Anda di halaman 1dari 33

5/1/2023

Validasi Metode Analisis


Pelatihan CPOB – PRESISI 3 – 4 Mei 2023
Widiastuti Adiputra

RUJUKAN
 FI ED VI Lampiran <1381> VALIDASI
PROSEDUR DALAM FARMAKOPE
 FI ED VI Lampiran <1382> VERIFIKASI
PROSEDUR DALAM FARMAKOPE
 Pedoman CPOB 2018. Bab 12 Kualifikasi
dan Validasi
 Q2 (R1) :Validation of Analytical
Procedures: Text and Methodology
 Q2(R2) :VALIDATION OF ANALYTICAL
PROCEDURES (Draft version) Endorsed on 24
March 2022

1
5/1/2023

RUJUKAN
 USP <1225> Validation of Compendial Procedures
 USP <1226> Verification of Compendial Procedures
 USP <1224> Transfer of Analytical Procedures
 USP <1210> Statistical Tools for Procedure Validation

 WHO TRS 961 Annex 7 WHO Guidelines on Transfer of


Technology in Pharmaceutical Manufacturing

 ASEAN Guidelines for Validation of Analytical Procedure

 Q14 :ANALYTICAL PROCEDURE DEVELOPMENT Draft


version,Endorsed on 24 March 2022

MATERI

2
5/1/2023

UMUM

Realibilitas Hasil Analisis


CPOB 2018
 Personil yang kompeten (terlatih dan
 Alat yang terkualifkasi dan
terkualifikasi) dan melaksanakan prosedur
terkalibrasi
ananalisis dengan benar
 Bab 4. Prinsip. Peralatan untuk
 2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki personel
pembuatan obat hendaklah memiliki
dalam jumlah yang memadai yang terkualifikasi
desain dan konstruksi yang tepat,
dan berpengalaman praktis.
ukuran yang memadai serta
 Metode pengujian tervalidasi ditempatkan dan dikualifikasi
 7.26 Metode analisis hendaklah divalidasi. dengan tepat, agar mutu obat
Laboratorium yang menggunakan metode analisis terjamin
tanpa melakukan validasi awal, hendaklah  4.10 Peralatan untuk mengukur,
melakukan verifikasi kesesuaian metode analisis menimbang, mencatat dan
tersebut. mengendalikan hendaklah
 12.76 Semua metode analisis yang digunakan dikalibrasi
dalam kualifikasi, validasi, atau pembersihan
hendaklah divalidasi

3
5/1/2023

Realibilitas Hasil Analisis


CPOB 2018
 Personil yang kompeten (terlatih dan
 Alat yang terkualifkasi dan
terkualifikasi) dan melaksanakan prosedur
terkalibrasi
ananalisi dengan benar
 Bab 4. Prinsip. Peralatan untuk
 2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki personel
pembuatan obat hendaklah memiliki
dalam jumlah yang memadai yang terkualifikasi
desain dan konstruksi yang tepat,
dan berpengalaman praktis.
ukuran yang memadai serta
 Metode pengujian tervalidasi ditempatkan dan dikualifikasi
 7.26 Metode analisis hendaklah divalidasi. dengan tepat, agar mutu obat
Laboratorium yang menggunakan metode analisis terjamin
tanpa melakukan validasi awal, hendaklah  4.10 Peralatan untuk mengukur,
melakukan verifikasi kesesuaian metode analisis menimbang, mencatat dan
tersebut. mengendalikan hendaklah
 12.76 Semua metode analisis yang digunakan dikalibrasi
dalam kualifikasi, validasi, atau pembersihan
hendaklah divalidasi

METODA ANALISIS
DEFINISI
FI ED V LAMPIRAN <1381> dan USP <1225>
 Validasi suatu prosedur analisis adalah proses yang ditetapkan
 melalui kajian laboratorium
 bahwa karakteristik kinerja prosedur tersebut
 telah memenuhi persyaratan
 sesuai dengan tujuan penggunaannya

