Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RAZOR (TRANSDUSER PIEZOELEKTRIK): TEKNOLOGI


PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN TENAGA AIR HUJAN

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Achmad Ryan Alkhafi 201811029 2018

SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN


JAKARTA BARAT
2019
HALAMAN PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1. 1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1. 2. Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1. 3. Tujuan ....................................................................................................... 2
1. 4. Luaran yang Dihasilkan............................................................................ 3
1. 5. Manfaat Program ...................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2. 1. Teknologi Plant-Microbial Fuel Cell (P-MFC) ....................................... 3
2. 2. Elektroda Graphite Felt ............................................................................ 4
2. 3. Step Up Module Power (Booster) MT3608 .............................................. 4
BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN ......................................................................... 6
2. 1. Studi Literatur ........................................................................................... 7
3. 2. Perhitungan dan Pemodelan Sistem ......................................................... 7
3. 3. Perancangan Sistem .................................................................................. 8
3. 4. Pembuatan Alat ........................................................................................ 8
3. 5. Pengujian Alat dan Analisis ..................................................................... 8
3. 6. Promosi dan Sosialisasi pada Masyarakat ................................................ 9
3. 7. Evaluasi Penerimaan Level Masyarakat................................................... 9
3. 8. Evaluasi Pembuatan Laporan ................................................................... 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 9
4. 1. Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
4. 2. Jadwal Kegiatan........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program .................................................... 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konstruksi Plant Microbial Fuel Cell.................................................... 4
Gambar 2. Elektroda Graphite Felt ......................................................................... 4
Gambar 3. Step Up Module Power (Booster) MT3608 .......................................... 4
Gambar 4. Motor Servo MG995 ............................................................................. 5
Gambar 5. Modul X-Bee Pro .................................................................................. 6
Gambar 6. Diagram Pelaksanaan Program ............................................................. 6
Gambar 7. Lanjutan Diagram Pelaksanaan Program .............................................. 7
Gambar 8. Skema AWAS JUNGKEL .................................................................... 8
Gambar 9. Sketsa Sistem AWAS JUNGKEL pada Pertanian .............................. 24
Gambar 10. Desain AWAS JUNGKEL (Automatic Water Sprinkle) ................... 25
Gambar 11. Rangkaian Paralel P-MFC ................................................................. 26
Gambar 12. Rangkaian Seri P-MFC ..................................................................... 26
Gambar 14. Skema Diagram Kerja AWAS JUNGKEL ....................................... 27
Gambar 15. Desain Aplikasi AWAS JUNGKEL ................................................. 28

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya


melakukan kegiatan di sektor pertanian sehingga membuat pertanian
memiliki kedudukan yang strategis (Faturahman, 2017). Menurut Irsal Las
(2006) sektor pertanian menyokong 18% untuk Produk Domestik Bruto
(PDB) dan menjadi sumber penghasilan bagi 45% penduduk. Tanaman
pertanian, khususnya padi, adalah komoditas strategis bagi ketahanan
pangan. Namun, produktivitas dari tanaman padi yang menjadi ikon ketahan
pangan di Indonesia maupun tanaman pertanian lainnya mengalami
penurunan. Gangguan produksi pangan tersebut dapat terjadi akibat
berbagai faktor yang salah satunya adalah serangan hama dan penyakit
(Irawan, 2016).
Penanganan hama dan penyakit pada tanaman padi ataupun tanaman
pertanian lainnya menggunakan salah satunya teknik sprayer gendong
(Utomo, 2013). Akan tetapi, pada sprayer gendong yang telah akrab dan
banyak digunakan oleh masyarakat memiliki beberapa permasalahan yang
membuat penggunaan alat ini kurang efektif. Permasalahan yang pertama
yaitu penggunaan sprayer gendong cukup menguras tenaga, dimana dalam
pemakaiannya operator selain bertugas mengendalikan juga menjadi sumber
tenaga utama, sehingga sering kali mengakibatkan beban kerja fisik pada
operator (Fil'aini, 2012). Permasalahan selanjutnya, menurut Utomo (2013),
adalah tidak dapat diganti atau ditukarnya tabung. Dalam hal ini, perlu
dilakukan pencucian tabung setelah pemakaian sprayer gendong. Selain itu,
tidak dapat dikendalikannya laju keluaran pupuk (pestisida) secara optimal
pada sprayer gendong bertangki baja tahan karat membuat cairan pupuk
(pestisida) terbuang. Selain itu, petani rentan mengalami keracunan jika
menggunakan teknik sprayer gendong. Petani dapat terpapar pestisida sejak
proses pelarutan, penyemprotan hingga setelah penyemprotan (Minaka,
dkk, 2016). Sementara itu, bagi kalangan petani menengah ke bawah,
pembasmian hama dan penyakit dengan tenaga mesin bakar ataupun
instalasi pipa pupuk merupakan hal yang mahal (Utomo, 2013).
Penggunaan mesin semprot seperti traktor semprot dapat merusak lahan,
membutuhkan biaya yang mahal, ditambah lagi penggunaan bahan bakar
fosil yang tidak ramah lingkungan dalam operasi mesinnya (Mustain, dkk,
2018). Banyaknya teknologi yang masih menggunakan energi fosil
membuat pemerintah mengambil kebijakan salah satunya melalui Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Energi Nasional (KEN) yang menekankan sustainabilitas penggunaan
2

