Anda di halaman 1dari 11

Format Penyusunan Soal Setara AKM

FORMAT KISI-KISI SOAL SETARA ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

Konten/Proses No.
No. Konteks Soal Level Kognitif Indikator Soal Bentuk Soal
Kognitif Soal
Saintifik Teks Informasi L1 Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan Isian singkat 1
1. (Menemukan (Pemahaman) sampah, peserta didik mampu menyimpulkan (C2)
informasi) C2 pemanfaatan sampah berdasarkan infografis yang
disediakan.
Saintifik Teks Informasi L3 Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan Pilihan Ganda 2
2. (Interpretasi dan (Penalaran) sampah, peserta didik mampu menyimpulkan Kompleks
integrasi) (C5) (C5) informasi yang sesuai dengan pernyataan yang
diberikan.
3. Saintifik Teks Informasi L2 Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan Menjodohkan 3
(Interpretasi dan (Penerapan) sampah, peserta didik mampu menghubungkan soal
integrasi) C3 (C3) informasi yang terdapat di dalam teks dengan
pernyataan yang sesuai.
4 Sosial Budaya Teks Informasi L3 Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi 4
(Evaluasi dan refleksi) (Penalaran) Sekolah, peserta didik menilai (C5) makna tersirat Uraian
C5 dari kata yang digunakan oleh penulis dalam
menyampaikan ide pokok teks tersebut.
5 Sosial Budaya Teks Informasi L1 Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi Pernyataan 5
(Menemukan (Pemahaman) Sekolah, peserta didik mengidentifikasi (C1) Benar Salah
informasi) C1 informasi tersurat (fakta dan opini) pada teks
tersebut.

6 Sosial Budaya Teks Informasi L2 Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi Pilihan Ganda 6
(Menemukan (Penerapan) Sekolah, peserta didik dapat menemukan (C3)
informasi) C3 informasi yang terdapat di dalam teks dengan
pernyataan yang sesuai.
Catatan:
1. Level 1 (Pemahaman), Level 2 (Penerapan), Level 3 (Penalaran)
2. Proses Kognitif (C1, C2, C3, C4, C5, C6)

1
Format Penyusunan Soal Setara AKM

Banda Aceh, 18 November 2021


Mengetahui Penyusun
Kepala SMK Mahyal Ulum Al-Aziziyah

Erma Suryani, S.TP Cut Sari Maylisa, S.Pd, Gr


NIP.- NIP. -

2
Format Penyusunan Soal Setara AKM

KARTU SOAL
(ISIAN SINGKAT)

NOMOR: 1

Konteks : Saintifik
Konten : Teks Informasi
(Menemukan informasi)

Proses Kognitif : C2

Indikator Soal : Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan sampah,


peserta didik mampu menyimpulkan (C2) pemanfaatan
sampah berdasarkan infografis yang disediakan.

Butir Soal:
Pengolahan Sampah

Sampah seringkali dijadikan sumber masalah dan dianggap tidak memiliki


manfaat oleh masyarakat. Namun, siapa sangka sampah yang kita hasilkan sehari-hari
berpotensi sebagai sumber energi yang menghasilkan listrik dan gas yang pastinya
3
Format Penyusunan Soal Setara AKM

memberikan manfaat dan lebih terjangkau. Potensi listrik dari limbah pertanian,
peternakan dan sampah kota Yogyakarta mencapai lebih dari 32 GW. Saat ini
Indonesia memiliki 9 pembangkit listrik yang berasal dari bioenergi dan biogas rumah
tangga serta komunal di 17 lokasi.
Terdapat pula tungku sehat hemat energi yang menjadi percontohan di tiga
provinsi seperti DIY, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur. PLTS (Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah) bermanfaat tidak hanya sebagai pembangkit listrik, namun
juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan lingkungan karena sampah-sampah
tersebut kemudian akan dikumpulkan dan dimanfaatkan agar tidak dibiarkan
berserakan serta pemanfaatan PLTS juga bermanfaat untuk mengurangi emisi gas
karbon. Saat ini terdapat tujuh kota yang dijadikan pilot project untuk PLTS yakni di
Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya dan Makassar. Salah
satu PLTS yang berhasil dikembangkan di Indonesia adalah PLTS Benowo di
Surabaya. PLTS Benowo yang menampung sampah masyarakat Surabaya yang
mampu memasok listrik sebesar 11 MW. Kemudian menyusul 7,8 MW dari kota
Jakarta, 5 MW dari Makasar, 8 MW dari masing-masing kota Semarang, Bandung dan
Tanggerang. Sedangkan sisanya masih harus menunggu pemanfaatan hasil beberapa
tahun kedepan, meskipun sudah memiliki PLTS namun belum bisa bekerja secara
optimal.
Jenis sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi antara lain
jerami, ampas tebu, kotoran dari hewan ternak, unggas hingga kotoran manusia.
Pemanfaatan bioenergi yang berbasis sampah telah dimanfaatkan oleh pengelola pasar
di Yogyakarta. Pasar buah Gemah Ripah di Yogyakarta mampu menghasilkan sampah
buah busuk sebanyak 10 ton setiap harinya.. Sebagian dari sampah-sampah tersebut
tentu tidak dibuang melainkan digiling hingga berubah menjadi bentuk cair.
Kemudian dari bentuk cair tersebut dimasukkan dalam mesin digester atau
mesin pengurai. Mesin pengurai tidak dapat ditembus oleh oksigen sehingga bakteri
dalam buah busuk akan mengurai dan menghasilkan gas metana yang keluar dari pipa-
pipa tertutup. Gas metana yang dihasilkan akan menggerakkan generator yang
kemudian dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu jalanan serta dapat
dimanfaatkan pula untuk menyalakan kompor gas. Inilah yang disebut dari sampah,
jadi berkah!
Sumber: https://coaction.id/mengolah-sampah-jadi-listrik-melimpah/

Berdasarkan gambar dan wacana tersebut, sebutkan 2 jenis sampah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bioenergi!
Isian Singkat :

Jenis sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi antara lain jerami,
ampas tebu, kotoran dari hewan ternak, unggas hingga kotoran manusia.
Jika siswa memilih dua diantara empat jawaban ini maka jawabannya sudah benar.

Pembahasan jawaban:

4
Format Penyusunan Soal Setara AKM

KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA KOMPLEKS)

NOMOR: 2

Konteks : Saintifik

Konten : Teks Informasi


(Interpretasi dan integrasi)

Proses Kognitif : C5

Indikator Soal : Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan sampah,


peserta didik mampu menyimpulkan (C5) informasi
yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan.

Butir Soal:

Teks sama dengan soal no. 1

2. Kamu sedang membuat laporan lapangan dari dinas kebersihan, dan diminta untuk
mengelompokkan sampah pasar yang berpotensi untuk diolah menjadi energi potensi
listrik (BIO GAS potensial) dan bukan. Kelompokkanlah sampah berikut sesuai
dengan kriteria sampah Bio Gas!

Sampah
A Sayur dan buah busuk
B Bungkusan plastik makanan dan minuman
C Kardus-kardus bekas
D Makanan sisa warteg
E Styrofoam

Jawaban : A, D
Pembahasan : Sampah kategori Bio Gas adalah sampah organik yang dapat
diurai. Maka jawaban yang paling sesuai adalah A dan D

5
Format Penyusunan Soal Setara AKM

KARTU SOAL
(MENJODOHKAN)

NOMOR: 3

Konteks : Saintifik
Konten : Teks Informasi
(Interpretasi dan integrasi)

Proses Kognitif : C3

Indikator Soal : Disajikan sebuah infografis tentang pengolahan sampah,


peserta didik mampu menghubungkan informasi yang
terdapat di dalam teks dengan pernyataan yang sesuai.

Butir Soal:

Teks sama dengan soal no. 1

3. Cocokkanlah pernyataan di kolom A dengan pilihan di kolom B berdasarkan


informasi dari teks dan infografis di atas.

PERNYATAAN

PLTS yang memasok listrik lebih


dari 10 MW
Kota yang menjadi salah satu
model tungku Sehat Indonesia
Kota yang belum memproduksi
hasil listrik dari PLTS

NAMA KOTA

NUSA TENGGARA
TIMUR

SURABAYA

SURAKARTA

JAKARTA

Jawaban:

PERNYATAAN

PLTS yang memasok listrik lebih


dari 10 MW
Kota yang menjadi salah satu
model tungku Sehat Indonesia
Kota yang belum memproduksi
hasil listrik dari PLTS
6
Format Penyusunan Soal Setara AKM

NAMA KOTA

NUSA TENGGARA
TIMUR

SURABAYA

JAKARTA
SURAKARTA

Pembahasan :

 Di teks disebutkan PLTS yang memasok 11 MW adalah Surabaya, (paragraph


2)
 Ada 3 Kota yang menjadi percontohan kota tungku sehat (Yogyakarta, NTT,
Jawa Tengah)
 Kota yang belum memproduksi hasil listrik (Surakarta, Tanggerang) penjelasan

7
Format Penyusunan Soal Setara AKM

KARTU SOAL
(URAIAN)

NOMOR: 4

Konteks : Sosial Budaya

Konten : Teks Informasi


(Evaluasi dan refleksi)

Proses Kognitif : C5

Indikator Soal : Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi Sekolah,


peserta didik menilai (C5) makna tersirat dari kata yang
digunakan oleh penulis dalam menyampaikan ide pokok
teks tersebut.

Butir Soal:

Kebijakan Zonasi Wujudkan Pemerataan Pendidikan

Upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat


merupakan amanat dari nawa cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla. Sistem zonasi merupakan salah satu kebijakan yang ditempuh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghadirkan pemerataan akses
pada layanan pendidikan, serta pemerataan kualitas pendidikan nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
menyampaikan bahwa zonasi menjadi salah satu strategi pemerintah yang utuh dan
terintegrasi. Kebijakan yang mulai diterapkan sejak tahun 2017 yang lalu ini telah
melalui pengkajian yang cukup panjang dan memperhatikan rekomendasi dari
berbagai lembaga kredibel. Zonasi dipandang strategis untuk mempercepat
pemerataan di sektor pendidikan.
Sistem zonasi ini merupakan puncak dari rangkaian kebijakan di sektor
pendidikan yang diterapkan dua tahun terakhir ini. Tujuannya untuk mengurangi,
kalau perlu menghilangkan ketimpangan kualitas pendidikan, terutama di sistem
persekolahan. Selama ini, menurut Mendikbud, terjadi adanya ketimpangan antara
sekolah yang dipersepsikan sebagai sekolah unggul atau favorit, dengan sekolah yang
dipersepsikan tidak favorit.
Dengan sistem zonasi ini, sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah wajib memberikan kuota sebanyak 90 persen dari keseluruhan
murid yang diterima, untuk calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona
terdekat. Hanya 10 persen sisanya, yang boleh diberikan untuk siswa di luar daerah
provinsi sekolah itu.

Menurut Majelis Musyawarah Kepala Sekolah, sistem zonasi ini membawa


banyak hal positif. Pertama, dengan lokasi rumah dan sekolah yang berdekatan, maka
siswa bisa lebih mudah datang tepat waktu, dan tidak telat. Selain itu, saat tiba di
sekolah siswa juga tidak lelah dan stress karena kemacetan jalan.
Dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit dipandang dapat memperuncing
perbedaan dan memperbesar kesenjangan. Hal tersebut, tidak boleh dibiarkan
berkepanjangan. Ini persoalan persepsi, dan soal mental. Karena itu, sistem zonasi ini

8
Format Penyusunan Soal Setara AKM

juga merupakan bagian dari upaya Indonesia melakukan revolusi mental masyarakat,
terutama persepsinya tentang pendidikan.
Mendikbud mengingatkan bahwa penerapan sistem zonasi itu harus dilihat
sebagai upaya pemerataan memperoleh hak pendidikan yang wajar, sesuai dengan
tema kerja tahun 2017 yang dicanangkan Kemdikbud yakni "Pemerataan Pendidikan
yang Berkualitas". Oleh sebab itu, sistem penerimaan tidak lagi berdasarkan capaian
prestasi akademik, tetapi berdasarkan jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah
(zonasi).

Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/kebijakan-zonasi-wujudkan-pemerataan-
pendidikan
4. Setelah membaca teks artikel di atas, ada beberapa kata kunci yang
menggambarkan pendapat sikap positif penulis terhadap Kebijakan Sistem Zonasi
Sekolah. Jelaskan penggunaan kalimat-kalimat utama yang mengindikasikan sikap
positif tersebut! (Maksimum 100 Karakter)

Pembahasan
Poin-poin pandangan positif penulis terhadap kebijkan sistem zonasi sekolah.

Menurut Majelis Musyawarah Kepala Sekolah, sistem zonasi ini membawa


banyak hal positif. Pertama, dengan lokasi rumah dan sekolah yang berdekatan, maka
siswa bisa lebih mudah datang tepat waktu, dan tidak telat. Selain itu, saat tiba di
sekolah siswa juga tidak lelah dan stress karena kemacetan jalan.
Dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit dipandang dapat memperuncing
perbedaan dan memperbesar kesenjangan. Hal tersebut, tidak boleh dibiarkan
berkepanjangan. Ini persoalan persepsi, dan soal mental. Karena itu, sistem zonasi ini
juga merupakan bagian dari upaya Indonesia melakukan revolusi mental masyarakat,
terutama persepsinya tentang pendidikan.
Mendikbud mengingatkan bahwa penerapan sistem zonasi itu harus dilihat
sebagai upaya pemerataan memperoleh hak pendidikan yang wajar, sesuai dengan
tema kerja tahun 2017 yang dicanangkan Kemdikbud yakni "Pemerataan Pendidikan
yang Berkualitas". Oleh sebab itu, sistem penerimaan tidak lagi berdasarkan capaian
prestasi akademik, tetapi berdasarkan jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah
(zonasi).

9
Format Penyusunan Soal Setara AKM

KARTU SOAL
(URAIAN)

NOMOR: 5

Konteks : Sosial dan budaya

Konten : (Teks Informasi)


(Menemukan Informasi)

Proses Kognitif : C1

Indikator Soal : Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi Sekolah,


peserta didik mengidentifikasi (C1) informasi tersurat
(fakta dan opini) pada teks tersebut.

Butir Soal:
Teks sama dengan soal no. 4

5. Berdasarkan informasi dari teks di atas tentukanlah (X) fakta dan opini dari
pernyataan di bawah ini ….

Pernyataan Fakta Opini


1 Dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit dipandang dapat
memperuncing perbedaan dan memperbesar kesenjangan.
2 Kebijakan yang mulai diterapkan sejak tahun 2017 yang lalu
ini telah melalui pengkajian yang cukup panjang dan
memperhatikan rekomendasi dari berbagai lembaga kredibel
3 Dengan sistem zonasi ini, sekolah-sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib memberikan
kuota sebanyak 90 persen dari keseluruhan murid yang
diterima, untuk calon peserta didik yang berdomisili pada
radius zona terdekat.

Jawaban:

Pernyataan Fakta Opini


1 Dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit dipandang dapat X
memperuncing perbedaan dan memperbesar kesenjangan.
2 Kebijakan yang mulai diterapkan sejak tahun 2017 yang lalu X
ini telah melalui pengkajian yang cukup panjang dan
memperhatikan rekomendasi dari berbagai lembaga kredibel
3 Dengan sistem zonasi ini, sekolah-sekolah yang X
diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib memberikan
kuota sebanyak 90 persen dari keseluruhan murid yang
diterima, untuk calon peserta didik yang berdomisili pada
radius zona terdekat.

Pembahasan :
Fakta : Memiliki angka dan data yang akurat
Opini : Pendapat pengarang
KARTU SOAL
10
Format Penyusunan Soal Setara AKM

(URAIAN)

NOMOR: 6

Konteks : Sosial dan budaya

Konten : Teks Informasi


(Menemukan Informasi)

Proses Kognitif : C3

Indikator Soal : Disajikan sebuah teks tentang sistem Zonasi Sekolah,


peserta didik dapat menemukan (C3) informasi yang
terdapat di dalam teks dengan pernyataan yang sesuai.

Butir Soal:
Teks sama dengan soal no. 4

6. Berdasarkan bacaan tersebut, pernyataan manakah yang menunjukkan bahwa


sistem Zonasi memiliki efek yang positif bagi perkembangan sekolah?

A. Tujuan sistem Zonasi untuk mengurangi, kalau perlu menghilangkan


ketimpangan kualitas persekolahan karena hilangnya kesempatan memilih
sekolah favorit dan tidak favorit.
B. Sistem zonasi ini juga merupakan bagian dari upaya Indonesia melakukan
revolusi mental masyarakat, terutama persepsinya tentang pendidikan.
C. Zonasi dipandang strategis untuk mempercepat pemerataan di sektor
pendidikan.
D. Dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit tidak lagi menjadi perbedaan dan
memperbesar kesenjangan dalam kualitas sekolah.
E. Ketimpangan antara sekolah yang mundul karena adanya persepsi sebagai
sekolah unggul atau favorit, sehingga pemerataan pendidikan terbatas hanya
pada satu sector.

Jawaban :A
Pembahasan : Fokus masalah pada kata kunci sekolah. Maka jawaban yang paling
sesuai adalah A.

11

Anda mungkin juga menyukai