4
5/1/2023

METODA ANALISIS

Metoda METODA
Standar
(Kompendial)
•Tidak baku
•Dimodifikasi VALIDASI
•Baku di luar
VERIFIKASI scope
•Pengembangan

Validasi selama siklus hidup metode


analisis
Pharmaceutical
Technology Transfer: Commercial Manufacturing: Product Discontinuation:
Development:
• Pengembangan metode • Transfer metode analisis • Pelaksanaan metode • Pelaksanaan pengujian
analisis dari Pengembangan ke analisis untuk bahan awal, untuk stabilitas dan non
• Seleksi metode analisis, Operasional (Pengawasan IPC, pelulusan produk, compliance quality
optimasi, pre-validasi Mutu) stabilitas, mendukung
• Validasi metode analisis, kegiatan kualifikasi,
(termasuk penentuan • Maintenace validasi
performance • Change Management
characteristic sesuai and CAPA • Maintenance
parameter uji) • Enabler • Change Management
• Change Management and CAPA
• ACUAN : • Enabler
• ICH Q2 (R1) dan (R2): • Continous improvement
Validation of Analytical
Procedures: Text and
Methodology
• Q14 :Analytical
Procedure Development
(Draft)

5
5/1/2023

VALIDASI METODE ANALISIS

PRINSIP
 Validasi merupakan bagian penting dari Penjaminan Mutu, sehingga CPOB
mempersyaratkan INDUSTRI FARMASI melakukan :
 Identifikasi terhadap validasi yang perlu dilakukan
Sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang dilakukan
 Perubahan signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan proses yang dapat
mempengaruhi mutu produk hendaklah divalidasi  REVALIDASI (change
Management)
 Validasi juga diperlukan untuk registrasi obat baru maupun variasi  Proses
Validasi, Validasi Metode Analisis
 Penentuan kriteria keberterimaan

6
5/1/2023

IMPLEMENTASI
METODE AKTIFITAS
 Non Kompendial  Validasi lengkap
 Kompendial yang dimodifikasi :  Validasi lengkap atau validasi
 Pereaksi yang kritis untuk beberapa parameter yang
 Alat/instrumen terkait Perubahan (QRM)
 Modifikasi prosedur
 Modifikasi sintesa bahan baku aktif;
 Komposisi Obat jadi;
 Metode di luar scope awal
 Kompendial  Verifikasi

SUBJEK VALIDASI
 Jenis Metode Analisis
 Pelulusan

 Studi stabilitas

 Validasi dan Kualifikasi

 IPC

7
5/1/2023

JENIS KARAKTERISTIK KINERJA


ANALITIK
 Karakteristik kinerja analitik yang digunakan dalam validasi metode
 Akurasi
 Presisi
 Spesifisitas
 Batas Deteksi
 Batas Kuantitasi
 Linearitas
 Rentang
 Ketegaran

SKEMA VALIDASI UNSUR DATA


yang DIPERLUKAN
 Kategori I Prosedur analisis untuk penetapan kadar komponen utama
dalam bahan baku obat atau bahan aktif (termasuk pengawet) dalam
sediaan obat jadi.
 Kategori II Prosedur analisis untuk penetapan cemaran dalam bahan
baku obat atau senyawa hasil degradasi dalam sediaan obat jadi.
Prosedur ini terdiri dari penetapan kuantitatif dan uji batas.
 Kategori III Prosedur analisis untuk penetapan karakteristik kinerja
sediaan (misalnya disolusi, pelepasan obat).
 Kategori IV Prosedur analisis untuk identifikasi

8
5/1/2023

UNSUR DATA yang DIBUTUHKAN


untuk VALIDASI METODE ANALISIS

UNSUR DATA yang DIBUTUHKAN


untuk VALIDASI METODE ANALISIS

Source : ICH Q2 (R2)

