Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan

Evaluasi Pembelejaran Jenis Tes dan Non tes

Disusun Oleh :
Nama : Moh. Fikri Azhar
Nim : 20232054
Jenis Tes dan Non tes

A. TEHNIK TES
1. Pengertian Tes
Secara harfiah, kata "test" berasal dari bahasa Prancis kuno testum, yang berarti "piring untuk
memilah logam mulia" (alat berbentuk pelat yang digunakan untuk memulihkan logam mulia
yang bernilai sangat tinggi). Dalam bahasa Inggris ditulis dalam test, tetapi dalam bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia itu diterjemahkan sebagai "tes", tes atau percobaan. Arab: Imtihan. Adapun
secara terminologi, istilah tes memiliki beberapa definisi. Misalnya, Dr. Amir Daien
Indrakusuma, dalam bukunya yang berjudul Educational Assessment, menyatakan bahwa
pengujian adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data
atau informasi yang diinginkan tentang seorang individu. Sebuah metode yang dapat digambarkan
sebagai akurat dan cepat.

2. Penggolongan Tes
Tes dapat dibagi menjadi beberapa jenis atau kelompok sesuai dengan aspek dan alasan
penilaiannya.
a. Dilihat dari fungsinya sebagai alat ukur, tes dibagi menjadi 6 golongan, yakni Tes Seleksi (ujian
saringan atau ujian masuk), tes awal (pre-test), tes akhir (post-test), tes diagnostic, tes formatif
(ulangan harian), tes sumatif (ulangan umum).
b. Dilihat dari aspek psikis (kejiwaan) yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dibedakan menjadi
5 golongan, yakni : Tes intelegensi (inteligency test), Tes kemampuan (aptitude test), Tes sikap
(attitude test), Tes kepribadian (personality test), Tes hasil belajar (achievement test).
c. Jumlah peserta
Dilihat dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, dibedakan menjadi 2 yakni test individual
dan tes kelompok.
d.waktu
Dilihat dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaikan tes, dibagi menjadi 2
yakni Power test (waktu tidak dibatasi) dan Speed test (waktu dibatasi).
e. Respon
Dilihat dari segi bentuk responnya, tes dibedakan menjadi 2, yakni Verbal Test (jawaban berupa
kalimat baik lisan maupun tulisan) dan Nonverbal Test (jawaban berupa perbuatan).
f. bentuk
Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dibagi
menjadi 2, yakni tes tertulis dan tes lisan.

B. TEKNIK NONTES
Teknik ini dapat digunakan sebagai kritik terhadap kelemahan teknik pengujian. Dalam
teknik ini, penilaian dilakukan tanpa “menguji” siswa, tetapi dengan observasi, wawancara, dll,
seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Teknik Non-tes inipun dibagi menjadi beberapa golongan, antara lain :
1. Pengamatan (Observation) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Wawancara (Interview) merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
3. Skala sikap (Attitude Scale/Skala Likert). Peserta didik tidak hanya disuruh memilih pernyataan-
pernyataan positif saja, tetapi juga pernyataan-pernyataan yang negatif. Tiap item dibagi menjadi
lima skala, yakni SS, S, TT, TS, dan STS.
4. Daftar cek (Check List), yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati. Daftar ini memungkinkan guru sebagai penilai untuk mencatat tiap-tiap kejadian yang
betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting.
5. Skala Penilaian (Rating Scale). Sementara daftar periksa hanya memungkinkan penilai untuk
mencatat ada atau tidak adanya variabel perilaku tertentu, skala penilaian mengklasifikasikan
fenomena yang sedang dinilai ke dalam tingkat tertentu.
6. Angket (Quesioner). Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam
implementasinya. Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan
secara lisan.
7. Studi kasus (Case Study) adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang peserta didik,
kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu. Misalnya, peserta didik yang sangat cerdas,
sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal atau kesulitan dalam belajar.
8. Catatan insidental (Anecdotal Records) adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-
peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan. Catatan ini merupakan
pelengkap dalam rangka penilaian guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan
dengan tingkah laku peserta didiknya.
9. Sosiometri adalah teknik untuk meringkas, mengumpulkan, dan sampai batas tertentu mengukur
pendapat siswa tentang penerimaan teman sebaya dan hubungan mereka. Teknik ini merupakan
salah satu cara menilai keterampilan sosial siswa. Prosedurnya adalah dengan memberikan
instruksi atau mengajukan pertanyaan, mengumpulkan jawaban jujur dari semua siswa, dan
memasukkan jawaban dalam sebuah tabel.
10. Inventarisasi Kepribadian. Jenis non-tes ini hampir identik dengan tes kepribadian.
Perbedaannya adalah respon siswa dalam inventarisasi tidak menggunakan kriteria benar atau
salah. Setiap jawaban siswa benar selama dia mengatakan yang sebenarnya. Namun, skala
tertentu juga digunakan untuk mengukur tanggapan sehingga mereka dapat dibandingkan
dengan kelompok.
11. Teknik pemberian penghargaan kepada peserta didik. Kegiatan evaluasi bukan hanya dilakukan
pada dimensi hasil, tetapi juga pada dimensi proses. Salah satu bentuk penilaian proses adalah
pemberian penghargaan (reward).

Anda mungkin juga menyukai