Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Kelompok 1
Anggota:
1. Ani Afrah
2. Anna Fauza
3. Asmaita
4. Deacy Permata Sari
5. Desi Arfanidar

Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar


No. Akar penyebab masalah
masalah penyebab masalah
1 a. Pembelajaran di dalam Guru belum maksimal Berdasarkan hasil
kelas kurang menarik dalam mengelola diskusi dan analisis
pembelajaran yang ditemukan bahwa akar
menarik bagi siswa penyebab masalah
adalah guru belum
maksimal dalam
mengelola
pembelajaran yang
menarik bagi siswa.
Pembelajaran yang
diberikan di kelas
hanya berpusat pada
guru sehingga siswa
merasa bosan dalam
mengikuti
pembelajaran. Selain
itu, guru belum mampu
menata ruang kelas
menjadi ruangan yang
menarik dan nyaman
untuk belajar.
Guru perlu membuat
strategi pembelajaran
inovatif yang berpusat
pada siswa sehingga
seluruh siswa terlibat
aktif dalam
pembelajaran dan
b. Penggunaan media Guru belum kreatif dalam menata
pembelajaran yang masih memaksimalkan ruang kelas sehingga
minim penggunaan media dalam menarik bagi siswa.
pembelajaran
Berdasarkan hasil
diskusi dan analisis
ditemukan bahwa akar
penyebab masalah
adalah guru belum
menggunakan media
pembelajaran yang
menarik dan sesuai
dengan materi yang
disampaikan. Oleh
karena itu, guru harus
memiliki kreativitas
dalam memilih media
pembelajaran yang
menarik agar dapat
menimbulkan motivasi
siswa dalam belajar
dan memudahkan guru
dalam menyampaikan
materi.
2 Siswa tidak tertarik atau Guru tidak meningkatkan Guru tidak melakukan
bosan dengan proses kemampuan pedagogiknya evaluasi diri.
pembelajaran yang berpusat dalam hal inovasi Seharusnya seorang
pada guru. pembelajaran. guru harus memiliki
rencana tersendiri
sebelum
berlangsungnya
kegiatan mengajar
yaitu pengkondisian
awal belajar yang baik,
penggunaan metode
belajar yang tepat,
serta pemilihan media
belajar yang cocok.
3 1. Guru tidak mengahargai 1. Guru kurang Berdasarkan hasil
usaha peserta didik memberikan apresiasi diskusi dan analisis
2. Kurangnya komunikasi atas usaha peserta ditentukan bahwa akar
antara guru dan peserta didik. penyebab masalah
didik 2. Hubungan komunikasi adalah faktor eksternal
3. Jarang berkomunikasi antara guru dan orang yaitu faktor hubungan
dengan orang tua peserta tua peserta didik tidak guru dan orang tua
didik terjalin dengan baik peserta didik yang
tidak terjalin dengan
baik. Kerja sama
antara guru dan orang
tua sangat mendukung
proses dan
keberhasilan belajar
peserta didik.

Adanya guru yang


kurang mengapresiasi
usaha peserta didik di
sekolah. Sebesar
apapun usaha yang
dilakukan peserta didik
harusnya guru
menghargainya dan
terus memotivasi
mereka untuk
meningkatkan
usahanya.