energi terbarukan. Tak lama ini ditemukan energi terbarukan dari tanaman
padi. Seperti dilansir dalam koran Malang Raya dan website BBC News
Indonesia, penemuan energi terbarukan ini ditemukan oleh tim yang terdiri
dari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Malang yang mengembangkan teknologi Plant Microbial Fuell Cell
(PMFC), yang dinamai E-Paddy. Menurut tim ini, berdasarkan data hasil
percobaan didapatkan perhitungan untuk satu hektare luas pertanian padi
menghasilkan 41 Gigajoule energi listrik yang setara dengan 1,15 kiloliter
minyak bumi. Dalam website tersebut dikatakan bahwa penelitian tim ini
telah didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp 7,5 juta.
Melihat penemuan yang berpotensi tersebut, perlu adanya inovasi
penerapan energi listrik dari tanaman padi untuk menyelesaikan
permasalahan hama dan penyakit tanaman pertanian, yaitu dengan cara
mengkombinasikan listrik mandiri tanaman padi sebagai penyuplai
tegangan listrik pada sistem sprayer berbasis automatic water sprinkle yang
terintegrasi aplikasi smartphone (software) berbasis Raspberry Pi sebagai
sistem kontrol intensitas penyemprotan. Gagasan ini diharapkan optimal dan
lebih ekonomis dibandingkan metode sprayer pestisida lainnya, sehingga
tingkat keracunan pada petani dan penggunaan energi fosil dapat dikurangi
serta produktivitas tanaman pertanian dan efisiensi kerja petani menjadi
meningkat.
1. 2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada program kreatifitas
mahasiswa ini adalah:
1. Bagaimana kinerja dan efisiensi Plant Microbial Fuell Cell dari padi
dalam menghasilkan daya untuk kebutuhan energi AWAS JUNGKEL?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan automatic water sprinkle dengan
aplikasi smartphone untuk mengontrol intensitas penyemprotan?
3. Bagaimana perbandingan AWAS JUNGKEL dengan sprayer pestisida
konvensional dari segi efektivitas penggunaannya?
1. 3. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari program kreatifitas mahasiswa ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kinerja dan efisiensi Plant Microbial Fuell Cell dari
padi terhadap daya yang dihasilkan untuk kebutuhan energi AWAS
JUNGKEL.
2. Merancang sistem pengaturan semprot otomatis untuk mengontrol
intensitas penyemprotan.
3. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan AWAS
JUNGKEL dengan sprayer pestisida konvensional menurut petani.
3

1. 4. Luaran yang Dihasilkan


Luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan program ini adalah:
1. Prototipe AWAS JUNGKEL.
2. Hak kekayaan intelektual dari AWAS JUNGKEL.
3. Artikel ilmiah pada jurnal nasional yang dipublikasikan.
1. 5. Manfaat Program
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
Mengembangkan wawasan mahasiswa dalam memanfaatkan dan
memahami sumber energi terbarukan yang mulai berpotensi seperti
Plant Microbial Fuel Cell yang cenderung masih berupa penelitian. Dan
mengaplikasikan keilmuan mahasiswa sesuai permasalahan yang
dihadapi masyarakat Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Pembasmian hama dan penyakit pada tanaman pertanian
menggunakan sistem AWAS JUNGKEL dapat menggantikan metode
sprayer gendong menggunakan tangki yang menguras tenaga dan waktu
ataupun mesin sprayer lainnya yang lebih mahal dan kurang ramah
lingkungan, dengan harapan dapat menjaga produktivitas tanaman
pertanian, sehingga meningkatkan angka kesehatan dan efisiensi kerja
para petani. Disamping itu, AWAS JUNGKEL memberikan
pencerdasan kepada petani Indonesia melalui sistem yang terintegrasi
smartphone dalam bentuk software.
3. Bagi Pemerintah
Mendukung upaya pemerintah dalam rangka program penghematan
energi serta mendukung kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Teknologi Plant-Microbial Fuel Cell (P-MFC)
Plant-microbial fuel cell (P-MFC) merupakan suatu teknologi yang
mengonversi energi matahari menjadi energi listrik secara berkelanjutan
oleh bakteri Rizosfer sebagai biokatalis tanpa bersaing dengan makanan
(hasil fotosintesis) secara terus-menerus. Dalam teorinya, P-MFC dapat
membangkitkan daya listrik maksimum sebesar 3,2 W/m2 (280 MWh/ha
dalam setahun) (Chiranjeevi, dkk, 2019). Dan kapasitas bakteri dalam
mengkatalisis katoda dari P-MFC antara 0.55-4.4 A/m2 (Wetser, dkk, 2015).
Tanaman yang pernah diujicobakan salah satunya adalah Oryza sativa atau
padi.
Pada penelitian ini, digunakan konstruksi elektroda dengan tipe piringan
atau flat-plate P-MFC karena paling efisien. Selain itu, jenis material
elektroda untuk anoda dan katodanya adalah graphite felt. Dalam penelitian
4

ini, peletakan katoda berada di atas permukaan tanah sedangkan anoda di


bawah permukaan tanah. Jarak antara anoda dan katoda adalah sejauh 5 cm
karena daya yang dibangkitkan paling maksimum (Chiranjeevi, dkk, 2019).

Gambar 1. Konstruksi Plant Microbial Fuel Cell


2. 2. Elektroda Graphite Felt
Graphite Felts (GFs) adalah salah satu bahan elektroda yang dipilih
untuk baterai aliran redoks. Bahan jenis ini sampai sekarang tetap populer
dibanding material dasar elektroda yang lain, dikarenakan terbentuk dari
lapisan permeabilitas yang menguntungkan dan tegangan permukaan yang
tinggi. Karena kepopulerannya, banyak peneliti menggunakan bahan ini
untuk meningkatkan performa sel (Smith, dkk, 2015). Dalam program ini
graphite felt digunakan sebagai elektroda dari Plant-Microbial Fuel Cell.

Gambar 2. Elektroda Graphite Felt


2. 3. Step Up Module Power (Booster) MT3608
MT3608 menggunakan sirkuit penambah pintar dengan induktor untuk
mengubah tegangan input rendah menjadi tegangan output yang lebih
tinggi. Dalam program ini MT3608 digunakan untuk menaikkan tegangan
yang dibangkitkan dari Plant-Microbial Fuel Cell.

