Anda di halaman 1dari 25

Fidyah :

Wajib yang Terlupakan


Panduan Praktis Fidyah
“Mba, hutang puasamu masih berapa?”
“Aku udah lunas, ngga ada hutang..”
“Wih, hebat udah lunas hutang. Padahal kemarin-kemarin
sempat menyusui ya Mba. Kuat puasanya?”
“Engga sih, aku juga pas puasaan kemarin juga ngga
puasa. Tapi aku kan uda bayar fidyah. Jadi puasanya aku
ganti sama fidyah”

BENARKAH FIDYAH CUKUP UNTUK MENGGANTIKAN PUASA


RAMADHAN, SEHINGGA TIDAK PERLU LAGI BERPUASA?
Assalamualaikum, teman-teman pembaca semoga ketika teman-
teman membaca E-Book ini , semuanya dalam keadaan baik , rahmat
dan pertolongan Allah hadir dalam setiap langkah kita.

Tidak terasa ramadhan akan segera hadir ditengah-tengah kita. Sudah


sampai mana kah persiapan kita?.

Apa kabar hati, apa kabar amalan-amalan , apa kabar hutang puasa
yang belum lunas terbayarkan? Rasanya masih jauh sekali dari kata
baik, diri ini dalam menyambut bulan ramadhan.

Kadang bingung, kadang tidak tahu harus bagaimana


memaksimalkan ramadhan agar bisa meraih pahala yang sempurna.

Bismillah , dengan berkah shalawat dan bimbingan guru dalam


menyambut bulan ramadhan 2023 ini, Tim Yayasan Indonesia
Bershalawat membuat e-book “Fidyah : Wajib Yang Terlupakan”

E-book ini adalah panduan praktis untuk menjalankan fidyah yang


harus teman-teman lakukan, ketika teman-teman meninggalkan hal
yang wajib saat ramadhan atau melakukan hal-hal yang dilarang
ketika ramadhan.

Semoga dengan hadirnya e-book menjadi wasilah terbaik untuk kita


dalam mempersiapkan diri dengan sebaik-baik persiapan.

Salam Hangat,
Tim Yayasan Indonesia Bershalawat
Selamat Datang
Bulan Penuh Ampunan
Siapa sih yang didunia ini tidak pernah berbuat salah, tidak pernah
bermaksiat dan siapa didunia ini yang tidak punya dosa? Tidak ada, kecuali
Baginda Nabi Shallalahu Muhammad.

Rasulullah shallallȃhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

‫ َو َخْي ُر اْلَخَّط اِئيَن الَّت َّو اُبوَن‬،‫ُكُّل َبِني آَد َم َخَّط اٌء‬

Artinya: “Setiap anak keturunan Adam itu berbuat dosa. Dan sebaik-baik
orang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang mau bertobat” (HR Ibnu
Majah).

Tidak ada yang bisa menjamin kita akan selamat kelak diakhirat, kecuali kita
datang kepada Allah dengan sebaik-baik taubat.
www.reallygreatsite.com

Alhamdulillah, tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan bulan ramadhan.
Bulan yang didalamnya berlimpah ampunan Allah, sebagaimana yang
diriwayatkan dalam sebuah hadist,

‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ُف‬


‫ َو ُغِّلَق ْت ْبَو اُب الَّن اِر‬، ‫ َو ِتَحْت ُبَو اُب الَّجَن ِة‬، ‫ِإَذ ا َد َخَل َرَم َض اُن ُص ِّف َد ِت الَّش َي اِط يُن‬

Artinya, “Ketika masuk bulan Ramadhan, maka setan-setan dibelenggu,


pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan
Muslim).

Para ulama meyakini kalau ditutupnya pintu neraka itu adalah bentuk
pengampunan Allah dan dibukakan pintu kebaikan bagi hambanya yang
sungguh-sungguh dalam menjalankan puasa dibulan ramadhan .

Jadi sebelum ramadhan benar-benar datang menyapa kita, ayo perbaiki


kondisi diri kita. Datang ke Allah melalui shalat taubat di sepertiga malam.
Minta ke Allah dalam setiap lantunan doa-doa kita.

Allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina


muhammad.
Doa Menyambut Ramadhan
Para alim ulama mengajarkan kepada kita, untuk membaca doa
menyambut bulan ramadhan. Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW
riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami:

‫ِّل‬ ‫ِّل‬ ‫ِّل‬ ‫َّل‬


‫ال ُه َّم َس ْم ِن ْي ِلَرَم َض اَن َوَس ْم َرَم َض اَن ِلْي َوَس ْم ُه ِم ِّن ْي‬

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa


sallimhu minnī.

Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain)
demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal)
Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan
Ramadhan.”

Kapan waktu membacanya? Ketika kita memasuki awal bulan


ramadhan. Selain membaca doa ini teman-teman juga bisa
menambah doa-doa yang lainnya sesuai dengan yang teman-teman
inginkan.

Bulan ramadhan bukan hanya bulan ampunan tapi didalamnya juga


tersimpan banyak berkah yang membuat doa-doa kita mudah
diijabah.
5 Amalan Penyempurna
Pahala Ramadhan.
Sebenarnya banyak sekali amalan yang bisa kita kerjakan menjelang
bulan ramadhan, tapi untuk saat ini tim Yayasan Indonesia
Bershalawat merangkum 5 poin penting yang bisa teman-teman
kerjakan.

Menata Niat

Langkah pertama dalam menjemput ramadhan adalah dengan


memperbaiki niat kita, kembali menata hati. Kenapa menata niat
kami masukkan menjadi poin pertama, karena hati sangat berperan
penting dalam setiap amalan atau ibadah yang kerjakan.

Bahkan kelak, Allah tidak akan menilai kita dari pangkat, kekayaaan
atau kecerdasan yang kita miliki. Tapi Allah akan melihat kedalam hati
kita.

Dan satu niat baik akan membuka 70 pintu kebaikan atau


pertolongan. Semakin banyak niat yang kita punya, semakin banyak
pintu pertolongan atau kebaikan yang terbuka untuk kita.
Niat Menjemput
RAMADHAN 2023

10

11

12
Memperbanyak membaca Al-Quran

Bulan ramadhan selain menjadi bulan ampunan, ia juga menjadi bulannya Al-
Quran. Karena pada 17 ramadhan malaikat jibril turun dan mengajarkan Al-
Quran untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad.

‫َو َبِّي َٰن ٖت ِّم َن ٱۡلُه َد ٰى َو ٱۡلُف ۡر َق اِۚن‬ ‫َش ۡه ُر َرَم َض اَن ٱَّلِذ ٓي ُأنِزَل ِفيِه ٱۡلُق ۡر َء اُن ُهٗد ى ِّللَّن اِس‬

Artinya, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil)." (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

Ketika bulan ramadhan kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak


membaca Al-Quran.

“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut
terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan
adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril
mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut
daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).

5 Keutamaan Membaca Al Quran


Allah akan menambahkan nikmat untuknya.

Ibadah yang paling utama.


Doa mudah dikabulkan oleh Allah

Pemberi syafaat bagi pembacanya

Membersihkan hati bagi pembacanya


Membayar Hutang Puasa

Dulu waktu kecil pernah ngga teman-teman dikasih hadiah sama orang tua
ketika puasa ramadhannya bisa full?

Seneng banget kan pastinya kalau dapat hadiah dari kedua orang tua, apalagi
hadiahnya dikasih pas moment lebaran.

Sekarang , ketika sudah dewasa bahagianya berbeda. Ngga punya hutang


puasa tahun sebelumnya itu happy nya masyallah.

Karena ketika sudah dewasa sangat kecil kemungkinan kita untuk tidak punya
hutang puasa ramadhan, apalagi para kaum ibu-ibu nih, yang pasti ada palang
merah menghadang setiap bulannya.

Hayoo, puasa tahun lalu sudah lunas dibayar kah?

Membayar hutang puasa ramdahan hukumnya WAJIB, karena ketika kita


tidak segera membayarnya hingga bertemu ramadhan berikutnya kita wajib
membayar denda berupa fidyah.

Niat Qadha Puasa

‫َش ْه ِر َرَم َض اَن ِللِه َتَع اىَل‬ ‫َنَو ْي ُت َص ْو َم َغ ٍد َع ْن َق َض اِء َف ْر ِض‬

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya :
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah
SWT.”
Membayar Fidyah

Didalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai


adanya kesalahan pemahaman tentang fidyah. Banyak
yang mengira kalau sudah membayar fidyah maka
tidak perlu membayar hutang puasanya lagi.

Status fidyah bukanlah pengganti tapi status fidyah


adalah tebusan atau denda. Dan denda ini dibayarkan
oleh orang-orang yang memang tidak bisa
mengerjakan kewajiban Allah, dalam hal ini adalah
puasa.

Bermaaf-maafan .
Memberi atau meminta maaf kepada orang lain
bukanlah hal yang mudah, perlu kebersihan hati
untuk bisa melakukannya.

Amalan memberi maaf atau meminta maaf ini


penting kita lakukan sebelum kita menjalani puasa
dibulan ramadhan. Kenapa?

Karena dengan memberi atau meminta maaf hati


kita akan tenang, akan bersih dan kita bisa
menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan
sebaik-baiknya.
Kenapa Harus Membayar Fidyah?
“Mba, hutang puasamu masih berapa?”

“Aku udah lunas, ngga ada hutang..”

“Wih, hebat udah lunas hutang. Padahal


kemarin-kemarin sempat menyusui ya Mba.
Kuat puasanya?”

“Engga sih, aku juga pas puasaan kemarin juga


ngga puasa. Tapi aku kan uda bayar fidyah. Jadi
puasanya aku ganti sama fidyah”

Benarkah Fidyah cukup untuk menggantikan puasa ramadhan,


sehingga tidak perlu lagi berpuasa?

Pernahkah kamu menemui orang yang ketika akan memasuki bulan


ramadhan atau ketika bulan ramadhan, ia sibuk membagi-bagikan beras?
Biasanya yang melakukan ini adalah para Ibu-Ibu yang baru saja melahirkan
atau sedang menyusui.

Nah, kalau teman-teman pernah melihat itu , kemungkinan besar mereka


sedang membayar fidyah sebagai tebusan atau denda karena mereka tidak
bisa menjalankan kewajiban puasa dibulan ramadhan.

Fidyah sendiri kalau dalam syariat didefinisikan sebagai denda atau tebusan
yang wajib dijalankan ketika seseorang itu telah meninggalkan suatu
kewajiban atau melakukan larangan yang dilarang oleh syariat agama.
5 Alasan Harus Bayar Fidyah!

1. Menjalankan Perintah Allah


Perintah tentang fidyah ada didalam Al - Quran yaitu QS. Al-Baqarah : 184 ,
sehingga ketika kita mengingkarinya (tidak menjalankannya) maka Allah
akan mencatat itu sebagai perbuatan dosa bagi kita.

Dan bagaimana puasa ramadhan kita akan sempurna, jika diwali dengan
tanggungan hutang yang belum terbayarkan?

Fidyah bisa dikatakan sebagai hutang, sehingga ia tidak akan bisa "selesai"
sampai kita membayarnya. Tanggungan itu tetap ada dipundak kita, hingga
kita benar-benar menunaikannya.

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya,
wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

5 Alasan Harus Bayar Fidyah!

2. Fidyah Sebagai Solusi Untuk Yang Tidak Bisa Berpuasa.


Pada dasarnya fidyah adalah suatu denda atau tebusan bagi orang-orang
yang tidak bisa menjalankan suatu kewajiban. Dan bagi orang yang lalai
(tidak segera membayar hutang puasa tanpa udzur) fidyah bisa menjadi
suatu hukuman.

Tapi fidyah juga bisa menjadi solusi terbaik bagi orang-orang yang memang
tidak bisa menjalankan kewajiban puasa seperti orang yang sedang sakit
juga orang yang sangat tua renta, mereka terbebas dari hutang puasa
karena puasanya sudah cukup diganti dengan fidyah.

3. Menggembirakan Hati Fakir Miskin


Hadis riwayat Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa Baginda Nabi Muhammad
SAW bersabda “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah
melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim
yang lain”.

Dengan memberikan fidyah kepada fakir miskin kita telah membantu


mereka keluar dari rasa khawatir esok akan makan apa. Meskipun tidak bisa
mencukupi kebutuhan pangan mereka setiap hari, tapi pada hari kita
memberikan fidyah kepada mereka, kita telah memasukkan
rasa bahagia ke hati mereka.

Dan semoga kebahagiaan mereka menjadi tambahan


catatan baik untuk kita.
5 Alasan Harus Bayar Fidyah!

4. Fidyah Mengajarkan Kita untuk Respect / Peduli


Fidyah mengajarkan kepada kita untuk bisa respect atau peduli kepada fakir
miskin. Tidak seperti zakat fitrah, fidyah hanya boleh diterima oleh 2
golongan, yaitu fakir dan miskin.

Seseorang dikatakan fakir ketika kebutuhan dasar mereka lebih tinggi / besar
dari penghasilan sehari-hari. Sedangkan seseorang dikatakan miskin ketika
mereka yang masih memiliki penghasilan, tetapi belum dapat untuk
memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya.

Kita jadi tahu langsung bagaimana perjuangan mereka, hanya agar bisa
makan setiap harinya.

5. Menjadikan Kita Orang yang Beruntung.


Siapa sih yang tidak bahagia, ketika hidupnya tidak punya hutang atau
tanggungan?

Dengan membayar fidyah kita terbebas dari sifat lalai, karena mungkin
dimasa lalu kita pernah ceroboh mengabaikan perintah Allah. Semisal dulu
kita tidak segera melunasi hutang ramadhan.

Bagaimana puasa ramadhan kita akan sempurna, jika diawali dengan


tanggungan hutang yang belum terbayarkan?
Siapa Saja Yang Wajib
Membayar Fidyah?

1 . Orang Tua Yang Sudah Sangat Renta.


Seorang kakek atau nenek yang sudah sangat renta, tidak diwajibkan untuk
berpuasa. Namun kewajiban puasa tersebut harus diganti dengan
membayar fidyah.

Fidyah yang dikeluarkan sebesar 1 mud (0,675 kg) makanan pokok setiap
hari. Seorang kakek/ nenek dikatakan tidak mampu atau diperbolehkan tidak
berpuasa ketika ia sudah tidak mampu untuk beraktivitas seperti biasanya,
bahkan merasa untuk berwudhu pun harus dengan tayamum.

2. Orang Yang Sakit yangTidak Ada Harapan Untuk Sembuh.


Orang yang sakit parah bahkan tidak ada harapan untuk sembuh tidak wajib
menjalankan puasa. Sama hal nya dengan orang tua yang renta, kewajiban
puasa mereka harus diganti dengan mengeluarkan fidyah.

Besar fidyah yang dikeluarkan pun juga sama yaitu 0,675 kg makanan pokok
setiap harinya.

Tapi jika sakitnya ada harapan untuk sembuh, maka kelak ketika ia sembuh
wajib baginya mengganti puasa tersebut dikemudian hari. Sedangkan ia
tidak wajib membayar fidyah.
Siapa Saja Yang Wajib
Membayar Fidyah?

3. Orang Yang Meninggal.


Ada 2 ketentuan untuk orang yang meninggal :

Pertama orang yang tidak wajib difidyahi, yaitu orang yang tidak berpuasa
karena udzur dan dia tidak memiliki waktu untuk mengqadha’ puasa,
misalnya adalah orang yang sakit dan berkelanjutan sampai meninggal.
Maka bagi ahli warisnya tidak wajib untuk membayarkan fidyah ataupun
mengqadha’ puasa yang diitinggal.

Kedua orang yang wajib difidyahi, yaitu orang yang tidak berpuasa bukan
karena udzur atau karena udzur namun dia memiliki waktu untuk
mengqadha’nya.

Menurut pendapat Imam Syafi’i bagi ahli warisnya wajib untuk


mengeluarkan fidyah bagi si mayit sebesar 1 mud makanan pokok di setiap
hari puasa yang ditinggalkan dan fidyah diambil dari harta peninggalan
mayit. Dan tidak boleh bagi ahli waris untuk membayarkan tanggungan
mayit dengan qadha’ puasa.
Siapa Saja Yang Wajib
Membayar Fidyah?

4. Orang Yang Mengakhirkan Membayar,


Hutang Puasa Ramadhan.
Orang yang tidak segera membayar qadha’ puasa Ramadhan atau
menunda-nunda qadha’ puasa Ramadhan padahal sebetulnya ia mampu
untuk melaksanakannya maka selain harus membayar qadha’ puasa
Ramadhan ia juga wajib membayar fidyah sebagai hukuman atas kelalaian
atau keterlambatannya dalam membayar qadha’Ramadhan.

Tapi jika orang tersebut sebenarnya ingin segera membayar hutang puasa,
tapi karena keadaan yang diperbolehkan dalam syariat maka tidak ada
denda fidyah yang wajib ia keluarkan. Ia hanya wajib mengganti puasa
ramadhan sebanyak yang ia tinggalkan.

Pada poin ini, bagi siapa saja yang sengaja menunda mengakhirkan
membayar hutang puasa ramadhan hingga bertemu ramadhan berikutnya,
besarnya fidyah adalah senilai 0,675 kg makanan pokok dan ini berlaku
kelipatan dengan berlalunya tahun, sampai ia membayarkan fidyahnya.
Siapa Saja Yang Wajib
Membayar Fidyah?

5. Ibu Hamil atau Menyusui.


Ibu hamil atau ibu menyusui, diperbolehkan meninggalkan puasa apabila
dengan berpuasa ia mengalami kepayahan, lemas, atau mengkhawatirkan
keselamatan anak/janin yang dikandungnya.

Tetapi di kemudian hari, ia wajib mengganti puasa yang ditinggalkan, baik


karena khawatir keselamatan dirinya atau anaknya. Untuk kewajiban fidyah
bagi ibu hamil berikut ini rinciannya :

Apabila tidak berpuasa karena khawatir akan keselamatan dirinya


sendiri maka hanya wajib qadha’ saja.

Apabila tidak berpuasa karena khawatir akan keselamatan dirinya


sendiri dan juga bayinya, dalam hal ini juga hanya wajib qadha’ saja.

Apabila tidak berpuasa dikarenakan khawatir akan keselamatan bayinya


saja maka selain wajib qadha’ juga wajib membayar fidyah. Kenapa
orang yang tidak berpuasa karena bayinya dikenai fidyah ? sebab ia
tidak berpuasa atau membatalkan puasa karena alasan orang lain, yang
artinya dia tidak berpuasa karena ada faktor dari orang lain.

Disinilah orang yang banyak salah paham, banyak yang berasumsi bahwa
ibu hamil dan ibu menyusui jika punya hutang puasa ramadhan maka
bayarnya cukup dengan fidyah saja. Padahal itu tidak benar, entah dikenai
fidyah atau tidak yang jelas ibu hamil dan ibu menyusui tetap harus
membayar qadha’ puasa Ramadhan.
Cara Membayar Fidyah.
Jenis dan Besarnya Fidyah
Fidyah yang dikeluarkan adalah makanan pokok daerah
setempat. Untuk besarnya adalah 1 mud setiap sehari
puasa yang ditinggalkan.

1 mud ini ukurannya jika dikonversikan ke kilogram


jumlahnya 0,675 kg atau biasanya dibulatkan menjadi 0,7
kg (7 ons).

Umumnya kalau di pulau Jawa makanan pokok adalah


beras, tapi dilain tempat makan pokok bisa berupa
jagung, gandum, atau ketela.

Waktu Mengeluarkan Fidyah

Fidyah dibayarkan untuk puasa yang sudah ditinggalkan


bukan untuk puasa yang belum ditinggalkan. Untuk
membayarnya tidak harus langsung pada hari itu, tetapi
boleh juga diakhirkan semisal pada hari puasa terakhir.

Untuk itu tidak boleh membayar fidyah kalo belum


memasuki hari puasa, tetapi jika sudah memasuki hari
puasa maka boleh fidyahnya dibayarkan hanya untuk hari
itu saja.

Ringkasnya, waktu pelaksanaan fidyah minimal sudah


memasuki malam hari (terbenamnya matahari) untuk
setiap hari puasa, boleh juga dilakukan setelah waktu
tersebut.
Kepada Siapa Fidyah Diberikan?.

Fidyah diberikan kepada fakir miskin saja, tidak boleh disamakan dengan
penerima zakat fitrah.

.Fakir adalah orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya


bahkan untuk hari ini. Sedangkan miskin adalah orang yang bisa
mencukupi kebutuhannya pada hari ini, tetapi kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya pada hari esok.

Fidyah yang lebih dari 1 mud boleh diberikan kepada hanya 1 fakir miskin
saja, atau boleh juga lebih dari satu fakir miskin.

Contoh, Fulan wajib fidyah 5 mud. Lalu fidyah tersebut ia berikan kepada 5
orang fakir miskin yang berbeda.

Tetapi sebaliknya ketika dia hanya membayar fidyah 1 mud saja tidak boleh
diberikan kepada lebih dari 1 fakir miskin, karena 1 mud hanya boleh
diberikan kepada seorang fakir miskin saja (hak fakir miskin menerima 1
mud utuh)
Kapan Fidyah Dikeluarkan?

Fidyah dibayarkan untuk puasa yang sudah ditinggalkan


bukan untuk puasa yang belum ditinggalkan.

Untuk membayarnya tidak harus langsung pada hari itu,


tetapi boleh juga diakhirkan semisal pada hari puasa
terakhir.

Untuk itu tidak boleh membayar fidyah kalo belum


memasuki hari puasa, tetapi jika sudah memasuki hari
puasa maka boleh fidyahnya dibayarkan hanya untuk hari
itu saja.

Ringkasnya, waktu pelaksanaan fidyah minimal sudah


memasuki malam hari (terbenamnya matahari) untuk
setiap hari puasa, boleh juga dilakukan setelah waktu
tersebut.
Bolehkan Fidyah dengan Uang?

Menurut madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali pembayaran fidyah


tidak bisa jika diberikan dalam bentuk uang sebab tujuannya
membayar fidyah adalah untuk memberikan makan kepada fakir
miskin.

Sedangkan menurut madzhab Hanafi fidyah boleh diberikan


dalam bentuk uang dengan nominal yang sesuai dengan
makanan pokok atau sejumlah uang yang nilainya sama dengan
harga 1 mud makanan pokok yang digunakan untuk membayar
fidyah.

Memberikan fidyah dalam bentuk uang menurut madzhab


Hanafi diperbolehkan sebab untuk memenuhi kebutuhan
mereka jika mereka sudah mempunyai makanan pokok. Tetapi
jika dengan memberikan uang sekiranya malah akan digunakan
untuk berfoya-foya maka sebaiknya diberikan dalam bentuk
makanan pokok saja.

Tapi untuk pembayaran fidyah dalam bentuk uang , nilainya tidak


sama dengan ketika kita fidyah menggunakan makanan pokok
langsung. Besarnya fidyah jika dikonversikan dalam rupiah adalah
senilai 1,9 kg gandum (lebih mahal dari beras) atau kalau
dirupiahkan sekitar 45.000 (bisa lebih).
Niat-Niat Fidyah
Sakit keras dan tua renta
‫َنَو ْي ُت َأْن ُأْخ ِرَج َه ِذِه اْلِف ْدَيَة ِإل ْف َط اِر َص ْو ِم َرَم َض اَن َف ْر ًض ا ِلّٰلِه َتَع اىَل‬

Nawaitu an ukhrija hadzihi fidyati ifthori shouma romadhona


fardho'lillahi ta'ala.

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan


Ramadhan, fardlu karena Allah.

Wanita hamil atau menyusui:


‫َف ْر ًض ا‬ ‫َنَو ْي ُت َأْن ُأْخ ِرَج َه ِذِه اْلِف ْدَيَة َع ْن ْف َط اِر َص ْو ِم َرَم َض اَن ِلْل َخْو ِف َع ىَل‬
‫َع ىَل‬ ‫َو َلِد‬
‫ْي‬ ‫ِإ‬
‫ِلّٰلِه َتَع اىَل‬

Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyahti an ifthori shauma romadhona


lil khoufi ‘ala waladii ‘ala fardho lillahi’ta’ala.

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa


Ramadhan karena khawatir keselamatan anakku,
fardlu karena Allah.”

Niat-Niat Fidyah

Orang mati (Dilakukan ahli waris)


‫َنَوْيُت َأْن ُأْخ ِرَج َهِذِه اْلِفْدَيَة َعْن َصْوِم َر َمَضاِن ُفاَل ِن ْبِن ُفاَل ٍن َفْر ًضا ِلّٰلِه َتَعاَلى‬

Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyahti an ifthori shauma romadhoni


(nama bin/binti nama) fardho lillahi’ta’ala.

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa


Ramadhan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya),
fardlu karena Allah”.

Bagi yang terlambat Qadha Puasa


‫َنَو ْي ُت َأْن ُأْخ ِرَج َه ِذِه اْلِف ْدَيَة َع ْن َتْأِخ ْي ِر َق َض اِء َص ْو ِم َرَم َض اَن َف ْر ًض ا ِلّٰلِه َتَع اىَل‬

Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyahti an ta’khiri qodho’an shauma


romadhona lillahi’ta’ala.

“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan


mengqadha puasa Ramadhan, fardlu karena Allah”.

Simulasi Fidyah

Fulan punya hutang puasa ditahun :

2020 : 3 hari
2021 : 2 hari
2022 : 3 hari.

Total hutang Fulan dari tahun 2020 -2022 adalah 7 hari. Dan sampai
masuk ramadhan 2023 Fulan juga belum membayar hutangnya maka ia
wajib membayar fidyah :

2022 : 3 hari x 0,7 kg x 3 = 6,3 kg


2021 : 2 hari x 0,7 kg x 2 = 2,8 kg
2022 : 3 hari x 0,7 kg x 1 = 2,1 kg

Total Fidyah yang harus dibayarkan : 11,2 kg beras.

Jumlah fidyah terus berulang menegikuti tahun, selama hutang puasa


tersebut belum dibayarkan. Jumlah fidyah ini bisa diberikan langsung
kepada 1 fakir miskin atau dibagi kepada fakir miskin lainnya, asalkan
satu fakir miskin menerima tidak kurang dari 1 mud (0,7 kg).

Untuk lebih detail tentang hitungan fidyah, bisa lihat video penjelasannya
ya.

Anda mungkin juga menyukai