Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI SOFTWARE PERMINYAKAN

LABORATORIUM KOMPUTER

DAN
SIMULASI RERVOIR
NAMA PRAKTIKAN
RANTAN

NIM
071.15.118

HARI / TANGGAL UJIAN


KAMIS/27 OKTOBER 2017

JUDUL
HASIL PENGERJAAN SIMULAS PIPESIM SLB

HARI / TANGGAL PENYERAHAN


JUMAT/28 OKTOBER 2017

NILAI

LABORATORIUM KOMPUTER DAN SIMULASI RESERVOIR

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Energi berbahan fosil minyak bumi masih menjadi energi yang utama

dalam penggunaannya. Seiringberkembangnya energi alternative seperti gas

alam, mulai menarik banyak perhatian kalangan industri. Karakteristik dan

sifat bahan fosil lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi

lain, seperti batubara dan nuklir serta cadangan (reserve) dari gas alam. Gas

alam yang tersedia saat ini tentu masih jauh melimpah dibandingkan dengan

minyak bumi yang sudah sangat dominan, tentunya gas alam menjadi kandidat

utama yang dapat menggantikan posisi minyak bumi.

Proses eksplorasi dan eksploitasi sudah dilakukan dalam pencarian gas

bumi. Pekerjaan kegiatan dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir

produksi gas bumi. Seiring dengan berproduksinya suatu reservoir gas, tentu

mengalami penurunan tekanan. Kehilangan tekanan pada sistem produksi dapat

terjadi pada berbagai posisi, dimulai dari reservoir hingga separator yang

digunakan untuk mengolah gas tersebut yang selanjutnya nanti akan siap untuk

dipasarkan.

Kehilangan tekanan menjadi hal yang mutlak pada media berpori yang

dapat terjadi karena kerusakan formasi (formation damage) dan pengaruh

petrofisik batuan. Pekerjaan setelah pengeboran dilakukan komplesi untuk

penyelesaian sebelum produksi dapat dilakukan. Pada komplesi, terjadi

kehilangan tekanan karena turbulensi dari aliran pada formasi, akibat damage

atau kerusakan pada formasi akibat over balance perforation. Kehilangan

tekanan juga dapat terjadi pada pipa produksi bawah permukaan (tubing) atau

pipa di surface (flowline). Kehilangan tekanan pada pipa ini diakibatkan oleh

friksi dari fluidanya. Selain itu faktor yang sangat menentukan adalah nilai dari

faktor deviasi gas nya (z).


Dilakukan identifikasi perlu dilakukan optimasi produksi dengan

menggunakan analisa nodal. Analisa nodal sekarang ini sudah dapat

diaplikasikan dalam sebuah perangkat lunak. Dalam dunia migas dikenal

dengan software Pipesim. Dengan menggunakan berbagai macam metode

perhitungan seperti penentuan nilai Pseudo – critical

Pressure/Temperature dan Pseudo-reduced pressure/Temperature, penentuan

dari deviasi gas (z), dan penentuan konstanta alirannya turbulen atau laminer.

Hasil dari perhitungan tersebut setelah diketahui, akan digunakan

dalam well settingtergantung dari jenis well completionnya. Kemudian sensitivity

yang digunakan adalah dari laju alir serta ukuran chokenya. Guna mendapatkan

nilai yang lebih tepat, dilakukan beberapa kali pengujian pada beberapa

nilai outlet pressurenya yang dapat di setting pada choke manifold. Setelah

beberapa kali melakukan pengujian sensitivity ini, maka akan didapatkan nilai

dari IPR (Inflow Performance Relationship) dan OPR (Outflow Performance

Relationship) titik potong dari keduaanya akan didapatkan laju alir optimum.

Perhitungan optimasi produksi gas ini penting dilakukan untuk

mendapatkan nilai produksi sehingga dapat maksimal dalam memproduksikan

gas pada cadangan yang tersedia serta memperhitungkan nilai ekonomi yang

akan didapatkan karena sudah dapat diketahui nilai optimasi yang didapatkan.

BAB II

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan menggunakan

software pipesim untuk simulasi produksi dengan diberikan data sumur

sederhana sebanyak 5 sumur dan masing-masing sumur memiliki

karakteristik maupun damage berbeda. Simulasi dilakukan dengan tujuan

mengetahui production performance dari suatu sumur, sehingga dapat

dilakukan penanganan lebih lanjut untuk tetap menjaga nilai keekonomisan

sumur tersebut. Pertama-tama, yang harus dilakukan adalah menginput

data yang diketahui pada tiap sumur. Tiap sumur memiliki data yang

berbeda sehingga akan membentuk grafik yang berbeda pula. Untuk

mengetahui apakah sumur tersebut natural flow atau perlu menggunakan

artificial lift, maka dilakukan well test dengan nodal analysis ketika telah

mencapai nodal point.