Gambar 3. Step Up Module Power (Booster) MT3608


5

2. 4. Lithium-Ion Battery
Baterai ini merupakan jenis baterai isi ulang yang memiliki salah satu
kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori, dan mengalami kehilangan isi
yang lambat saat tidak digunakan. Dalam program ini lithium-ion battery
digunakan untuk menyimpan energi listrik akar padi yang telah dikuatkan
oleh Step Up Module Power (Booster) MT3608.
2. 5. Inverter
Inverter adalah alat elektronika yang berfungsi sebagai pengubah sumber
DC menjadi sumber AC. Pada program ini, inverter berfungsi untuk
mengubah tegangan DC dari Lithium-Ion Battery menjadi tegangan AC
untuk suplai daya pada pompa air mini.
2. 6. Motor Servo MG995
Motor Servo MG995 merupakam sebuah penggerak (motor) yang
memiliki sistem closed feedback dimana posisi motor akan dikonfirmasikan
kembali ke rangkaian kontrol yang berada pada motor servo. Motor Servo
MG995 dalam program ini memiliki fungsi untuk membuka dan menutup
keran pada tandon air sehingga air ataupun larutan pestisida dapat tersembur
ke tanaman pertanian.

Gambar 4. Motor Servo MG995


2. 7. Raspberry Pi
Raspberry adalah mini komputer yang dipakai sebagai otak yang
berfungsi untuk mengendalikan perangkat lain. Sebagai sebuah mini
computer, fungsi yang dijalankan Raspberry Pi selain sebagai komputer
pada umumnya, Raspberry Pi juga dapat dikoneksikan dengan monitor
sebagai display dan memiliki port USB untuk peripheral devices. Dengan
segala fasilitas yang dimiliki, Raspberry sering digunakan sebagai file
server berbasis IP.
2. 8. X-Bee Pro
Modul X-Bee Pro merupakan modul yang digunakan untuk komunikasi
wireless antara client dan server. Modul XBee sangat cocok untuk
diaplikasikan pada aktivitas controlling dan monitoring. Serial Peripheral
Interface pada X-Bee memungkinkan komunikasi dengan kecepatan tinggi
serta mengoptimalkan integrasi dengan embedded microcontroller. Modul
X-Bee terhubung pada cloud server sehingga data yang tersimpan dapat
diakses user dengan mudah.
6

Gambar 5. Modul X-Bee Pro


2. 9. Arduino Mega 2560
Arduino merupakan suatu mikrokontroler pada ATMEGA 2560 yang
memiliki 54 input/output digital dimana 16 pin berfungsi sebagai PWM
keluaran, 16 input analog, dan 16 MHz osilator kristal, USB koneksi, power,
ICSP, dan tombol reset. Kinerja arduino membutuhkan bantuan dari
mikrokontroler dengan cara menghubungkannya pada komputer memakai
USB kabel. Pengaktifannya memakai arus AC, DC, atau baterai.

BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN

MULAI

Studi Literatur

Perhitungan dan
Pemodelan Sistem

TIDAK BAIK Perancangan Sistem

Pembuatan Alat

Pengujian Alat
dan Analisis

BAIK

Gambar 6. Diagram Pelaksanaan Program


7

Promosi dan Sosialisasi


pada Masyarakat
DITERIMA
DENGAN SYARAT
Evaluasi
Penerimaan di
Masyarakat

DITERIMA SECARA UTUH

Pembuatan Laporan

SELESAI
Gambar 7. Lanjutan Diagram Pelaksanaan Program
3. 1. Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari literatur dari buku, jurnal, dan
artikel pada media cetak maupun online. Mencari dasar teori yang tepat
dalam merancang sistem pembangkitan listrik dari bakteri Rizosfer padi
dengan metode Plant-Microbial Fuel Cell dan tentang hama penyakit pada
tanaman pertanian. Serta melakukan studi literatur yang berhubungan
dengan perhitungan beban listrik yang akan digunakan, perhitungan listrik
pada Plant-Microbial Fuel Cell, perhitungan kapasitas baterai, sistem
manajemen daya listrik DC, sistem otomasi berbasis Raspberry Pi dan
Arduino, dan jenis nozzle sprayer yang akan digunakan pada water sprinkle.
3. 2. Perhitungan dan Pemodelan Sistem
Perhitungan dan pemodelan sistem dilakukan untuk mendapatkan
prototipe AWAS JUNGKEL yang tepat. Perhitungan pertama dilakukan
untuk mengetahui berapa besar daya listrik yang dikonsumsi oleh AWAS
JUNGKEL yang meliputi daya untuk menyalakan pompa air mini dan
sistem kontrol pada Raspberry Pi, Arduino Uno, servo, dan modem.
Perhitungan kedua dilakukan untuk mengetahui berapa besar tegangan DC
yang dibutuhkan untuk diubah menjadi tegangan AC sehingga mencukupi
konsumsi daya total. Kemudian, perhitungan berapa jumlah baterai lithium-
ion untuk menghasilkan tegangan DC tersebut. Perhitungan selanjutnya,
menghitung berapa arus yang harus disuplai oleh Plant-Microbial Fuel Cell
dalam satuan waktu jam untuk mencukupi kapasitas baterai lithium-ion.
Perhitungan terakhir dilakukan untuk mendapatkan berapa batang padi dan
luas lahan yang dibutuhkan dalam mencukupi kebutuhan listrik. Pemodelan
8

sistem dilakukan setelah perhitungan selesai. Pemodelan sistem meliputi


model aplikasi perangkat lunak AWAS JUNGKEL dan sistem
penyemprotan nozzle pada water sprinkle.
3. 3. Perancangan Sistem
Water Sprinkle Nozzle Penyimpan air P-MFC

AWAS JUNGKEL

Kontrol Perangkat Lunak Manajemen Listrik

Gambar 8. Skema AWAS JUNGKEL


Dalam melakukan perancangan AWAS JUNGKEL ini terdiri dari
berbagai tinjauan sistem seperti yang tampak pada gambar di atas yang
meliputi:
1. Water sprinkle merupakan perancangan sistem water sprinkle yang
ekonomis dan efektif yang ditinjau berdasarkan hukum aliran fluida
sehingga water sprinkle dapat berputar 360o.
2. Nozzle merupakan perancangan nozzle sprayer dengan luas bayangan air
360o (lingkaran penuh).
3. Penyimpan air merupakan perancangan jenis penyimpan air yang
dipillih. Sistem ini dilengkapi servo sebagai pembuka dan penutup keran.
4. P-MFC merupakan perancangan pembangkitan listrik mandiri dari padi.
5. Manajemen listrik merupakan perancangan untuk mengatur aliran listrik
sehingga dapat mencukupi kebutuhan listrik pada beban.
6. Perangkat lunak merupakan perancangan aplikasi AWAS JUNGKEL.
7. Kontrol merupakan perancangan integrasi software dan gerakan servo.
3. 4. Pembuatan Alat
Proses pembuatan alat dilaksanakan setelah perhitungan dan pemodelan
sistem serta 50% perancangan alat sudah jadi. Gambaran teknologi yang
akan dikembangkan terdapat pada lampiran 5. Pembuatan alat terbagi
menjadi empat bagian utama, yaitu: pembuatan automatic water sprinkle,
plant-microbial fuel cell, sistem manajemen daya listrik, dan aplikasi
software AWAS JUNGKEL.
3. 5. Pengujian Alat dan Analisis
Tahapan ini adalah tahapan terpenting dari metode pelaksanaan lainnya,
dikarenakan tahapan ini merupakan tolok ukur keberhasilan AWAS
JUNGKEL sebagai alat pembasmi hama pertanian yang efisien bagi petani.
Pengujian dilakukan diantaranya untuk mengetahui:
1. Tingkat kecukupan suplai daya listrik yang dibangkitkan oleh bakteri
Rizosfer dalam akar padi untuk memenuhi beban listrik total (pompa air
mini dan sistem control Raspberry Pi dan Arduino).
9

2. Seberapa besar performa maksimal yang dimiliki AWAS JUNGKEL


dari segi kecepatan dan jangkauan dalam menyiram tanaman pertanian
yang terserang penyakit.
3. 6. Promosi dan Sosialisasi pada Masyarakat
Tahap promosi dan sosialisasi merupakan tahap penyuluhan dan
presentasi alat pada masyarakat. Tahap ini dibuat untuk mengetahui
tanggapan dari masyarakat.
3. 7. Evaluasi Penerimaan Level Masyarakat
Tahap ini dirancang untuk menanggapi respon dari masyarakat, apakah
alat ini dapat diterima secara utuh atau dengan syarat khusus. Selain itu,
sebagai evaluasi tahap kedua untuk menyempurnakan alat guna dapat
diterima masyarakat dikemudian hari.
3. 8. Evaluasi Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan setelah seluruh tahap terselesaikan
sehingga hasil yang diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara
rinci dan spesifik sesuai dengan data-data yang diperoleh.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1. Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya program ini adalah:
Tabel 1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan Yang Diperlukan 996.000

2 Bahan Habis Pakai 9.452.000

3 Perjalanan 153.000

4 Lain-lain 765.000

Jumlah 11.366.000

4. 2. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program
Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
Perhitungan dan
2
Pemodelan Sistem
3 Perancangan Sistem
4 Pembuatan alat
10

Pengujian Alat dan


5
Analisis
Promosi dan
6
Sosialisasi
Evaluasi Penerimaan
7
Level di Masyarakat
8 Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
BBC. (2016). Pengembangan Sumber Listrik Dari Tanaman Padi, Solusi Krisis
Energi?.https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/06/160530_majalah_
sains_listrik_padi [diakses pada tanggal 30 Desember 2018].
Chiranjeevi, P., Yeruva, D. K., Kumar, A. K., Mohan, S. V., & Varjani, S. (2019).
Plant-Microbial Fuel Cell Technology. Microbial Electrochemical
Technology, 549–564.
Faturahman, B. M. (2017). Pemetaan Potensi Wilayah Untuk Menunjang Kebijakan
Pangan Kabupaten Pacitan. JISPO: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 7(2),
43-62.
Fil'aini, R. (2012).Analisis Beban Kerja pada Pengoperasian Sprayer Gendong
Semi-Otomatis di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Irawan, B. (2016). Konversi lahan sawah: potensi dampak, pola pemanfaatannya,
dan faktor determinan. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 23, No. 1,
pp. 1-18).
Irsal Las, K. S., & Setiyanto, A. P. (2006). Isu dan pengelolaan lingkungan dalam
revitalisasi pertanian. Jurnal Litbang Pertanian, 25(3), 107.
Minaka, I. A. D. A., Sawitri, A. A. S., & Wirawan, D. N. (2016). Hubungan
penggunaan pestisida dan alat pelindung diri dengan keluhan kesehatan pada
petani hortikultura di Buleleng, Bali. Public Health and Preventive Medicine
Archive, 4(1), 94-103.
Mustain, I., & Yudisworo, W. D. (2018). Studi Rancang Bangun Dan Pengujian
Pada Stand Alonesprayer Pestisida Bertenaga Surya. In Prosiding Seminar
Nasional Energi & Teknologi (Sinergi) (Pp. 187-192).
Smith, R. E. G., Davies, T. J., Baynes, N. de B., & Nichols, R. J. (2015). The
electrochemical characterisation of graphite felts. Journal of Electroanalytical
Chemistry, 747, 29–38.
Utomo, G. W. (2013). Perancangan dan Pembuatan Sprayer Pupuk Elektrik.
(Doctoral dissertation, UAJY).
Wetser, K., Sudirjo, E., Buisman, C. J. N., & Strik, D. P. B. T. B. (2015). Electricity
generation by a plant microbial fuel cell with an integrated oxygen reducing
biocathode. Applied Energy, 137, 151–157.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Peralatan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