4 1. Siswa belum terbiasa 1. Siswa hanya sering Guru tidak menguasai


menyelesaikan masalah dalam dibiasakan guru permasalahan dalam
tataran berpikir tingkat tinggi
menghadapi soal-soal
(HOTS).
tataran berpikir tingkat
LOTS dan MOTS. tinggi. Dengan kondisi
2. Siswa sulit memahami
2. Siswa tidak mengerti seperti itu, harusnya
materi-materi HOTS
dengan materi-materi
3. Siswa tidak guru tergerak hatinya
yang disampaikan
memperhatikan guru untuk mendalami
guru.
dengan saksama saat pembelajaran serta
3. Materi yang diajarkan
dijelaskan materi-materi pelatihan-pelatihan
guru pada akhirnya
berkaitan dengan soal yang berkaitan dengan
tidak dipahami oleh
HOTS. materi-materi dan soal-
siswa dengan baik.
4. Guru sering menggunakan
4. Guru tidak mengikuti soal HOTS agar siswa
metode ceramah saat
atau tidak pun antusias mengikuti
mengajar semua jenis
mendapatkan pembelajaran
materi bahkan materi-
pelatihan-pelatihan dengannya. Di
materi HOTS
pembelajaran dan lapangan, guru nyaman
pembuatan soal-soal saja mengajarkan
HOTS
siswa dengan cara-cara
terdahulu dan tidak
berniat sedikit pun
untuk memperbarui
ilmu baik pedagogis
maupun profesionalnya
pada tahap berpikir
tingkat tinggi. Dengan
sikap guru yang terus-
menerus seperti itu,
akan berimbas kepada
siswa. Ya, guru tidak
mampu mengajarkan
dan memahamkan
siswanya tentang apa
itu soal HOTS,
bentuknya bagaimana,
cirinya seperti apa,
bagaimana cara
memecahkannya
bahkan bagaimana
mengaplikasikannya
dalam kehidupan
sehari-hari. Guru-guru
sepeti inilah yang
menghambat kemajuan
Pendidikan Indonesia.
Ia tidak memiliki
kemauan untuk terus
belajar dan belajar.
Apa salahnya minimal
dengan bertanya
kepada rekan seprofesi
mata pelajarannya dan
alangkah jauh lebih
baik lagi jika guru mau
bergabung dalam grup
MGMP antar sekolah
di kota atau
kabupatennya.

5 1. Sebagian guru masih 1. Guru belum 1. Kurangnya


awam akan teknologi mendapatkan pelatihan pengetahuan guru
2. Guru belum tahu cara secara langsung terhadap teknologi
menggunakan media mengenai pemanfaatan dan inovasi
pembelajaran yang teknologi dan inovasi pembelajaran
berbasis teknologi dan pembelajaran. menyebabkan
inovasi. 2. Sebagian guru kurang kurangnya
3. Guru masih belum banyak memiliki kemauan kesempatan
mengenali pembelajaran untuk belajar tentang mengembangkan
berbasis teknologi dan cara menggunakan diri untuk menjadi
inovasi. media pembelajaran seorang guru yang
yang berbasis profesional. Karena
teknologi dan inovasi. seorang guru
3. Sebagian guru tidak dituntut untuk
pernah mencari tahu dapat menguasai
tentang bagaimana teknologi dan
karakteristik inovasi yang dapat
pembelajaran berbasis digunakan dalam
teknologi pembelajaran
gunanya untuk
lebih mudah dalam
kita mengajarkan
materi kepada
peserta didik.
2. Guru yang gagap
teknologi karena
tidak mengikuti
perkembangan
inovasi
pembelajaran akan
tertinggal jauh
dibandingkan
dengan guru yang
pandai dalam
memanfaatkan
teknologi.
Terkadang kita
melihat peserta
didik lebih
kompeten dalam
bidang teknologi
dibandingkan
dengan gurunya.
3. Kurangnya sarana
dan prasarana
pendukung dalam
pembelajaran juga
menjadi salah satu
akar penyebab
masalah guru yang
gagap teknologi.
Karena tidak ada
alat yang dapat
dioperasikan.
Selain itu sarana
dan prasarana
menjadi faktor
yang sangat
diperlukan dalam
menunjang proses
belajar-mengajar
karena srana dan
prasarana dapat
memudahkan para
peserta didik untuk
lebih baik lagi
dalam belajar.
Namun pada
kenyataannya
masih banyak
daerah-daerah
pelosok yang
sarana dan
prasarananya
kurang memadai,
mulai tempat
belajar yang sulit
dijangkau, gedung
yang rusak, serta
bahan ajar yang
seadanya. Masalah
tersebut membuat
proses belajar
mengajar menjadi
tidak efektif dan
efisien.

Anda mungkin juga menyukai