9
5/1/2023

SELEKTIVITAS / SPESIFISITAS
 SPESIFISITAS sebagai kemampuan menguji secara tepat suatu analit
dengan adanya komponen lain dan diperkirakan ada sebagai cemaran,
hasil degradasi, dan matriks sampel.
 Berlaku untuk :
 Uji identifikasi : menjamin identitas analit
 Penentuan kemurnian: menjamin dalam penetapan akurat kandungan
cemaran dalam analit
 Penentuan kadar : menjamin dan memberikan pernyataan akurat
pada kadar ataupotensi analit dalam sampel.
19

SELEKTIVITAS / SPESIFISITAS
PENETAPAN
 Uji identifikasi
 dikonfirmasi dengan memperoleh hasil positif dari sampel yang mengandung
analit dibandingkan dengan hasil negatif dari sampel yang tidak mengandung
analit, dan dikonfirmasi bahwa hasil positif tersebut tidak diperoleh dari bahan-
bahan yang berstruktur sama atau berdekatan dengan analit
 Penentuan kemurnian
 Spesifisitas ditetapkan dengan membubuhkan zat obat atau produk obat dengan
konsentrasi pengotor yang sesuai dan menunjukkan hasil yang terpisah dari
pengotor ini secara individual dan/atau dari komponen lain dalam matriks samp

20

10
5/1/2023

SELEKTIVITAS / SPESIFISITAS
PENETAPAN
 Penentuan kadar/potensi
 Spesifisitas analit ditetapkan dengan pembuktian pemisahan terhadap
“pengotor” dan/atau eksipien.
 dapat dilakukan dengan spiking zat aktif atau produk obat dengan tingkat
pengotor dan/atau eksipien yang sesuai dan menunjukkan bahwa hasil uji tidak
terpengaruh oleh adanya bahan ini (misalnya, dengan membandingkan hasil uji
yang diperoleh pada sampel yang tidak dispiked).
 KRITERIA KEBERTERIMAAN
 Rs > 1.5 (atau sesuai monografi atau puncak berbeda secara signifikan)
21

RENTANG
 adalah interval antara batas tertinggi dan batas terendah dari kadar
analit yang telah dibuktikan,
 dapat ditentukan dengan presisi, akurasi dan linearitas yang sesuai
menggunakan prosedur analisis yang ditetapkan

22

11
5/1/2023

RENTANG

Source : ICH Q2 (R2)

LINEARITAS
LINEARITAS:
 kemampuan metode analisis untuk memberikan hasil pengukuran yang secara langsung
proporsional dengan rentang konsentrasi senyawa yang diberikan (FI ED VI)
 Linearitas menunjukkan kemampuan prosedur analisis untuk menghasilkan hasil uji yang secara
langsung, atau melalui transformasi matematis yang propotional terhadap konsentrasi analit
dalam sampel pada rentang tertentu (USP <1225>)

 Dalam beberapa kasus, untuk mencapai linearitas, konsentrasi atau


hasil pengukuran dapat ditransformasi dalam bentuk logaritma, akar
kuadrat, resiprokal, atau bentuk transformasi lainnya.
 Jika linearitas (immunoassays or cell-based assays) tidak dicapai, maka
hubungan non-linear dapat digunakan {ICH Q2 (R2)} 24

12
5/1/2023

LINEARITAS
 Hubungan linier antara konsentrasi analit dan respon harus dievaluasi di seluruh
rentang kerja prosedur analitis untuk mengkonfirmasi kesesuaian prosedur untuk
penggunaan yang dimaksud.
 Respon dapat didemonstrasikan secara langsung pada
 bahan obat (misalnya dengan pengenceran larutan stok standar) atau
 penimbangan terpisah dari campuran sintetik komponen produk obat,
 Dibuat minimum 5 conc. sesuai RENTANG , misal untuk kadar : 80% - 120% dari
conc.uji (80% ; 90% ; 100% ; 110% ; 120%)
 Evaluasi dengan plot sinyal terhadap konsentrasi analit. Hasil tes dievaluasi dengan
metode statistik (misalnya, dengan perhitungan linear regresi dengan metode least
square
25

LINEARITAS
 Data yang disajikan :  Kriteria Keberterimaan
 Plot data (grafik response vs conc)  Koefisien korelasi :
 Y-intercept dan slope (y=ax + b)  (disarankan) : r = 0.999 (assay)
 Koefisien determinasi = mengetahui  VMA uji disolusi r = 0.98 <USP 1092>
sejauh mana hub variable x dan y (r2)  visual inspection of a plot of signals
atau Koefisien korelasi = as a function of analyte
menunjukan arah hubungan vaiabel concentration or content
x dan y (r) (ICHQ2(R1)
 Confidence interval
 Residual sum of squares (ICHQ2(R1)

26

13
5/1/2023

AKURASI
 AKURASI SUATU PROSEDUR ANALISIS : tingkat kedekatan antara hasil
pengujian dengan prosedur yang sedang divalidasi terhadap nilai yang
benar. Akurasi prosedur analisis harus ditetapkan meliputi rentang nilai
benar tersebut.
 PENETAPAN
 Dilakukan untuk 3 konsentrasi dan 3 pengulangan (9 pengujian)
 Dapat dipakai matrix atau obat jadi yang telah diketahui kadarnya
 SERI 1 : Ditimbang sejumlah matrix (atau obat jadi) dan zat aktif sehingga
konsentrasi akhir total zat aktif adalah 80%, demikian pula untuk seri 2 (100%)
dan seri 3 (120%)

AKURASI
 DATA YANG DISAJIKAN &
KRITERIA KEBERTERIMAAN
 Mean percent recovery
 Confidence Interval

28

14
5/1/2023

PRESISI
PRESISI prosedur analisis adalah tingkat kedekatan diantara hasil uji
individu bila prosedur diterapkan berulangkali terhadap sampling ganda
atau sampel yang homogen (FI ED VI)
3 pendekatan :
a) Repeatability (Keberulangan)
Mengukur variabilitas pada kondisi pengujian yang sama pada waktu
pendek (intra assay precison)
 Dilakukan 6 pengujian sample (kadar 100%) atau 9 pengujian dalam
rentang pengujian, misal 3 conc dengan 3 replikasi
29

PRESISI
b) Intermediate Precision (Presisi Antara) : mengukur variabilitas dengan
variasi di laboratorium (beda hari, analis, peralatan)
Test 1 Test 2 Test 3 Test 4
Analis A A B B
HPLC X Y X Y

c) Reprodusibilitas : mengukur variabilitas dari beberapa laboratorium


yang berbeda ≈ transfer metoda
 Data yang disajikan
 Rata-rata, SD, RSD, CI

30

15
5/1/2023

PRESISI
 DATA YANG DISAJIKAN DAN
KRITERIA KEBERTERIMAAN
 Rata-rata, SD, RSD, CI

BATAS DETEKSI & BATAS


KUANTITASI
BATAS DETEKSI BATAS KUANTITASI
 Jumlah terkecil dari analit dalam  Jumlah terkecil dari analit dalam sample
sample yang masih dapat dideteksi yang bisa dikuantifikasikan dan
tapi tidak perlu dikuantifikasi. memenuhi syarat akurasi dan persisi.
 Prosedur non-instrumental,  Prosedur non-instrumental, ditetapkan
ditetapkan dengan analisis sampel dengan melakukan analisis sampel yang
mengandung analit dalam jumlah yang
yang mengandung analit dalam diketahui dan menetapkan kadar
kadar yang diketahui dan terendah analit yang dapat ditentukan
menentukan kadar analit terendah dengan presisi dan akurasi yang dapat
yang dapat dideteksi dengan baik diterima
 Metoda instrumentald iestimasikan  Metoda instrumental diestimasikan
dengan Signal to Noise Ratio of 3:1. dengan Signal to Noise Ratio of 10:1.
32

16
5/1/2023

BATAS DETEKSI & BATAS KUANTITASI


Dilakukan dengan 3 cara :
1. Visual Evaluation, dengan memeriksa contoh pada tingkat minimum
yang masih bisa dipercaya (untuk LOQ perlu diperiksa akurasi dan
presisinya)
2. Dengan standar deviasi dari response dan slope (dari kurva kalibrasi),
Data diambil dari studi linearity dengan conc. terkecil. Dengan
persamaan regresi didapat y = mx + b dan standar deviasi
 LOQ = (10 S)/b
 LOD = (3.3 S)/b

33

BATAS DETEKSI & BATAS KUANTITASI


3. Signal to noise ratio, Penentuan rasio signal-to-noise dilakukan dengan
membandingkan sinyal terukur dari sampel dengan konsentrasi analit
rendah yang diketahui dengan blanko dan menetapkan konsentrasi
minimum di mana analit dapat dideteksi dengan andal. Rasio signal-to-
noise antara 3 atau 2:1 umumnya dianggap dapat diterima untuk
memperkirakan batas deteksi (ICH Q2 (R1)
Cara : Inject blank dan conc. LOQ sebanyak 6 kali (biasa dipakai untuk metoda
prosedur pembersihan)

17
5/1/2023

BATAS DETEKSI & BATAS KUANTITASI


 Signal to noise ratio,
 Syarat SST terpenuhi Peak
B
Reproducibility RSD ≤5%
LOQ
Tailing factor : ≤ 2
Ratio S/N = 10 : 1 Peak
A
LOD
Baseline noise

 Formula menurut EU Pharmacopoeia : S/N = 2H/h


𝑐𝑜𝑛𝑐 .𝑠𝑖𝑔𝑛𝑎𝑙 𝑢𝑔 /𝑚𝑙 𝑥 10
LOQ =
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑆/𝑁
𝑐𝑜𝑛𝑐 .𝑠𝑖𝑔𝑛𝑎𝑙 𝑢𝑔 /𝑚𝑙 𝑥 3
LOD =
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑆/𝑁 35

ROBUSTNESS
 Definisi :
 Kehandalan metode analisis yang tidak terpengaruh terhadap variasi kecil yang
dibuat, sehingga memberikan indikasi kehandalan selama penggunaan normal
 Dilakukan pada saat “development”
 Contoh
 Kestabilan larutan analit
 Pengaruh pH pada fasa gerak
 Suhu, flow rate dll

18
5/1/2023

PERSYARATAN SEBELUM KEGIATAN


 Peralatan/Instrument
 Terkualifikasi dan terkalibrasi
 Material
 Ketersediaan & status Baku Pembanding, Pereaksi, Placebo Lots
 Analis
 Terlatih dan terkualifikasi (tercatat), paham metode analisis yang akan divalidasi

38

PERSYARATAN SEBELUM KEGIATAN


 Dokumen
 Kegiatan Validasi Metode Analisis merujuk ke RIV
 Tersedia PROTAP Validasi Metoda Analisis yang sah
 Tersedia Metode analisis serta ketentuan parameter yang akan divalidasi
 Protokol Validasi Metode Analisis dan kriteria penerimaannya

39

19
5/1/2023

LANGKAH VMA
 Tentukan penggunaan dan lingkup metoda analisis.
 Buat Metode Analisis produk terkait (sesuai tujuan penggunaan)
 Kualifikasi instrumen
 Kualifikasi/latih analis
 Kualifikasi material yang akan dipakai
 Buat Protokol Validasi
 Lakukan percobaan pre-validation
 Sesuaikan parameter metode dan kriteria penerimaan bila perlu
 Lakukan validasi lengkap sesuai protokol
 Dokumentasikan kegiatan validasi dalam laporan validasi
 Buat Metode Analisis sebagai Prosedur Kerja untuk melakukan analisa rutin atau
penggunaan khusus sesuai tujuan. 40

Protokol Validasi

 Dibuat sesuai dengan ICH Q2B :


 Tujuan
 Ruang Lingkup
 Tanggung jawab
 Prosedur, Karakteristik Kinerja Aanlitik dan Kriteria Keberterimaan