Toolbox 2 buah 75.000 150.000

Obeng Set 1 buah 135.000 135.000

Tang Set 1 buah 95.000 95.000

Bor PCB 1 set 118.000 118.000

Solder 1 buah 95.000 95.000

Holder Solder 1 buah 14.000 14.000

Penyedot Timah 1 buah 38.000 38.000

Cutter 2 buah 5.500 11.000

Gunting 2 buah 4.000 8.000

Gergaji Set 1 set 45.000 45.000

Amplas 5 buah 9.000 45.000

Lem Setan/Korea/G 5 buah 5.000 25.000

Roll Meter 1 buah 55.000 55.000

Bor 1 buah 150.000 150.000

Oli bekas 1 liter 6.000 6.000

Korek api 2 buah 3.000 6.000

SUB TOTAL (Rp) 996.000

2. Bahan Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

Baterai lithium-ion 18650 112 buah 10.000 1.120.000


3,7 Volt

Baterai Holder 4 buah 80.000 320.000

Raspberry Pi 3 1 buah 790.000 790.000

Arduino Mega 2560 1 buah 150.000 150.000

X-Bee Pro 1 buah 750.000 750.000


20

Timah 1 gulung 60.000 60.000

Elektroda (graphite felt) 5 meter 850.000 4.250.000


tebal 5 mm persegi

Modem 1 buah 500.000 500.000

Kabel 1 gulung 45.000 45.000

Motor Servo MG995 3 buah 100.000 300.000

Booster MT 3608 3 buah 7.500 22.500

Pompa Air Mini 2 buah 180.000 360.000

Inverter Sunpro 180 Watt 1 buah 135.000 135.000

Terminal Stop kontak 1 buah 24.000 24.000

Charger controller 1 buah 80.000 80.000

Komponen Elektronik 1 set 75.000 75.000


(Resistor, kapasitor, dll)

Kabel Pelangi 10 pin 5 buah 7.000 35.000

Nozzle Sprayer 12 buah 9.000 108.000

Pipa Paralon T (1/2 inchi) 5 buah 2.500 12.500

Pipa PVC (1/2 inchi) 20 meter 8.000 160.000

Keran Paralon 3 buah 10.000 30.000

Tong Air Biru 120 liter 1 buah 125.000 125.000

SUB TOTAL (Rp) 9.452.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

Bahan bakar perjalanan 20 liter 7.650 153.000


membeli alat dan bahan

SUB TOTAL (Rp) 153.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

Kertas A4 1 rim 1 buah 50.000 50.000

Tinta Printer 3 buah 50.000 150.000


21

Alat Tulis 1 set 50.000 50.000

Banner 2 buah 60.000 120.000

Poster 3 buah 15.000 45.000

Sewa Lahan beserta padi 1 kali 350.000 350.000


70 meter persegi panen

SUB TOTAL (Rp) 765.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 11.366.000

(Sebelas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah)


22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)

Manajemen tim,
merancang
Rafif Irfan / Teknik desain alat,
1 S1 15
201711091 Elektro membuat alat,
dan menulis
karya

Menulis karya,
Diva mencari literatur
Rahkman Teknik dan membuat
2 S1 14
Yuniansyah / Informatika sistem kontrol
201731298 AWAS
JUNGKEL

Menulis karya,
Hanifa mencari
Teknik
3 Nabilatulhuda D3 12 literatur, dan
Elektro
/ 201871004 membuat sistem
water sprinkle
23
24

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan

5. 1. Sketsa Sistem AWAS JUNGKEL pada Lahan Pertanian

3
2 4
6
1
5
9

Gambar 9. Sketsa Sistem AWAS JUNGKEL pada Pertanian

Keterangan:
1. Pompa air mini sebagai pemasok air dari sungai menuju tandon air 120 liter.
2. Pompa air mini sebagai pendorong laju air dari tandon air menuju tanaman
pertanian.
3. Bandul Otomatis yang tergantung pada tutup tandon sebagai pendeteksi
kekurangan air dan pengontrol pengisian air pada tandon.
4. Keran dan Motor Servo MG995 sebagai pintu air yang terintegrasi perangkat
lunak berbasi Raspberry Pi dan Arduino. Pada program ini, keran dan motor
servo yang digunakan berjumlah 3 buah yang terdapat pada 3 buah pipa
penyalur.
5. Tanaman padi beserta rangkaian elektrodanya sebagai suplai energi listrik.
6. Automatic Water Sprinkle sebagai penyiram tanaman baik berupa larutan
pestisida, pupuk, ataupun air murni.
7. Nozzle sprayer sebagai penyebar air yang keluar, pada alat ini nozzle yang
digunakan dapat membentuk air berupa piramida kerucut pejal (solid cone
spray).
8. Air sungai.
9. Pipa Penyalur.
25

5. 2. Desain AWAS JUNGKEL (Automatic Water Sprinkle)

Pipa di Berputar 360o


Pipa di
sumbat
sumbat

Nozzle
Keluaran air berbentuk Sprayer
As pipa
piramida kerucut pejal (sebagai poros putar)

Menuju tandon air

Gambar 10. Desain AWAS JUNGKEL (Automatic Water Sprinkle)

Keterangan:
AWAS JUNGKEL adalah alat yang terbuat dari pipa paralon PVC. Alat
ini memiliki sistem mekanika zat cair berupa tekanan air pada pipa horizontal.
Air yang memenuhi pipa horizontal menekan seluruh permukaan bagian
dalam pipa dan membuatnya dalam keadaan bertekanan penuh akibat dari
ujung pipa horizontal disumbat. Penyumbatan dilakukan dengan membakar
ujung pipa horizontal dan menyatukan ujung pipa yang meleleh tersebut
sehingga tidak ada celah untuk keluarnya air. Pada bagian bawah pipa
horizontal dipasang nozzle sprayer yang jarak antara bagian kanan dan kirinya
dibuat simetris sehingga mengakibatkan perputaran pada poros pipa sebesar
360o. Poros pipa tersebut terbuat dari gabungan pipa PVC yang termodifikasi
sehingga memudahkannya untuk bergerak dan dapat dibuat sebagai poros
ketika ada air yang masuk memenuhinya.
26

5. 3. Desain P-MFC (Plant-Microbial Fuel Cell)

Rangkaian Paralel P-MFC


Menuju DC Booster
Di atas
permukaan tanah

Di bawah
tanah
Gambar 11. Rangkaian Paralel P-MFC

Rangkaian Seri P-MFC


Menuju DC Booster
Di atas permukaan
tanah
Di bawah
tanah
Gambar 12. Rangkaian Seri P-MFC

Keterangan:

Elektroda Graphite Felt

Tanaman Padi

Dua Kabel pada Rangkaian


Seri yang tidak terhubung
Dua Kabel pada Rangkaian
Paralel yang saling terhubung
27

5. 4. Skema Diagram Kerja AWAS JUNGKEL

Output Listrik DC

Listrik padi didapat dengan


Tegangan pada listrik DC
memasang elektroda untuk
dinaikkan DC Booster agar
pemanfaatan proses fotosintesis.
dapat memberikan daya listrik
yang besar untuk alat tersebut.

Charger controller digunakan untuk


Baterai sebagai sumber
mengatur aliran arus listrik untuk
penyimpanan daya listrik DC.
prioritas kebutuhan listrik pada
masing-masing alat.

Raspberry Pi dan Arduino


digunakan sebagai switch controller
unit yang bekerja dengan perintah
dari aplikasi perangkat lunak.

Smartphone digunakan untuk


mengintegrasikan sistem kontrol
pada Raspberry Pi dan Arduino
dengan aplikasi perangkat lunak
sehingga sistem pada AWAS
JUNGKEL dapat bekerja.

Gambar 13. Skema Diagram Kerja AWAS JUNGKEL


28

5. 5. Desain Aplikasi AWAS JUNGKEL

Gambar 14. Desain Aplikasi AWAS JUNGKEL

Keterangan:
Proses kontrol AWAS JUNGKEL tersedia dalam bentuk perangkat lunak
(software). Pada menu utama perangkat lunak AWAS JUNGKEL
menyediakan beberapa pilihan perintah, diantaranya: perintah buka keran,
pompa, dan laporan. Setelah proses pemilihan selesai, aplikasi akan
menampilkan pemberitahuan tentang perintah yang dipilih dan pilihan lain
untuk mengecek kondisi tandon air. Pada pilihan ini, jika tandon air memiliki
ketersediaan air yang cukup maka proses bisa dilanjutkan jika ketersediaan
air kurang maka proses dapat dihentikan. Ketika proses dilanjutkan maka
akan tampil pilihan interval waktu penyiram tanaman pertanian. Setelah itu,
menu laporan muncul sebagai notifikasi dan riwayat penyiraman sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai