PENDAHULUAN
Untuk dapat memahami anak dengan vaik, guru pembimbing dan konselor perlu
mengumpulkan berbagai keterangan atau data dari anak bimbingannnya. Data
yang terkumpul akan menentukan tingkat pemahaman dan jenis bantuan yang
dapat diberikan. Oleh karena itu, dalam rangka pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, pengumpulan data tentang diri anak dan lingkungannya
merupakan salah satu dari program layanan bimbingan dan konseling. Proses
tersebut biasa dikenal dengan “assesmen”.
Asesmen adalah hal yang sangat penting bagi bimbingan dan konseling. Semua
layanan bimbingan konseling mesti berpangkal dari hasil asesmen yang memadai.
Data hasil asesmen yang memadai dapat menjadi dasar melakukan bantuan yang
tepat dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa asesmen yang
berkualitas tidak akan ada program bimbingan dan konseling komprehensif,
berkualitas, dan mampu mencapai tujuan layanan dengan tuntas, baik dalam
fungsi kuratif, maupun perseveratif, apalagi fungsi pengembangan
(developmental) dan pencegahan (preventif). Jadi asesmen mutlak perlu dalam
program bimbingan dan konseling;
Salah satu instrumen dalam kegiatan asesmen adalah tes. Teknik tes diberikan
dengan menyelenggarakan program testing untuk mengetahui potensi atau
1
kemampuan klien. Dalam kode etik profesi BK disebutkan bahwa dalam BK
terdapat layanan informasi, testing dan riset. Dengan demikian, testing merupakan
aspek yang dipandang urgen dan perlu untuk dilakukan dengan dasar pemikiran
bahwa hasil testing dapat melengkapi hasil non testing.
Adapun macam tes yang akan dibahasa dalam makalah ini adalah adalah tes
individu , tes kelompok, dan tes populasi khusus. Dimana tes-tes tersebut
diimplementasikan pada proses bimbingan dan konseling yang pada dasarnya
sangat membutuhkan data melalui assesmen-assesmen yang ada. Dalam makalah
ini akan dibahas lebih jauh tentang tes bakat melalui pembentukan pemahaman
mengenai arti, manfaat kelebihan serta kekurangan dari tes itu sendiri.
1.3 Tujuan
Untuk Mengetahui dan menjelaskan mengenai:
1. Apakah yang dimaksud dengan Tes Individu, Jenis serta keuntungan dan
kerugian dalam tes individu ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Tes kelompok, Jenis serta keuntungan dan
kerugian dalam tes kelompok ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Tes populasi khusus, Jenis serta
keuntungan dan kerugian dalam tes populasi khusus ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kerugian Tes Individu
4
kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir
soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang
yang akan memasuki dunia pekerjaan.
6. PAPI (The Personality Preference Inventory)
Tes ini merupakan pemeriksaan yang khusus berkaitan dengan kerja , tes ini
berusaha untuk menjelaskan serta menjawab pertanyaan terkait permasalahan
kepribadian inheren. Gaya bekerja seseorang dan melihat kemampuan
seseorang dalam mengatasi dinamika dalam kelompok, terutama karyawan
dalam perusahaan
Perbedaan khusus Tes Kelompok dan Tes Individu dalam rancangan tes yaitu:
a. Dalam hal bentuk maupun susunan butir soal (item)
b. Pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended) yang mengundang tanggapan
bebas dapat digunakan, dan digunakan dalam tes-tes kelompok awal,
dewasa ini tes khusus menggunakan butir soal multi pilihan.
c. Perubahan ini dituntut demi keseragamaan dan obyektivitas skoring.
d. Kontrol atas kesulitan soal.
e. Pemberian skor objektif dengan menggunakan mesin.
5
a. Penguji memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan,
bekerjasama, dan mempertahankan minat peserta tes.
b. Kondisi peserta sakit, lelah, riasu, cemas yang bis mempengaruhi kinerja
tes kurang didektesi dalm testing kelompok dibandingkan testing
individual.
c. Tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang diberikan pada
jawaban- jawaban peserta.
Tes populasi khusus adalah tes-tes yang diguakan pada orang-orang yang tidak
bisa diuji dengan cara biasa atau pada cara umumnya. Dalam tes populasi khusus
ini bisa kita lihat dari sisi kelompok usia dan juga ada yang dari sisi kurva normal.
Dalam Tes ini akan menjelaskan dua alat tes yaitu tes kinerja, nonverbal, dan non
bahasa. Penggunaan alat tes ini untuk orang yang berkebutuhan khusus baik
kelompok atau pun individu. Tes kinerja adalah tes yang melibatkan objek dengan
penggunaan kertas ataupun pensil. Tes non bahasa adalah tes yang menggunakan
gerak tubuh, pantonim, dan tidak menggunakan bahasa lisan ataupun tertulis.
Digunakan untuk anak SD, anak-anak prasekolah, dan orang buta huruf, dalam
usia mana pun.
6
A. Pengetesan Bayi dan Anak-anakk Pra sekolah
Tes untuk bayi lebih labik perorangan dengan cara tiduran, digendong, dipangku,
dan lain-lain yang membuat nyaman bayi. Pengetesan psikologis anak-anak kecil
membutuhkan spektrum perilaku yang luas, mencakup sifat sosial dan emosianal
serta kemampuan motorik, bahasa, dan kognitif lainya. Alat tes yang umum
digunakan yaitu Wechsler preschool dan primary scale of intelligence revised,
Stanford-Binet, Kaufman assessment battery for children, dan differential ability
scales.
b. Skala-skala Piagetian
7
4 cara menilai komprehensif keterbelakangan mental: 1) anak harus dites dengan
alat tes cacat mental, 2) di uji oleh tim khusus, 3) sekolah memeiliki program
multidisipliner siswa, 4) di tes secara periodeik.
c. Kerusakan Motorik
Menggunakan alat tes Stanford-Binet, Adaptasi Leiter International
Performance Scale, Porteus Mazes, tes kosakata bergambar,
Peabody Picture Vocabulary Test, tes Klasifikasi bergambar.
Kendala terbesar dalam tes adalah apabila satu alat tes tertentu digunakan untuk
budaya tertentu, untuk itu para ahli psikometri menyusun alat tes yang dapat
digunakan dalam lintas budaya.
8
1. Leiter International Performance Scale-Revised
RPM ada tiga bentuk, Standar Progressive Matricses (SPM-edisi 1996) untuk
anak-anak kecil dan kelompok yang tidak bisa di tes dengan alat tes SPM; kedu
CPM tuk usia 5 ½ sampai 11 ½ tahun, usia 60 sampai 89 tahun, dan mentalnya
terbelakang; ketiga Advanced Prooggersive Matrics (APM-Edisi 1994) tuk remaja
dan dewasa.
9
Pendekatan pengetesan lintas budaya
Keuntungan alternatif :
· Dapat digunakan untuk tujuan khusus :
1. Keterbatasan sensori
2. Keterbatasan fisik
3. Keterbatasan bahasa
4. Orang yang secara budaya sangat kekurangan
5. Individu yang lahir di luar negaranya (foreign-born)
· Tidak bergantung pada respon verbal
· Tidak bergantung pada integrasi kompleks visual-motor
· Berguna untuk penyaringan (screening), tambahan, dan evaluasi kembali
· Dapat diatur secara nonverbal
Kerugian alternatif :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tes individu adalah pada dasarnya memiliki beberapa jenis-jenis tes yang
mencakup pada individual, diantara lain tes kepribadian, tes intelegensi, tes
kemampuan. Sedangkan Tes kelompok adalah tes yang dapat melayani
sekelompok testi dalam suatu waktu. Tes kelompok ini lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan tes individual sebab dalam waktu singkatdapat diperoleh
banyak individu yang dites. Berbeda dari keduanya Tes populasi khusus adalah
tes-tes yang diguakan pada orang-orang yang tidak bisa diuji dengan cara biasa
atau pada cara umumnya. Dalam tes populasi khusus ini bisa kita lihat dari sisi
kelompok usia dan juga ada yang dari sisi kurva normal.
3.2 Saran
Kami menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka
penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya, penulis
ucapkan terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dewa Ketut Sukardi. 2009. Analisis Tes Psikologis Teori dan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Robert J. Gregory. 2010. Tes Psikologi Sejarah, Prinsip dan Aplikasinya (Edisi
Keenam Jilid 1). Jakarta. Erlangga
12