41

20
5/1/2023

Laporan Validasi Metoda Analisis


 Laporan berisi
 Ringkasan hasil (disarankan dalam bentuk tabel)
 Ringkasan prosedur
 Hasil
 Disarankan penyajian data dalam bentuk tabel
 Linearitas menyajikan grafik hubungan konsentrasi dan response
 Selektivitas , dicantumkan overlaid chromatogram
 Dalam appendix dicantumkan rangkuman hasil yang diberikan oleh sistem
 Kesimpulan

42

VERIFIKASI PROSEDUR KOMPENDIA

21
5/1/2023

VERIFIKASI PROSEDUR KOMPENDIA


 Proses verifikasi membuktikan bahwa metode farmakope dapat
digunakan untuk pengujian rutin dengan sarana yang ada (hasil yang
dapat diterima dengan menggunakan penguji, peralatan dan pereaksi
yang tersedia). (USP : The verification process for compendial test
procedures is the assessment of whether the procedure can be used for its
intended purpose, under the actual conditions of use for a specified drug
substance and/or drug product matrix)
 Tidak berlaku untuk metoda umum  kadar air, LOD, Logam berat, pH
dll
 Referensi : USP <1226> dan FI ED VI <1382>
44

VERIFIKASI PROSEDUR KOMPENDIA


 Verifikasi yang dilakukan : METODA VERIFIKASI
Kadar Akurasi
Presisi
Selektivitas
Impurity, Related Akurasi
substance Presisi
Selektivitas
Limit of Detection
Identifikasi Selektivitas

 Atau berdasarkan kompleksitas prosedur dan bahan uji

22
5/1/2023

VERIFIKASI PROSEDUR KOMPENDIA


 Jika verifikasi prosedur farmakope tidak berhasil , disimpulkan bahwa
prosedur yang digunakan tidak sesuai dengan sampel yang sedang diuji
di laboratorium tersebut.
 Selanjutnya perlu dilakukan pengembangan dan validasi prosedur
alternatif mengikuti ketentuan umum.

VALIDASI METODE ANALISIS CPOB 2018

Semua metode analisis yang digunakan dalam kualifikasi, validasi, atau pembersihan
divalidasi dengan batas deteksi dan kuantifikasi yang tepat, jika perlu. ICH Q2
VALIDATION OF ANALYTICAL PROCEDURES:TEXT AND METHODOLOGY

Jika pengujian mikroba dilakukan, metode analisis divalidasi untuk memastikan


bahwa produk tidak memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme.

Bila pengujian mikroba permukaan dilakukan di ruang bersih, dilakukan validasi


terhadap metode analisis untuk memastikan bahwa bahan sanitasi tidak
memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme

23
5/1/2023

TRANSFER METODE ANALISIS

DEFINISI MENURUT USP <1224>

is the documented process that qualifies a laboratory


(the receiving unit) to use an analytical test procedure
that originated in another laboratory (the transferring
unit),

in ensuring that the receiving unit has the procedural


knowledge and ability to perform the transferred
analytical procedure as intended

24
5/1/2023

TRANSFER METODE ANALISIS

REFERENSI  R & D laboratorium Q.C


 WHO TRS 961 Annex 7 WHO untuk kegiatan analisis rutin
Guidelines on Transfer of maupun khusus
Technology in Pharmaceutical  Lead site related
Manufacturing manufacturing site
 USP Chapter 1224 Transfer of  Kontrak analisis, pemberi
Analytical Procedure kontrak  penerima kontrak

Verifikasi bahwa
metode analisis Validasi metode
sesuai dengan analisis yang valid
01 02
yang tercantum dipastikan
TRANSFER METODE dalam Izin Edar memenuhi
atau dokumen persyaratan ICH
ANALISIS registrasi yang yang berlaku
relevan.
PRASYARAT

Identifikasi
Analisis perbedaan dari
kesenjangan sistem maupun
hendaklah prosedur, misal
dilakukan dan perbedaan 03
03 didokumentasikan. kompetensi analis,
instrument

