Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI

LOMBA ESSAY REACTION

MICODIM (MESIN PENGERING PADI BERBASIS


MIKROKONTROLER): MESIN PENGERING PADI BERBASIS IOT
SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI UNTUK OPTIMASI
PRODUKTIVITAS SEKTOR PERTANIAN

Disusun Oleh :

Ahmad Rizal Rifani / 19508334048 / 2019

Khaerana Mutahara Kassyaf / 19539141016 /2019

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2022
Pendahuluan

Indonesia merupakan negara agraris karena mayoritas penduduknya adalah


petani. Petani Indonesia tidak hanya mendapat manfaat dari keanekaragaman hayati
yang besar dan kaya di negara ini, tetapi juga dari kondisi alam yang
menguntungkan. Kondisi ini menjadikan Indonesia negara yang sejahtera dan harus
mampu memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya. Meskipun sektor pertanian
masih belum optimal, namun berperan penting dalam mendukung perekonomian
negara. Selain itu, dengan adanya pandemi COVID-19 membuat perekonomian
masyarakat menjadi menurun dan meningkatnya nilai dari tingkat harga material,
barang, maupun jasa.

Budidaya padi adalah area dengan peluang pengembangan bisnis dan


potensi yang terpendam apalagi di masa pasca pandemi COVID-19. Pasca pandemi
ini kebutuhan pangan terutama beras sangat diutamakan. Dengan meningkatnya
kebutuhan beras dan musim di Indonesia yang tidak menentu membuat optimalisasi
hasil pertanian menjadi menurun. Produksi beras Indonesia pada tahun 2020
sebesar 27,62 juta ton, menurut data BPS. Proses budidaya padi meliputi
penanaman, pemanenan dan pekerjaan pasca panen padi. Proses pasca panen,
seperti pengeringan dan pengolahan beras, juga berperan penting dalam
menghasilkan produk yang baik. Pada umumnya proses pengeringan gabah
khususnya beras dilakukan dengan cara tradisional yaitu dijemur di bawah sinar
matahari langsung. Cara ini mudah dan murah. Namun, pengeringan beras secara
konvensional menghadapi berbagai kendala, seperti: (1) Dibutuhkan waktu 3-7 hari
untuk menurunkan kadar air sekitar 12-14% (2) Benih yang menurunkan kualitas
beras atau beras yang dihasilkan karena tidak standar. proses pengeringan juga tidak
standar. (3) tergantung cuaca dan (4) kerja intensif diperlukan. Dengan banyaknya
masalah yang kita hadapi yang menghambat proses produksi beras, diperlukan cara
lain untuk memastikan produktivitas beras tetap terjaga.

Pengering adalah solusi yang tepat. Pengering yang sudah ada dilengkapi
dengan kontrol otomatis dan mudah digunakan. Namun, pengering membawa
masalah baru: (1) Bahan bakar yang digunakan masih merupakan bahan bakar fosil
yang tidak terbarukan, (2) menghasilkan gas buang yang tidak ramah lingkungan,
(3) Mesin khusus membatasi penggunaan pada biji-bijian misalnya biji-bijian
tertentu, (4) Kemajuan teknologi yang pesat membuat daya saing dan kebutuhan
sumber daya juga meningkat baik dari sisi harga maupun jasa.

Untuk mengatasi masalah ini ada pengering beras inovatif, MICODIM.


Keunggulan MICODIM adalah (1) fungsi pengatur suhu dan kelembaban otomatis,
(2) pemerataan proses pengeringan dengan mixer otomatis, (3) pasokan listrik
menggunakan listrik dan ramah lingkungan, (4) harga yang terjangkau dan dapat
dimanfaatkan menjadi suatu bisnis yang menguntungkan. MICODIM diharapkan
dapat menjadi teknologi pertanian pasca panen yang dapat mengoptimalkan
produktivitas dan nilai tambah padi.

