Aplikasi Software Perminyakan
Aplikasi Software Perminyakan
LABORATORIUM KOMPUTER
DAN
SIMULASI RERVOIR
NAMA PRAKTIKAN
RANTAN
NIM
071.15.118
JUDUL
HASIL PENGERJAAN SIMULAS PIPESIM SLB
NILAI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Energi berbahan fosil minyak bumi masih menjadi energi yang utama
lain, seperti batubara dan nuklir serta cadangan (reserve) dari gas alam. Gas
alam yang tersedia saat ini tentu masih jauh melimpah dibandingkan dengan
minyak bumi yang sudah sangat dominan, tentunya gas alam menjadi kandidat
bumi. Pekerjaan kegiatan dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir
produksi gas bumi. Seiring dengan berproduksinya suatu reservoir gas, tentu
terjadi pada berbagai posisi, dimulai dari reservoir hingga separator yang
digunakan untuk mengolah gas tersebut yang selanjutnya nanti akan siap untuk
dipasarkan.
Kehilangan tekanan menjadi hal yang mutlak pada media berpori yang
kehilangan tekanan karena turbulensi dari aliran pada formasi, akibat damage
tekanan juga dapat terjadi pada pipa produksi bawah permukaan (tubing) atau
pipa di surface (flowline). Kehilangan tekanan pada pipa ini diakibatkan oleh
friksi dari fluidanya. Selain itu faktor yang sangat menentukan adalah nilai dari
dari deviasi gas (z), dan penentuan konstanta alirannya turbulen atau laminer.
yang digunakan adalah dari laju alir serta ukuran chokenya. Guna mendapatkan
nilai yang lebih tepat, dilakukan beberapa kali pengujian pada beberapa
nilai outlet pressurenya yang dapat di setting pada choke manifold. Setelah
beberapa kali melakukan pengujian sensitivity ini, maka akan didapatkan nilai
Relationship) titik potong dari keduaanya akan didapatkan laju alir optimum.
gas pada cadangan yang tersedia serta memperhitungkan nilai ekonomi yang
akan didapatkan karena sudah dapat diketahui nilai optimasi yang didapatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan menggunakan
data yang diketahui pada tiap sumur. Tiap sumur memiliki data yang
artificial lift, maka dilakukan well test dengan nodal analysis ketika telah
WELL 1
diketahui yaitu watercut sebesar 38%. Besarnya spesific gravity gas dan air
adalah 0.8789 dan 1,005. Minyak yang terproduksi memiliki oAPI sebesar
43.5. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 618 scf/stb dan
BHT sebesar 318 F. Kemudian diketahui juga data lainnya seperti TVD,
Casing OD, Tubing, dll. Dari hasil analisa nodal pada kurva natural flow
flow lagi. Hal ini terlihat dari kurva IPR dan tubing intake yang tidak
Well 1
Setelah itu, dapat terlihat pada gambar grafik diatas bahwa telah terjadi
ditambahkan ESP.
WELL 2
Di sumur kedua, di input juga data lapangan pada sumur untuk diperoleh
grafik. Diketahui yaitu watercut sebesar 21.8 %. Besarnya spesific gravity gas dan
air adalah 0.75 dan 1. Minyak yang terproduksi memiliki oAPI sebesar 31.4.
Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 718 scf/stb dan BHT sebesar
218 F dengan tekanan kepala sumur 118 Psia. Disertai pula data lainnya. Setelah
data selesai di input, pada gambar sumur ditunjukkan bahwa terdapat garis hijau
yang berarti sumur dapat mengalir secara natural flow. Dengan demikian pada
Well 2
Dapat terlihat pada gambar grafik diatas bahwa telah terjadi perpotongan garis
WELL 3
Pada sumur ketiga, di input data lapangan yang berbeda pada sumur
spesific gravity gas dan air adalah 0.71 dan 1.1. Minyak yang terproduksi
memiliki oAPI sebesar 35. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 85
scf/stb dan BHT sebesar 166 F dengan tekanan kepala sumur 118 Psia. Disertai
data yang diketahui lainnya. Ketika nodal analysis dilakukan terdapat tanda
bahwa sumur mati atau tidak mengalir. Sehingga dibutuhkan ESP untuk dapat
menyatakan bahwa adanya perpotongan garis yang berarti sumur telah mengalir
Well 3
WELL 4
Besarnya spesific gravity gas dan air adalah 0.7 dan 1.8. Minyak yang terproduksi
memiliki oAPI sebesar 39. Besarnya gas oil ratio pada sumur tersebut adalah 218
scf/stb dan BHT sebesar 218 F dengan tekanan kepala sumur 156 Psia. Disertai
data yang diketahui lainnya. Ketika dilakukan nodal analysis, sumur juga
Well 4
WELL 5
Pada sumur terakhir yaitu sumur kelima, diperoleh data lapangan yaitu watercut
sebesar 21.8 %. Besarnya spesific gravity gas dan air adalah 0.7 dan 1. Minyak
yang terproduksi memiliki oAPI sebesar 33. Besarnya gas oil ratio pada sumur
tersebut adalah 218 scf/stb dan BHT sebesar 218 F dengan tekanan kepala
sumur 200 Psia. Disertai data yang diketahui lainnya seperti Casing, Tubing,
TVD. Setelah itu akhirnya diperoleh data dari nodal analysis bahwa sumur tidak
Well 5
MODEL 1
Setelah itu diperoleh hasil model dari penghubungan 5 sumur seperti pada
MODEL 2
Di dapatkan juga model lainnya dari hubungan 5 sumur seperti gambar dibawah
ini.
Dengan hasil network seperti ini.