25
5/1/2023

TRANSFER METODE ANALISIS


JENIS
DESKRIPSI PELAKSANAAN
TRANSFER
Aktifitas dan strategi
• Comparative • Untuk atribut mutu kritis
transfer metode
• Covalidation (antara lain dan tidak
hendaklah berdasar
• Revalidation terbatas pada
analisis risiko yang
• Transfer waiver penetapan kadar, uji
mempertimbangkan :
degradasi) dan metode
USP 1224 • Pengalaman terdahulu
uji yang komplek maka
dan pengalaman
diperlukan jenis transfer
/pengetahuan dari
yang lebih kompleks
penerima transfer
pula, misal uji
• Kompleksitas dari
komparatif Sedang
prosedur serta
untuk metode yang
spesifikasi produk
sangat sederhana misal
pengukuran pH, dapat
digunakan transfer
waifer

JENIS TRANSFER
COMPARATIVE
 Pendekatan yang sering dipakai
 Metode telah divalidasi
 Tipikal tidak semua parameter ; parameter kritis
 Protokol yang disahkan kedua belah pihak
 2-5 lot (3) dianalisis oleh kedua laboratorium
 Metode pengujian dan kriteria keberterimaan yang sah
 Hasil dibandingkan sesuai persyaratan yang ditentukan

26
5/1/2023

JENIS TRANSFER
Co-validation
 Received lab merupakan bagian dari kegiatan validasi metode analisis
 Transferring dan receiving lab melakukan kegiatan validasi yang sama
 Metode belum (belum semua) divalidasi
 USP/ICH validation parameters
 SYARAT USP 1224
 A site that performs validation studies is qualified to run the method

JENIS TRANSFER
Revalidation
 Received lab mengulang semua atau sebagian karakteristik kinerja
analitik
 Dilakukan setelah VMA awal
 Parameter sama dengan verifikasi metode kompendial

27
5/1/2023

JENIS TRANSFER
Transfer Waiver
 USP Chapter 1224 :

 Waiver dijustifikasi dan didokumentasikan

DESKRIPSI TUGAS
 PELAKSANA TRANSFER
 provide method-specific training for analysts and other quality control staff, if
required;
 assist in analysis of QC testing results;
 define all methods to be transferred for testing a given product, starting, material
or cleaning sample;
 define experimental design, sampling methods and acceptance criteria;
 provide any validation reports for methods under transfer and demonstrate their
robustness;
57

28
5/1/2023

DESKRIPSI TUGAS
 PELAKSANA TRANSFER (lanj.)
 provide details of the equipment used, as necessary (part of validation report, if
available), any standard reference and samples;
 provide approved procedures used in testing; and
 review and approve transfer reports

58

DESKRIPSI TUGAS
 PENERIMA TRANSFER
 review analytical methods provided by the TU, and formally agree on acceptance
criteria before execution of the transfer protocol
 ensure that the necessary equipment for QC is available and qualified at the RU
site. The equipment used by the RU during the analytical transfer should meet
appropriate specifications to ensure the requirements of the method or
specification are met;
 ensure that adequately trained and experienced personnel are in place for
analytical testing;

59

29
5/1/2023

DESKRIPSI TUGAS
 PENERIMA TRANSFER (lanj.)
 provide a documentation system capable of recording receipt and testing of
samples to the required specification using approved test methods, and of
reporting, recording and collating data and designation of status (approved,
rejected, quarantine);
 execute the transfer protocol;
 perform the appropriate level of validation to support the implementation of the
methods; and
 generate and obtain approval of transfer reports
60

TRANSFER METODE ANALISIS

a) identifikasi analisis yang akan dilakukan dan a) Laporan transfer metode analisis
metode uji yang relevan yang akan ditransfer; mendokumentasikan hasil komparatif
b) identifikasi kebutuhan pelatihan tambahan; dan mengidentifikasi area yang
c) identifikasi baku pembanding dan sampel memerlukan revalidasi metode analisis
yang akan diuji;
lebih lanjut, jika perlu;
d) identifikasi kondisi pengiriman dan
penyimpanan khusus sampel uji; dan b) Penyimpangan dari protokol diinvestigasi
e) kriteria keberterimaan hendaklah didasarkan sebelum proses transfer dinyatakan
pada hasil validasi metode terkini dan sesuai selesai
persyaratan ICH yang berlaku
Butir 7.62

30
5/1/2023

CONTOH DESIGN TRANSFER

Prosedur alternatif dan kriteria penerimaan dapat diterapkan berdasarkan sains dan karakteristik metode analitik dan analit
WHO TRS 961

Yang harus diperhatikan


 Penerima transfer harus memverifikasi bahwa semua peralatan / sistem yang
diperlukan untuk melakukan pengujian metode tersedia
 Penerima transfer harus memverifikasi bahwa semua peralatan dikualifikai
dan dikalibrasi a
 Baku pembanding, metode, dan sampel yang dikirim pemberi transfer ke
penerima transfer, termasuk laporan validasi, dan dokumen tambahan yang
diperlukan
 Pemberi transfer harus memberikan pelatihan yang diperlukan ke penerima
transfer untuk metode non-kompendia.
 Penerima transfer harus menjalankan prosedur, metode,yang diterima dan
mengidentifikasi setiap masalah sebelum pelaksanaan protokol transfer.
 Semua staf di laboratorium penerima transfer harus dilatih dengan benar dan
memenuhi syarat untuk menjalankan metode analitis.

31
5/1/2023

Yang harus diperhatikan


 Protokol telah disetujui kedua belah pihak dan harus mengikuti prosedur
yang sesuai - minimal, protokol harus mencakup prosedur metode, bahan /
instrumen yang diperlukan, kriteria penerimaan transfer, karakteristik kinerja
analitis spesifik, dan apa akan dievaluasi untuk hasil transfer yang dapat
diterima
 Metode Analisa harus mencakup rincian yang cukup dan secara jelas
menguraikan prosedur yang harus diikuti.
 Pertemuan diadakan untuk meninjau data transfer metode, mengklarifikasi
masalah yang belum diselesaikan, dan untuk koreksi/korektif setiap
penyimpangan yang dihadapi, jika berlaku
 Laporan Transfer berisi hasil yang diperoleh dan menyertakan pernyataan
kesimpulan yang mengkonfirmasikan kualifikasi metode analisa di penerima
transfer

TMA CPOB 2018


 7.60 Sebelum melakukan transfer metode analisis pemberi transfer
hendaklah memverifikasi bahwa metode analisis sesuai dengan yang
tercantum dalam Izin Edar atau dokumen registrasi yang relevan.
Validasi metode analisis yang valid hendaklah ditinjau untuk
memastikan memenuhi persyaratan ICH yang berlaku. Analisis
kesenjangan hendaklah dilakukan dan didokumentasikan untuk
mengidentifikasi validasi tambahan yang hendak dilakukan, sebelum
memulai proses transfer teknis

32
5/1/2023

TMA CPOB 2018


 7.61 Transfer metode analisis dari satu laboratorium (laboratorium
pemberi transfer) ke laboratorium lain (laboratorium penerima)
hendaklah dijelaskan dalam protokol yang rinci.
 7.62 Protokol transfer hendaklah mencakup, namun tidak terbatas
pada, parameter berikut:
a) identifikasi analisis yang akan dilakukan dan metode uji yang relevan yang akan
ditransfer;
b) identifikasi kebutuhan pelatihan tambahan;
c) identifikasi baku pembanding dan sampel yang akan diuji;
d) identifikasi kondisi pengiriman dan penyimpanan khusus sampel uji; dan
e) kriteria keberterimaan hendaklah didasarkan pada hasil validasi metode terkini
dan sesuai persyaratan ICH yang berlaku.

TMA CPOB 2018


 7.63 Penyimpangan dari protokol hendaklah diinvestigasi sebelum
proses transfer dinyatakan selesai. Laporan transfer metode analisis
hendaklah mendokumentasikan hasil komparatif dari proses tersebut
dan mengidentifikasi area yang memerlukan revalidasi metode analisis
lebih lanjut, jika perlu

33

Anda mungkin juga menyukai