Pembahasan

MICODIM adalah sebuah teknologi untuk mengeringkan padi secara


modern guna mengefisiensi waktu pengeringan akibat perubahan cuaca di
Indonesia. Tabung yang digunakan dalam MICODIM dilengkapi heater yang
berfungsi sebagai pengering. Penggunaan Heater bertujuan supaya pengguna dapat
mengatur suhu sesuai kebutuhan. MICODIM dilengkapibox panel yang terdapat
beberapa komponen yaitu mikrokontroler Arduino Uno. Mikrokontroler tersebut
nantinya dapat terkoneksi dengan media Smartphone untuk memantau kondisi suhu
di dalam tabung dan terdapat timer guna mematikan MICODIM secara otomatis.

Gambar 1. Desain dari MICODIM


Konsep MICODIM menggunakan sumber listrik ekologis untuk
meminimalkan polusi yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar minyak.
MICODIM sangat sederhana sehingga semua petani di Indonesia dapat
menggunakannya secara mandiri. Produksi MICODIM disesuaikan dengan
kebutuhan petani. MICODIM mengimplementasikan kontrol berbasis Internet of
Things (IoT) yang terintegrasi antara sistem dengan database untuk transmisi dan
penyimpanan data, sehingga penggunaannya lebih mudah, fleksibel, dan efisien.

Gambar 2. Produk jadi MICODIM

MICODIM bekerja dengan menggunakan heater sebagai pemanas utama


dan terdapat beberapa sensor sebagai input yaitu sensor suhu. Secara garis besar
cara kerja MICODIM adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Bagan Penggunaan Sistem IoT pada MICODIM


MICODIM menggunakan smartphone untuk mengatur sistem
pengaturan suhu dan proses on/off alat. Layanan jasa pengering padi juga
disediakan untuk membantu masyakarat yang belum mampu membel MICODIM
secara mandiri dan bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat yang membuka jasa
tersebut.

Gambar 4. Aplikasi MICODIM

Berikut merupakan kisaran harga dari pembuatan MICODIM :

No. Material Harga

1 Electric Motors & reducers 670.000

2 Stirrer 610.000

3 Pipe 35.000

4 Blower 201.000

5 Box Controler 125.000

6 Arduino Uno microcontroller 205.000

7 Tube 65.000

8 Pengembangan Aplikasi 500.000

Harga Total 2.411.000

Tabel 1. Harga Total Pembuatan MICODIM


Kesimpulan

MICODIM memiliki keunggulan dibandingkan produk pengering lainnya


antara lain: (1) sangat cocok untuk menjemur hasil pertanian bagi kelompok tani
saat musim hujan maupun tidak, (2) penggunaan alat sederhana dan bisa
dioperasikan oleh satu operator, (3) tidak membutuhkan terlalu banyak ruang untuk
menyimpan alat, (4) itu memudahkan pekerjaan pekerja, petani dan mempersingkat
waktu pengeringan. Dengan kapasitas 100 kg, waktu pengeringan yang dibutuhkan
adalah 5 jam, (5) harga alat terjangkau dengan kapasitas yang dibutuhkan, (6) dapat
menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Penggunaan teknologi dalam pertanian sangat penting karena ada perbedaan


yang signifikan antara pengeringan tradisional dan pengeringan MICODIM.
Pengeringan MICODIM lebih efisien karena dapat meningkatkan produktivitas dan
nilai tambah. Diharapkan dengan hadirnya dengan teknologi yang efisien dan
ekonomis ini dapat membantu masyarakat meningkatkan perekonomiannya dari
dampak pandemi COVID-19 serta musim penghujanan di Indonesia yang tidak
menentu.
Daftar Pustaka

Burange, A. W., & Misalkar, H. D. (2015). Review of Internet of Things in


Development of Smart Cities with Data Management & Privacy.

Burlian, F., & Aneka, F. (2012). Kaji Eksperimental Alat Pengering


Kerupuk Tenaga Surya Tipe Box Menggunakan Konsentrator
Cermin Datar.Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3.

Setiyo, Y. (2013). Aplikasi Sistem Aplikasi Sistem Kontrol Suhu dan Pola
Aliran Udara pada Alat Pengering Tipe Kotak untuk Pengeringan
Buah Salak dalam Pengantar Falsafah Sains. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Sitkei & Gyorgy. (1986). Mechanics of Agricultural Materials:


Developmentsin Agricultural Enginering 8. Ujung Pandang.

Taib, G, dkk. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil


Pertanian.
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai