 – 30 kg dan kandungan timah
sekitar 20 kg. Timah ini kemudian dijual sebagai raw
material.
Sektor daur ulang ini merecovery sekitar 40.000ton limbah
setiap tahun dan menghasilkan listrik sebesar 10 juta kwh
per tahun serta merecovery 14.000ton timah.
Gambar 6 Simbiosis Industri antara Recycling Sector, Oil Pipeline
Management, dan Construction Transportation Highway

5. Construction transportation highway (konstruksi untuk


transportasi jalan raya)
Simbiosis industri ini memanfaatkan slag (ampas bijih) yang
merupakan limbah dari produksi besi dan baja untuk
konstruksi jalan raya. Dalam produksi besi dan baja ini
dihasilkan 6juta ton slag. Setelah penelitianan dilakukan
ternyata slag dapat menjadi pelapis bagian atas jalan raya
karena permukaannya yang bergerigi akan meningkatkan
keamanan dalam berkendara pada saat pengereman.

Gambar 7 Simbiosis Industri antara Iron and Steel Production dan


Construction Transportation Highway

6. Cement production (produksi semen)


Simbiosis industri ini memanfaatkan soda proccess waste
yaitu soda abu sebagai bahan tambahan dalam produksi
semen untuk menggantikan clinker atau arang besi. Hasil
dari proyek ini adalah limbah dari industri soda dikeringkan
dan digunakan sebagai komponen kecil dalam proses
produksi semen. Dalam beberapa pengujian menunjukkan
penggunaan soda abu ini tidak mempunyai efek negatif
terhadap kualitas produk semen.

Gambar 8 Simbiosis Industri antara Soda Industry dan Cement


Production

7. Lime production (produksi kapur)


Produksi kapur menggunakan forest waste dari sektor
kehutanan.

Gambar 9 Simbiosis Industri antara Lime production dan Forestry

8. Fertilizer production (produksi pupuk)


Produksi pupuk memanfaatkan waste heat atau panas yang
dihasilkan dari produksi besi dan baja.

Gambar 10 Simbiosis Industri antara Fertilization production dan Iron


Steel production
Ada 10 jenis implementasi simbiosis industri dalam proyek
Iskenderun Bay ini.
Specific Beberapa teknologi yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
technology berikut:
that 1. Teknologi yang digunakan untuk mengeringkan soda waste
required to menjadi soda abu yang dimanfaatkan sebagai bahan
turn by- tambahan dalam produksi semen.
product/wa 2. Teknologi yang digunakan dalam mengubah slag dari
ste into produksi besi dan baja menjadi bahan yang dapat digunakan
usable sebagai pelapis bagian atas jalan raya.
input for 3. Teknologi yang ditemukan untuk mengolah animal waste dari
other peternakan dan corn waste dari pertanian menjadi energi
industry biogas. Dengan penelitian didapatkan komposisi 60% corn
waste, 20% cattle manure dan 10% chicken manure untuk
memproduksi gas methana.
4. Teknologi berupa generator yang tepat untuk digunakan
dalam mengubah waste oil and blidge dari industri minyak
untuk menghasilkan listrik.
5. Teknologi untuk mengubah ban menjadi granula.
6. Teknologi untuk mengekstraksi timah dari baterai atau aki
bekas.
7. Teknologi untuk membuat pupuk dari panas yang dikeluarkan
oleh produksi besi dan baja.
8. Teknologi untuk menciptakan pakan ternak dari fruit pulp
dan waste heat dari produksi kapur.
9. Teknologi yang ditemukan untuk memanfaatkan linter waste
dari cotton seed production sehingga dapat dimanfaatkan
untuk bioremediasi tanah yang tercemar oleh minyak.
10. Teknologi yang digunakan untuk memanfaatkan forest waste
dalam produksi kapur.

Institution 1. Dalam proses memproduksi pakan ternak dari fruit pulp,


that penelitian dan pengembangan dilakukan kerja sama dan
involved kolaborasi dengan CUKUROVA UNIVERSITY (Emrah Alkaya,
other than 2014).
the
industries

Gambar 11 Keterlibatan CUKUROVA UNIVERSITU dalam Produksi Pakan


Ternak dari Fruit Pulp

2. Dalam proses penggunaan slag atau ampas biji limbah dari


produksi besi dan baja (EKINCLER) untuk digunakan dalam
konstruksi jalan, Istanbul Technical University merupakan
institusi yang terlibat dan penelitian dan pengembangannya.

Gambar 12 Keterlibatan Istanbul Technical University dalam


Penggunaan Slag untuk Konstruksi Jalan

3. Dalam proses penggunaan slag atau ampas biji limbah dari


produksi besi dan baja (TOSCELIK) untuk menghasilkan pupuk,
Mersin University merupakan institusi yang terlibat dan
penelitian dan pengembangannya.
Gambar 13 Keterlibatan Mersin University dalam Penggunaan Slag
untuk Fertilizer

4. Dalam proses penggunaan limbah pertanian dan limbah hewan


untuk menghasilkan biogas, Akdeniz University merupakan
institusi yang terlibat dan penelitian dan pengembangannya.

Gambar 13 Keterlibatan Akdeniz University dalam Penggunaan Limbah


Pertanian dan Limbah Hewan untuk Produksi Biogas
Dalam (Emrah Alkaya, 2014) dideskripsikan bahwa proyek ini
merupakan hasil kolaborasi sektor privat, publik, universitas, pakar
dan organisasi terkait lainnya yang melibatkan 397 orang dari 208
organisasi dengan total 123 perusahaan.

Key Success Untuk menjabarkan kunci sukses dari proyek simbiosis industri
Factor of Iskenderun Bay, saya mendeskripsikannya dengan framework
Iskenderun golden triangle yaitu People, Process, and Technology (PPT). Tetapi
Bay dalam hal simbiosis industri ini merupakan keterhubungan dua atau
Industrial lebih industri maka saya menambahkan Partner sebagai salah satu
Symbiosis kunci sukses dalam proyek ini.
Project

Partner People

Technology Process

Berikut adalah penjelasannya:


1. People
Dalam proyek ini melibatkan orang – orang yang memenuhi
kriteria baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara
kualitas berarti orang – orang yang terlibat memiliki
kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek
Iskenderun Bay dalam segala bentuk implementasi simbiosis
industri. Selain kompetensi softskill berupa disiplin, pantang
menyerah, fokus pada tujuan juga ditunjukkan dalam hal
keberhasilan ataupun penelitian yang dilakukan untuk
menemukan teknologi ataupun hal lain yang mendukung
suksesnya implementasi simbiosis industri.
Secara kuantitas berarti jumlah orang yang terlibat telah
ditentukan sesuai dengan fungsi dan peran masing – masing.
2. Process
Kunci sukses pada proses diperlihatkan dengan implementasi
teknologi ataupun pengetahuan dalam mengolah limbah atau
produk sampingan dari industri satu untuk dapat
dimanfaatkan sebagai input dalam industri lainnya. Sebelum
proyek diimplementasikan, telah dilakukan beberapa tahap
(Emrah Alkaya, 2014) sesuai gambar dibawah ini.

Gambar 14 Tahapan Menuju Realisasi Proyek Iskenderun Bay

Pada langkah awal identifikasi dari simbiosis industri yang


mungkin terjadi antara industri satu dan yang lainnya.
Selanjutnya dilakukan penilaian awal terhadap perusahaan –
perusahaan sesuai dengan identifikasi yang telah dilakukan.
Selanjutnya perusahaan akan melanjutkannya dengan
analisis yang lebih mendalam. Jika perusahaan – perusahaan
tersebut sepakat untuk membentuk jaringan maka mereka
dapat saling melakukan penandatangan kontrak kerja sama
yang selanjutnya simbiosis industri antara mereka dapat
dilakukan, tetapi jika masih ada keraguan maka dapat
dilakukan feasibility study yang meliputi:
a. Technical analysis yaitu menganalisis kesesuaian limbah
industri sebagai sumber atau input industri lainnya.
b. Economical analysis yaitu menganalisis biaya investasi
dan operasional serta nilai ekonomi yang didapat dari
implementasi simbiosis industri.
c. Environmental analysis yaitu menganalisis resiko atau
manfaat yang didapatkan oleh lingkungan dari
implementasi simbiosis industri.
d. Legislative analysis yaitu menganalisis kesesuaian produk
atau jasa terkait dengan hukum yang berlaku.
e. Impact area analysis yaitu menganalisis potensi
diseminasi dan lapangan kerja baru serta dampak
lainnya.
Setelah dilakukan feasibility study, perusahaan – perusahaan
yang terlibat dapat gaining confidence untuk
mengimplementasikan simbiosis industri.
3. Technology
Kunci sukses teknologi dihasilkan dari berbagai penelitian
dan pengembangan untuk mengolah berbagai macam limbah
industri sehingga dijadikan input ataupun sumber daya bagi
industri lainnya. Selain itu teknologi juga berupa peralatan –
peralatan atau fasilitas yang digunakan untuk mendukung
pengolahan tersebut. Dalam proyek ini juga dikembangkan
database dengan nama ”Green Synergy Database System”
untuk mendukung kegiatan pengelolaan jaringan terkait
dengan lingkungan dan energi.
Secara mudahnya dukungan teknis atau technical support
harus disediakan kepada perusahaan – perusahaan yang
tergabung dalam simbiosis industri.
4. Partner
Dalam hal partnership hal utama yang menjadi kunci sukses
adalah adanya financial support atau dukungan keuangan
dalam hal penelitian dan pengembangan, komersialisasi,
aplikasi dan marketing. Selain itu juga properti intelektual
yang dipelajari atau diterapkan serta dikomunikasikan ke
perusahaan yang berkepentingan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah komunikasi dan
diseminasi proyek simbiosis industri, misalnya:
a. Project launching bekerja sama dengan Kedutaan Inggris;
b. Site visit dan diskusi dengan stakeholders lokal;
c. Rapat – rapat dalam mendukung persiapan dan
implementasi simbiosis industri;
d. Project web site launching
(www.endustriyesimbiyoz.org) dalam bahasa Turki;
e. Hubungan yang baik dengan media baik lokal maupun
nasional untuk mempublikasikan proyek ini;
f. TTGV sebagai agency penyelenggara proyek menjadi
anggota European Industrial Symbiosis Association (EUR-
ISA);
g. Membuat film dokumenter tentang proyek ini dan
menguploadnya ke situs YouTube.
h. Membangun jaringan, kolaborasi dan kerja sama yang
efektif dan efisien dengan para stakeholder yang telibat
dalam implementasi proyek ini.
i. Dukungan yang optimal dari pemerintah sebagai proyek
nasional.

Identificati Tempat kerja saya bukan merupakan pabrik yang memproduksi


on in my suatu produk yang selanjutnya menghasilkan limbah atau produk
place work sampingan. Tempat saya bekerja menggunakan sumber daya untuk
any by- menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi, sehingga lebih tepatnya
product/wa menghasilkan sampah sebagai sisa – sisa benda atau barang yang
ste dibuang karena sudah tidak terpakai lagi. Berikut beberapa sampah
yang dapat diidentifikasi:
1. Sampah dari kantin kantor berupa sisa pengolahan bahan
makanan seperti sayuran dan buah – buahan serta sisa – sisa
makanan yang tidak habis dimakan oleh para karyawan. Dari
kantin juga menimbulkan sedikit sampah kemasan.
2. Sampah dari pantry di masing – masing lantai gedung
perkantoran berupa kemasan minuman sachet, sisa – sisa
makanan ringan dan plastik.
3. Sampah kertas merupakan sampah yang relatif besar
jumlahnya dari dokumen – dokumen yang telah melewati
masa retensi atau dokumen – dokumen yang tidak digunakan
lagi. Terkait kerahasiaan sebagian besar berupa potongan
kertas hasil dari paper shredder.
4. Sampah daun berasal dari tanaman di taman kantor.
Sampah yang paling signifikan adalah sampah kertas.
Saat ini sampah – sampah ini dikumpulkan dan dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan ada juga sampah yang
dibakar sendiri.
Dari berbagai jenis sampah diatas yang mungkin dapat dijadikan
input bagi industri lain adalah sampah kertas untuk proses daur
ulang kertas, sampah plastik untuk diolah menjadi biji plastik,
sedangkan sampah daun dan sampah organik lainnya dapat
dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.

Anda mungkin juga menyukai