WELL 1

Pada sumur pertama ini, di input data lapangan yang

diketahui yaitu watercut sebesar 38%. Besarnya spesific gravity gas dan air

adalah 0.8789 dan 1,005. Minyak yang terproduksi memiliki oAPI sebesar

43.5. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 618 scf/stb dan

BHT sebesar 318 F. Kemudian diketahui juga data lainnya seperti TVD,

Casing OD, Tubing, dll. Dari hasil analisa nodal pada kurva natural flow

terlihat bahwa sumur tersebut tidak dapat diproduksikan secara natural

flow lagi. Hal ini terlihat dari kurva IPR dan tubing intake yang tidak

berpotongan sehingga diperlukan metode artificial lift dengan ESP untuk

memproduksikan fluida kepermukaan.


Gambar 2.1

Well 1

Setelah itu, dapat terlihat pada gambar grafik diatas bahwa telah terjadi

perpotongan garis yang menandakan bahwa sumur telah mengalir saat

ditambahkan ESP.

WELL 2

Di sumur kedua, di input juga data lapangan pada sumur untuk diperoleh

grafik. Diketahui yaitu watercut sebesar 21.8 %. Besarnya spesific gravity gas dan

air adalah 0.75 dan 1. Minyak yang terproduksi memiliki oAPI sebesar 31.4.

Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 718 scf/stb dan BHT sebesar

218 F dengan tekanan kepala sumur 118 Psia. Disertai pula data lainnya. Setelah

data selesai di input, pada gambar sumur ditunjukkan bahwa terdapat garis hijau

yang berarti sumur dapat mengalir secara natural flow. Dengan demikian pada

sumur ini tidak dibutuhkan penambahan artificial lift.


Gambar 2.2

Well 2

Dapat terlihat pada gambar grafik diatas bahwa telah terjadi perpotongan garis

yang menandakan bahwa sumur telah mengalir.

WELL 3

Pada sumur ketiga, di input data lapangan yang berbeda pada sumur

untuk diperoleh grafik. Diketahui yaitu watercut sebesar 31.8 %. Besarnya

spesific gravity gas dan air adalah 0.71 dan 1.1. Minyak yang terproduksi

memiliki oAPI sebesar 35. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 85

scf/stb dan BHT sebesar 166 F dengan tekanan kepala sumur 118 Psia. Disertai

data yang diketahui lainnya. Ketika nodal analysis dilakukan terdapat tanda

bahwa sumur mati atau tidak mengalir. Sehingga dibutuhkan ESP untuk dapat

mengalirkan fluida kepermukaan. Hasil running dari grafik dibawah ini

menyatakan bahwa adanya perpotongan garis yang berarti sumur telah mengalir

setelah menggunakan ESP.


Gambar 2.3

Well 3

WELL 4

Di sumur keempat, diperoleh data yaitu watercut sebesar 41.8 %.

Besarnya spesific gravity gas dan air adalah 0.7 dan 1.8. Minyak yang terproduksi

memiliki oAPI sebesar 39. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 218

scf/stb dan BHT sebesar 218 F dengan tekanan kepala sumur 156 Psia. Disertai

data yang diketahui lainnya. Ketika dilakukan nodal analysis, sumur juga

menunjukkan garis merah yang menandakan sumur tidak mengalir. Dengan

demikian sumur ditambahkan aritificial lift berupa ESP. Akhirnya setelah

digunakannya ESP grafik menunjukkan bahwa terjadi perpotongan yang berarti

sumur telah mengalir.


Gambar 2.4

Well 4

WELL 5

Pada sumur terakhir yaitu sumur kelima, diperoleh data lapangan yaitu watercut

sebesar 21.8 %. Besarnya spesific gravity gas dan air adalah 0.7 dan 1. Minyak

yang terproduksi memiliki oAPI sebesar 33. Besarnya gas oil ratio pada sumur

tersebut adalah 218 scf/stb dan BHT sebesar 218 F dengan tekanan kepala

sumur 200 Psia. Disertai data yang diketahui lainnya seperti Casing, Tubing,

TVD. Setelah itu akhirnya diperoleh data dari nodal analysis bahwa sumur tidak

mengalir dan dibutuhkannya ESP membuat mengalir sehingga diperoleh grafik

seperti dibawah ini.


Gambar 2.5

Well 5

MODEL 1

Setelah itu diperoleh hasil model dari penghubungan 5 sumur seperti pada

gambar dibawah ini.


Dengan hasill running network seperti berikut ini

MODEL 2

Di dapatkan juga model lainnya dari hubungan 5 sumur seperti gambar dibawah

ini.
Dengan hasil network seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai